Perjalanan Selingkuh - Bab 212 Diusir Keluar
Penampilan Weni yang terlihat tenang, pelan-pelan membuat Siro menjadi mulai curiga.
Tepat pada saat ini, Lulu dan Sunni keluar dari dalam villa.
Lulu jalan ke arah Siro dan air matanya mengalir sebelum dia sempat berbicara : "Siro, jangan dengarkan omong kosongnya. Pada waktu itu, aku benar-benar merawat Weni dengan sepenuh hati. Dia mengandung anakmu, dan aku juga menyayangi dirinya. Aku juga tidak mungkin akan mencelakai anak yang ada di kandungannya. Aku tahu kamu sangat berharap dan menantikan anak itu. "
Sikapnya yang seolah-olah dia lemah seperti ini. Jika aku tidak tahu sifat aslinya, mungkin aku akan tertipu dengan sikapnya sekarang, Dan sikapnya yang sekarang ini persis dengan Sunni.
Aku menjadi ingat ketika aku pertama kali bertemu dengan Lulu, aku merasa akrab dengannya. Selain bertemu dengannya sekali di sekolah tahun itu, aku juga merasa pernah bertemu dengan mata yang sangat mirip dengan Sunni ini.
Tetapi pada awalnya aku tidak berpikir sampai sini. Sekarang jika diperhatikan lagi, Kelakuannya benar-benar sangat mirip dengan Sunni.
"Lulu, sekarang kamu masih berani muncul di hadapanku."
Pada saat ini, Weni sudah marah. Ditambah dengan melihat penolakan dari Lulu, dia merasa lebih marah dan ingin mengangkat tangannya untuk memukulnya.
Lulu pun langsung terkejut dan dengan segera bersembunyi dibelakang Siro .
Siro meraih bahu Weni dan dengan tenaga mendorongnya kedepan.
Mataku melihat dengan jelas bahwa dia akan mendorongnya,jadi aku buru-buru maju untuk menangkapnya.
"Bu, jangan marah lagi. Orang-orang ini cepat atau lambat akan mendapat balasannya." Aku menghibur Weni.
Ketika Siro mendengar kata-kataku, wajahnya tiba-tiba memucat. Dia mengangkat tangannya dan langsung memukul aku.
Steven dengan sigap memisahkan kita, dan mencegah tamparan yang hampir terjadi.
"Kamu ini memang tidak berbakti. Bagaimana kamu bisa memarahi ayahmu seperti itu?" Siro tidak berhenti, dan dia terliihat menjadi lebih marah lagi.
"Kamu marah karena malu, bukan?" Aku memandang Siro dengan tatapan menyindir, dan aku sama sekali tidak peduli dengan ekspresinya yang marah itu.
Melihat Siro mengangkat tangannya dan ingin melawan lagi, Steven langsung menghadangnya di depan aku dan menatap Siro dengan dingin: "Dia adalah tunanganku, kamu tidak perlu mengajarinya."
"Aku adalah ayahnya." Siro menjawab sambil memelototi Steven.
Ada semacam suasana yang menegangkan diantara keduanya.
"Siro, kita sekarang sudah cerai, dan marga putriku adalah dari keluarga Demina, dan kamu telah keluar dari keluarga Demina. Barang-barang milik keluarga Demina, kamu jangan harap bisa ambil."
Weni memandang Siro dengan tatapan yang dingin, kata-kata yang telah diucapkan olehnya membuat Siro menjadi sangat marah.
Akhirnya dia mengubah kemarahannya menjadi sebuah senyuman dan menunjuk Weni dan berkata : "Aku tahu bahwa di keluarga ini aku akan selalu menjadi orang asing. Jika aku tidak merencanakan rencana untuk diri aku sendiri. pada saat ini, aku khawatir aku akan ditendang keluar oleh kalian dan sedikit uangpun tidak akan kupunyai lagi!"
Wajah weni menjadi masam setelah mendengar kata-kata dari Siro. Setelah beberapa saat, dia tiba-tiba menyadari. Akhirnya, dia memandang Siro dengan tatapan yang sinis : "Ternyata kamu begini memandang keluarga kita. Betul juga, kamu orang yang bagaimana, maka kamu akan memandang -orang sama dengan kamu, rupanya kata-kata ini memang benar."
"Apakah ada yang salah? Selama bertahun-tahun, kamu telah mengenda keluarga Demina, dan aku hanya bisa bekerja di bawah tanganmu dan membantumu bekerja sepanjang waktu. Dalam keluarga ini, aku tidak memiliki status sama sekali, dan aku harus hidup di kehidupan orang lain. Bahkan di luar pun, yang dilihat orang lain hanya kamu, dan aku hanya dianggap orang luar saja. "
>>
Sampai saat ini, Siro tidak menyembunyikan uneg-uneg yang ada di dalam hatinya lagi, Dia dengan segera mengutarakan seluruh "keluhan" yang dia rasakan beberapa tahun ini.
Weni memandang Siro dengan bengong.
Akhirnya, dia berkata dengan dingin : "baik, sekarang kamu katakan semua ketidakpuasanmu, dan katakanlah betapa tidaktahu malunya aku.”
"Aku adalah menantu keluarga Demina. Pada waktu itu, ayahmu mengatakan bahwa anak kedua yang lahir akan menggunakan margaku. Aku tidak percaya. Safira Demina hanyalah seorang gadis, dan anak kedua adalah seorang putra. Bagaimana mungkin ayahmu akan merelakan dia bermarga Likan? Ayah dan anak perempuannya hanya menganggapku sebagai pekerja gratis, atau bahkan alat untuk mewarisi keluarga mereka, Aku berada di keluarga Demina Selama bertahun-tahun dan sama sekali tidak dihargai, bagaimana bisa ayahmu memberikan posisi pewaris kepada anak berumur beberapa tahun itu dan tidak rela untuk mewariskannya kepadaku? "
Siro menatapku karena telah berbicara tentang topik ini.
Aku sampai sini baru tahu bahwa Siro tidak mencintaiku, mungkin ada alasan tertentu.
Ketika aku berusia sepuluh tahun, kakek aku memberi aku jimat sebagai hadiah ulang tahun. Pada saat itu, menandakan bahwa aku adalah orang yang disayanginya sebagai penerus.
Tetapi aku tidak menyangka bahwa ayah kandungku sendiri bisa iri dengan putrinya sendiri.
"Sebenarnya, Kakek memberikannya kepadaku hanya untuk berharap aku dilindungi. Saat itu, bayi dalam perut ibuku sudah tiada, kakek juga merasa sangat sedih. Terlebih lagi pada waktu itu, aku diculik dan mengalami keadaan dimana nyawaku terancam. Karena kejadian itu kakek takut dan memberikanku jimat sebagai hadiah. "
Aku menyaksikan Siro mengucapkan kata-kata ini kepadanya.
Sebenarnya, aku tidak ingin mengingat kembali kejadian penculikan itu. Setelah masalah itu berlalu, Aku taruma sampai aku tidak berani berbicara dengan siapa pun selama setengah tahun. Setelah membaik, aku dengan sengaja ingin melupakan kejadian itu. Kakek dan ibuku juga mengatakan kepada semua orang untuk tidak mengungkit kejadian itu lagi
"Safira!"
Weni merasa sedikit khawatir setelah mendengar perkataanku tadi.
Siro juga diam.
Steven Himura juga dengan pelan memegang tanganku.
Aku tersenyum kepada Weni dan berkata : " Tidak apa-apa, sekarang aku sudah dewasa."
Meskipun terkadangan aku dengan tidak sadar akan teringat dengan kejadian itu. tetapi sekarang, aku dapat dengan tenang menceritakan masalah ini, berarti aku sudah sembuh dari trauma itu.
Ini seperti sesuatu yang terjadi di kehidupan sebelumnya.
Suasana wajah Siro berubah dan terus berubah. Akhirnya, dia tidak tahan dan berkata : "Tidak mungkin. Bagaimana bisa sesuatu yang begitu penting diberikan kepadamu untuk alasan yang tidak masuk akal?"
Melihat matanya, aku tiba-tiba merasa bahwa mungkin Siro tahu bahwa jimat itu lebih dari sekadar makna perlindungan.
"Kenapa tidak?" Kataku sambil tersenyum. Di dalam hati kakek, aku adalah harta paling penting dari keluarga Demina. Aku tidak bisa dibandingkan dengan apapun. "
Begitu perkataanku terdengan olehnya, Weni memeluk ku dan berkata kepada Siro : "Betul! Dalam hati kami, Safira adalah harta paling penting dari keluarga kami."
Pada saat ini, Lulu yang berada di samping tidak bisa menahan diri lagi.
Dia melangkah maju dan berkata kepada kami : " jimat itu bukan untuk perlindungan. Alasan ini terlalu konyol. Sekarang kalian membuat kebohongan hanya untuk menyembunyikan kegunaan asli dari jimat itu."
Berbicara tentang ini, dia mencibir dan berkata kepada Steven : "Pada awalnya, bukankah keluarga Himura dan keluarga Demina menikah untuk mencari keuntungan belaka?"
Novel Terkait
Untouchable Love
Devil BuddyUnplanned Marriage
MargeryNikah Tanpa Cinta
Laura Wang1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaPrecious Moment
Louise LeeLoving Handsome
Glen ValoraPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya