Perjalanan Selingkuh - Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
Steven bagaikan kecanduan narkoba yang tidak bisa aku hentikan, sebelumnya, aku sangat tergila-gila dengannya, dan mau bagaimana berhenti pun tetap tidak bisa dihentikan, tetapi setelah sebulan tidak bertemu dengannya, kecanduan tersebut bisa ditekan dengan perlahan.
“Aku ingat aku pernah memberitahumu bahwa, sejak kamu memilih untuk memulai, dan ketika kamu ingin mengakhirinya, itu tidak akan segampang itu.” Suara Steven tidak keras, tetapi terdengar jelas masuk ke telingaku.
Aku mengira, jika kami tidak bertemu selama sebulan, maka Steven akan menyerah total tentang hubungan antar kami berdua.
Tetapi aku tidak menyangka bahwa, Steven hanya teringat aku ketika dia ingin menginginkan seorang anak.
“Kamu lepaskan dia, tidak bisakah kamu melihat dia tidak mau?” Jason melangkah maju dan meraih tanganku satu lagi dan memandangi Steven dengan pandangan yang memperingatinya untuk waspada.
“Steven, sejak kapan kamu belajar untuk memaksa seorang wanita?” Jason memandang Steven dengan penuh cemooh.
Ketika Steven mendengar kata-kata Jason, wajahnya langsung memburuk, dan memandang Jason dengan ganas: "Jason, jangan mengira aku tidak tahu apa yang sedang kamu mainkan."
“Pikiranku sangat sederhana, hanya saya tidak bisa melihatmu memaksa Linda, terutama kamu Steven, tujuanmu hanya provokasi.” Jason menatap Steven dengan penuh makna, kamu datang ke aku tanpa rasa takut.
Aku sangat bingung dengan kata-kata kedua orang ini.
Mereka sudah bermusuhan selama bertahun-tahun, aku tidak ingin campur tangan.
“Kalian lepaskan aku, aku mau pulang.”
Tangan yang masih ditarik oleh kedua pria ini merasa sangat tidak nyaman, dan hubungan mereka berdua adalah musuh, aku tidak ingin menjadi orang tengah.
Karena Jason ada disitu, Steven tidak ingin memiliki banyak keterikatan, tetapi ketika dia pergi, dia menatapku dan pandangannya memberi tahuku bahwa dia masih belum menyerah.
Tetapi aku dengan cepat melupakannya, aku tidak bisa melawannya, maka yang bisa aku lakukan hanya bersembunyi.
Untungnya Moli masih ada sedikit biaya, di dekat pusat perbelanjaan menemukan satu ruang apartemen untuk disewa, dan dua hari ini dia membawa Ami ikut dengannya.
Dan aku, mengemas barang-barang dan bersiap untuk pindah rumah.
Tetapi ketika aku sedang mengemas barangku, tiba-tiba ibuku meneleponku, nadanya masih agak dingin, sepertinya kemarahan dia masih belum mereda.
Tetapi bisa mendapatkan telepon dari mereka, aku sudah merasa sangat bahagia: “ibu, apa kabarmu dan ayah?”
Aku mengira mereka memanggilku karena ingin memaafkanku.
Tetapi aku tidak menyangka, ibuku meneleponku hanya untuk menyuruhku pulang, karena nenekku sedang sakit, sekarang sudah didalam tahap stadium akhir kanker, dan satu-satunya keinginannya adalah bisa melihatku untuk terakhir kalinya.
Sejujurnya, aku sangat tidak akrab dengan nenekku. Setelah sepuluh tahun aku amnesia, orang tuaku tidak pernah membawaku kembali ke kota asalku dimana nenekku tinggal. Ketika mereka pulang kesana, mereka akan meninggalkan aku sendirian di rumah dan setelah satu minggu mereka baru kembali lagi.
Walaupun kami tidak akrab, aku tetap harus pulang melihatnya untuk terakhir kalinya. Lagipula, dengar ibu berkata, aku tinggal bersama dengan nenekku di pedesaan sebelum aku berumur sepuluh tahun, dia merawatku selama bertahun-tahun, maka mau bagaimanapun juga, aku harus tetap melihatnya pada masa-masa terakhirnya.
Berpikir, aku sudah menaruh semua barangku yang sudah kukemas itu di tempat Sisi, lalu aku juga akan memberinya kunci agar dia bisa memberinya ke Adit dan biarkan Adit yang menyerahkan kuncinya kepada Steven.
“Linda, kapan kamu akan kembali?” Di stasiun, Sisi bertanya padaku sambil meraih tanganku dengan erat dan tidak tega melepaskannya.
“Aku juga tidak tahu, tetapi jika aku kembali, aku akan langsung menghubungimu.”
Setelah berkata, aku memeluk Sisi, dan aku melambaikan tangan kepadanya sambil menarik koperku.
Aku akan kembali ke kota dulu, lalu mencari mobil dan transit beberapa kali baru bisa sampai didesa.
Ini adalah pertama kalinya lagi aku datang ke desa ini, jika aku tidak bertanya jalan lagi dan lagi, aku khawatir aku akan tersesat.
“Permisi, boleh aku bertanya, apakah kamu tahu dimana rumah Tarmini?” Aku bertanya kepada tante yang sedang duduk dan ngobrol didepan pintu.
“Tarmini, Putranya yang bernama Halim kan?” Tante itu menatapku dan bertanya padaku.
Aku segera mengangguk kepala: “Benar, Halim adalah ayahku.”
“Hei, ternyata kamu adalah Linda!” Setelah tante ini mendengarkan perkataan ku, dia tiba-tiba memukul pahanya dan nadanya sangat mengagetkan.
Aku menganggukkan kepala dengan kaku.
“Sudah bertahun-tahun tidak bertemu, sekarang sudah tumbuh besar menjadi gadis cantik, dulu kamu seperti seorang tomboy, dan dengan kulit hitamnya dia sering lari mengitari desa.”
”Hei bocah, apakah kamu pergi melakukan operasi plastik?” Salah satu tante disana melihat wajahku dan mulai berbicara.
“Kamu tidak usah mengatakannya, coba kamu lihat, dia sekarang ini sama sekali tidak mirip dengan ketika dia masih kecil! Aku dari tadi melihatnya saja masih tidak bisa mengenalnya, perubahan ini sangat besar, matanya juga menjadi besar, hidungnya juga menjadi lebih mancung.”
Sekempulan tante itu lalu berbincang tanpa henti, dan Linda merasa sangat malu.
“Itu, bolehkah kamu memberitahuku, dimana ketak rumah kakekku?” Aku dengan cepat menanyakannya lagi.
“ini baru beberapa tahun saja belum pulang, dia sudah melupakan rumahnya.” Salah satu tante itu menghela napas.
Tante lainnya mengulurkam tangannya dan berkata: “Apakah kamu melihat gang itu? Rumah ketiga dari gang dan disebelah kiri jalan.”
Aku mengangguk kepala dan mengucapkan terima kasih: “Terima kasih!”
Setelah selesai berbicara, aku langsung menarik koperku dan lari, aku benar-benar tidak bisa bertahan lama-lama dengan sekumpulan tante ini.
Masih mengatakanku mengoperasi plastik? Aku tidak pernah pergi operasi plastik! Kecantikanku sekarang ini adalah murni dan alami!
Rumah ketiga dari gang, aku berdiri didepan pintu dan memandangi beberapa pintu halaman tua, aku menjadi bingung. Jujur saja, semua yang ada di sini sangat asing bagiku.
Aku mengatakan bahwa aku pernah tinggal di sini selama sepuluh tahun, tetapi aku sama sekali tidak memiliki gambarannya.
Aku mendorong pintu dan berteriak: “Apakah ada orang?”
Ibuku baru saja keluar dari dalam, setelah melihatku, dengan pelan dia menjawab: “sudah datang maka langsung masuk saja!”
Aku segera berlari ke depan ibuku dan pergi menarik tangannya untuk membujuknya.
Tetapi malah didorong oleh ibuku.
Sikapnya terhadap aku sangat dingin, dingin seperti orang asing, sejujurnya, hatiku sangat sedih.
“Nenekmu sedang berbaring di tempat tidur! Masuk dan menjenguknya!” Ibuku menyipitkan matanya dan berkata padaku.
Aku mengangguk kepala, meletakkan koperku ke samping, dan kemudian mendorong membuka pintu kamar.
Seorang wanita tua berambut abu-abu berbaring di tempat tidur dan tubuhnya sangat kurus hingga tertinggal tulang saja. Ini seharusnya adalah nenekku!
“Nenek” Aku memanggilnya dengan pelan
Nenekku membuka matanya dan menatapku dengan bingung : “Siapa kamu?”
“Aku adalah Linda nek!”
Berkata, aku melangkah maju dan ingin membantunya menutupi selimut.
Tetapi ketika aku baru saja mengulurkan tanganku, langsung disingkirkan oleh nenekku, dia sangat marah dan dengan sangat marah dia menunjuk kearahku: “Awas kamu! Kamu bukan Lindaku.”
“Nenek, aku beneran Linda!” Aku menganggap bahwa karena nenekku sudah banyak tahun tidak melihatku, maka dia sekarang sudah tidak mengenaliku.
Neneku marah sampai batuk dan menunjukku: “Mataku masih melihat dengan jelas, kamu bukan Linda cucuku.”
Setelah berkata, dia menghela napas, dan mulai berteriak: “Apakah kalian sedang mengerjai wanita tua aku ini? Dari mana kalian mencari seorang bocah ini untuk berpura-pura menjadi Linda?”
Ibuku buru-buru berlari kemari dan melihat aku berdiri di sana dengan ekspresi yang tidak berdaya dan menatapku, "Mengapa nenekmu saja kamupun tidak bisa membujuknya?"
Novel Terkait
Pria Misteriusku
LylyMy Only One
Alice SongSi Menantu Buta
DeddyLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaAsisten Bos Cantik
Boris DreyLoving Handsome
Glen ValoraPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya