Perjalanan Selingkuh - Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)

"Pada awalnya, Ling Ling membunuh anak pertamamu. Kamu bahkan tidak pernah berpikir untuk membalas dendam. Aku paling mengagumi kamu ini, dapat berpegangan pada garis batas sendiri."

Aku tersenyum pahit: "Aku tidak sebaik yang kamu katakan. Yang berutang padaku, aku pasti akan memintanya kembali, tetapi yang bersalah itu orang dewasa bukan anak-anak. Aku masih bisa membedakannya."

Ketika aku pergi ke rumah sakit melakukan pencocokan, Sisi yang membawa aku ke sana.

Ketika aku keluar, aku bertemu dengan Farad.

Farad melirik ke arahku, Dokter itu menarik Farad dan berkata dengan wajah bahagia: "Bukankah kamu mengatakan kamu ingin bertemu dengan orang yang melakukan pencocokan untuk putrimu?"

Sambil berkata, dia menarik Farad dan memperkenalkannya: "Ini adalah Nona Linda, pencocokan awalnya telah berhasil, tadi sudah membuat pencocokan tahap akhir, hanya menunggu hasilnya saja."

Ketika Farad mendengar kata-kata dokter, tubuhnya kaku dan dia menatapku dengan bingung. Setelah waktu yang lama, dia memeras beberapa kata: "Kamu ..."

Sisi menatapnya: "Kamu bisa percaya bahwa Linda hanya ingin membantu anakmu."

“Mengapa?” Farad menatapku dengan tatapan yang rumit.

“Aku hanya kasihan terhadap anak itu.” Setelah berbicara, aku mengalihkan pandangan ke Farad dan bertanya padanya: “Sebenarnya, aku hanya ingin tahu siapa yang ada di balik layar. Melihat wajah putrimu, aku bias saja tidak meminta pertanggung jawabanmu. ”

Percakapan kami membuat dokter tersebut bingung. Dia menoleh ke arah Farad dan bertanya padanya, "Farad, apakah kamu kenal mereka?"

Farad tersenyum dan mengangguk.

"Apakah kalian ingin berbicara di kantorku?" Kata dokter.

Aku melihat ke arah Farad dan Farad mengangguk, "Aku bisa bicara denganmu."

Aku dan Sisi saling memandang, sepertinya memang benar untuk memulai dari anak itu.

Setelah memasuki kantor, Farad menoleh ke arah kami: "Aku tahu apa yang kalian ingin tanyakan."

"Tapi aku tidak bisa memberitahumu sekarang, kamu juga melihat bahwa anakku membutuhkan transplantasi sumsum tulang dan juga membutuhkan biaya operasi yang besar. Aku tahu bahwa aku tercela, tetapi demi anakku, aku hanya bisa melakukan itu." Sambil berkata, Farad menundukkan kepalanya.

Sisi melihat Farad dengan marah: "Demi anakmu, bisakah kamu membunuh anak orang lain?"

Ketika Farad mendengar kata-kata Sisi, dia tidak berani melihatnya.

"Pada awalnya, apa yang mereka katakan adalah untuk memotong rahimmu. Aku tidak melakukannya, tetapi aku membantumu memasang cincin kontrasepsi." Farad menghela nafas dan berkata kepadaku.

Memotong rahim?

Aku tidak menyangka mereka begitu kejam.

"Operasi kehamilan ektopik berisiko, juga ada yang menyebabkan pendarahan rahim, jadi mereka awalnya berencana begitu, pada kenyataannya, jika sesuai rencana itu, meskipun kamu memeriksanya juga tidak akan mendapatkan hasil yang aneh, aku berhati lembut, dan juga tidak bisa sekejam begitu, jadi ...” Ketika berkata sampai sini, kata-kata Farad sudah jelas.

Aku melangkah mundur dan badanku bergoyang hampir jatuh.

Aku tidak berpikir bahwa mereka lebih kejam daripada yang aku perkirakan, memotong rahim. Jika ini benar terjadi, aku tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk menjadi seorang ibu lagi dalam hidupku.

"Persayaratan yang mereka berikan sangat menarik. Bahkan jika aku tidak menerimanya, orang lain juga akan menerimanya, tetapi pada saat itu, kamu mungkin sudah kehilangan rahimmu," kata Farad kepada aku.

Jawaban ini membuatku menderita, dan seluruh badanku hampir jatuh.

Aku tidak tahu bagaimana aku dibantu oleh Sisi keluar dari kamar. Dengan kata-kata Sisi, wajahku putih seperti selembar kertas, kelihatannya sangat menakutkan.

Aku memegang tangan Sisi dan berkata, "Tidak peduli siapapun, aku Linda pasti tidak akan melepaskan orang itu."