Perjalanan Selingkuh - Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
Sambil berbicara, Lisi, ibu David sudah ingin memukul Ling Ling.
Sangat disayangkan sebelum dia mengangkat tangannya, Ling Ling sudah berbaring di tanah sambil menutupi perutnya : "Perutku, perutku sakit sekali."
Sikap angkuh Lisi yang tadi, pada saat melihat Ling Ling seperti ini langsung berubah menjadi panik : "Kenapa perutmu bisa sakit? Yang mana yang sakit! Aduh, cucu emasku! Kau harus hati-hati."
Aku berdiri tidak jauh dari sana dan melihat drama mereka, aku tersenyum dengan dingin.
Ini hanyalah sebuah permulaan.
Saat malam hari aku mulai demam, kepalaku pusing, tenggorokanku bagaikan terbakar, sangat kering dan gatal.
Saat tengah malam aku terbangun ingin minum, baru saja berjalan beberapa langkah, kakiku terasa lemas sampai hampir jatuh.
Aku berusaha menahan tubuhku dan pergi untuk menuangkan segelas air, lalu mulai mengaduk-aduk lemari untuk mencari kotak obat, tetapi tidak menemukan apapun.
Aku baru teringat kalau aku sudah pindah ke rumah baru, barang-barang itu belum aku siapkan.
Aku bersandar di atas ranjang dan batuk tanpa henti, mungkin pada saat kau berada di titik terlemahmu, kau akan menginginkan ada orang yang bisa kau andalkan, akupun tidak terkecuali.
Saat ini aku benar-benar ingin Steven ada di sisiku.
Aku mengeluarkan ponselku dan menghubunginya.
Setelah berbunyi beberapa kali, teleponnya diangkat, tetapi suara yang terdengar dari dalamnya bukanlah suara Steven, melainkan suara wanita itu : "Steven sudah tidur, untuk apa kau menghubunginya?"
Setelah mendengar suaranya, aku dengan bodohnya langsung mematikan teleponku.
Saat dia tidak mengetahui tentang diriku, aku masih bisa menipu diriku sendiri, tetapi begitu ketahuan, aku bagaikan tikus yang bersembunyi di pojok ruangan yang gelap, merasa rendah diri dan penakut.
Ada yang bilang, saat seseorang mencintai seseorang dengan begitu dalam, maka dia akan menempatkan dirinya di posisi yang sangat rendah, rendah bagaikan debu.
Menurutku, aku sudah menjadi seperti itu.
Aku mengangkat Steven tinggi-tinggi lalu mendongak dan memandangnya dengan kagum, sedangkan wanita yang secara terang-terangan bisa berada di sisinya itu, tanpa disadari juga ikut terkena sinarnya yang menyilaukan mata, sampai-sampai membuat aku yang hanya bisa bersembunyi di balik bayangan merasa sangat rendah diri.
Kesedihan hatiku ditambah dengan sakit di tubuhku, benar-benar menyiksa fisik dan mentalku.
Aku bersandar di tempat tidur, mengambil ponsel lalu mencari foto Steven yang diam-diam kuambil.
Ada yang dari depan, ada juga yang dari samping, kebanyakan adalah saat dia sedang bekerja, kelihatannya sangat serius, wajahnya dingin, terlihat seperti tidak menerima urusan lain selain urusan bisnis.
Setiap angle fotonya tanpa terkecuali terlihat sangat bagus, wajahnya sangat tampan, kemampuannya sangat tinggi.
Pria ini sangat hebat, sangat luar biasa, sedangkan aku hanyalah wanita yang pernah bercerai dengan penampilan biasa-biasa saja, aku berdiri di hadapannya terlihat sangat menyedihkan.
Tidak ada orang yang akan merasa kalau kami pasangan yang serasi, tidak peduli dilihat dari latar belakang keluarga, kualitas maupun kemampuan, semuanya tidak dapat dibandingkan dengannya.
Menurutku, mungkin seharusnya aku merasa beruntung, bisa mempunyai kisah cinta dengannya, meskipun hanya sementara.
"Linda, bangun!"
Aku merasa wajahku ditepuk dengan pelan oleh seseorang, aku berusaha membuka mataku, lalu aku melihat Sisi duduk di depan ranjang, melihatku dengan cemas.
Setelah melihatku bangun, akhirnya dia menghela napas lega, suaranya terdengar seperti sedang menangis : "Linda, kau menakutiku, panasmu tinggi sekali, kenapa kau tidak menghubungiku!"
"Maaf, tengah malam baru terasa."
Aku membuka mulutku dan tenggorokanku terasa sangat kering dan gatal sehingga batuk terus-menerus.
Sisi segera menuangkan segelas air untukku : "Cepat minum."
Sisi memegangi gelasku dan membantuku minum, setelah minum tenggorokanku baru terasa sedikit lega.
Lenganku masih ada bekas tusukan jarum infus : "Kenapa diinfus lagi?"
"Steven yang menyuruh dokter keluarganya untuk datang."
"Steven datang?" mataku tiba-tiba melihatnya dengan bersinar.
Sisi memutar bola matanya dan berkata : "Begitu aku datang dan melihatmu panas sampai seperti itu dan kau juga terus memanggil nama Steven, tentu saja aku harus memanggil dia kemari."
