Perjalanan Selingkuh - Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
“Mungkin harusnya kamu menyelidiki hubungan antara Lulu dan Rufin. Coba periksa dan selidiki dengan siapa saja dia sering bertemu dan bergaul selama beberapa tahun ini.”
Mendengar ucapanku ini, Steven memandangku dengan wajah terkejut, “Bahkan semua ini, kamu juga sudah tahu?”
Mendengar ucapan Steven ini, aku pun menyeringai.
“Aku pernah melihat foto Rufin. Dia dan Lulu sangat mirip, tapi aku masih belum terlalu yakin.
Apalagi aku juga curiga kalau Rufin masih hidup. Tapi mungkin dia sudah mengubah namanya.”
Aku akan menyuruh orang untuk mencarinya.”
Bicara sampai sini, Steven memandangku lalu lanjut berkata, “Dulu aku punya seorang kakak kakekku. Saat itu dia adalah calon suami Rufin. Namun, karena pengkhianatan yang dilakukan oleh Rufin, kakak dari kakekku dibunuh oleh kekasih Rufin. Jika bukan karena saat itu Keluarga Demina telah mengusir dan memutus hubungan dengan Rufin serta memerintahkan orang untuk mengejar dan membunuhnya. Mungkin keluarga Himura dan Keluarga Demina mungkin sudah terikat dendam.”
Aku tidak menyangka di balik semua ini ternyata menyimpan banyak sekali cerita yang benar-benar membuat orang tak berdaya.
“Sudahlah, tidurlah lebih awal! Jika Rufin benar-benar belum mati, Kami Keluarga Himura pasti akan mengejarnya dan membunuhnya.”
Sejujurnya, aku tidak menyangka kalau ada begitu banyak peristiwa masa lalu di antara kedua keluarga ini. Di masa yang bergejolak itu, tampaknya banyak hal terjadi.
Dan tidak disangka pula syukur dan dendam dari generasi sebelumnya bisa berlanjut hingga saat ini.
Jika Lulu benar-benar ada hubungannya dengan Rufin. Kalau begitu dia mungkin sudah punya maksud tersembunyi ketika mulai mendekati Keluarga Demina.
Memikirkan tentang ini, hatiku mulai khawatir.
Seperti ada orang itu dalam kegelapan dan kami dalam terang.
Keluarga sendiri sedang diperhitungkan oleh orang, dan bahkan pelaku utama yang ada dalam semua ini masih belum tertangkap.
“Jangan terlalu memikirkannya. Semua itu adalah masalah generasi terdahulu kita. Yang harus kamu lakukan sekarang cukup bermain dengan Sunni saja Aku percaya padamu, kamu pasti tidak akan kalah.”
Mendengar ucapan Steven, aku pun melengkungkan bibirku dan tersenyum, “Aku tidak akan kalah.”
Memikirkan tentang ini, dendam, kebencian dan api kemarahan di hatiku membara.
Tapi pada akhirnya di bawah kecupan lembut Steven, aku perlahan jadi rileks dan mulai tenang.
Malam ini, karena tidur dalam pelukan Steven, aku bisa tidur dengan lelap walau di tengah tidurku, aku sempat terbangun sekali, tapi kemudian aku bisa kembalu tidur dengan nyenyak.
Hanya saja di keesokan hari, Steven sudah tidak ada lagi. Selimut di sampingku sudah terasa dingin, kelihatannya dia sudah pergi cukup lama.
Aku pun memakai sandalku lalu turun dari ranjang, kemudian mandi, sisiran dan berias sebentar. Aku turun ke lantai bawah dan menyapa ibuku. Lalu aku membawa bodyguard yang telah disiapkan oleh Steven pergi bersama meninggalkan rumah.
Si Tua Ye tinggal di rumah persegi empat. Kebetulan sekali tepat di sebelah rumah segi empat itu adalah rumah Dennis.
Dulu karena masalah Sisi dan Evan yang lamaran, aku dan Sisi khusus pernah datang ke sini sekali untuk mencari Dennis. Dan pada akhirnya bisa menyelesaikan beberapa kesalahpahaman.
Aku tidak menyangka ternyata aku akan datang ke gang ini lagi untuk bertemu dengan Si Tua Ye.
Di depan pintu aku sudah mengetuk beberapa kali, yang datang bukan Si Tua Ye tapi malah Dennis yang ada di rumah sebelah.
Dia kelihatan lebih gemuk daripada terakhir kali aku bertemu dengannya. Setidaknya sangat lebih baik daripada terlihat hanya tulang saja. Meski begitu dia tetap terlihat sedikit kurus.
Ketika terakhir kali melihatnya di ranjang empuk dulu, dia sangat terlihat tidak baik. Tapi kalau sekarang, dia benar-benar sudah termasuk ke pria muda yang sangat tampan. Terlebih dia sangat berbeda dengan pria yang berias di dunia hiburan, kesan yang keluar dari dirinya untuk orang lain adalah begitu bersih.
Khususnya kedua matanya. Benar-benar tidak berani percaya, pria berumur dua puluh enaman tahun, kenapa bisa matanya sebersih itu.
“Apa kamu ke sini mau menemui Si Tua Ye?” Dia membelalakkan matanya memandangku.
Aku mengangguk, “Apa Si Tua Ye ada ?”
“Si Tua Ye jam segini harusnya sedang menerbangkan burung di lapangan terbuka. Jika kamu buru-buru, aku bisa mengantarmu ke sana.” Katanya sambil menatapku.
“Kalau begitu kira-kira jam berapa dia pulang?”
Dennis melihat jam tangan di pergelangan tangannya, lalu berkata kepadaku, “Harusnya empat puluh menitan lagi.”
Bicara sampai sini, dia tersenyum malu sambil menatapku, lalu bertanya,
“Atau kamu mau menunggu di rumahku dulu?”"
Mendengar ajakan Dennis itu, aku pun mengangguk tersenyum.
Bagi Denis, benar-benar membuat orang tidak bisa tidak menyukainya. Bahkan membuat orang merasakalau orang bersih ini ingin untuk dilindungi.
Ini bukan pertama kalinya, aku datang ke rumah Dennis, bedanya kali ini rumahnya telah disapu sangat bersih.
Begitu masuk di halaman, aku melihat ada tanaman obat herbal yang dikeringkan di halaman Dennis. Tanaman-tanaman obat herbal itu dikeringkan di beberapa lapis rak kayu. Setiap satu macam tanaman obat herbal ditaruh di satu lapis rak dan di setiap lapis rak juga ditaruh enam tujuh lapis rak lagi.
“Apa ini tanaman obat herbal yang dikeringkan?” Aku terkejut melihat semua ini.
Dennis mengangguk malu, “Aku dan kakek Ye adalah tetangga dan aku sudah bertahun-tahun jadi muridnya.
Mendengar ucapan Dennis ini, aku tidak menyangka ternyata dia juga adalah seorang dokter tradisional.
Tapi ketika aku teringat terakhir kali dia sakit parah, aku pun tidak bisa menahan diri berpikir, Karena dirinya adalah seorang dokter, lalu keapa bisa membuat dirinya sendiri jadi seperti itu?
Dia seolah bisa membaca ekspresi di wajahku, lalu berkata kepadaku, “Sakit hati masih tetap membutuhkan psikolog.”
Mendengar ucapan Dennis ini, aku pun merasa tidak enak dan bersalah.
Walaupun yang melakukan kesalahan adalah Sisi tapi aku masih saja merasa bersalah pada Dennis. Alasannya karena Sisi adalah sahabat terbaikku sehingga aku lebih pilih kasih ke Sisi sampai di tahap aku tidak sanggup membantu orang yang seharusnya patut dibantu dan malah membantu orang yang hubungannya sangat baik denganku.
“Aku minta maaf lagi atas kesalahan sahabat baikku.”
Aku tahu tidak peduli alasan apapun, cara Sisi itu telah menyakiti pria ini.
Dennis pun menghentikan langkahnya lalu menoleh dan menatapku, “Aku sedih bukan karena itu. Kakak Sisi adalah orang yang kucintai diam-diam di masa remajaku, tapi aku salah orang jadi setelah dia melakukan itu, baru aku jadi semakin sedih. Tapi sekarang, aku sudah terlepas dari semua itu, terlebih lagi Evan, dia sangat baik!”
Bicara sampai sini, sudut bibirnya melengkung samar.
Begitu juga matanya yang jernih dan berbinar itu, memperlihatkan kalau ucapannya itu berasal dari lubuk hatinya.
Aku tidak tahu apa yang terjadi antara Dennis dan Evan. Tapi ketika melihat ekspresinya ketika menyebut Evan, tampaknya hubungan mereka berkembang dengan baik.
Namun, jika telah memutuskan untuk menjalani hubungan itu maka itu akan lebih sulit dibandingkan orang biasa. Aku hanya bisa berharap semoaga perasaan dan hubungan mereka berdua bisa mulus dan lancar!
Aku sudah di tempat Dennis selama setengah jam-an, di waktu setengah jam itu Dennis bertanya kepadaku alasan datang ke sini. Setelah mendengarkan penjelasanku, dia pun minta persetujuanku untuk membantuku memeriksa nadiku.
“Tubuhmu sekarang sangat lemah. Dalam satu tahun akhir-akhir ini, kamu sudah kehilangan banyak darah dan energi dan darahmu juga tidak penuh. Terlebih lagi kamu sudah berkali-kali keguguran. dan itu mengakibatkan trauma untuk rahimmu.”
Mendengar Dennis menyimpulkan semuanya, aku pun hanya bisa menganga karena terkejut.
Aku tidak menyangka Dennis sehebat ini. Aku belum mengatakan apapun sebelumnya, tapi dia bisa menyimpulkan semua itu hanya dengan memeriksa nadi dan melihat raut wajahku.
Memikirkan ini membuatku lebih menanti lagi untuk segera bertemu dengan Si Tua Ye.
Untungnya sudah hampir waktunya. Dennis berkata kepadaku, “Walaupun aku bisa membantumu meresepkan beberapa obat untuk perlahan memulihkan tubuhmu. Tapi tetap saja lebih baik menunggu guruku untuk memeriksa dan memulihkanmu!”
Bicara sampai sini, dia pun berdiri dan berkata, “Sekarang harusnya guruku sudah perjalanan pulang. Ayo aku antarkan kamu bertemu dengannya.”
Dia bicara sambil membawaku keluar dari gerbang.
Novel Terkait
Asisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaHidden Son-in-Law
Andy LeeNikah Tanpa Cinta
Laura WangLove In Sunset
ElinaCinta Yang Berpaling
NajokurataLoving Handsome
Glen ValoraPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya