Perjalanan Selingkuh - Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
"Jika aku tidak mengambil resiko, maka aku tidak akan mendapatkan apa yang aku inginkan. Semakin dia begitu, maka semakin dia akan menunjukkan kelemahannya."
“Aku sudah pernah berkata bahwa aku tidak mengizinkanmu terlibat dalam bahaya apapun, meskipun itu hanya sedikit berbahaya.” Steven menatapku dan berkata dengan serius.
Aku memandang wajah Steven yang khawatir, tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kamu dapat yakin! Tempat yang paling berbahaya adalah tempat yang paling aman, coba kamu pikirkan, jika aku tinggal di rumah Keluarga Demina dan terjadi sesuatu, maka Siro susah untuk melarikan diri. Selain itu, aku juga tidak akan diam-daim kembali ke rumah Keluarga Demina, aku akan membiarkan Siro mengadakan konferensi pers untuk mengakui identitasku. "
"Jika mengakui identitasmu, bagaimana dengan Sunni nanti?"
"Serahkan pertanyaan ini pada Siro, bukankah dia pintar mencari alasan? Terserah dia mau mencari alasan apapun."
Aku menanggapi dengan acuh tak acuh.
Steven tertawa setelah mendengar jawabanku: "Aku tidak menyangka Lulu untuk menghubungkan Sunni ke Maro yang sudah meninggal, dia benar-benar membully orang mati tidak bisa berbicara, tapi aku rasa alasan ini lumayan bagus, dan aku tebak Siro akan menggunakan metode ini juga. "
"Biarkan dia bangga beberapa hari lagi, setelah semuanya sudah tenang, aku baru mengungkapkan kebenaran yang sebenarnya, nanti semua orang akan lebih membencinya, dan pada saat itu, apapun yang dia dan Lulu katakan, tidak akan ada yang mempercayainya lagi."
Kekerasan dunia maya sekarang sangat parah, jika aku tidak mempersiapkan sepenuhnya, aku juga akan diserang, meskipun akulah yang mengungkapkan semua jenis berita sengit tentang Siro. Bagaimanapun, aku adalah putri Siro dan di dunia ini ada tradisi beribu-ribu tahun di mana keburukan keluarga jangan diungkapkan keluar, nantinya akan ada orang-orang menuduhku dan menyalahkanku. Ditambah lagi, jika Siro diam-diam merekrut sekelompok netizen untuk menyerangku, maka situasiku mungkin akan menjadi semakin sulit.
“Kamu tidak perlu khawatir, kamu dapat melakukan apapun yang kamu inginkan, dan aku akan membantumu menindaklanjutinya.” Steven berkata kepadaku.
Perkataannya membuat hatiku terasa hangat, perasaan ada seseorang yang bisa diandalkan lumayan bagus, setidaknya aku bukan berjuang sendirian, dan juga mengakhiri kesepian dan ketakutanku sebelumnya di mana tidak ada orang yang bisa membantuku.
Tidak lama kemudian, mobil tiba di luar villa Fuji.
Ketika aku datang ke sini kali ini, Sisi dan Fuji tidak ada di rumah, untungnya, pembantu rumahnya kenal aku dan Steven.
"Kalian datang untuk melihat Nyonya ya?"
Aku mengangguk dan bertanya, "Apakah ibuku baik-baik saja?"
"Jauh lebih baik daripada sebelumnya, dia sudah tidak gila lagi sekarang, tapi dia sekarang mulai merajut sweater dan mengatakan bahwa ketika kamu masih kecil, kamu selalu iri pada ibu orang lain yang merajut topi untuk anaknya, jadi dia ingin belajar merajut baju untukmu."
Ketika berbicara sampai sini, pembantu tersebut menghela nafas, dia berkata nasib mempermainkan orang, dan tidak mudah untuk menjadi seorang ibu, serta diam-diam membujukku untuk tidak menyalahkan ibuku sendiri lagi.
Dan kejutan di dalam hatiku masih belum hilang, aku tidak menyangka bahwa apa yang aku sembarang katakan ketika aku masih kecil, Weni masih mengingatnya.
Pada saat itu, hatiku masam dan tidak nyaman, aku memegang tangan Steven dan bertanya kepadanya, "Apakah aku melakukan sesuatu yang salah?"
Steven berhenti, lalu menatapku dan menggelengkan kepalanya, dia mengulurkan tangannya dan menyentuh pipiku, lalu berkata dengan lembut, "Tidak, kamu tidak salah."
"Benarkah?"
"Benar, yang salah adalah mereka yang menipumu, semua ini tidak seharusnya terjadi, kamu jangan menyalahkan dirimu sendiri dan juga jangan menyalahkan Bibi Weni, karena kedua hal ini akan membuatmu tidak nyaman. "
Setelah mendengar perkataan Steven, hatiku perlahan menjadi tenang.
Setelah aku bersama Steven memasuki villa, aku melihat Weni duduk di balkon, dia sedang merajut sweater, sweater berwarna putih, dan seutas benang masih diletakkan di lantai kayu.
Dia sangat fokus, kecepatannya tidak cepat, tetapi dia memberi orang perasaan anggun dan tenang, sinar matahari berwarna emas menabur padanya melalui jendela dan terlihat sangat hangat.
Ini adalah pertama kali aku melihatnya mengenakan pakaian rumah dan merajut sweater dengan lemah lembut, pada saat ini, dia bukan lagi wanita kuat di dunia bisnis dan lebih seperti seorang ibu.
Aku menghentikan gerakan Steven, melepaskan tangannya, dan perlahan berjalan ke arahnya.
Setelah aku tiba di depannya, aku berjongkok dan menatapnya, lalu dengan pelan memanggilnya, "Ibu."
Dia meletakkan sweaternya, matanya perlahan fokus pada wajahku, kemudian dia tersenyum dan menatapku dengan lembut: "Safira, kamu sudah pulang ya."
Aku mengangguk, "Ya, aku sudah pulang."
“Coba kamu lihat, ini adalah sweater yang ibu merajut untukmu, apakah kamu menyukainya?” Dia mengambil sweater di tangannya dan menunjukkannya padaku.
Ukuran sweater itu jelas untuk anak-anak berusia belasan tahun, aku sekarang pasti tidak bisa memakainya, tapi aku masih mengangguk sambil tersenyum: "Indah sekali, aku sangat menyukainya."
“Kalau begitu aku harus cepat merajutnya, dan membiarkanmu memakainya ke sekolah besok.” Dia tersenyum dengan gembira, seperti seorang anak yang sedang memamerkan bahwa dia mendapatkan nilai seratus.
“Ibu tidak perlu buru-buru, ibu perlahan merajut saja, aku dua hari kemudian baru masuk sekolah!” Aku membujuknya dengan lembut.
"Bagaimana mungkin aku tidak buru-buru! Cuaca sekarang sudah dingin dan sudah saatnya memakai sweater."
"Kakek telah meminta pembantu rumah tangga untuk membeli banyak pakaian baru, dan benar-benar tidak buru-buru untuk memakai sweater ini."
Percakapan dengannya sepertinya mengingatkanku kejadian masa lalu, kejadian yang begitu lama sehingga aku kira aku sudah lupa, tetapi aku menemukan bahwa sekarang, ketika aku memikirkannya, hal-hal tesebut masih seperti baru terjadi.
"Bu."
Aku merasa tenggorokanku tersedak, lalu aku langsung duduk berlutut di lantai dan meletakkan kepalaku di lututnya.
Walaupun dia sangat sibuk pada waktu itu, tetapi karena aku adalah satu-satunya anaknya, bagaimana mungkin dia tidak mencintaiku, tetapi karena beban keluarga Demina terlalu berat, pada saat itu, nenek meninggal, dan kesehatan kakek tidak terlalu baik, jadi kakek harus pensiun lebih awal, sehingga, semua urusan perusahaan dibebankan kepadanya yang masih muda.
Aku ingat ketika aku berumur 7 tahun, dia dengan perut yang besar dan berkata bahwa dia ingin melahirkan seorang adik laki-laki untukku, sehingga ketika aku besar nanti, aku tidak perlu sibuk seperti dia, dia mengatakan bahwa beban perusahaan itu terlalu memberatkan, dan aku hanya perlu mengambil saham dan menerima dividen setiap tahun saja.
Meskipun aku tidak memahaminya pada waktu itu, tetapi kelembutannya ketika dia berbicara membuatku ingat sampai sekarang.
Tetapi semua hal baik berakhir mendadak pada tahun kematian adikku.
Pada saat itu, kesunyiannya sangat mengerikan, terkadang tatapan dia menatapku membuatku merasa takut, sejak kapan aku tidak lagi sedekat itu dengannya?
Aku ingat bahwa pada waktu itu, Lulu menjaganya di rumah, dan sering bermain denganku, kemudian dia sering mencuci otakku dan membuatku berpikir bahwa di dalam hati ibu hanya ada pekerjaan dan adikku yang telah meninggal tersebut, aku berpikir bahwa ibu tidak mencintaiku. .
Ketika memikirkan hal ini, aku sangat membenci Lulu.
Aku juga ingat bahwa ketika aku jatuh ke dalam air pada umur 10 tahun, hari itu adalah hari ulang tahunku, sebenarnya ibu sangat sibuk dengan pekerjaannya dan tidak ingin pergi ke sana, tetapi karena aku teradu domba oleh Lulu, dan aku memaksanya untuk menemaniku merayakan ulang tahunku.
Adegan-adegan masa lalu perlahan-lahan terlintas di benakku.
Aku terkejut, mungkin, kami semua salah.
Kami lebih mempercayai orang luar daripada saling mempercayai, sehingga kami teradu domba dan digunakan oleh orang lain.
“Safira, jangan menangis, apakah kamu dibully di sekolah?” Dia memegang wajahku dan dengan lembut menghapus air mata di wajahku.
Novel Terkait
Ternyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniAwesome Guy
RobinDon't say goodbye
Dessy PutriMr Huo’s Sweetpie
EllyaCEO Daddy
TantoMarriage Journey
Hyon SongPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya