Perjalanan Selingkuh - Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
“Kamu ini...”
Aku melihat tatapan mata dan ekspresi Evan, aku pun baru menyadari, mungkin hubungan mereka ini tidak berjalan mulus. Bukan hanya karena alasan Keluarga Mario yang melarangnya.
Aku tidak bisa menahan diri untuk memandang ke arah halaman rumah Si Tua Ye, lalu bertanya kepada Evan, “Apa Si Tua Ye juga tidak berharap dan tidak ingin kalian bersama?”
Evan mengangguk, “Si Tua Ye merasa aku sudah membuat Dennis berubah jadi tidak baik.”
Bicaa sampai sini, dia pun melanjutkan ucapannya lagi, “Di hati Dennis, Si Tua Ye, gurunya ini adalah orang tua yang lebih dekat dan akrab dibandingkan ayahnya sendiri. Dia sangat peduli terhadap Si Tua Ye.”
Mendengar ucapan Evan ini, aku pun juga tidak tahu baiknya harus berkata apa.
Bagaimana pun di keluarga Dennis hanya ada dia seorang. Apalagi kelihatannya ayah dan ibu Dennis sebelum meninggal sudah menyerahkan Dennnis untuk dirawat oleh Si Tua Ye.
Si Tua Ye sebagai orang tua yang pemikirannya masih tradisional dan kolot, di tambah lagi dengan permintaan yang diminta Si Tua Ye kepadaku. Aku takut kalau dia sudah menganggap Dennis sebagai tanggung jawabnya sendiri. Lalu jika Dennis benar-benar mau bersama Evan, ini tidak hanya bisa menghentikan dan memutus keturunan dari keluarga Dennis, hubungan ini juga pasti akan banyak mendapat kesulitan. Jadi Si Tua Ye tidak setuju dengan hubungan ini, jelas punya alasan yang wajar.
Terlebih lagi Dennis dulu bukanlah homoseksual. Ketika memikirkan ini, aku pun sedikit kasian terhadap Evan.
Hubungan percintaan bocah satu ini benar-benar sulit sekali!
Evan melihat tatapan mataku, dia pun hampir saja emosi lagi. Namun, untungnya setelah Dennis keluar dari rumah Si Tua Ye, Evan pun langsung menghampiri Dennis.
*
Setelah aku tiba di rumah, Weni langsung menghampiriku lalu bertanya dengan wajah penuh perhatian, “Bagaimana?”
“Tenang saja! sudah diresepkan obat. Satu bulan cukup untuk memulihkan kesehatanku lagi.” Aku pun memberikan list bahan obat-obatan herbal itu pada Weni.
“Aku akan meminta orang untuk menyiapkan ini semua sekarang juga.”
Selesai bicara, dia berkata lagi padaku, “Oh iya, aku hari ini akan membawamu ke perusahaan. Aku akan menemukanmu dengan beberapa pegawai lama dan atasan-atasan dan juga tetua lama di perusahaan.”
Mendengar ucapan Weni ini, hatiku sebenarnya langsung panik dan gerogi. Aku baru beberapa bulan dari seorang ibu rumah tangga masuk ke dalam dunia pekerjaan, dunia pekerjaanku pun masih sebagai orang baru saja. Aku benar-benar belum siap untuk tiba-tiba melompat jadi jembatan besar dari Keluarga Demina.
“Ibu, lebih baik aku melakukannya dari dasar alias dari bawah dulu saja!”
Aku pun memberikan saranku padanya.
Weni memandangku lalu menghela napas berat dan berkata, “Aku tahu bagimu ini terlalu tiba-tiba. Tapi beban dan tanggung jawab ini cepat atau lambat akan segera diserahkan kepadamu. Apalagi otakku sekarang ini juga sering tidak sadar penuh, jadi terpaksa harus menyerah ini padamu.”
“Ibu, menurutku lebih baik jika aku melakukannya dari dasar saja. Semua yang ada di perusahaan, aku masih belum begitu akrab. Jika benar-benar akan membuatku duduk di posisi presdir, maka jelas orang-orang yang ada di bawahku tidak akan bisa menerimaku dengan ikhlas.”
Mendengar ini, Weni pun diam sejenak berpikir. Setelah itu, dia mengangguk, “Baiklah! Begini juga bagus. Aku akan mengaturkan pekerjaan padamu di tingkat paling bawah, dan menjadikanmu bawahan perusahaan dulu. Nanti kalau tubuhku sudah membaik, aku akan menarikmu jadi asisten di sampingku.”
Mendengar ucapan Weni ini, aku pun jadi lega.
“Begini, aku akan mengaturkan kamu bekerja dulu di dalam mall perusahaan. Agar kamu bisa lebih memahami dulu produk-produk perusahaan.”
Dia pun berceloteh dan menggaris bawahi banyak hal kepadaku dan juga memberitahuku cukup banyak aturan dalam dunia pekerjaan ini.
“Sore nanti, aku akan membawa pengacara dan pergi ke perusahaan untuk menyerahkan dan memberitahu semuanya. Dalam beberapa waktu ini, Siro tidak sedikit telah mengangkat orang-orang kepercayaannya, aku akan memperbaiki ini dulu.”
Mungkin karena alasan kembali ke Keluarga Demina, aku merasa aura dan pikiran Weni sudah jauh membaik. Seolah sudah kembali lagi ke sosok wanita kuat pekerja keras dulu yang sedang mempertimbangkan banyak keputusan dan mulai merencakan sesuatu.
Malam, Steven pulang, ada sebuah map dokumen di tangannya.
Setelah selesai makan, dia langsung menaruh map dokumen itu di atas meja. Lalu bekata kepadaku dan Weni, “Ini adalah informasi yang didapatkan oleh orang yang aku suruh untuk menyelidiki semua hal tentang Lulu.”
Lulu punya seorang bibi yang kembali dari luar negeri namanya Rufin. Umurnya tujuh puluh tahunan. Dilihat dari umurnya kebetulan sangat cocok dengan umur Rufin.”
Bicara sampai sini, Steven pun membuka map dokumen itu lalu mengeluarkan beberapa foto dan beberapa kertas dokumen yang berisi informasi Lulu dari dalam map dokumen itu.
Wanita yang mengenakan dan berias rapi di foto itu, walaupun di informasinya tertulis kalau dia berumur tujuh puluh tahunan tapi wajahnya seperti masih berumur lima puluhanan. Gayanya masih begitu elegan dan bermatabat. Dan bentuk tubuhnya dijaga cukup sangat baik.
Tapi wajahnya ini, tidak mirip dengan Rufin.
“Tapi dia kelihatan tidak mirip.” Gumamku sambil menatap foto itu.
“Wajah bisa saja dioperasi plastik. Karena wajah dan diri Rufin sendiri sudah jadi buronan, jadi sudah jelas dia tidak akan berani muncul kembali dengan wajah aslinya.”
Weni melihat ke foto itu. Dia pun pada akhirnya menunjuk ke satu tempat yang sangat kecil sekali, “Lihatlah ini, di matanya ada satu andeng-andeng kecil sekali.”
Andeng-andeng itu sangat kecil sekali, jika tidak melihatnya dengan seksama tidak akan terlihat.
Tidak lama kemudian, Weni berdiri dan pergi. Lalu dia kembali dan menaruh sebuah foto di atas meja, kemudian menunjuk ke tempat yang sama, “Coba kamu lihat, posisi andeng-andengnya sama, telinganya juga sama.”
“Di informasi itu tertulis kalau dia kembali tahun 1983, dia sudah tiga puluh empat tahun kembali ke sini.”
“Waktu itu umur Lulu baru menginjak lima belas tahun.”
“Saat itu ketika ayahku memberi donasi dan bantuan untuk anak kurang mampu, ada nama Lulu di sana. Jika memang dia punya bibi yang pulang dari luar negeri, mana mungkin dia kekurangan uang.” kata Weni tersenyum dingin.
“Jadi mungkin Lulu menggunakan cara ini untuk mendekatkan diri ke keluarga kita.”
Steven mengangguk, “Setelah Rufin pulang ke negara ini, kehidupannya sangat berlimpangan harta. Bukan masalah besar untuknya menyekolahkan Lulu. Aku juga sudah menyelidiki dan menemukan kalau nama list untuk penerima bantuan murid kurang mampu itu awalnya jatuh pada gadis lain, tapi tiba-tiba gadis itu menyerah dengan bantuan ini dan akhirnya digantikan Lulu.”
“Saat itu walaupun Keluarga Demina lah yang punya program dana membantu murid tidak mampu tapi ada aturan di dalamnya. Setelah lulus dari kuliah, murid yang menerima bantuan ini harus lebih dulu bekerja di perusahaan Keluarga Demina. Persyaratan inilah yang sepertinya cara tepat untuk Lulu lebih mudah masuk ke dalam Keluarga Demina.” Weni bicara sambil mengingat-ingat.
“ Rufin Mao, Rufin Demina, juga hanya mengubah nama marganya saja.”
Bicara sampai sini, Weni tiba-tiba membelalakkan matanya kemudian mengucapkan, “ Mao...marga Mao...”
“Aku ingat, pria yang disukai oleh Rufin saat itu bermarga Mao.”
“Karena masalah saat itu sangat tidak terhormat jadi Keluarga Demina tidak banyak membahas masalah pria itu. Ini aku juga baru saja mengingatnya, kalau marga pria itu Mao. Tidak heran kalau Rufin mengubah marganya menjadi Mao ! Dan Lulu pun juga bermarga Mao ”
Bicara sampai sini, Weni tiba-tiba berkata dengan keras, “Harus menyelidiki anggota keluarga Mao, mereka pasti ada hubungannya dengan orang itu.”
“Aku juga menemukan beberapa informasi mengenai Rufin, Keluarga Himura juga punya beberapa peninggalan dan catatan mengenai itu. Nama pria itu Venrir Mao. Partai nasional pada awalnya meninggalan mata-mata dalam penyergapan di negara ini. Kemudian, Lulu melarikan diri bersama-sama, namun, Rufin kembali sendirian.Mungkin orang itu sudah tidak ada di dunia lagi.”
“Aku menemukan data pria itu dari Biro Keamanan Nasional. Pria ini tidak sederhana. Dia memiliki posisi tinggi di partai nasional. Ini beberapa informasinya." Dengan itu, Steven mengambil satu dari dokumen itu dan mengeluarkannya.
Novel Terkait
Love From Arrogant CEO
Melisa StephanieSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiMy Goddes
Riski saputroAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniLove And War
JaneJalan Kembali Hidupku
Devan HardiPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya