Perjalanan Selingkuh - Bab 214 Ruang Buku Rahasia
Semua ini membuatku meneteskan air mata yang tidak asing dan mencurahkan semua ingatan yang terpendam dalam benakku.
Setelah melihat Weni yang bernostalgia di dalam kamar, pada akhirnya dia membawaku masuk ke ruang buku.
Setelah sampai sini, Weni berkata kepada Steven, Fuji dan Sisi yang mau ikut masuk, “Kalian semua tunggu di sini saja dulu. Aku mau mengatakan sesuatu kepada Safira.
Steven dan beberapa orang yang lainnya pun paham lalu mundur.
Aku bisa merasakan kalau Weni akan mengatakan sesuatu yang sangat penting. Dalam beberapa waktu ini, dia akan mengatakan semua hal yang diketahuinya kepadaku selama dia masih dalam keadaan sadar.
Seolah takut kalau waktunya kedepan tidak akan cukup untuk digunakan.
Pintu dibuka, dekorasi belakang ruang buku sama seperti karakter kakek, perabotan rumah yang begitu ketat dan bermartabat. Ada dua dinding yang berdiri di rak buku yang tingginya ada lima lantai yang mana isinya penuh sekali dengan buku yang sudah tertata dari atas ke bawah, seperti toko buku.
Weni langsung berjalan ke tengah-tengah dua dinding itu, lalu mengeluarkan satu kamus Bahasa Mandarin. Setelah itu telunjuknya menekan sesuatu di bawahnya.Dan aku pun melihat kedua rak buku itu dari tengah bergerak ke dua sisi.
Seolah seperti dua pintu yang sedang dbuka perlahan. Ada sebuah pintu di belakang rak buku yang terbuka itu.
Aku sangat terkejut ketika melihat adegan itu, Aku ingat sekali ketika aku masih kecil, aku sering sekali datang ke ruang ini, tapi aku benar-benar tidak tahu ada ruangan rahasia di belakang dinding ini.
Weni tiba-tiba tertawa melihat sosokku yang sangat terkejut.
“Ketika aku berumur 18 tahun,ayah yang membawaku kemari. Pertama kali aku melihat ini, aku jauh lebih terkejut lagi darimu. Karena bagaimana pun aku besar dan tumbuh di rumah ini, tapi aku tidak tahu sama sekali ternyata ada ruang rahasia di rumah ini.”
Bicara sampai sini, Weni pun mengajakku berjalan masuk ke dalam.
Ketika turun tangga, Weni menyalakan lampunya. Cahaya lampu yang terang seketika menerangi dan menyinari lorong rahasia yang gelap.
Aku kira hanya ada ruang rahasia saja di belakangnya, aku tidak menyangka ternyata masih ada lorong rahasia.
“Kontruksi bangunan di sini sangat rumit.” Aku berjalan sambil memperhatikannya.
“Vila tua ini sudah berdiri seratus tahunan. Saat itu mereka membangun lorong rahasia ini demi menghindari kekacauan perang. Lalu, sempat disita oleh pemerintah setelah semuanya kembali normal, baru dikembalikan lagi ke pemiliknya. Kakekmu menghabiskan banyak tenaga dan pikirannya untuk vila ini.”
Jangan lihat ini hanyalah sebuah ruang rahasia, dan tidak tahu letak saluran udaranya, tapi yang jelas di sini tidak pengap.
Setelah menyusuri lorong mengikuti Weni, aku sampai di sebuah ruang rahasia.
“Ini adalah ruangan pertama. Jika lewat pintu lain maka juga akan tersambung di tempat lain, dulu dibuat untuk melarikan diri. Tapi sekarang sudah tidak ada gunanya lagi.
Aku memandangi ruangan yang dekorasinya penuh dengan buku-buku. Aku sedikit terkejut lalu bertanya, “Kenapa buku-buku ini diletakkan di lorong rahasia ini?”
"Beberapa dari buku-buku adalah buku terisolasi yang berharga dan sengaja disembunyikan dalam masa pergerakan. Sedangkan, buku-buku yang lainnya adalah buku yang memuat segala hal tentang tempat suci aliran Yun Yin yang ditinggalkan oleh para tetua."
Weni bicara sambil mengambil beberapa buku dari barisan buku-buku itu, lalu memberikannya padaku, “Catatan peninggalan ini semua mengenai segala hal tentang tempat suci aliran Yun Yin, juga tidak sedikit yang merupakan catatan rahasia.”
Bicara sampai sini, dia pun menghela napas dan berkata, “Tapi yang sangat disayangkan adalah ada buku yang mencatat peta tempat suci aliran Yun Yin yang hilang 50 tahun yang lalu."
“Hilang?” tanyaku heran kepada Weni.
Keluarga Demina sangat memandang penting buku-buku ini, harusnya mereka akan menyembunyikannya dan menjaganya dengan sangat baik!
“Petanya dibagi menjadi dua, satu untuk keluarga Demina dan satu lagi untuk Keluarga Himura. Lima tahun yang lalu, Rufin mencuri peta Keluarga Demina”
Ketika mengucapkan nama itu, wajah Weni tampak tidak senang.
Rufin ?
Ini adalah pertama kalinya aku mendengar nama ini.
“Dia adalah pengkhianat Keluarga Demina. Dia adalah anak dari selir Keluarga Demina. Ketika itu dia mencintai seorang mata-mata. Demi cinta yang dimilikinya, dia rela mengkhianati Keluarga Demina dengan membantu orang itu mencuri peta itu.” kata Weni dengan ekspresi wajah penuh marah dan benci.
“Hubungan apa yang dimilikinya dengan kita?” Aku tidak bisa menahan diri untuk menanyakan hal ini.
“Adik selir dari ayahku.”
Weni bicara sampai sini dan mengambil sebuah foto hitam putih dari sebuah buku, lalu memperlihatkannya kepadaku, “Dia adalah Rufin Demina . Umurnya sekarang harusnya tujuh puluhan tahun.”
Aku pun melihat foto yang ada di tanganku. Mata dan alis yang indah, sungguh cantiknya. Ada perasaan yang menggoda di antara alisnya.
Aku tidak tahu, apa karena terlalu lama memandangi foto itu, aku merasa begitu tidak asing dengan wajahnya.
Aku pun berusaha menginngat-ngingat kenangan yang ada di pikiranku, tiba-tiba aku teringat dengan wajah Lulu. Aku pun memberikan foto itu lagi kepada Weni dan memintanya melihat foto itu, “Ibu, coba kamu lihat. Tidakkah dia sangat mirip dengan Lulu?”
Mendengar ini, Weni pun terkejut lalu mengambil foto itu dari tanganku. Setelah memperhatikan cukup lama, Weni menutup mulutnya dengan kedua tangannya, dengan sulit percayanya berkata, “Benar-benar mirip, apa jangan-jangan...”
Bicara sampai sini, dia tidak melanjutkan lagi ucapannya. Tapi aku malah sudah paham apa maksud ucapannya.
“Ibu, lalu apa yang terjadi kepada Rufin Demina?”
“Dia kabur, karena ada orang yang memberitahunya sehingga dia pun tidak tertangkap. Tapi, keluarga Demina sudah memutus hubungan dengannya.”
Setelah bicara sampai sini, Weni terdiam, tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan saat ini, seolah sedang tenggelam dalam dunianya sendiri.
Sedangkan di dalam hatiku, ada perasaan yang tersembunyi, mungkin ada hubungan di antara Rufin dan Lulu.
Ketika memikirkan ini, hatiku pun gemetar. Jika memang benar seperti itu, maka orang di balik Lulu, mungkin adalah Rufin dan mungkin juga ada hubungannya dengan pria yag disukai oleh Rufin ?
“Ibu, lebih baik selidiki dulu saja mengenai latar belakang Lulu yang tumbuh besar di Jakarta”
Kataku tidak bisa menahan diri untuk memberikan saran.
“Aku sangat tahu jelas latar belakang keluarga Lulu! Keluarganya adalah orang desa. Dari kecil hidupnya tidak terlalu baik, dia punya dua adik laki-laki. Ayah dan ibunya lebih memandang penting pria daripada wanita jadi mereka tidak menyukainya. Bahkan untuk sekolah saja, dia sendiri yang cari uang untuk membayar biaya sekolah dan biaya hidupnya.”
Weni melanjutkan, “Saat itu aku sangat mengagumi dirinya. Aku merasa dia sangat kuat dan hebat dan juga sangat suka belajar. Dia sangat bertekad dan pekerja keras. Maka dari itu aku menyarankan kepada ayah untuk membantunya bersekolah dengan membiayainya sekolah.”
“Berdasarkan ini, bisa dikatakan harusnya ada hubungan yang tidak terputus dengan Rufin .” katanya dengan sedikit tidak percaya.
“Mungkin ada pengecualian, seperti Sunni yang tidak tumbuh besar di samping Lulu! Jika bukan karena kali ini terkuak setelah diselidiki, mungkin siapapun tidak akan ada yang menyangka dia ternyata melahirkan dua anak di belakang semuanya.”
Bicara sampai ini, Aku merasa sedikit sedih. Membuat anak menjadi anak yang tidak sah dan tidak kelihatan, apa itu benar-benar cara mencintai anak?
Menurutku cinta yang semacam ini terlalu egois. Ini hanyalah cara untuk memuaskan diri sendiri.
Mendengar ucapanku, Weni terdiam.
Tidak lama setelah itu, dia mengangkat kepala dan berkata kepadaku, “Masalah ini tetap masih butuh untuk diselidiki.”
“Aku akan menyuruh pamanmu untuk menyelidiki ini. Sedangkan kamu bacalah sampai selesai buku-buku itu dalam beberapa waktu ini.”
Aku pun mengambil buku-buku itu, lalu tersenyum kecut, “Apa semua ini sangat penting?”
Bagiku, ini hanyalah beberapa sejarah dari tempat suci aliran Yun Yin dulu.
Weni menatapku, lalu berkata dengan ekspresi sangat serius, “Sebelum tempat suci aliran Yun Yin musnah, para tetua di sekolah ini meramalkan akan datang suatu hari dimana setelah seratus lima puluh tahun, tempat suci aliran Yun Yin akan kembali dan aktif lagi.”
Novel Terkait
Menunggumu Kembali
NovanCinta Tapi Diam-Diam
RossieMy Lady Boss
GeorgePria Misteriusku
LylyAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeAwesome Guy
RobinPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya