Perjalanan Selingkuh - Bab 93 Aku Sudah Menikah

“ Keluarga kita menjadi seperti ini, semua ini karena kamu——”Ayahku ingin memukul aku, tetapi dicegat oleh Jason.

Jason berdiri di depanku, berkata kepada Ayahku :” Paman, hal tersebut telah terjadi, walaupun kamu memukul dia juga tidak ada gunanya, apalagi beberapa hari ini dia berusaha mencari solusi untuk membantu kalian.”

“Dia hanya perlu mengakui semua ini, bukankah sudah selesai ? intinya, dia tidak ingin bertanggung jawab.” Ayahku menatap aku dengan marah dan membentakku.

Aku tidak menyangka ayahku akan berkata seperti itu.

Aku menutupi wajah, dengan mata yang merah berkata kepada dia :” Pa, tuduhan yang tidak berdasar aku tidak akan mengakuinya, aku tidak mencuri barang, dan pastinya aku tidak akan mengakui.”

“Juga, papa dan mama, kalian jangan khawatir, paling lama tujuh hari, aku pasti akan mencari cara membebaskan kalian.” aku dengan ekpresi wajah yang menyakinkan melihat mereka.

Walaupun aku berkata seperti ini, kemarahan ayah dan ibuku masih belum reda.

Jam kunjungan sudah lewat, aku dan Jason dipaksa keluar dari kantor polisi.

“Kamu jangan khawatir, aku akan membantumu memikirkan solusi.” Jason menatapku dan menenangkanku.

Aku tahu, keluarga Steven saja tidak bisa melakukan apapun, jangankan Jason yang menjadi bawahan keluarga Himura, yaitu Justin.

“Tidak perlu ….kata Weni Demina, di dalam tujuh hari ini jika aku menikah, dia akan melepaskan orang tuaku.” Aku mengatakannya dengan senyuman pahit. Jason terkejut dan melihat aku, awalnya dia mengambil handphone dan meletakkan kembali.

“Dan …. Kamu ….”

Aku menoleh melihat Jason, dengan terpaksa aku tersenyum :” Tidak apa-apa, hanya mencari seorang pria ? Asal tarik saja.”

Aku dengan ekpresi wajah yang santai berbicara dengan Jason.

“Apa yang dimaksud dengan mencari seorang pria saja ? Linda, Menikah adalah hal yang serius, bagaimana bisa asal memutuskan.” Jason dengan ekpresi yang tidak setuju melihat aku.

Aku mendongak dan melihat dia, dengan senyuman di wajah, tetapi di dalam mata penuh dengan air mata :” Aku harus bagaimana ? Apakah aku harus melihat ayah dan ibuku di penjara ? Mereka terlibat dalam masalah ini karena aku.”

Jason dengan tatapan yang serius melihat aku, kemudian dia berkata kepadaku :” Bagaimana jika menikah dengan aku saja.”

Aku tidak menyangka Jason akan berkata seperti itu, dengan kaget aku melihat dia.

Jason meningkatkan intonasi dan mengulangi lagi :” Apabila harus menikah, menikah dengan aku saja.”

Aku meliriknya :” Keluarga Demina terhadapku mempunyai kebencian yang sangat dalam, aku tidak ingin melibatkan kamu.”

Dan, aku ini, sangat jelas menjadikan dia sebagai perisai, menikah dengan Jason, itu akan menyakiti dia ?

“Ada apa dengan ini, kamu jangan khawatir, aku masih ada dukungan dari keluarga Himura, Weni Demina bagaimanapun juga harus memberi muka kepada keluarga Himura. Lagipula, apabila kamu tidak menyukai aku, kita bisa menjadi pasangan suami istri palsu.” Jason dengan mata yang berkaca-kaca melihat aku.

Sebenarnya, kata-kata dia membuat aku terharu.

Karena beberapa tahun ini aku menjadi ibu rumah tangga, sekelilingku benar-benar tidak ada kenalan pria, di dalam tujuh hari ini mencari seorang pria untuk menikah, aku sama sekali tidak memiliki arah.

“Kedua orang tuamu setuju ?”

Jason tertegun sebentar, kemudian menarik tangan aku dan berkata ;” Tidak apa-apa, Kartu keluarga ku sudah berdiri sendiri sejak masa sekolah, kita bisa mendaftar pernikahan dulu. “

“Kamu harus memikirkan lagi, apabila kamu bercerai, kamu akan menjadi pria yang menikah dua kali.”

Sejujurnya, saat ini bukannya munafik, Jason adalah pilihan tebaik bagiku, yang paling penting, aku percaya dengan dia.

Tetapi di dalam hatiku juga mengetahui, pikiranku ini sedikit egois.

Jason mendengarkan kata-kataku kemudian tertawa, gigi putih yang rapi di bawah matahari terlihat sangat silau, senyuman-nya yang ceria membuat aku teringat sore hari di beberapa tahun yang lalu.

“Tidak bermasalah, Pria yang tampan dan kaya seperti aku walaupun sudah kedua kali menikah tetap saja menjadi barang rebutan.”

Masalah rumit yang aku pikirkan, tetapi olehnya, kelihatannya bukan masalah apa-apa.

Sejujurnya, saat ini, aku berpikir, hubungan Jason terhadap aku sebatas pertemanan, aku sangat terharu, disaat aku membutuhkan bantuan dia mengulurkan tangan untuk membantuku.

“Baiklah.” aku mengangguk kepala.

Tiba-tiba Jason tertawa, seperti seorang pemuda yang ceria, dia menarik tanganku jalan kearah parkiran mobil :” Ambil barang-barangmu, sekarang aku menyetir pulang ke Shanghai, kita pergi ke kantor catatan sipil untuk mendaftarkan pernikahan.”

Awalnya hal yang serius, tetapi kita memustuskannya dengan santai seperti main rumah-rumahan.

Setelah aku bercerai dengan David, kartu keluargaku terpisah sendiri, dan barangku titip di tempat Sisi, Jason awalnya ingin pulang malam, tetapi aku mengkhawatirkan dia terlalu capek, aku memaksa dia untuk tinggal dirumahku satu malam, tetapi, kami tidur di kamar yang berpisah.

Di dalam hati kita berdua tahu, pernikahan ini, sebenarnya hanya untuk menyelesaikan masalah Weni Demina.

Keesokan hari, Jason membawa aku pulang ke Shanghai, hal pertama yang kita lakukan adalah membawa kartu keluarga dan mendaftar pernikahan.

Melangkah ke kantor catatan sipil lagi, dalam hati aku sangat kacau, tetapi dengan rasa lega untuk menyelesaikan sebuah misi.

Setelah mendapatkan surat nikah, aku langsung menelpon Weni :” Aku sudah menikah, Kamu kapan membebaskan orangtuaku ?”

“Jangan buru-buru, masih ada acara pernikahan ? “

“Waktu yang kamu berikan terlalu singkat, kita tidak sempat mempersiapkan, jadi, aku akan mengirim foto surat nikah ke kamu, kamu bisa mengkonfirmasi ke catatan sipil.”

“Tidak masalah, aku akan membantu kamu mencari wedding organizer yang terbaik, terjamin bisa mengatur semuanya untukmu dalam beberapa hari ini, sebagai hadiah pernikahan yang aku berikan kepada kalian, tidak perlu berterima kasih denganku.”

Habis berkata, dia mengakhiri panggilan.

Jason melihat aku dan bertanya :” Bagaimana ? “

Aku tidak tau harus bagaimana memberitahukan Jason, aku berpikir hanya mendaftar pernikahan saja, jika bisa dirahasiakan dulu dari orang tua Jason, tetapi apabila harus mengadakan acara pernikahan, aku dan Jason tidak bisa merahasiakan lagi.

“Dia ingin kita mengadakan acara pernikahan, dia sudah membantu kita memilih wedding organizer. “

Berkata sampai sini, aku tidak berani melihat wajah Jason, merasa diriku sedang memanfaatkan Jason.

Tidak menyangka Jason tertawa kecil, dengan halus dia mengusap kepalaku :” Tidak apa-apa, aku juga berencana mengadakan sebuah acara pernikahan untukmu.”

“Kalau begitu, orang tuamu pasti tahu, mereka pasti tidak akan menerima aku, dan bagaimana kita memberitahu mereka bahwa ini adalah sebuah pernikahan palsu ?”

Sebenarnya kedua orang tua Jason sangat baik, tetapi itu hanya ingatanku waktu kecil, lagipula, sekarang sudah berbeda dengan dulu, sebagai seorang menantu, meskipun orang yang baik, juga akan mencari masalah-masalah kecil, karena pernikahan bukan sebuah permainan.

“Jangan khawatir, aku akan membujuk mereka.” Ujar Jason dengan halus.

“ Maaf !” Aku dengan mata merah menatap Jason.

“Jangan minta maaf lagi, hubungan kita sekarang adalah suami istri, secara hukum sekarang kita adalah orang yang paling dekat.”

Semakin Jason berkata seperti itu, semakin aku merasa bersalah, merasa memanfaatkan Jason dengan seenaknya.

“Sementara kamu tinggal di tempat Sisi dulu, aku akan pulang ke rumah, apapun yang terjadi, aku akan selalu melindungimu.”

Jason mengantar aku ke tempat Sisi, kemudian dia langsung pergi.

Malam setelah Sisi pulang kerja, aku meletakkan buku nikah yang berwarna merah di atas meja, dia meraih buku tersebut dengan ekpresi wajah yang penasaran : ”Ini buku nikah siapa ?”