Perjalanan Selingkuh - Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)

Meskipun aku punya dendam dan benci pada Ling Ling, mendengar informasi ini, sedikit disesalkan.

Wajah bagi seorang wanita itu sama pentingnya dengan nyawa, terutama untuk orang seperti Ling Ling, suka mengandalkan pria menjadi pelakor, wajah adalah senjatanya,

Tapi sekarang aku dalam masalah, aku tidak bisa menyelesaikan masalahku sendiri, mana ada waktu bersantai bersimpati untuk orang lain?

Setelah makan malam, ponselku berdering, begitu lihat, ini telepon dari Jason.

“Aku sudah di Shanghai, kamu dimana, aku pergi jemput kamu.”

“Aku di Restoran Lobster Panggang.”

Jason datang dengan sangat cepat, dan kebetulan, tepat pada saat Sisi membayar tagihan, Jason dengan gentle merebut tagihan dan membayarnya.

Terakhir dia menoleh padaku dan berkata dengan sungguh-sungguh, “Beberapa hari yang lalu aku di Shanghai sudah selesai beres-beres, sudah waktunya menjemput nyonya rumahnya.”

“Aku......”

Aku baru saja mau menolak, sudah dipotong Sisi, dia mendorongku kedepan, sedikit lagi jatuh ke pelukan Jason, ini membuatku sedikit canggung.

Dia terus mengerutkan alis melihatku dan bertanya: “Aku bisa membantumu membereskan barang-barang.”

Aku menoleh melihatnya: “Kamu begitu berharap aku pindah?”

“Aku ini tidak ingin mengganggu kehidupan suami istri kalian.” kata Sisi.

“Kamu semakin berharap aku pindah, aku semakin tidak ingin pindah.” aku sengaja bercanda pada Sisi didepan Jason.

Sejujurnya kata-kata ini untuk Jason, aku berharap dia paham maksudku.

Tapi rencanaku pasti gagal, aku tak pernah menyangka, setelah aku menikah dengan Jason, sikap dia padaku, sedikit lebih keras.

Setidaknya beberapa hari yang lalu, aku tidak melihat dia benar-benar menyukaiku, tapi buku nikah ini, seperti membuka semua perasaannya padaku, dalam sekejap diluapkan keluar, membuatku lengah.

Aku bahkan sedang berpikir, kalau tahu lebih awal Jason menyukaiku, aku cari orang lain untuk bersandiwara, sewa seorang pria dan menikah dengannya, lagipula setelah itu masih bisa bercerai.

Tidak seperti sekarang, tidak jelas, bercerai juga tidak.

“Kalau Weni Demina tahu kita membohonginya, dari karakternya, pasti akan terus ribut, dan cari masalah.” kata Jason padaku.

Aku yang mendengar nama Weni Demina, hatiku penuh dengan emosi yang membara.

“Kalau punya nyali suruh dia cari aku! Kebetulan aku mau cari dia buat perhitungan!”

Aku berteriak marah pada Jason.

Jason terkejut karena reaksiku, dia tertegun sebentar baru membujukku: “Linda, kamu jangan terlalu gegabah.”

Aku menyipitkan mata: “Jason, kita berdua benar tidak cocok, aku cepat atau lambat pasti akan berurusan dengan keluarga Demina, kamu bersama denganku, cepat atau lambat akan menerima pengaruh dariku.”

“Tidak masalah, tidak peduli apa yang kamu lakukan, aku bisa membantumu menanggungnya.” Jason melihatku, dan berkata padaku sambil kedua tangannya menggenggam lenganku dengan erat,

Aku menghempaskan tangannya: “Jason, kamu tidak hidup sendirian, ada keluargamu, kita tidak boleh begitu egois.”

Setelah mengatakannya, aku berbalik badan dan pergi.

Jason meraih lenganku: “Anggap saja Weni tidak lagi mencari masalah denganmu, kamu juga tidak berencana berbaikan dengan keluarga Demina?”

Aku menggelengkan kepala: “Kali ini, bukan dia yang tidak buat perhitungan, tapi aku yang buat perhitungan.”

Mengingat anakku yang tidak berdosa, hatiku sangat sakit, aku benar tidak bisa melepaskan pelakunya.

Jason melihatku bergumam: “Tapi kamu begini cepat atau lambat akan menyesal, Linda, kamu jangan bermusuhan dengan Weni Demina, kalian......”

“Aku tahu kamu mengkhawatirkan ku, tapi, dendam ini, aku harus balaskan.”

Setelah mengatakannya, aku langsung membawa Sisi meninggalkan tempat ini.

Aku yang waktu itu, tidak memperhatikan apa yang kukatakan pada Jason, aku malah tidak tahu waktu itu dia menyembunyikan begitu banyak hal dariku.