Perjalanan Selingkuh - Bab 21 Hamil....
Bab 21 Hamil....
Tapi aku merasa seakan-akan tubuhku sedang direndam air dingin, dingin menusuk hingga ke dalam tulang.
Aku tidak tahu bagaimana orang dapat mentransfer uang ke dalam rekeningku tanpa sepengetahuanku, apalagi rekeningku yang itu adalah rekening yang jarang kupakai. Kalau David tidak campur tangan dalam masalah ini, aku benar-benar tidak percaya.
Pria yang hidup bersama ku selama 7 tahun itu, apakah benar-benar sekejam ini?
Kemarin malam, kata-kata David masih sangat terdengar jelas di telinga, Dia mengatakan, seburuk-buruk dirinya, tidak akan membuat istrinya sendiri masuk ke dalam penjara, akan tetapi saat ini, aku benar-benar tidak tahu harus percaya padanya atau tidak.
Steven pergi keluar membeli pangsit dan susu kacang, sebenarnya aku tidak ada nafsu makan, ingin makan, tetapi perutku terasa mual.
"Aku tahu kesulitanmu, tapi kesehatan adalah yang terpenting, kamu harus menjaga kesehatan, baru ada tenaga untuk berjuang."
Steven berbisik membujukku, aku mengangguk, aku memakannya sambil meneteskan air mata.
Setelah aku selesai makan, Steven bernafas lega:"Aku akan mengantarmu ke hotel dulu, sebentar lagi aku akan ada rapat, banyak urusan yang perlu ku selesaikan."
Aku mengangguk-angguk, aku tahu, Steven semalaman dalam perjalanan pulang di pesawat, Ia terlihat belum mandi dan merapikan diri, perlakuannya ini benar-benar membuatku terharu.
Sesampainya di hotel, layaknya ingin pergi berperang, Steven dengan terburu-buru merapikan keperluannya, lalu pergi keluar. Selain kantung matanya, juga terlihat semangatnya yang tinggi.
Sebelum pergi Ia berpesan:"Kamu istirahat baik-baik di sini, aku akan pergi rapat." Steven mengatakannya sambil membalikkan badan dan pergi.
Setelah Ia pergi, aku masuk kamar mandi untuk membersihkan tubuhku, setelah mandi aku juga mencuci pakaianku dan mengeringkannya, lalu aku mengenakan mantel mandi dan tertidur.
Sore hari, aku menerima telepon dari Steven.
Aku menerima telepon dari telepon kamar, terdengar suara Steven yang sedikit tidak enak denganku:"Direktur meminta kamu untuk mengundurkan diri terlebih dahulu."
"Aku tahu, sebenarnya begini....juga bagus."
Aku mengangguk sambil menutup mic pada telepon dengan tanganku, menghindari Steven mendengar suaraku yang tersengguk-sengguk.
"Aku akan pergi ke kantor mengurusnya."
Tanpa perlu Steven mengatakannya, akupun dapat menebaknya, kalau Steven sudah memikirkan cara yang terbaik membantuku. Pelanggan-pelanggan yang tertipu itu pasti sangat senang dan tenang, sedangkan aku, tidak peduli aku dipermainkan atau tidak, pada akhirnya tetap saja data perusaan adalah aku yang membongkarnya, aku tidak dapat menolaknya.
Saat aku pergi mengurus pengunduran diriku, dalam perjalanan, rekan kerja semuanya menatapku dengan tatapan muak dan hina.
Saat aku keluar dari kantor manager, tidak tahu siapa yang memulainya mengambil sebuah apel yang sudah dimakan dan melemparkannya ke arah ku. Aku bagaikan telah membuka kunci kemarahan orang-orang, tidak tahu berapa banyak barang yang dilempar padaku.
Ada kotak yoghurt, kulit buah, botol minuman,....
"Linda, silahkan keluar---"
"Linda, kamu orang rendah yang telah menjual data perusahaan---" makian diikuti berbagai macam sampah dilempar padaku.
Kemarahan, keluhan, sakit hati, dalam waktu singkat semuanya memasuki hatiku, aku sangat ingin menjelaskan kepada mereka, ingin mengatakan kalau aku bukan orang yang suka membongkar rahasia, tapi siapa yang akan percaya?
Aku tetap bertahan, selangkah demi selangkah berjalan keluar dari kantor, kondisi sulit ini membuat semua orang memperhatikanku.
Dan aku dengan memegang sebuah box, berdiri di tepi jalan tempat penyebrangan jalan menunggu lampu merah, melihat mobil-mobil yang berlalu-lalang, perlahan-lahan apa yang kulihat menjadi sebuah bayangan...
Aku berada di rumah sakit saat aku sadarkan diri, dengan botol infus yang terhubung pada pergelangan tanganku. Suster melihatku sadarkan diri, dengan sedikit menyalahkanku:"Kamu sekarang sedang hamil, kamu harus menjaga kesehatan untuk bayimu, bagaimana bisa kamu kekurangan nutrisi seperti ini?"
Hamil?
Kata-kata ini bagaikan petir di langit yang cerah, membuatku sangat terkejut.
Anak ini, kemungkinan besar adalah anak dari Steven, kalau kami adalah kekasih yang normal, mengandung anaknya pasti membuatku sangat senang, akan tetapi kami bukan. Walaupun aku ada sedikit perasaan pada Steven, tapi aku pun sangat mengerti jelas, hubungan kami hanya sampai batas ini saja. Sedangkan Steven, setiap kali selalu mengingatkanku mengenai obat kontrasepsi, aku sangat takut membayangkan kalau aku sedang hamil.
Dalam hatiku hanya berpikir mungkin setelah mengetahui aku hamil, Steven akan membenciku, mengira aku ingin menggunakan anak untuk mendapatkannya. Aku melupakan David.
Karena aku sedang hamil, aku tidak berani kembali ke hotel menunggu Steven, aku langsung bergegas membawa barag-barangku pulang.
Sesampainya di rumah, ibu mertua sedang di rumah, Ia tidak melihatku sama sekali saat aku sampai di rumah.
Aku sangat lelah, tidak menyapanya, langsung meletakan tas gendongku dan langsung masuk ke dalam kamar.
Di dalam kamar, aku menyalakan TV, melihat berita. Begitu aku menyalakan TV, terlihat wajah Steven di sana.
Sekelompok wartawan mengelilinginya, dengan berapi-api mendesaknya menanyakan pertanyaan satu ke pertanyaan lainnya.
Aku tidak tahu, ternyata masalah ini masuk berita di TV.
"permisi Pak Steven, setelah kejadian ini terjadi, pelanggan-pelanggan terhadap perusahaan bapak menjadi tidak percaya, mengira perusahaan terhadap data pelanggan dapat dengan mudah disebar luaskan. Mengenai masalah ini, pertanggung jawaban Perusahaan Shengshi...."
"Melalui inverstigasi, sekarang kepercayaan pelanggan terhadap Perusahaan Shengshi sudah sangat menurun, bagaimana pendapat bapak..."
"Pak Steven, anda terhadap pelanggan-pelanggan yang tertipu tersebut, apakah memberikan ganti rugi...."
"Dengar-dengar pegawai yang sudah membongkar data pelanggan sudah dibebaskan dari penjara, apakah perusahaan Shengshi yang telah melindunginya..."
Seorang demi seorang wartawan bertubi-terbi mengajukan pertanyaan untuk dijawab.
Aku baru mengetahui, demi melindungiku, Steven memiliki banyak sekali tekanan.
Aku sambil menonton, sambil tidak hentinya mengeluarkan air mata, seakan-akan aku mengeluarkan air mataku hingga habis kering.
Di luar ibu mertuaku mengetok pintu, akan tetapi di mata dan telingaku adalah suara Steven, otakku dipenuhi dengan Steven.
Dia sangat baik padaku, sangat baik, tetapi kalau Ia tahu aku hamil, apakah Ia akan tetap sebaik ini padaku?
Aku menanyakan pertanyaan ini di internet, dan setelah mendapatkan jawabannya, aku sangat sedih.
Sebagia besar orang menyarankanku melakukan aborsi, dan mengatakan kalau kekasihku tidak akan ingin bertanggung jawab, jelas-jelas kalau kekasihku tidak ingin melakukan hubungan yang serius denganku.
Kata-kata ini, benar-benar menusuk hatiku.
Tetapi di sisi lain, aku terus memberitahu diriku sendiri, tidak mungkin, Steven tidak mungkin seperti itu, dia sangat baik padaku...
Aku tidak tahu menangis berapa lama, aku tidur melekuk di atas kasur, perlahan-lahan waktu pun berlalu.
Ibu mertua mengetuk pintuku lagi:"Cepat keluar, David sudah kembali, kita akan makan malam."
Suara ibu mertuaku terdengar sedang bahagia, mungkin suasana hatinya sedang baik. Aku tidak ada keinginan untuk memperhatikannya, tetapi aku teringat kata-kata Steven, hanya dengan makan kenyang, menjaga kesehatan tubuh, baru dapat berjuang.
Terlebih kata-kata dokter masih terdengar jelas di telingaku, kalau sekarang nutrisi tubuhku tidak begitu baik, kalau tidak menjaganya dengan baik, bayi yang ada di kandunganku akan tidak sehat.
Aku berjalan menuju meja makan.
Ibu mertuaku menatapku dengan tatapan bahagia, pertama, Ia menunjukkan wajah yang baik padaku, dan menyuruh David serta ayah mertuaku duduk.
"Hari ini, aku aka mengumumkan hal istimewa." wajahnya tersenyum lebar bagaikan bunga yang mekar.
Ayah mertua dan David bersemangat mendengarkannya, sedangkan aku sedikitpun tidak tertarik.
"Linda, sudah hamil..."
Begitu mendengarnya, aku terkejut, sumpit yang berada di tanganku terlepas jatuh ke atas meja.
Novel Terkait
Innocent Kid
FellaLelaki Greget
Rudy GoldMy Lifetime
DevinaUntouchable Love
Devil BuddyJalan Kembali Hidupku
Devan HardiEternal Love
Regina WangPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya