Perjalanan Selingkuh - Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh

Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh

"Belanja? dalam beberapa hari dia sudah menghabiskan 100 juta lebih, ini sudah kelewat batas."

Saat aku dengan Steven sedang berciuman, aku mendengar suara kekecewaan David. Situasi ini benar-benar menegangkan.

Ketenangan yang aku dan Steven lakukan dalam satu lift, selain tempat aku dengan Steven berciuman, hanya ada suara nafas yang dalam.

Hatiku terbesit rasa ingin balas dendam. Rasakan, lihat, aku di hadapanmu melakukan ini. Tapi sayangnya David masih belum mengenaliku, aku merasakan perasaan nekat dan bahagia, membuat hatiku melepaskan sebagian beban.

Setelah pintu lift terbuka, mereka terburu-buru untuk pergi, dan Steven pun melepaskan ciumannya.

Aku terengah-engah dan berkata:"Kalau mereka tidak pergi, aku adalah orang pertama yang akan kekurangan oksigen."

"itu karena kamu sendiri yang tidak baik dalam melakukannya."

Tak lama kemudian, pintu lift terbuka, aku ketakutan dan tidak ingin pergi.

Steven kembali besikap layaknya seorang atasan, merangkulku, dan akupun masuk kedalam pelukannya.

Dalam perjalanan aku dapat mendengar suara orang-orang yang menyapanya, adapun yang tidak kulihat tapi aku dapat merasakan tatapan tajam mereka.

Setibanya aku di ruangannya, Ia melepaskanku.

"Di dalam ruanganku ini maukah kamu mencobanya sekali?"

"1 hari 2 hingga 3 kali, kamu tidak lelah?"

Wajah Steven menggelap, mungkin ini adalah kelemahan seorang pria, siapapun juga tidak mungkin mengatakan tidak mampu. Steven langsung memelukku dan mengangkatku ke atas meja:"aku bisa membuat kakimu terasa lemas dengan mudah."

Aku mengenakan baju baru, dengan bawahan rok, Dia langsung melepaskan rokku, dan juga bajuku.

Aku akhirnya mengerti, kenapa banyak orang yang senang bermain di kantor, benar-benar terasa menantang, di luar banyak pekerja-pekerja yang sedang bekerja, sedangkan di dalam orang melakukan urusan yang berbeda, rahasia dan perasaan orang yang mencampur aduk.

Kali ini kami melakukannya selama 1 jam setengah, walaupun sebenarnya tidak senyaman melakukannya di tempat tidur, tapi benar-benar sangat menantang. Untungnya saja saat kecil saya pernah belajar menari, kalau saja Steven melipat tubuhku hingga 180 derajat pun tidak masalah, hanya saja karena aku tidak sering latihan, sehingga setelah melakukannya tubuhku terasa lemas.

Tinggal posisi yang terakhir. Aku duduk di atas pangkuan Steven, dan dia duduk di atas kursi, benar-benar posisi yang sangat memalukan.

Tiba-tiba, Steven kedatangan telepon:"Bagian marketing, David akan datang ke ruangan."

Begitu mendengarnya, aku langsung panik dan kakiku membeku.

Steven memukul bokongku dan mengomel:"Kamu mau merusakku?"

"Aku harus cepat-cepat bersembunyi, dan harus buru-buru mengenakan pakaianku."

Aku panik hingga terlihat akan memecahkan kepalaku, Steven melihatnya hanya tertawa kecil, terlihat tidak panik sedikitpun.

Aku baru saja mengenakan pakaianku, lalu terdengar suara orang yang mengetuk pintu.

Jantungku berdetak cepat hingga ke tenggorokanku, aku berpikir banyak hal di otakku. Tunggu... Aku harus bagaimana menyapa David?

Mengatakan。。。。。。 Hallo?! Rupanya kamu sedang di sini?

atau, coba kamu lihat pasanganku ini, jika dibandingkan denganmu? Bukankah sangat tampan?

Aku belum selesai berpikir, pintu terbuka, aku sangat shock, aku hanya bisa menutupi wajahku di dalam jas Steven, lagipula aku hanya perlu bersembunyi saja kan.

Steven meletakkan pakaian di pinggang ku untuk menutupinya.

Mendengar suara jejak kaki, David sedang berjalan memasuki ruangan.....Hatiku mendadak berbicara.