"Dia sekarang ada di mana?" aku melihat ke sekeliling ruangan.
"Jangan dicari lagi, kau tidur sampai pagi baru saja bangun sekarang, dia masih ada pekerjaan yang harus dilakukan, sudah pergi dari tadi."
Sambil bicara, Sisi memegang semangkuk bubur yang ada di sampingnya : "Ayo dimakan, ini adalah bubur yang aku masak sendiri untukmu, makan banyakan."
"Bisa dimakan tidak bubur ini?" Aku memasang wajah tidak suka.
"Ternyata kau sudah bisa menghinaku, kelihatannya kau sudah baikan yah?"
Sisi melihatku dengan kesal, lalu langsung menyendokkan sesendok bubur dan menyuapkannya kepadaku.
Aku membuka mulutku dan memakannya, rasanya lumayan.
"Linda, menurutku sebaiknya kau pindah ke rumahku saja! Menurutku kau tinggal seorang diri tidak dapat menjaga dirimu sendiri dengan baik, kau jangan mengira kau masih muda maka tidak menyayangi tubuhmu sendiri, ku beritahu, banyak anak muda sakit karena hal ini." Sisi mulai menceramahiku.
Aku tahu kalau dia benar-benar mengkhawatirkanku, meskipun sangat cerewet, aku juga hanya tertawa saja dan mendengarkannya sampai selesai.
"Tetapi jika aku pindah ke tempatmu, Adit bagaimana?"
"Suruh dia pindah kemari untuk menjaga rumahmu saja." Sisi berkata dengan sembarangan.
"Tidak perlu, aku kan tinggal di sebelahmu! Selain itu bukankah aku meninggalkan kunci rumahku untukmu? Jika kau ingin datang langsung datang saja, hanya beberapa langkah saja."
"Linda, jika kau bekerja di kantor Steven tidak bahagia, maka kau berhenti saja." Sisi tiba-tiba menghela napas dan menatapku dengan cemas.
Setelah mendengar perkataan Sisi, aku terdiam.
"Tetapi jika aku meninggalkannya, aku akan lebih sakit."
Aku juga merasa diriku sedikit menyedihkan, bahkan di saat diriku jelas-jelas tahu kalau aku hanyalah seorang pengganti, tetapi aku masih .tidak rela meninggalkan dirinya.
Tidak peduli tujuan awalnya seperti apa, tetapi aku tidak bisa menyangkal kebaikannya terhadapku.
Mungkin kecuali cinta dan janji yang tidak mampu dia berikan kepadaku, apa yang dia mampu berikan sudah dia berikan kepadaku.
Hanya saja apa yang aku inginkan terlalu mewah, jadi aku ditakdirkan untuk tidak mendapatkannya.
Aku tidak tahu kenapa aku bisa begitu membuang-buang waktuku, seperti sedang menunggu suatu hari nanti perasaanku ini akan habis tidak bersisa, menunggu Steven berkata, "Aku sudah tidak tertarik lagi dengan tubuhmu."
Jadi sebelum kata-kata ini datang, aku ingin berusaha menggapainya, meskipun hanya kebahagiaan yang semu juga tidak apa-apa.
"Kalau begitu kau anggap saja dia seorang playboy seperti David." Sisi berkata dengan tidak berdaya.
Perkataan Sisi membuatku tertawa, cara ini memang menghiburku
"Jika dari awal aku tahu kau akan mencintainya.." Sisi mengucapkan kalimat ini dengan berbisik.
Selanjutnya aku tidak mendengar perkataannya dengan jelas, jadi aku bertanya : "Apa yang kau katakan?"
Sisi tertawa dengan canggung : "Tidak apa-apa, oh iya, apa kau sekarang sudah baikan?"
Sambil berkata, dia mengulurkan tangannya dan memegang dahiku : "Masih sedikit hangat."
Tiba-tiba pintu kamar dibuka oleh seseorang.
Aku melihat Steven berjalan masuk ke dalam, mataku langsung berbinar : "Kau sudah datang?"
Sisi segera pergi dari sana, dia tidak mau jadi obat nyamuk, sebelum dia pergi dia sempat mengedipkan matanya kepadaku, tanpa suara berkata : "David."
Aku mengerti maksudnya, menyuruhku menganggap Steven sama seperti David, sehingga aku tidak akan jatuh cinta kepadanya.
Tetapi ada kalanya hati seseorang tidak bisa dikendalikan oleh pikirannya, saat ini hati dan mataku hanya ada dirinya.
"Apa kau sudah baikan?" dia membungkuk dan meraba dahiku dengan lembut.
Tatapan matanya yang penuh dengan kekhawatiran membuatku tertegun, akhirnya tanpa sadar aku bertanya kepadanya hal yang terus menghantuiku akhir-akhir ini : "Steven, apakah aku adalah pengganti dirinya?"
Novel Terkait
Pernikahan Tak Sempurna
Azalea_Dewa Perang Greget
Budi MaMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeIstri Pengkhianat
SubardiDiamond Lover
LenaCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoTakdir Raja Perang
Brama aditioPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya