Perjalanan Selingkuh - Bab 264 Berhasil

Dia melihat mulutku bergerak, air matanya bersinar.

“Biaya rawat inap sudah dilunasi, perawat yang aku cari akan bekerja besok pagi, aku akan membantumu meneyewa rumah, untuk kalian tinggal kedepan.”

Aku menceritakan kembali ke ibu Linda apa yang aku katakan kepada ayah.

“Aku … aku ingin bercerai dengan ayahmu.” Dia melihatku, dengan gemetaran memgatakan kalimat ini.

Aku tidak menyangka ini yang dia ingin katakan.

Sebenarnya, aku paling benci dengan pria yang melakukan kekerasan kepada wanita, tapi ayah Linda sekarang terkena penyakit kanker, ditambah dengan masalah ibu Linda, aku tidak tahu bagaimana memutuskannya.

“Aku ingin bercerai.” Ibu Linda mengertakkan gigi, wajahnya penuh dengan kebencian.

“Jika kamu ingin bercerai, setelah lekas sembuh barulah bercerai! Masalah ini kalian saling berdiskusi saja.” Aku menatap dia dengan dingin.

Dia melihatku dengan terkejut, dia tidak menyangka aku bersikap begitu dingin terhadapnya.

Dia melihatku dengan linglung, tatapannya penuh dengan kekacauan.

Steven berbisik disampingku: “Aku sudah membantumu menemukan satu kamar sakit, kamu pergi istirahatlah!”

Aku menggelengkan kepala: “Kamu istirahatlah! Aku menjaga disini.”

Lagi pula Ibu Linda sedang tidak bebas untuk bergerak, harus ada satu orang yang menjaga kalau malam hari ingin ke toilet, perawat akan datang besok, sekarang aku yang menjaganya.

“Tubuhmu kurang fit, istirahatlah dulu.” Steven cemberut dan menatapku dengan tidak senang.

“Kak Linda, aku yang menjaga tante. Kamu istirahatlah!” Puput memotong omongan kita.

Aku menggelengkan kepala, berkata kepada Steven: “Anggaplah mantan putri berbakti untuk terakhir kalinya kepada mereka!”

Aku sangat nekat untuk hal ini

Pada akhirnya Steven tidak berhasil merayuku dan menjaganya bersamaku

Dimalam hari, aku membantu Ibu Linda beberapa kali, setelah matahari terbit, aku menyerahkannya kepada perawat yang datang bekerja.

Dan Steven segera membawaku pulang.

Sesampai di rumah, menyuruhku istirahat dan tidur.

“Kamu juga istirahatlah!”

Aku melihat Steven yang ingin pergi, aku tahu dia sedang memikirkan pekerjaannya, tapi satu malam dia tidak tidur, aku khawatir dengan kesehatannya.

“Serahkan pekerjaan kepada wakil presdir, kamu temani aku tidur.”

Aku dengan tidak malu memeluk pinggang Steven, tidak membiarkan dia pergi.

“Kalau kamu tidak tidur, aku juga tidak tidur.”

Akhirnya atas permintaanku yang menjengkelkan, Steven terpaksa tidur bersamaku.

Tidur sampai sore.

Disaat aku bangun dan turun kebawah bersama Steven, melihat kakek kelima bersama Si Tua Ye berbincang tentang teknik medis di ruang tamu.

“Kakek Ye ……” Dengan jelas aku tidak menyangka kakek Ye muncul disini.

Steven menyapa kakek Ye dengan sopan.

Si Tua Ye dengan dingin menganggukan kepalanya kepada Steven dan melanjuti diskusi pengetahuan akupunktur bersama kakek kelima.

Aku bersama Steven duduk disofa yang lain, pengasuh membawa dua cangkir teh dan menaruhnya diatas meja.

Mendengar kakek kelima berbincang tentang medis bersama Si Tua Ye, aku mendengarnya dengan bingung.

Namun akhirnya aku juga mengerti, setelah keduanya sepakat dengan cara menyuntik, memutuskan untuk memulai akupunktur dengan Steven hari ini.

Sesudah berkata, Si Tua Ye mengangkat kepalanya dan melihat Steven: “Kamu pergi menyiapkan obat mandi sesuai resep, setelah itu aku akan menyuntik kamu.”

“Si Tua Ye yakin?” Steven bertanya kepada Si Tua Ye.

Si Tua Ye memegang jenggot: “70% yakin.”

Steven menganggukan kepalanya: “Baiklah, aku bersiap-siap.”

Setelah mendengar perkataan mereka, aku merasa senang, aku tidak menyangka keinginan Steven yang sudah lama akhirnya terkabul dihari ini.

Menghabiskan waktu beberapa menit untuk mempersiapkan, jarum perak sudah disiapkan, kali ini adalah Si Tua Ye yang menyuntik, kakek kelima mengamati.

Supaya tidak mengganggu mereka, aku baiknya menunggu diluar.

Waktu pelan-pelan berlalu, aku sangat cemas, ingin melihat, tapi takut mengganggu mereka, bagaimanapun ini bukan masalah sepele, jika terganggu sedikit, akan menyebabkan kerugian yang tidak dapat diperbaiki.

Walaupun Si Tua Ye yakin 70%, tapi masih ada 30% tidak yakin, jadi selagi mereka belum keluar, aku tetap khawatir.

Sekali menunggu, sampai tiga jam, dari sore sampai sebelum makan malam.

Pada akhirnya Si Tua Ye dengan keringatan digandeng kakek kelima keluar.

“Bagaimana?” Mukaku dengan penuh ketegangan melihat mereka.

Kakek kelima melihat-lihat Si Tua Ye, berkata padaku: “Tubuh Si Tua Ye kali ini sangat kelelahan.”

Setelah mendengar omongan kakek kelima, aku bergegas menggandeng Si Tua Ye beristirahat di kamar tamu.

Setelah Si Tua Ye berbaring, aku terburu-buru menanyakan kondisi Steven: “Bagaimana dengan Steven?”

“Kamu tenang saja, kali ini sangat lancer, Steven sedang beristirahat, kamu jangan mengganggunya dulu.”

Setelah mendengar kata-kata kakek kelima, akhirnya hatiku merasa tenang.

Disaat makan malam, aku membawa makan malam ke kamar Si Tua Ye, dan membawa satu porsi lagi di luar kamar Steven, sangat ragu untuk masuk atau tidak.

Aku mengetuk pintu, setelah mendengar suara Steven, aku berjalan masuk.

Dia sudah mengganti baju dengan pakaian latihan putih, tubuhnya yang ramping, dengan bentuk otot yang sempurna, ditambah dengan kedua kaki besar dan panjang, dan penampilannya yang tampan tidak tertandingi, membuat tubuhnya brilian dan mempesona.

Apakah saya berhalusinasi, merasa Steven yang sekarang memberikan perasaan yang cerah dan auranya tampak lebih meningkat.

Matanya sedikit tersenyum, kelihatan kali ini lancar dalam membuka meridian.

“Saatnya makan malam.”

Aku meletakkan piring yang ada ditanganku di atas meja dan berkata.

Steven duduk disampingku, bertanya kepadaku: “Tidak ada hal lain yang ingin kamu tanyakan?”

Kali ini Steven tidak dingin seperti terhadap orang luar, melainkan bersikap seperti anak kecil yang sedang menanti pujian, mata gelapnya yang bersinar.

Melihat sikap dia bagaikan anak-anak, aku tidak tahan tertawa sejenak, dan sekalian bertanya: “Bagaimana perasaanmu sekarang?”

Steven tiba-tiba tertawa: “Aku merasa seluruh tubuhku jauh lebih nyaman dan lega, bahkan mata telinga menjadi lebih jernih.”

“Begitu luarbiasa?” Aku sedikit terkejut!

Kelihatannya, kali ini membuka meridian tidak hanya bisa kembali bela diri, tetapi juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

“Aku merasa kali ini, bisa menghilangkan kotoran dimeridian, aku harus mengatakan bahwa kali ini sangat luar biasa, aku sekarang menjadi tertarik dengan Sekolah Yunyin yang sudah hilang.”

Saat Steven berkata, matanya penuh dengan ketertarikan.

Aku tahu, tidak benar sangat tertarik dengan hal ini.

Jangan melihat leluhur keluarga Himura dan keluarga Demina adalah bagian dari Sekolah Yunyin , tapi tidak berarti keturunannya juga bagian dari Sekolah Yunyin , bagi generasi kita, itu hanya legenda yang sudah jauh, namun tidak menyangka suatu hari bisa mendekati legenda tersebut.

Makanya bisa membuat orang penasaran.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu