Perjalanan Selingkuh - Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain

“Mungkin harusnya kamu menyelidiki hubungan antara Lulu dan Rufin. Coba periksa dan selidiki dengan siapa saja dia sering bertemu dan bergaul selama beberapa tahun ini.”

Mendengar ucapanku ini, Steven memandangku dengan wajah terkejut, “Bahkan semua ini, kamu juga sudah tahu?”

Mendengar ucapan Steven ini, aku pun menyeringai.

“Aku pernah melihat foto Rufin. Dia dan Lulu sangat mirip, tapi aku masih belum terlalu yakin.

Apalagi aku juga curiga kalau Rufin masih hidup. Tapi mungkin dia sudah mengubah namanya.”

Aku akan menyuruh orang untuk mencarinya.”

Bicara sampai sini, Steven memandangku lalu lanjut berkata, “Dulu aku punya seorang kakak kakekku. Saat itu dia adalah calon suami Rufin. Namun, karena pengkhianatan yang dilakukan oleh Rufin, kakak dari kakekku dibunuh oleh kekasih Rufin. Jika bukan karena saat itu Keluarga Demina telah mengusir dan memutus hubungan dengan Rufin serta memerintahkan orang untuk mengejar dan membunuhnya. Mungkin keluarga Himura dan Keluarga Demina mungkin sudah terikat dendam.”

Aku tidak menyangka di balik semua ini ternyata menyimpan banyak sekali cerita yang benar-benar membuat orang tak berdaya.

“Sudahlah, tidurlah lebih awal! Jika Rufin benar-benar belum mati, Kami Keluarga Himura pasti akan mengejarnya dan membunuhnya.”

Sejujurnya, aku tidak menyangka kalau ada begitu banyak peristiwa masa lalu di antara kedua keluarga ini. Di masa yang bergejolak itu, tampaknya banyak hal terjadi.

Dan tidak disangka pula syukur dan dendam dari generasi sebelumnya bisa berlanjut hingga saat ini.

Jika Lulu benar-benar ada hubungannya dengan Rufin. Kalau begitu dia mungkin sudah punya maksud tersembunyi ketika mulai mendekati Keluarga Demina.

Memikirkan tentang ini, hatiku mulai khawatir.

Seperti ada orang itu dalam kegelapan dan kami dalam terang.

Keluarga sendiri sedang diperhitungkan oleh orang, dan bahkan pelaku utama yang ada dalam semua ini masih belum tertangkap.

“Jangan terlalu memikirkannya. Semua itu adalah masalah generasi terdahulu kita. Yang harus kamu lakukan sekarang cukup bermain dengan Sunni saja Aku percaya padamu, kamu pasti tidak akan kalah.”

Mendengar ucapan Steven, aku pun melengkungkan bibirku dan tersenyum, “Aku tidak akan kalah.”

Memikirkan tentang ini, dendam, kebencian dan api kemarahan di hatiku membara.

Tapi pada akhirnya di bawah kecupan lembut Steven, aku perlahan jadi rileks dan mulai tenang.

Malam ini, karena tidur dalam pelukan Steven, aku bisa tidur dengan lelap walau di tengah tidurku, aku sempat terbangun sekali, tapi kemudian aku bisa kembalu tidur dengan nyenyak.

Hanya saja di keesokan hari, Steven sudah tidak ada lagi. Selimut di sampingku sudah terasa dingin, kelihatannya dia sudah pergi cukup lama.

Aku pun memakai sandalku lalu turun dari ranjang, kemudian mandi, sisiran dan berias sebentar. Aku turun ke lantai bawah dan menyapa ibuku. Lalu aku membawa bodyguard yang telah disiapkan oleh Steven pergi bersama meninggalkan rumah.

Si Tua Ye tinggal di rumah persegi empat. Kebetulan sekali tepat di sebelah rumah segi empat itu adalah rumah Dennis.

Dulu karena masalah Sisi dan Evan yang lamaran, aku dan Sisi khusus pernah datang ke sini sekali untuk mencari Dennis. Dan pada akhirnya bisa menyelesaikan beberapa kesalahpahaman.

Aku tidak menyangka ternyata aku akan datang ke gang ini lagi untuk bertemu dengan Si Tua Ye.

Di depan pintu aku sudah mengetuk beberapa kali, yang datang bukan Si Tua Ye tapi malah Dennis yang ada di rumah sebelah.

Dia kelihatan lebih gemuk daripada terakhir kali aku bertemu dengannya. Setidaknya sangat lebih baik daripada terlihat hanya tulang saja. Meski begitu dia tetap terlihat sedikit kurus.

Ketika terakhir kali melihatnya di ranjang empuk dulu, dia sangat terlihat tidak baik. Tapi kalau sekarang, dia benar-benar sudah termasuk ke pria muda yang sangat tampan. Terlebih dia sangat berbeda dengan pria yang berias di dunia hiburan, kesan yang keluar dari dirinya untuk orang lain adalah begitu bersih.

Khususnya kedua matanya. Benar-benar tidak berani percaya, pria berumur dua puluh enaman tahun, kenapa bisa matanya sebersih itu.

“Apa kamu ke sini mau menemui Si Tua Ye?” Dia membelalakkan matanya memandangku.

Aku mengangguk, “Apa Si Tua Ye ada ?”

“Si Tua Ye jam segini harusnya sedang menerbangkan burung di lapangan terbuka. Jika kamu buru-buru, aku bisa mengantarmu ke sana.” Katanya sambil menatapku.

“Kalau begitu kira-kira jam berapa dia pulang?”

Dennis melihat jam tangan di pergelangan tangannya, lalu berkata kepadaku, “Harusnya empat puluh menitan lagi.”

Bicara sampai sini, dia tersenyum malu sambil menatapku, lalu bertanya,

“Atau kamu mau menunggu di rumahku dulu?”"

Mendengar ajakan Dennis itu, aku pun mengangguk tersenyum.

Bagi Denis, benar-benar membuat orang tidak bisa tidak menyukainya. Bahkan membuat orang merasakalau orang bersih ini ingin untuk dilindungi.

Ini bukan pertama kalinya, aku datang ke rumah Dennis, bedanya kali ini rumahnya telah disapu sangat bersih.

Begitu masuk di halaman, aku melihat ada tanaman obat herbal yang dikeringkan di halaman Dennis. Tanaman-tanaman obat herbal itu dikeringkan di beberapa lapis rak kayu. Setiap satu macam tanaman obat herbal ditaruh di satu lapis rak dan di setiap lapis rak juga ditaruh enam tujuh lapis rak lagi.

“Apa ini tanaman obat herbal yang dikeringkan?” Aku terkejut melihat semua ini.

Dennis mengangguk malu, “Aku dan kakek Ye adalah tetangga dan aku sudah bertahun-tahun jadi muridnya.

Mendengar ucapan Dennis ini, aku tidak menyangka ternyata dia juga adalah seorang dokter tradisional.

Tapi ketika aku teringat terakhir kali dia sakit parah, aku pun tidak bisa menahan diri berpikir, Karena dirinya adalah seorang dokter, lalu keapa bisa membuat dirinya sendiri jadi seperti itu?

Dia seolah bisa membaca ekspresi di wajahku, lalu berkata kepadaku, “Sakit hati masih tetap membutuhkan psikolog.”

Mendengar ucapan Dennis ini, aku pun merasa tidak enak dan bersalah.

Walaupun yang melakukan kesalahan adalah Sisi tapi aku masih saja merasa bersalah pada Dennis. Alasannya karena Sisi adalah sahabat terbaikku sehingga aku lebih pilih kasih ke Sisi sampai di tahap aku tidak sanggup membantu orang yang seharusnya patut dibantu dan malah membantu orang yang hubungannya sangat baik denganku.

“Aku minta maaf lagi atas kesalahan sahabat baikku.”

Aku tahu tidak peduli alasan apapun, cara Sisi itu telah menyakiti pria ini.

Dennis pun menghentikan langkahnya lalu menoleh dan menatapku, “Aku sedih bukan karena itu. Kakak Sisi adalah orang yang kucintai diam-diam di masa remajaku, tapi aku salah orang jadi setelah dia melakukan itu, baru aku jadi semakin sedih. Tapi sekarang, aku sudah terlepas dari semua itu, terlebih lagi Evan, dia sangat baik!”

Bicara sampai sini, sudut bibirnya melengkung samar.

Begitu juga matanya yang jernih dan berbinar itu, memperlihatkan kalau ucapannya itu berasal dari lubuk hatinya.

Aku tidak tahu apa yang terjadi antara Dennis dan Evan. Tapi ketika melihat ekspresinya ketika menyebut Evan, tampaknya hubungan mereka berkembang dengan baik.

Namun, jika telah memutuskan untuk menjalani hubungan itu maka itu akan lebih sulit dibandingkan orang biasa. Aku hanya bisa berharap semoaga perasaan dan hubungan mereka berdua bisa mulus dan lancar!

Aku sudah di tempat Dennis selama setengah jam-an, di waktu setengah jam itu Dennis bertanya kepadaku alasan datang ke sini. Setelah mendengarkan penjelasanku, dia pun minta persetujuanku untuk membantuku memeriksa nadiku.

“Tubuhmu sekarang sangat lemah. Dalam satu tahun akhir-akhir ini, kamu sudah kehilangan banyak darah dan energi dan darahmu juga tidak penuh. Terlebih lagi kamu sudah berkali-kali keguguran. dan itu mengakibatkan trauma untuk rahimmu.”

Mendengar Dennis menyimpulkan semuanya, aku pun hanya bisa menganga karena terkejut.

Aku tidak menyangka Dennis sehebat ini. Aku belum mengatakan apapun sebelumnya, tapi dia bisa menyimpulkan semua itu hanya dengan memeriksa nadi dan melihat raut wajahku.

Memikirkan ini membuatku lebih menanti lagi untuk segera bertemu dengan Si Tua Ye.

Untungnya sudah hampir waktunya. Dennis berkata kepadaku, “Walaupun aku bisa membantumu meresepkan beberapa obat untuk perlahan memulihkan tubuhmu. Tapi tetap saja lebih baik menunggu guruku untuk memeriksa dan memulihkanmu!”

Bicara sampai sini, dia pun berdiri dan berkata, “Sekarang harusnya guruku sudah perjalanan pulang. Ayo aku antarkan kamu bertemu dengannya.”

Dia bicara sambil membawaku keluar dari gerbang.

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu