Perjalanan Selingkuh - Bab 39 Apakah Itu Kamu?
Bab 39 Apakah Itu Kamu?
“Apa yang terjadi tadi?”
”Hampir sama dengan yang mereka katakan, tetapi karena mereka marah duluan, maka dia baru beraksi."
Meskipun aku tidak suka dengan David, namun aku tetap akan mengatakan yang sebenarnya.
Meskipun begitu, beberapa orang terakhir juga di bawa ke kantor polisi, mobilnya juga ditarik oleh polisi lalu lintas karena dia sembarangan memarkir mobilnya.
Di dalam kantor polisi, polisi menelpon ke rumah David, menyuruh orang jaminan untuk membawanya kembali.
Tidak lama menunggu, ibu David datang, setelah dia melihat aku, dia melambaikan tangannya dan berteriak: “Apakah wanita sial seperti kamu ini yang membuat putraku menjadi seperti ini?”
Aku menghindarkan tuduhan dia, polisi yang ada di dalam kantor polisi semuanya terkejut, dan bergegas menahan ibu David.
“Nyonya, ini adalah kantor polisi, jika kamu ingin memulai keributan, tolong ribut di rumah saja.” Polisi itu berteriak.
Ibu David yaitu Lisi kemudian menghentikan tindakannya, tetapi mata yang jahat itu melototi aku seperti pisau yang sedang menusukku.
“Luka di tubuhku masih belum sepenuhnya sembuh, jika kamu ingin membayar tagihan medis sekali lagi, pukul aku!” Aku mendongak dan sambil mencibir kepadanya.
Ketika Lisi mendengar kata-kataku, dia sangat marah dan mengigit giginya.
David yang terabaikan akhirnya berdiri dan berteriak kepada ibunya, "Ibu."
Ibu mertua melihat luka di wajah David, dan dia dengan sakit hati berkata: "David, ada apa dengan wajahmu? Siapa yang melakukannya? Kamu bilang saja, apakah bajingan ini mencari orang untuk memukulmu?"
Mendengar kata-kata ini, aku memandang David sambil tersenyum menyindir.
“Ibu, bukan dia.” Ekspresi David sedikit buruk.
“Lalu apa yang terjadi dengan kamu? Kamu jangan mencoba untuk menyembunyikannya dari ibu, wanita seperti ini tidak layak untuk di bela, dan juga kita sekarang di kantor polisi, maka polisi akan mengadili masalah ini, jika memang dia yang melakukannya, dia harus di tangkap oleh polisi.” Ibu mertua dengan sakit hati memegang luka di wajah David, dan terus mengerang.
Polisi tua itu tertawa ketika melihat adegan ini: "Hal ini tidak ada hubungannya dengan gadis itu, jika kamu ingin tahu lebih spesifik, maka tanya saja langsung pada putramu!”
“Oh iya, tolong segera membayar denda sebesar dua juta rupiah.”
“Apa? Masih harus denda?” Mendengar tentang denda, Ibu mertua tiba-tiba terkejut.
“Putraku dipukul sampai seperti ini, mengapa masih harus didenda? Denda apaan? Bukankah seharusnya para pelakunya membayar tagihan medis kepada kami?” Ibu mertua berteriak langsung di depan kantor polisi itu dengan keras.
“Uang ini bukan untuk kami, tetapi untuk polisi lalu lintas, putramu telah melanggar aturan lalu lintas.”
Aku melihat adegan penuh drama lucu di depan ini, kemudian ingin berbalik dan pergi.
David tiba-tiba mendorong Ibu mertua, berjalan ke arahku, dan langsung menarik tanganku.
“Lepaskan” Aku melototinya dengan jijik, dan berkata dengan dingin.
“Linda, jika kamu tidak memberitahuku dengan jelas tentang masalah ini, jangan berharap untuk pergi dari sini.” Dia menatapku dengan tajam.
“Apa yang harus diperjelas lagi? Aku tidak ada hubungan apa-apa dengan dia.”
Setelah berkata, aku ingin melepaskan tanganku dari genggaman dia, tetapi David menggenggam tanganku dengan erat, sampai aku tidak bisa terlepas darinya.
Lagipula perselingkuhanku sudah diketahui dengan Steven sebelum aku hamil, tetapi aku tidak boleh memberitahu David bahwa orang itu adalah Steven.
Aku tidak ingin Steven digosipkan oleh orang lain, dan juga tidak ingin di bilang bahwa dia menggoda istri orang lain.
Jika ada salah satu orang yang berbuat salah di dalam hubungan di luar nikah ini, maka orang yang berbuat salah itu adalah aku sendiri.
“Awalnya, kamu tidak ingin menyebut nama pria itu, apakah pria itu adalah dia?” David masih memegang tanganku.
Pergelangan tangan aku memerah karena genggaman David yang erat, dan kulit di daerah pergelangan terasa panas karena aku mencoba untuk melepas darinya dan menarik beberapa kali. “Tidak.” Aku mengerutkan alis mataku, dan menatapnya dengan jijik.
“Hari itu, wanita yang aku lihat di kantor itu mengenakan pakaian yang sama persis dengan yang kamu beli.” Dia menatapku dengan mata yang marah.
Aku tersenyum dingin dan menatap David: “Apa yang kamu katakan? Aku tidak mengerti, dan juga, hanya satu pasang pakaian, bukan hanya dijual untukku saja, dan juga, apakah menurutmu presiden Steven akan tertarik dengan wanita yang bercerai seperti aku?”
Kata-kataku yang menjelekan diri sendiri itu, ternyata bisa membuat David ragu, dan tanganku yang awalnya di genggam erat kemudian dengan tidak sadar menjadi lebih kendur.
Aku mengambil kesempatan ini untuk membebaskan tanganku dari genggamannya, pergelanganku yang putih itu tercetak dengan sidik jari yang jelas, dan tanpa sadar sangat menarik perhatian orang lain.
“Latar belakang presiden Steven sangat dalam, walaupun kamu berhasil tidur diatas ranjangnya, kamu juga pasti tidak akan berakhir baik.” David akhirnya dengan dingin mengatakan sepatah kalimat itu.
Tidak peduli bahwa David mencurigainya atau tidak, tetapi aku tidak akan pernah mengakuinya, walaupun sudah tersebar dengan heboh diluar, aku juga tidak boleh tertangkap basah oleh orang lain.
Dengan suasana hati yang rumit ini, aku langsung menaiki taksi meninggalkan tempat ini.
Ketika aku pulang, langit sudah agak gelap, aku membuka pintu rumah dan mencium aroma masakan, aku terperanjat bagaimana mungkin Sisi bisa memasak.
Langsung melihat Adit mengenakan celemek dan membawa sepiring sayur di tangannya, setelah dia melihat aku, dia menyapa aku: “kamu sudah pulang?”
“Kamu?”
Wajah Adit tersenyum cemerlang: “Aku datang membantumu pindah rumah, sekalian, koperku juga sudah aku pindah kesini, aku berencana untuk tinggal bersama dengan Sisi mulai hari ini.
Mendengar kata-kata Adit, mulutku ternganga, dan melihat ke Sisi yang sedang menonton drama idolanya: “Sisi, apakah kamu akan meninggalkan teman kamu sendiri demi cinta?”
Kemudian aku bergegas jalan ke depannya, dan mengambil keripik kentang yang ada ditangannya yang di makannya dengan penuh selera.
Mata Sisi tidak lepas dari TV sedetikpun, dan segera merebut kembali makanannya: “Aku ini sedang membantumu untuk mendapatkan kehidupan yang lebih bahagia, jika kamu tinggal di seberang, maka untuk kedepannya kamu akan lebih mudah untuk berkencan dengan Steven.”
“Bukankah itu untuk membantu dirimu sendiri?!”
Aku memotong percakapannya dan memandang Adit yang sibuk bolak-balik di dapur, menyenggol Sisi dengan jariku dan berkata: "Coba lihatlah, kamu benar-benar beruntung, dapat menemukan pria yang baik yang juga bisa memasak."
“Aku melakukan semua ini untuk siapa! Kalau bukan karena kamu, Aku sudah menggoda dan bercinta dengan pria ini kan?”
“Ternyata, keputusanmu sangat bijaksana, kamu lihat, penampilannya bagus, memiliki kaki yang panjang dan kemampuannya juga bagus, dan semakin setia terhadapmu, pria seperti ini bisa sampai di tanganmu, aku lihat kamu bisa senang dari tidur hingga bangun."
“Steven juga baik kan?! Udah kaya, ganteng, dan juga tinggi.” setelah berkata, Sisi mendekati telingaku, dan dengan kasar berbisik: “kemampuan dia di atas ranjang juga tidak buruk kan!”
“Sisi, mengapa otakmu suka memikirkan tentang hal-hal porno? Percaya atau tidak, aku akan memberitahukannya ke Adit.”
Aku menoleh dan mencibir Sisi.
Wajahku tersenyum cemerlang, tetapi hatiku sangat sedih, Steven benar-benar sangat baik, tetapi karena terlalu baik, maka dia ditakdirkan untuk tidak menjadi milikku.
“Kamu boleh mengadu kepadanya, bagaimanapun juga dia pasti akan tetap mendengarkanku.” Sisi dengan sombong pamer.
Hubungan yang sangat romantis ini, membuat orang sangat iri.
Adit meletakkan sup terakhir di atas meja: "Dua wanita cantik, makanlah."
Sisi menarikku: "ayo, makan lebih banyak, biar sehat."
“Aku takut sehat sampai menjadi seekor babi.” Aku diam-diam mencubit lemak yang baru saja tumbuh beberapa hari ini yang ada diperutku, mukaku sangat gelisah.
Sisi dengan nakal mencubit pinggangku, dan tertawa dengan penuh makna yang mendalam: “kulitmu sangat lembut, sepertinya kamu di rumah Presiden Steven tidak akan kekurangan makanan!”
Aku tertawa terbahak-bahak, tetapi pikiranku terus menggemakan kata-kata David itu, Latar belakang presiden Steven sangat dalam, walaupun kamu berhasil tidur diatas ranjangnya, kamu juga pasti tidak akan berakhir baik.
Novel Terkait
Perjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya