Perjalanan Selingkuh - Bab 200 Dibatasi Satu Dinding

“Safira, kamu dimana ?”

Terdengar suara cemas Steven Himura yang berasal dari telepon.

Lalu lelaki itu menyelipkan kartu di tanganku, aku meraba angka yang tertera pada kartu, berkata kepada Steven Himura :”Kamu transfer 6 miliar dulu ke kartu ini, nomor kartunya 6620******580.”

Setelah menyelesaikan semua ini, ponsel yang berada ditangan aku sudah direbut dia.

Sambungan telepon langsung diputuskan, aku mendengar orang ini berkata :”Tunggu dananya sudah masuk ke rekening, aku akan melepaskan kamu.”

Hanya beberapa menit kemudian, ponsel lelaki itu kembali berdering.

Aku menunggu gerak gerik dari lelaki itu, mendengar suara dia tertawa kepuasan, seharusnya Steven Himura sudah transfer dananya ke rekening dia.

“Aku sudah boleh pergi kan !” Aku bertanya kepada dia.

“Sudah, kamu sudah boleh pergi.”

Mendengar kata-katanya, aku menghela nafas yang lega.

“Kalau begitu setidaknya kamu antar aku pulang ! Atau, kamu memberikan ponsel kamu kepada aku, aku mencari orang untuk menjemput aku.” Aku mengulurkan tangan dan berkata kepada orang itu.

“Kamu pulang sendiri.”Sambil berkata, lelaki itu langsung memberikan ponsel kepadaku.

Setelah itu, aku mendengar suara dia membuka pintu mobil, dan suara menghidupkan mobil.

Saat ini aku juga tidak berani pulang dengan mengikuti mobilnya, takutnya lelaki rakus ini akan menumbuhkan niat buruk lagi.

Tetapi dikarenakan mataku tidak dapat melihat, akan mengalami sedikit kesulitan apabila ingin pulang dengan jalan kaki.

Aku sambil mengirimkan keterangan lokasi kepada Steven Himura, sambil berpikir, akan mencari orang untuk membantu bersembunyi sambil menunggu Steven Himura datang menjemput aku.

Ketika sedang berpikir, aku mencari sana sini, akhirnya mendapat sebuah sudut di pabrik, lumayan tertutup, aku membungkuk seluruh badan, bersembunyi disana, ingin menunggu sampai Steven Himura datang menjemput aku.

Aku baru saja selesai mengatur posisi, sudah mendengar suara mesin mobil yang berasal dari luar.

Seluruh badan aku semakin membungkuk di sudut, seharusnya bukan Steven Himura, dikarenakan suara bahwa suara mesin mobilnya berbeda, dari sisi waktu juga tidak mungkin secepat ini.

Pada saat aku gelisah tidak tenang, hanya sebentar saja, langsung mendengar suara lelaki pertama yang sedang emosi.

Sepertinya dia sedang menelepon, suaranya sangat kesal dan emosi :” Chen Laosan, Shen Laoliu dimana ? Bukannya suruh dia jaga orang ? Mengapa orangnya sudah tidak nampak, Shen Laoliu juga ikutan hilang ?”

“Teleponnya juga tidak bisa sambung, sialan, kalau orangnya hilang, kita semua akan habis sudah.”

“Orang yang buta, biarpun lari pun tidak akan jauh, kita coba cari lagi disekitar sini.”

Suara lelaki asing pelan – pelan terdengar.

Jika dianalisis berdasarkan suara, jarak kedua orang ini dengan aku seharusnya hanya dibatasi satu dinding.

Hatiku semakin khawatir dan takut, dinding ini, tidak memberikan rasa nyaman kepadaku, di dalam pabrik yang lusuh ini, tidak banyak tempat terselubung yang dapat di sembunyi oleh tubuhku.

Meskipun aku baru saja membagikan lokasi kepada Steven Himura, tetapi aku tidak tahu seberapa lama waktu untuknya agar dapat menemukan tempat ini,

Aku hanya bisa berharap, semoga bisa melewati kesulitan ini, biarpun hanya untuk sementara waktu saja.

Sayang sekali harapan aku tidak manjur, aku tidak menyangka Steven Himura akan menelepon aku, meskipun aku telah menekan tombol menerima panggilan pada waktu pertama.

Namun nada dering yang muncul dan senyap dalam waktu sementara, sudah membuat orang yang diluar menyadarinya.

Dalam waktu dekat, aku telah mendengar suara langkah kakinya yang semakin mendekat.

Lalu, mendadak terdengar suara orang itu dan berkata : “Sudah menemukan kamu.”

Suara itu membawa niat buruk yang sangat dalam, juga membawa kelegaan telah menyelesaikan tugas.

Aku tahu, aku telah ketahuan oleh dia, meskipun sekarang masih bersembunyi juga tidak ada gunanya, apalagi saat ini saya telah ditemukannya.

Kalau begitu hanya tinggal mengulur waktu.

“Kamu jangan mendekat –“ mendengar suara kaki yang mendekat, aku ketakutan dan mundur langkah demi langkah.

Ketika sedang mundur, aku menginjak sebatang besi beton, lalu terjatuh duduk di lantai, kakiku terasa sakit ibarat menusuk jantung.

Aku merasakan darah mulai mengalir dari pergelangan kaki, sedikit mengerikan, tetapi saat ini aku tidak ada waktu untuk mengatasinya.

Steven Himura yang masih bersambung teleponnya, jelas sudah panik dari awalnya.

“Kamu jangan mendekat.”

Aku merasa, diriku pada saat ini, menghadapi lelaki ini, tidak ada solusi untuk mengatasinya.

Dan yang paling penting adalah, hilang penglihatan, telah menjadi kelemahan yang mematikan.

“Aku tidak peduli bagaimana cara kamu melarikan diri, tetapi untuk kali ini, aku tidak akan memberimu kesempatan kedua kalinya.”

Sambil berkata, orang ini melangkah kedepan, dan hampir menangkap aku.

Namun beberapa waktu dekat ini aku tidak sia – sia berlatih bersama Anqi, ketika dia mendekat, aku menahan rasa sakit, masih bisa menghindarinya.

Lalu langsung membungkuk badan dan meraba besi beton, langsung berpatokan sama naluri, balik badan dan melawannya.

Aku dapat merasakan besi beton telah terhalang olehnya, suara logam dari dua besi yang saling bertabrakan, lengan aku terasa meradang.

Lelaki ini pernah terlatih, ini naluri pertama aku.

“Lumayan, orang buta, dapat melakukan sampai gerakan ini, sepertinya Anqi telah mengajari dengan baik.”

Telinga aku terdengar suara lelaki itu dengan nada memuji.

“Kamu siapa?”

Dalam insting aku terhadap lelaki ini, kemungkinan besar bukan hanya sebagai seorang penculik, aku hanya pernah mendengar lelaki yang bernama Shen Laoliu mengatakan bahwa boss mereka bukan orang biasa, dan berhubungan baik dengan Sunni, tidak dapat informasi lainnya.

Tetapi dilihat dari sisi lelaki ini dapat meniru suara Anqi, dia juga sudah bukan lelaki biasanya.

“Heh, kamu tidak perlu peduli siapa diriku, asalkan harus mengetahui bahwa, sekarang kamu berada ditangan aku, baik – baik jangan banyak ulah.”

Setelah ucapannya, aku merasakan besi beton dengan secara langsung memukuli tangan aku yang memegang besi, tanganku terasa sakit, besi beton yang berada ditangan aku juga terjatuh.

Namun, lengan aku dengan seketika ditangkap orang ini.

Gerakannya sangat cepat, juga tidak ampun, langsung mengangkat badan aku, berjalan keluar.

Ponsel yang berada di dalam kantong bajuku, terjatuh seketika.

Lelaki itu melihat ponsel yang terjatuh dari kantong bajuku, langsung menendang ponselnya, lalu mempercepat langkahnya.

Setelah berjalan tidak jauh, langsung memasuki aku kedalam mobilnya.

“Kamu tidak perlu berharap ada yang datang menolongmu, dari kota sampai ke tempat ini, meskipun balapan juga butuh waktu satu jam, sampai saat itu juga sudah telat semuanya.”

“Orang gila, bantu aku menjaganya, kali ini kalau terjadi apa –apa, aku akan membunuhmu.”

Orang itu mengancam orang yang lainnya dengan kasar, lalu memutarkan dirinya ke tempat pengendara dan mulai membawa mobil.

“Boss, kita sekarang mau kemana?”

“Ke pelabuhan, malam ini mumpung gelap langsung dibawa pergi orangnya.”

Sambil berkata, mobilnya juga semakin laju.

Namun hatiku semakin tidak tenang.

Aku benar – benar ingin menampar wajahku sendiri, sebelumnya sudah harus menyuruh Shen Laoliu mengantarku pulang, tetapi saat itu tidak percaya dengan dia, maka berpikir untuk menunggu Steven Himura menjemputku, siapa akan tahu Shen Laoliu baru saja pergi, lelaki ini langsung pulang.

Dibanding dengan Shen Laoliu, lelaki ini dengan jelasnya lebih susuh diatasinya.

Tetapi dunia ini tidak menjual obat menyesal, sekarang juga sudah terlambat.

“Boss, Shen Laoliu tidak mengangkat teleponnya, dia pasti menyimpan sesuatu, dari penyakit dia yang mata duitan, kemungkinan sudah disogok sama wanita sialan ini.” Lelaki bernama orang gila itu dengan emosi mengadu kepada lelaki yang sedang mengendarai mobil.

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu