Perjalanan Selingkuh - Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
Saat ini, handphone bos itu berbunyi.
"Apakah bos Shen sudah ketemu? Tidak peduli mati atau hidup, harus ikatkan orangnya dan bawa kemari."
Aku tidak bisa melihat apa-apa, tapi otakku tidak berhenti.
"Apakah Sunni yang menyuruh kalian menculikku? Dia memberi kalian keuntungan apa?" Aku bertanya ke arah dua orang yang ada di depan mataku.
Aku menebak dalam hati, yang bernama Shen Laoliu itu bilang sudah membayar 600 juta rupiah , tapi aku tidak begitu percaya, ini namanya sebagai bos laki-laki tampak sekali tidak begitu mudah terlepas.
Aku tidak berpikir bahwa orang yang berpengalaman baru akan melakukan seperti itu.
"Kenapa harus memberitahumu." Orang yang mengendarai mobil itu, berdecih dingin, nada bicaranya tidak sudi sekali.
"Status seperti Sunni itu bisa mengeluarkan barang bagus apa, kalau kalian bersedia melepaskanku, aku bisa memberi kalian keuntungan lebih banyak."
Aku ingin menggunakan cara melawan Shen Laoliu untuk melawan mereka.
Tapi sayangnya, pria didepan mata ini tampaknya lebih teguh dari Shen Laoliu.
"Caramu ini masih bisa untuk melawan Shen Laoliu."
Selesai berbicara, nada bicaranya menjadi dingin: "Ada beberapa keuntungan, bukan bisa diganti dengan uang."
Aku terkejut, apakah dibelakang ini masih ada pertukaran bisnis lainnya?
"Kalau begitu coba kamu katakan ada keuntungan apa? Aku tidak percaya, Sunni bisa memberinya, aku malah tidak bisa." Aku bicara dengan sombong, dengan penuh percaya diri.
"Setauku, barang di rumah Demina satupun tidak bisa kamu ambil! Kamu masih belum masuk ke keluarga Himura! Nada bicaramu yakin sekali."
Pria itu berdecih dingin dan menertawai.
"Kalau kamu tidak bilang, bagaimana bisa tau kalau aku tidak ada?"
Orang itu terdiam sebentar, tiba-tiba berkata: "Aku mau buku kuno Wu, apa kamu ada?"
Buku kuno Wu? Aku terdiam sebentar.
Aku pernah mendengar barang ini, dan juga pernah mendengar dari mulut mamaku Weni Demina, dan juga sumber dia dan aku datang ke keluarga Demina.
Tapi saat itu aku hanya menganggapnya sebagai cerita saja, tidak memasukkannya ke dalam hati.
Sekarang pria ini malah mengatakan mau buku kuno Wu, jangan-jangan ini semua benar-benar pernah ada.
Memikirkan sampai sini, aku tenggelam dalam pemikiranku, waktu itu meskipun aku pernah tergoyang, pernah berpikir untuk mempercayainya, tapi setelahnya, aku hanya mengesampingkan hal semacam ini, selalu merasa tidak nyata, terlalu jauh dengan kehidupan sendiri, jadi tidak memasukkannya ke dalam hati.
Tapi sekarang, malah ada orang yang meminta buku kuno Wu kepadaku.
Aku tercengang sebentar, tidak ada bilang ada, juga tidak ada bilang tidak ada.
"Barang semacam ini, kamu juga percaya Sunni bisa ada?" Aku langsung tertawa dingin.
Dalam hati malah sedang berusaha berpikir kembali perkataan mamaku Weni Demina hari itu.
Aku sudah mengingatnya, dia mengatakan kalau dunia ini tidak sesederhana yang aku lihat, dan juga ada kemampuan yang melebihi manusia normal, hanya saja tidak diketahui banyak orang.
Contohnya, beladiri yang sudah menghilang, meskipun menghilang tanpa diketahui orang, bahkan beberapa kali tidak stabil, tidak sedikit warisan yang sudah hancur, tapi masih ada yang diwariskan dalam jumlah sedikit.
Hanya saja, hal-hal ini tidak bisa dibandingkan dengan dulu lagi, tapi begini, metode seni bela diri kuno ini, hanya jauh lebih kuat daripada metode yang tidak populer itu.
Hal-hal ini terdengar sangat keterlaluan, tapi juga masuk akal, tidak peduli negara manapun, hampir semuanya ada legenda seperti ini, tampaknya legenda, tapi juga ada tidak sedikit petunjuk, kalau ingin benar-benar menutupi itu tidak mungkin, hanya tau orang yang tau hal-hal ini tidak banyak.
"Aku tidak peduli dia dapat darimana, kenyataannya dia punya."
"Kalau kamu mau, aku bisa membantumu mencari, jangan bilang harga barang itu, kalau Sunni ada, apa mungkin tega memberikannya kepadamu?"
Menurut kepahamanku terhadap Sunni, sebuah buku metode seni bela diri kuno, mana mungkin akan dihabiskan untuk menyuruh orang menculikku.
Harus diketahui, meskipun mau membunuh seseorang, habiskan ratusan ribu ataupun jutaan yuan saja sudah bisa, sedangkan mendengar perkataan pria ini, buku metode seni bela diri kuno begitu penting, begitu berharga, Sunni mana mungkin tidak mengerti memilih.
Kalau begitu sangat mungkin, sebenarnya Sunni sedang membohongi pria ini.
Tentu saja, ini hanya tebakanku saja, tapi tebakan, juga tidak menghalangiku memberitahu kepada pria ini.
"Kalau kamu, jelas-jelas wanita yang bisa dilawan dengan menghabiskan ratusan ribu yuan saja, bisa tega sampai menukar barang sepenting buku metode seni bela diri kuno?" Kataku ke arah orang yang menyetir didepan sana.
"Benar! Bos, sepertinya ini tidak terlalu benar!" Orang yang bernama si gila itu juga langsung bereaksi.
"Hanya ada setitik harapan pun tidak apa-apa, lagipula, antarkan wanita ini sampai pelabuhan dulu, sisanya nanti aku yang urus."
Sambil berkata, kecepatan mobil bertambah.
Waktu sore hari, mobil ini berhenti, aku bisa mendnegar suara angin laut dan suara ombak laut yang terdampar ke pantai.
Ini sudah sampai pinggir laut, kalau begitu, harusnya ini adalah kota yang tidak jauh dari kota Jakarta, Bogor.
Sedangkan bos itu, langsung menurunkanku, menyuruh si gila itu mengawasiku dengan baik, memutarkan kepalanya langsung pergi, langkah yang tergesa-gesa itu, membuatku menebak, sepertinya dia ingin mencari Sunni untuk memastikan buku seni bela diri kuno itu!
Ini adalah sebuah halaman kecil yang ada di sebelah pinggir laut, pintu rumah dikunci orang, didalam ruangan hanya tersisa pria yang bernama si gila itu dan aku.
"Bos kalian mau buku seni bela diri kuno, kalian mau apa?"
Aku bertanya kepada pria yang bernama si gila itu.
"Kualifikasi kami tidak bagus, umur kami juga sudah tua, menginginkan buku itu juga tidak guna, kami hanya ingin mendapatkan uang saja." Ucap si gila itu.
Aku bisa mendengar nada iri dan tidak puas dari mulutnya.
"Bukankah bos kalian juga sudah berumur? Tapi juga masih mencari buku kuno itu kan?"
Aku mulai memprovokasi mereka, bisa dibilang, kali ini aku benar-benar bekerja keras menyelesaikan masalah, bahkan 36 strategis, sampai seni perang Shuge Liang hampir kupakai.
Benar-benar demi setitik harapan, setitik jejak pun tak tertinggal.
"Jangakauan bos kami memang bagus, dan juga dulu dia pernah berlatih yang mudah, tapi meskipun begitu, bos juga lebih bagus dari orang-orang itu, kualifikasinya bagus, dan juga caranya bagus, tidak buruk dari orang-orang itu."
Berbicara sampai sini, si gila ini sombong sekali.
Pujaan yang ada di nada bicaranya, jelas bahwa orang yang setia sampai mati kepada pria itu, tidak sama dengan Shen Laoliu itu.
Ini malah menjadi masalah, ingin mencari kesempatan mumpung pria itu sedang tidak ada, menggunakan cara lama sepertinya tidak mungkin.
"Orang-orang itu, siapa?" Tapi aku bisa menangkap celah dari perkataannya, mencari tau.
Si gila ini tercengang, langsung menjawab dengan kaku: "Orang-orang itu apanya, kamu sudah salah dengar."
Selesai berbicara langsung mengancamku dengan kejam: "Masalah bos kami, kamu jangan berharap untuk mencari tau, juga jangan berharap untuk kabur."
"Aku ini hanya khawatir bos kalian tertipu, membantu orang bekerja sia-sia, Sunni itu, tidak ada yang lebih mengerti dia dibanding denganku, aku tau dia membenciku, ingin membunuhku, tapi merasa tidak akan rela membayar dengan barang sepenting itu."
Sambil berkata, aku tertawa: "Aku ini sedang kasihan bos kalian mau dipermainkan orang sampai bodoh."
"Kamu bilang siapa? Sunni itu?" Si gila tertawa.
Novel Terkait
I'm Rich Man
HartantoMy Cute Wife
DessyCEO Daddy
TantoBeautiful Love
Stefen LeeAku bukan menantu sampah
Stiw boyMore Than Words
HannyCinta Tapi Diam-Diam
RossieCinta Seorang CEO Arogan
MedellinePerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya