Perjalanan Selingkuh - Bab 278 Disergap
“Ibu, kenapa kamu bisa tahu beberapa masalah ini?”
Setelah mendengar perkataan Weni, hatiku terlintas perasaan kasihan.
“Karena sebelumnya Steven masuk ke dalam kelompok tentara bayaran dari keluarga Demina.” Weni berkata dengan menghela napas.
Aku baru saja teringat bahwa keluarga Demina mempunyai sekelompok tentara bayaran di luar negeri, sekarang dikontrol oleh Fuji.”
Awalnya mengira Weni sama sekali tidak tahu masalah ini, tapi tidak menyangka bahwa dia seolah-olah tahu semuanya.
Setelah melihat ekspresi di wajahku, Weni menatapku dengan wajah tersenyum polos: “Kamu mengira aku tidak tahu masalah ini?”
“Aku... aku mengira...”
Aku juga tidak tahu harus berkata apa, dulu saat Fuji menemukanku, Weni masih belum sadar, jadi aku juga tidak membicarakan masalah ini dengannya, kemudian masalah selanjutnya semakin banyak, aku malah tidak memedulikan beberapa masalah ini.
“Aku tidak membicarakannya tidak berarti bahwa aku tidak tahu.” Weni menatapku sambil berkata kepadaku.
Kemudian dia terus berkata: “Setelah sampai generasi aku dan kamu, keluarga Demina hanya tersisa dua anak perempuan, satu-satunya hubungan yang paling dekat adalah Pamanmu, Fuji, jadi dulu kakekmu memilihnya untuk membesarkannya di samping, alasan pertamanya demi menjaga anak yang ditinggalkan oleh adik perempuannya, alasan keduanya demi ada seseorang yang bisa melindungi keluarga Demina dan juga melindungi kita.”
Setelah mendengar perkataan Weni, aku sedikit terharu karena Kakek mempertimbangkan semuanya untuk kita.
Harus dikatakan bahwa dia benar-benar mempertimbangkan semuanya dengan sangat baik untuk generasi kita ini.
“Jika kamu dan Steven bisa melahirkan penerus keluarga Demina, aku akan membiarkan Steven mengambil alih pasukan ini.” Weni menatapku sambil berkata kepadaku.
“Pamanmu yang mengambil alih dalam beberapa tahun ini, aku merasa...”
Perkataanku masih belum selesai, aku hanya melihat pandangan Weni menjadi tajam: “Safira, aku tahu kamu berhati lembut, kamu merasa jika melakukannya seperti ini, kamu akan mengecewakan Pamanmu, kan?”
Di bahwa tatapannya yang menindas, aku tidak tahan lagi dan mengangguk.
Weni yang sekarang sedikit tegas, membuatku tanpa sadar menjadi sedikit gugup.
“Keuntungan yang seharusnya diberikan kepada Pamanmu tidak akan kecil, bahkan bisa memisahkan sebagian tentara bayaran kepadanya, tapi barang-barang milik keluarga Demina juga tidak bisa ditinggalkan begitu saja, semua itu ditinggalkan oleh Kakekmu, dan juga merupakan barang-barang milik keluarga Demina, aku berharap kedepannya kamu bisa melindunginya dengan baik.” Weni menatapku dengan ekspresi serius.
Aku tanpa sadar menelan ludah dan mengangguk.
“Kamu dulu sama sekali tidak pernah memberi tahuku beberapa masalah ini?”
Aku selalu merasa Weni yang sekarang sedikit aneh.
Setelah mendengar perkataanku, ekspresi Weni menjadi lebih lembut, dia terus berkata: “Kamu yang sebelumnya masih belum cukup besar, tapi kamu yang sekarang sudah mempelajari seni bela diri di zaman kuno, kedepannya kamu seharusnya bisa menanggung beberapa masalah ini, lagi pula, aku bisa melihat, di bawah pengaruh Steven, sekarang kamu sudah semakin unggul.”
Setelah mendengar pujiannya, hatiku seperti baru saja makan madu, bisa dipastikan oleh orang, siapa pun juga akan merasa senang.
“Sudahlah, kita bicara sampai di sini saja, aku berharap kedepannya kamu bisa mengingatnya di dalam hati, tidak ada seorang pun yang bisa menemanimu seumur hidup, kamu hanya bisa mengandalkan kemampuan yang dipelajari olehmu untuk bertahan hidup.”
Setelah berkata, dia mengelap bibir dengan anggun dan berkata kepadaku: “Ayo! Ikut aku pergi ke perusahaan.”
Entah kenapa, begitu melihat punggungnya, meski temperamennya masih anggun dan cakap, tapi aku tetap merasa seolah-olah ada sesuatu yang berbeda.
Saat bekerja hari ini, aku hampir sangat sibuk, pekerjaan yang ditugaskan kepadaku semakin berat.
Di sepanjang hari ini, bahkan pergi ke toilet saja harus berlari, makan pun harus berpacu dengan waktu.
Pertumbuhan yang dipaksa dengan penganiayaan.
Jika bukan karena Presiden adalah Ibuku, aku benar-benar mengira diriku sendiri sudah dipersulit oleh atasan!
Setelah pekerjaan hari ini selesai, waktu sudah pukul sepuluh malam, lampu di kantor Weni masih menyala.
Tanganku memeluk dokumen terakhir yang dipilah olehku dan mengetuk kantornya.
Setelah melihatnya bekerja dengan serius, wajah juga membawa ekspresi lelah, awalnya merasa tidak puas karena pekerjaan yang berat hari ini, tapi sekarang malah berubah menjadi kasihan setelah melihat orang yang ada di depan.
Aku meletakkan dokumen di meja kantornya, kemudian tanpa sadar berjalan ke belakangnya dan memijit baju untuknya.
“Kamu pulang dulu untuk beristirahat! Hari ini, kamu juga sudah lelah.”
Dia memaksa diri untuk tetap semangat, wajah membawa ekspresi lelah.
Aku segera menggelengkan kepala: “Aku tidak lelah.”
Gerakan di tangan sama sekali tidak berhenti, setelah memijit bahu untuknya, aku membuat secangkir kopi untuknya.
“Kamu lihat dokumen ini, kedepannya kamu akan membuat keputusan strategis dalam beberapa hal ini.” Setelah berkata, Weni langsung memyerahlan dokumen di tangannya kepadaku.
Aku seperti mengambil sebuah kentang panas.
Dalam waktu ini, yang dikerjakan olehku hanyalah pekerjaan tambahan.
“Cobalah dengan berani, kamu sudah tumbuh sangat cepat dalam waktu ini, kebetulan bisa membiarkanku melihat hasilmu dalam waktu ini.” Weni menatapku dengan ekspresi semangat.
Setelah mendengar perkataannya, aku menarik napas dalam dan membuka dokumen di depanku.
Yang tertulis di dalam dokumen adalah sebidang tanah yang dibeli oleh perusahaan, sekarang terlibat dalam masalah pemindahan rumah penduduk desa.
Harus dikatakan bahwa masalah ini sedikit rumit.
Jika uang yang diberikan sedikit, penduduk desa tidak akan melakukannya, jika uang yang diberikan terlalu banyak, keuntungan yang akan dirugikan oleh perusahaan juga terlalu besar.
“Hanya ada tiga keluarga yang tidak bersedia pindah, apakah ada memeriksa kenapa mereka tidak ingin pindah? Apakah mereka benar-benar kesulitan atau ada alasan lainnya?”
“Dokumen itu ada menuliskan kondisi keluarga mereka, tapi alasan spesifiknya harus perlu diselidiki lebih lanjut, begitu saja, besok kamu dan Manager Mario pergi ke sana untuk melakukan wawancara.”
Setelah mendengar perintah dari Weni, aku mengangguk: “Baik!”
“Ibu, waktu sudah begitu malam, kalau tidak kita pulang kerja saja!” Aku menatap Weni dengan ekspresi khawatir.
Weni mengulurkan tangan dan mengusap pelipisnya, wajahnya penuh dengan ekspresi lelah, pada akhirnya, dia menutup dokumen, kemudian menyerahkannya kepadaku: “Bawa pulang dulu.”
Setelah melihat beberapa dokumen di tangan, aku tahu bahwa dia pasti akan bergadang untuk melakukan beberapa pekerjaan ini.
“Besok baru kerjakan saja!” Aku sedikit kasihan padanya.
“Besok masih ada pekerjaan lain.”
Setelah berkata, dia minum kopi, kemudian menoleh dan manatapku dengan ekspresi yang rumit: “Aku berusia dua puluh satu tahun, setelah lulus dari universitas, aku sudah masuk ke perusahaan untuk membantu, saat aku seusia kamu, aku sudah menjabat sebagai manajer umum.”
Setelah mendengar perkataan Weni, wajahku sedikit merah.
Harus dikatakan bahwa perbedaan antara aku dan Weni benar-benar sedikit jauh.
“Kamu juga jangan kurang percaya diri, aku dididik oleh Kakekmu sejak aku masih kecil, sumber daya yang kita nikmati berbeda, dulu jika bukan kamu menjalani kehidupan luar, sekarang pasti akan lebih unggul.”
Setelah berkata sampai sini, wajah Weni terlintas penyesalan.
“Sudahlah, bawa beberapa dokumen ini pulang, kita akan pulang kerja dan kembali ke rumah.”
Setelah mendengar perkataannya, aku segera membantunya mengambil jas dan tas.
Langit di luar sudah gelap, aku dan Weni turun ke garasi bawah tanah, Weni baru saja menekan tombol membuka mobil.
Tiba-tiba melihat sosok yang gelap bergegas kemari.
Hatiku tiba-tiba menjadi tegang, aku langsung bertarung dengan orang itu dengan tangan yang cepat, aku bahkan bisa mencegatnya.
“Ibu, kamu masuk ke dalam mobil dulu.”
Aku bertarung dengan orang itu sambil memerintah kepada Weni.
Tapi tidak menyangka bahwa Weni baru saja masuk ke dalam mobil, sebuah mobil langsung melaju ke arah sini dan menabrak ke arahku.
Novel Terkait
Sederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaMy Superhero
JessiGue Jadi Kaya
Faya SaitamaUnperfect Wedding
Agnes YuPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya