Perjalanan Selingkuh - Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)

Aku mengangguk, hatiku semakin merasa aneh.

“Aku kakaknya Sisi, Sasi.”dia menjulurkan tangan menyapaku.

Aku menjulurkan tangan berjabat tangan dengannya, lalu menariknya kembali, setelah itu baru ku amati alisnya, memang sama dengan Sisi.

“Sisi tidak ada, kamu cari dia?”

Sisi pernah cerita dengan ku tentang kakaknya sekali, tapi seingat ku dia tinggal diluar negeri, kenapa sekarang kembali? Aku tiba-tiba teringat harga saham yang anjlok, apakah karena masalah ini?

Sasi mengangguk: “Iya aku datang melihatnya.”

Lalu, Sasi terus berkata: “Aku dari awal tidak setuju Sisi menikah dengan Evan, tapi aku tak menyangka mereka bakal begitu cepat menikah, sekarang baru sempat kembali, untung saja pernikahannya dibatalkan.”

Aku tak menyangka pemikiran Sasi dengan keluarga Sila yang lainnya berbeda.

“Keluarga Sila butuh bantuan keluarga Mario untuk maju, kenapa kamu tidak setuju?”tanyaku menengadah menatap pria ini.

“Aku tidak melarang pernikahan antar keluarga yang dijodohkan, hanya saja aku tidak habis pikir pasangan yang dijodohkan mempunyai penyakit orientasi seksual kenapa masih saja dijodohkan sama adikku.”

Aku tak menyangka Sasi mengetahui orientasi seksual Evan.

Kalau begitu artinya jelas-jelas keluarga Sisi tahu masalah ini, tapi mereka sengaja menutupinya dari Sisi, dan menentukan sendiri tanggal pernikahan ini.

Mengingat ini, aku sedikit mengasihani Sisi.

“Orang tuamu tahu?”tanya ku padan Sasi.

“Sebelum tunangan sudah kuberitahu.”ucap Sasi setelah beberapa saat hening.

Rupanya begitu, didepan uang, keluarga juga berubah menjadi tidak berarti, benar sangat menyedihkan.

“Sisi sebentar lagi pulang, kamu masuk istirahat sebentar!”

Aku mengambil kunci cadangan yang Sisi berikan padaku lalu membukakan pintu untuk Sasi.

Sasi mengangguk dan masuk kedalam.

Begitu dia masuk, dia mengerutkan kening dan melihat sekeliling: “Tempat ini terlalu sempit.”

“Tapi burung phoenix senang tinggal disini, sangat nyaman.”

“Mau minum kopi atau air putih?”

“Air putih saja.”

Langsung ku tuangkan air dalam gelas dan bertanya padanya: “Kamu sekarang cari Sisi untuk apa?”

“Harga saham perusahaan anjlok, aliran dana sudah diputus.”

“Lalu?”

Aku melihat Sasi dengan tenang, aku tidak takut dengan masalah ini, aku hanya khawatir, ini akan memberikan dampak pada Sisi, dan hari ini dia datang mencari Sisi dengan tujuan lain.

“Ada orang yang bersedia membantu melewati masa sulit ini, tapi syaratnya, dia menginginkan Sisi.”ucap dia sambil menundukkan kepala.

Aku yang mendengar Sasi berkata begini tersenyum dingin, hatiku dongkol: “Jadi karena Sisi punya nilai guna lagi, kamu baru datang mencarinya?”

“Setiap orang punya beban dan tanggung jawab masing-masing, tidak peduli aku atau Sisi, kami berdua sama.”ucap Sasi sambil menuangkan air ke gelas.

“Haruskah korbankan hidup dan pernikahan seorang wanita?”tatap kejam mataku padanya.

“Kalau perusahaan Sila ada masalah, ini bukan hanya masalah keluarga Sila, ini juga masalah puluh ribuan karyawan perusahaan, kalau mereka kehilangan pekerjaan karena keluarga Sila, akan ada berapa banyak orang yang kehilangan ini semua”

Ucapan Sasi membuatku terdiam.

Mungkin aku terlalu egois, hanya mempertimbangkan keinginan Sisi.

“Kalian sudah merencanakannya?”tanyaku pada Sasi mengusap air mataku.

Novel Terkait

Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu