Perjalanan Selingkuh - Bab 203 Jejak Kaki di Dada
"Asalkan kamu melepaskan anakku, aku jamin tidak akan menyentuhnya lagi." Ucap pria itu.
Sedangkan Steven langsung menanyaku: "Safira, jangan takut----"
Aku tidak bisa melihat Steven, tapi malah berusaha mengankat kepalaku, menunjukkan senyuman kepadanya: "Aku tidak takut." Jujur saja, aku sekarang khawatir tubuh Steven, baru istirahat tidak sampai sebulan, tubuhnya pasti masih sangat lemah, tapi sekarang demi menolongku, dia harus menahan kuat tubuhnya, ini membuatku sangat khawatir.
"Kamu tenang, aku akan segera menolongmu."
Selesai berkata, dia bernego dengan pria ini: "Bawa dia keluar."
"Sekarang kamu tidak ada pilihan, orangku sekarang sudah sampai diluar."
"Baik, kubawa orangnya keluar, tapi kamu tidak boleh menyentuh anakku."
Sambil berkata, orang ini langsung menarikku dari lantai, lalu membawa keluar.
Ini adalah sebuah villa kecil, setelah dibawa keluar ke halaman, langsung mendengar suara Fuji.
"Safira-----"
"Jangan bergerak, dimana anakku?!"
"Tenang saja, asalkan kamu melepaskan dia, langsung menjamin keselamatan anakmu, bagaimana juga kami menangkap anakmu juga tidak ada gunanya."
"Lagipula, sudah sampai tahap seperti ini, apa kamu masih bisa memilih?"
Tubuhku didorong orang, sampai terhuyung.
Setelahnya aku merasa tali dibadanku dilepaskan.
"Jangan takut, ini aku!" Suara Fuji terdengar ditelingaku, hatiku baru bisa tenang.
Fuji menggandeng tanganku, menyuruhku masuk ke dalam mobil.
Pertolongan ini, tampaknya mudah sekali, tapi setelah Fuji memberitahuku aku baru tahu, dibalik ini semua sesulit apa.
Bos yang menculikku adalah tentara bayaran peringkat ke sebelas di internasional, caranya banyak sekali, ingin menolong orang dari tangannya tidak mudah.
Tapi kali ini setelah dia kembali ke dalam negri, orang kepercayaannya tidak banyak, si Shen Laoliu itu terakhir baru ikut bergabung, orangnya serakah, baru bisa membuatku ada peluang.
Saat itu kartu bank itu sebenarnya sebuah kartu yang tak bernama, oleh karena itu Steven meminta tolong teknisi bagian kenegaraan baru bisa mendapatkan Shen Laoliu, Shen Laoliu ini pintar dalam berdandan, mencarinya juga butuh cara.
Tapi karena Fuji dan Steven sama-sama menyerang, menggunakan hampir semua cara yang bisa dipakai, baru bisa mendapatkan Shen Laoliu, lalu dari mulut Shen Laoliu mendapatkan orang yang sekarang dijuluki si Gila,
Si gila ini ikut dengan bos itu yang dijuluki elang adalah tentara yang sudah pensiun, hubungan mereka lebih dekat, tapi meskipun dekat, orang ini juga ada kelemahan.
Orang lain tidak tau, tapi pada saat Shen Laoliu minum bir dengannya, setelah dia mabuk baru tau dia ada mantan istri dan anak laki-laki.
"Juga beruntung, kalau tidak, kalau telat beberapa jam saja, kalau kamu benar-benar dibawa grup perdagangan manusia, kalau ingin mencari sesusah naik ke langit, untungnya kota Jakarta dan Bogor semuanya adalah daerah kita, dapat juga dianggap keuntungan geografis."
"Apakah anak itu baik-baik saja?"
Bagaimanapun aku sedikit merasa bersalah, tidak peduli papa kandungnya sekejam apa, tapi itu juga hanyalah seorang anak kecil, apalagi, anak itu memang hidup dengan mamanya, dosa papanya tidak ada hubungannya dengannya.
Fuji mengelus kepalaku dan menghiburku: "Tenanglah! Steven hanya bilang kepada anak itu, mau dia bekerja sama berakting saja, anak itu senang sekali! Setelah memutuskan panggilan video masih bertanya Steve apakah aktingnya bagus atau tidak!"
Mendengar ini, aku menjadi tenang, begini juga bagus, di dalam hati anak itu juga tidak tertinggal trauma.
"Kamu tenang, kami semua bukan penjahat galak, alasan melakukan seperti itu hanya ingin menggunakan anak ini mengulur waktu saja."
"Lagipula, rumah ini bukan rumah biasa, kalau dalamnya tidak buka pintu, kami tidak bisa masuk, lagipula, kalau anak ini tidak di tangan kita, takutnya dia akan melukaimu."
Sambil berkata, Fuji memegang luka diwajahku, suaranya berantakan: "Pria itu yang melukaimu?"
Aku mengangguk.
"Tapi dia memukulku pada saat tau kalian menangkap anaknya."
Aku bukan memohon untuknya, hanya berkata jujur.
"He-------Mereka mau menjualmu kepada grup perdagangan manusia, tentunya tidak akan tega memukulmu, orang yang dijual kepada grup perdagangan manusia harus diperiksa, biasanya tidak akan dipukul, sama seperti menjual beli barang, kalau ada catat pasti akan ditawar."
Barang dijual beli, beberapa kata ini membuatku sedikit tidak nyaman.
Hampir saja, aku menjadi barang yang diperjual-belikan.
"Yang mendagangkan orang harusnya dihukum berat."
‘Kamu tenang saja, beberapa tahun ini sudah mulai ditekan, tapi permintaan orang tidak boleh terlalu tinggi, tapi didepan keuntungan yang sangat besar ini, selalu ada beberapa orang akan melupakan hati nuraninya dan mendapatkan uang haram itu.
Terhadap ini semua, aku tidak bisa membantah.
Setelah ditolong, hatiku menjadi santai, seluruh tubuhku mulai mengantuk.
Tidak lama, langsung tertidur di dalam mobil.
Pada saat aku terbangun, aku sudah sampai di dalam villa Steven.
Bajuku sudah diganti dengan baju tidur sutra asli, dibagian leher piyama, masih bisa terlihat luka biru didepan dadaku.
Itu adalah bekas tendangan orang itu, disentuh pelan saja langsung sakit sekali.
"Sudah bangun?"
"Ma, kenapa kamu disini?"
Aku tidak menyangka, begitu bangun orang yang kulihat pertama adalah mamaku, Weni.
"Matamu sudah bisa melihat?"
"Mama, kamu sudah bangun?" Kami berdua berkata serentak.
Lalu baru tersadar.
Aku tidak menyangka mataku sudah sembuh, setelah melewati kekacauan ini, mataku bisa melihat.
Pada saat baru bangun, aku masih linglung belum sadar, setelah sadar sepenuhnya, mataku menyeri, air mataku terjatuh.
"Mama------"
Aku memeluk mamaku tidak bisa menahan tangisanku.
"Anak baik! Sekarang sudah sembuh, aku sudah tersadar, matamu juga sudah sembuh, kita akan semakin membaik." Dia memegang kepalaku, menghiburku dengan suara lembutnya.
Beberapa hari ini, tidak ada yang tau ketakutanku.
Aku juga takut orang lain khawatir, tapi tidak pernah menunjukkannya, tapi aku tau, ketakutan yang tidak bisa melihat apa-apa. seluruh dunia menjadi gelap, melakukan apa saja tidak ada rasa aman, dalam hati tidak pernah tenang.
Sampai sekarang, aku baru dengan puas melampiaskannya.
Mamaku melihat luka di dadaku, wajahnya sangat tidak tega: "Aku bantu kamu oleskan obat."
Sambil berkata, mengangkat minyak obat ditangannya.
Lalu membuka bajuku, mengoleskan obatnya.
"Ma, aku oleskan sendiri saja."
Aku sekarang sudah bisa melihat, aku bisa melakukan hal ini sendiri.
"Kamu tenang, sekarang mama sudah sadar, aku akan membalaskan dendam untukmu."
Mendengar perkataannya, hatiku menghangat.
Tiba-tiba aku teringat informasi yang kudapatkan dari mulut si Gila itu, lalu berkata kepada mamaku: "Harus menyelidiki bagaimana Sunni hidup di luar negri selama 4 tahun itu, dan juga dia sangat dekat dengan si elang itu, menurutku mereka saling kenal di luar negri."
"Dan juga, Sunni berjanji akan memberi kepada si elang itu sebuah buku kuno seni bela diri, bagaimana dia bisa mempunyai barang semacam itu?" Aku dengan tidak mengerti melihat ke arahku.
Mamaku juga berhenti, mengerutkan keningnya dan berkata: "Sesuai kelasnya, tidak akan mungkin berkontak dengan barang semacam itu."
"Jujur saja, bahkan keluarga Demina dan keluarga Himura tidak ada barang sejenis ini, barang semacam ini memang dirahasiakan, barangnya ada di beberapa veteran keluarga kuno Wu, dan juga keluarga itu sudah tidak ada di Jakarta." Ucap Weni sambil menghela nafas.
"Tampaknya hal ini harus diselediki."
Novel Terkait
My Cute Wife
DessyThis Isn't Love
YuyuCinta Yang Terlarang
MinnieSee You Next Time
Cherry BlossomInnocent Kid
FellaKing Of Red Sea
Hideo TakashiMr Huo’s Sweetpie
EllyaMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya