Perjalanan Selingkuh - Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
“Safira, kamu dimana ?”
Terdengar suara cemas Steven Himura yang berasal dari telepon.
Lalu lelaki itu menyelipkan kartu di tanganku, aku meraba angka yang tertera pada kartu, berkata kepada Steven Himura :”Kamu transfer 6 miliar dulu ke kartu ini, nomor kartunya 6620******580.”
Setelah menyelesaikan semua ini, ponsel yang berada ditangan aku sudah direbut dia.
Sambungan telepon langsung diputuskan, aku mendengar orang ini berkata :”Tunggu dananya sudah masuk ke rekening, aku akan melepaskan kamu.”
Hanya beberapa menit kemudian, ponsel lelaki itu kembali berdering.
Aku menunggu gerak gerik dari lelaki itu, mendengar suara dia tertawa kepuasan, seharusnya Steven Himura sudah transfer dananya ke rekening dia.
“Aku sudah boleh pergi kan !” Aku bertanya kepada dia.
“Sudah, kamu sudah boleh pergi.”
Mendengar kata-katanya, aku menghela nafas yang lega.
“Kalau begitu setidaknya kamu antar aku pulang ! Atau, kamu memberikan ponsel kamu kepada aku, aku mencari orang untuk menjemput aku.” Aku mengulurkan tangan dan berkata kepada orang itu.
“Kamu pulang sendiri.”Sambil berkata, lelaki itu langsung memberikan ponsel kepadaku.
Setelah itu, aku mendengar suara dia membuka pintu mobil, dan suara menghidupkan mobil.
Saat ini aku juga tidak berani pulang dengan mengikuti mobilnya, takutnya lelaki rakus ini akan menumbuhkan niat buruk lagi.
Tetapi dikarenakan mataku tidak dapat melihat, akan mengalami sedikit kesulitan apabila ingin pulang dengan jalan kaki.
Aku sambil mengirimkan keterangan lokasi kepada Steven Himura, sambil berpikir, akan mencari orang untuk membantu bersembunyi sambil menunggu Steven Himura datang menjemput aku.
Ketika sedang berpikir, aku mencari sana sini, akhirnya mendapat sebuah sudut di pabrik, lumayan tertutup, aku membungkuk seluruh badan, bersembunyi disana, ingin menunggu sampai Steven Himura datang menjemput aku.
Aku baru saja selesai mengatur posisi, sudah mendengar suara mesin mobil yang berasal dari luar.
Seluruh badan aku semakin membungkuk di sudut, seharusnya bukan Steven Himura, dikarenakan suara bahwa suara mesin mobilnya berbeda, dari sisi waktu juga tidak mungkin secepat ini.
Pada saat aku gelisah tidak tenang, hanya sebentar saja, langsung mendengar suara lelaki pertama yang sedang emosi.
Sepertinya dia sedang menelepon, suaranya sangat kesal dan emosi :” Chen Laosan, Shen Laoliu dimana ? Bukannya suruh dia jaga orang ? Mengapa orangnya sudah tidak nampak, Shen Laoliu juga ikutan hilang ?”
“Teleponnya juga tidak bisa sambung, sialan, kalau orangnya hilang, kita semua akan habis sudah.”
“Orang yang buta, biarpun lari pun tidak akan jauh, kita coba cari lagi disekitar sini.”
Suara lelaki asing pelan – pelan terdengar.
Jika dianalisis berdasarkan suara, jarak kedua orang ini dengan aku seharusnya hanya dibatasi satu dinding.
Hatiku semakin khawatir dan takut, dinding ini, tidak memberikan rasa nyaman kepadaku, di dalam pabrik yang lusuh ini, tidak banyak tempat terselubung yang dapat di sembunyi oleh tubuhku.
Meskipun aku baru saja membagikan lokasi kepada Steven Himura, tetapi aku tidak tahu seberapa lama waktu untuknya agar dapat menemukan tempat ini,
Aku hanya bisa berharap, semoga bisa melewati kesulitan ini, biarpun hanya untuk sementara waktu saja.
Sayang sekali harapan aku tidak manjur, aku tidak menyangka Steven Himura akan menelepon aku, meskipun aku telah menekan tombol menerima panggilan pada waktu pertama.
Namun nada dering yang muncul dan senyap dalam waktu sementara, sudah membuat orang yang diluar menyadarinya.
Dalam waktu dekat, aku telah mendengar suara langkah kakinya yang semakin mendekat.
Lalu, mendadak terdengar suara orang itu dan berkata : “Sudah menemukan kamu.”
Suara itu membawa niat buruk yang sangat dalam, juga membawa kelegaan telah menyelesaikan tugas.
Aku tahu, aku telah ketahuan oleh dia, meskipun sekarang masih bersembunyi juga tidak ada gunanya, apalagi saat ini saya telah ditemukannya.
Kalau begitu hanya tinggal mengulur waktu.
“Kamu jangan mendekat –“ mendengar suara kaki yang mendekat, aku ketakutan dan mundur langkah demi langkah.
Ketika sedang mundur, aku menginjak sebatang besi beton, lalu terjatuh duduk di lantai, kakiku terasa sakit ibarat menusuk jantung.
Aku merasakan darah mulai mengalir dari pergelangan kaki, sedikit mengerikan, tetapi saat ini aku tidak ada waktu untuk mengatasinya.
Steven Himura yang masih bersambung teleponnya, jelas sudah panik dari awalnya.
“Kamu jangan mendekat.”
Aku merasa, diriku pada saat ini, menghadapi lelaki ini, tidak ada solusi untuk mengatasinya.
Dan yang paling penting adalah, hilang penglihatan, telah menjadi kelemahan yang mematikan.
“Aku tidak peduli bagaimana cara kamu melarikan diri, tetapi untuk kali ini, aku tidak akan memberimu kesempatan kedua kalinya.”
Sambil berkata, orang ini melangkah kedepan, dan hampir menangkap aku.
Namun beberapa waktu dekat ini aku tidak sia – sia berlatih bersama Anqi, ketika dia mendekat, aku menahan rasa sakit, masih bisa menghindarinya.
Lalu langsung membungkuk badan dan meraba besi beton, langsung berpatokan sama naluri, balik badan dan melawannya.
Aku dapat merasakan besi beton telah terhalang olehnya, suara logam dari dua besi yang saling bertabrakan, lengan aku terasa meradang.
Lelaki ini pernah terlatih, ini naluri pertama aku.
“Lumayan, orang buta, dapat melakukan sampai gerakan ini, sepertinya Anqi telah mengajari dengan baik.”
Telinga aku terdengar suara lelaki itu dengan nada memuji.
“Kamu siapa?”
Dalam insting aku terhadap lelaki ini, kemungkinan besar bukan hanya sebagai seorang penculik, aku hanya pernah mendengar lelaki yang bernama Shen Laoliu mengatakan bahwa boss mereka bukan orang biasa, dan berhubungan baik dengan Sunni, tidak dapat informasi lainnya.
Tetapi dilihat dari sisi lelaki ini dapat meniru suara Anqi, dia juga sudah bukan lelaki biasanya.
“Heh, kamu tidak perlu peduli siapa diriku, asalkan harus mengetahui bahwa, sekarang kamu berada ditangan aku, baik – baik jangan banyak ulah.”
Setelah ucapannya, aku merasakan besi beton dengan secara langsung memukuli tangan aku yang memegang besi, tanganku terasa sakit, besi beton yang berada ditangan aku juga terjatuh.
Namun, lengan aku dengan seketika ditangkap orang ini.
Gerakannya sangat cepat, juga tidak ampun, langsung mengangkat badan aku, berjalan keluar.
Ponsel yang berada di dalam kantong bajuku, terjatuh seketika.
Lelaki itu melihat ponsel yang terjatuh dari kantong bajuku, langsung menendang ponselnya, lalu mempercepat langkahnya.
Setelah berjalan tidak jauh, langsung memasuki aku kedalam mobilnya.
“Kamu tidak perlu berharap ada yang datang menolongmu, dari kota sampai ke tempat ini, meskipun balapan juga butuh waktu satu jam, sampai saat itu juga sudah telat semuanya.”
“Orang gila, bantu aku menjaganya, kali ini kalau terjadi apa –apa, aku akan membunuhmu.”
Orang itu mengancam orang yang lainnya dengan kasar, lalu memutarkan dirinya ke tempat pengendara dan mulai membawa mobil.
“Boss, kita sekarang mau kemana?”
“Ke pelabuhan, malam ini mumpung gelap langsung dibawa pergi orangnya.”
Sambil berkata, mobilnya juga semakin laju.
Namun hatiku semakin tidak tenang.
Aku benar – benar ingin menampar wajahku sendiri, sebelumnya sudah harus menyuruh Shen Laoliu mengantarku pulang, tetapi saat itu tidak percaya dengan dia, maka berpikir untuk menunggu Steven Himura menjemputku, siapa akan tahu Shen Laoliu baru saja pergi, lelaki ini langsung pulang.
Dibanding dengan Shen Laoliu, lelaki ini dengan jelasnya lebih susuh diatasinya.
Tetapi dunia ini tidak menjual obat menyesal, sekarang juga sudah terlambat.
“Boss, Shen Laoliu tidak mengangkat teleponnya, dia pasti menyimpan sesuatu, dari penyakit dia yang mata duitan, kemungkinan sudah disogok sama wanita sialan ini.” Lelaki bernama orang gila itu dengan emosi mengadu kepada lelaki yang sedang mengendarai mobil.
Novel Terkait
Villain's Giving Up
Axe AshciellyLoving Handsome
Glen ValoraAir Mata Cinta
Bella CiaoMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaInventing A Millionaire
EdisonMr Huo’s Sweetpie
EllyaMy Goddes
Riski saputroPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya