Perjalanan Selingkuh - Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
Pada sore hari, ibu David membawa Ling Ling datang untuk membicarakan permohonan pengampunan.
Secara khusus, Ling Ling berlutut di depan pintu masuk perusahaan dengan perutnya yang sudah membesar, yang segera menarik perhatian banyak orang untuk menonton. Selalu mudah bagi wanita hamil untuk menarik simpati orang lain. Mereka tidak perlu memikirkannya, orang-orang disana pasti sudah bersimpati dan berdiri di pihak Ling Ling.
Ketika sekretaris datang memberi tahu Steven tentang hal ini, dia tidak bisa menahan diri untuk menatap ke arahku beberapa kali. Kemudian dia berkata dengan hati-hati, "Dia bersikeras mau menemui Asisten Linda. Jika dia tidak bisa menemuinya, dia akan menceritakan aib Asisten Linda di depan umum."
Aku menoleh dan menatap Steven. Aku tidak takut dipermalukan, tetapi aku tidak ingin Steven terpengaruh. Aku mengerutkan kening dan berkata kepada Sekretaris, "Bawa dia ke ruang tamu dan aku akan menemuinya."
Steven juga tidak menghentikan aku. Dia hanya mengatakan kepadaku untuk berhati-hati. Dia akan mendukungnya.
Aku mengangguk dan perasaan hangat mengalir di dalam hatiku.
Aku bertemu dengan mantan ibu mertuaku Riska dan Ling Ling di ruang tamu. Riska menatapku dengan tajam setajam pisau, tetapi dia tidak bisa apa-apa karena dia ingin memohon sesuatu kepadaku.
Ling Ling berdiri dengan perut besarnya, yang kelihatannnya sudah hampir melahirkan itu dan menatapku dengan mata merah. Di hadapanku ini ada satu wanita tua dan satu wanita yang sedang hamil tua, sepertinya telah disiksa olehku.
Aku pergi ke sofa, dan duduk sambil melipat kakiku: "Katakan! Ada apa mencariku?"
Ling Ling menggigit bibirnya dan menatapku, dan segera melangkah maju dan langsung berlutut: "Melihat hubungan dan perasaanmu pada David di masa lalu, tolong selamatkan dia kali ini!"
"Perasaan di masa lalu?" Mendengar kata-kata Ling Ling, aku mencibir dan menatap lurus ke arahnya yang berlutut di depanku.
"Perasaan itu sudah lama musnah olehmu. Jangan katakan soal perasaan lagi padaku." Aku meliriknya dengan ganas, lalu dengan santai membersihkan kukuku.
Sikap yang paling ampuh untuk menghadapi musuh adalah memperlakukan mereka layaknya udara, tak terlihat oleh mata, dan menganggap mereka tidak ada.
Aku pikir, mungkin karena aku telah bersama Steven untuk waktu yang lama, dan aku bahkan mengikuti temperamen Steven dalam menghadapi orang dan aku juga terpengaruh sikap dingin Steven. Setidaknya, sekarang Ling Ling menjadi takut padaku.
Dia menatapku dengan penuh kebencian, mengira aku tidak melihatnya dan kemudian tiba-tiba dia mengubah tatapannya menjadi menyedihkan:
"Pokoknya, tolong selamatkan dia! kamu memiliki hubungan yang begitu baik dengan Presdir Steven, dia pasti akan menuruti kamu. "
Aku tidak menyangka Ling Ling akan menarik Steven keluar untuk membicarakan persoalan ini, ini yang membuatku sangat marah, dan menatapnya dengan mata galak: "Ling Ling, jangan asal bicara tentang sesuatu yang tidak pantas dibicarakan."
Ling Ling terkejut, lalu melihat ke bawah, dan terus membuka mulutnya: "Selama kalian bersedia menyelamatkan David, aku tidak akan pernah memberitahu siapa-siapa tentang kamu dan Presdir Steven."
"Apakah kamu mengancam aku?" Aku menyipit dan menatap Ling Ling dengan tatapan waspada.
Ling Ling tiba-tiba tertawa dan berkata, "Linda, aku sudah tidak punya apa-apa sekarang, tetapi tidak seperti kamu, jika kamu ingin posisi Nyonya Muda di samping Steven, kamu tidak bisa membiarkan aib yang akan membuat reputasi kamu tercoreng."
Kata-kata Ling Ling benar-benar menusuk ke dalam hatiku.
Tapi selama keluarga Steven ingin memeriksa masa laluku, aku tidak bisa menyembunyikannya sama sekali. Aku juga tidak terpikir akan bisa menyembunyikan hal seperti ini dari orang lain. Bahkan jika aku menutup mulut Ling Ling, masih ada banyak mulut lainnya!
"Aku tidak peduli."
Dengan itu, aku berdiri dan berbalik untuk pergi.
Dan Ling Ling tiba-tiba memegang perutnya dan berteriak, "Ah, cairan ketuban pecah, sepertinya aku sudah mau melahirkan ……."
"Ling Ling, apa yang terjadi?"
"Tidak, kita harus bergegas ke rumah sakit." Riska juga panik.
"Ayo, aku akan meminta seseorang untuk mengantarmu ke rumah sakit." Aku juga gugup. Sejujurnya, tidak peduli seberapa aku membenci Ling Ling, anak di perutnya tidak bersalah.
Setelah terjadi kekacauan sejenak, Ling Ling akhirnya dibawa ke rumah sakit.
Mendengar teriakan di dalam, aku merasa takut. Bagaimanapun, aku tetap berharap Ling Ling tidak akan mengalami musibah disini, belum lagi bahwa anaknya tidak bersalah, karena air ketuban Ling Ling pecah di Perusahaan Steven, aku takut perusahaan lain akan menyebarkan rumor yang tidak-tidak tentang hal ini.
Aku menelepon Steven untuk memberitahukan hal ini, aku juga mengatakan bahwa aku ingin tinggal dan melihat hasilnya, tetapi Steven memintaku untuk kembali dulu, dan dia akan mengirim orang lain untuk kesana mengurusnya.
Aku tahu apa yang dimaksud Steven. Dia takut Ling Ling akan menjebak aku. Tapi aku pikir, setelah semua ini, akulah yang memprovokasi sampai terjadi masalah ini. aku harus menyelesaikannya dengan hati-hati.
Akhirnya, Steven terpaksa mengatakan bahwa aku cukup menunggu di sana, dan dia akan datang setelah dia menyelesaikan pekerjaannya.
Tak lama setelah itu, ayahnya David juga bergegas ke rumah sakit. Setelah melihat aku sekilas, dia pergi untuk berbicara dengan Riska: "Sudah berapa lama?"
"Sudah lebih dari satu jam, aku tidak tahu apakah situasinya baik atau tidak. Hatiku dalam kondisi pasang surut."
"Seharusnya tidak apa-apa."
Mereka saling menghibur dan menggangap aku yang berdiri di samping mereka seperti tidak ada.
Aku menemukan tempat duduk dan duduk melihat ponselku sambil terus-menerus mencari berita terbaru.
Tiba-tiba aku melihat foto Ling Ling berlutut di depanku dengan perut besarnya. Ada dua gambar. Ekspresi wajah Ling Ling dan aku juga jelas diambil dari sudut yang berbeda.
Aku menatap Ling Ling dengan dingin, dan Ling Ling berlutut dan menangis dengan menyedihkan di hadapanku.
Tak perlu dihindari, hanya dengan dua gambar ini cukup membuat komentar netizen membawa berita ini ke puncak diskusi, hanya dalam satu jam, komentar sudah melebihi sepuluh ribu.
Aku menyumpahi Ling Ling dalam hati, dia adalah orang yang bisa menjebak orang lain kapan saja dan di mana saja. Tidak heran dia bisa menahan emosi Riska selama ini.
Aku memberi tahu Steven tentang hal itu, terutama bertanya apakah itu akan berdampak pada perusahaan.
Steven mengatakan kepadaku untuk tidak khawatir, masalah seperti itu sangat mudah dipecahkan.
Aku tidak tahu bagaimana Steven menyelesaikannya, tetapi komentar pedas di Internet belum berubah. Aku hanya bisa menahan diri saat ini.
Baru saja memikirkannya, pintu ruang bersalin terbuka dan dokter berjas desinfeksi biru berjalan keluar.
"Siapa anggota keluarganya?"
"Aku, aku ibu mertuanya." Riska segera menunjuk dirinya sendiri dan berkata.
Kemudian dia bertanya kepada dokter, "Apakah anaknya berjenis kelamin laki-laki atau perempuan?"
Ketika dokter mendengar ini, dia terlihat serba salah dan terlihat aneh.
"Laki-laki atau perempuan?" Suara Riska naik tajam.
"Atau apakah anak itu tidak selamat?" Ayah David memegang bahu Riska dan bertanya dengan wajah khawatir.
"Anak itu selamat……. " dokter itu berkata dengan lemah.
Riska hanya memperhatikan kalimat itu, langsung tertawa senang, dan kemudian melipat tangannya, berdoa mengucapkan syukur: "Baguslah kalau selamat,yang penting selamat, harus berterima kasih kepada Tuhan ……"
Setelah mengucapkan syukur, Riska meraih tangan dokter dan bertanya, "Apakah itu laki-laki atau perempuan?"
Dokter itu merasa serba salah dan tidak tahu harus menjawab apa. Perawat yang keluar memberikan Riska seorang anak yang dibungkus dengan selimut dan berbisik, "Lihat sendiri!"
Riska dengan cepat menggendong anak itu di tangannya dan mengulurkan tangan untuk melepaskan selimut anak itu. Ketika dia melepaskan selimutnya, dia langsung melongo dan akhirnya melepaskan tangannya. Riska langsung jatuh kebelakang seperti orang yang mau pingsan.
Dokter dengan cepat menyambut anak yang terlepas dan akan jatuh ke lantai.
Ayah David membantu Riska, dan perawat memberikan pertolongan pertama untuk Riska. Untuk sementara, seluruh koridor rumah sakit berada dalam kekacauan.
Novel Terkait
The Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensMr Huo’s Sweetpie
EllyaRahasia Istriku
MahardikaUnplanned Marriage
MargeryPengantin Baruku
FebiWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiI'm Rich Man
HartantoBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya