Perjalanan Selingkuh - Bab 83 Lihat Saja Nanti
“Pelaku yang bebal seperti kamu ini, banyak kita temui, kamu tenang saja kami pasti bisa mendapatkan bukti.” Polisi wanita muda dengan wajah yang galak melihatku.
“Kalau begitu, kita lihat saja nanti, tapi semua harus berdasarkan bukti.” Kedua bahuku naik, dengan ekspresi yang dingin melihat ke arah polisi wanita yang dari awal sangat tidak suka melihatku.
“Kamu juga harus ada bukti bahwa tetua Demina yang memberikan ke kamu, kalau tidak, kamu masih tetap saja perlu diperiksa.”
Usai berbicara, setelah polisi wanita dengan sangar melototiku sejenak, berdiri mengikuti polisi pria membalikkan badan dan pergi.
Setelah polisi baru saja pergi, ayahku pun berdiri, dengan sangat ganas menamparku.
Tamparan ini dilepaskan dengan suara yang sangat nyaring, juga sangat keras, mukaku saat itu juga langsung bengkak, aku dengan sorotan mata yang tidak berani percaya memandangi ayahku.
Ayahku dengan amarah yang berkobar-kobar berkata padaku: “Aku tidak menyangka sekarang sudah belajar berbohong, sekarang masih menjerat diriku dan ibumu ditambah nama baik pun hancur.”
“Pa, barang ini memang benar diberikan oleh kakek keluarga Demina ke aku, adalagi, kalian sendiri secara sembunyi-sembunyi menjualnya ke toko perhiasan.” Aku dengan muka yang penuh kekecewaan melihatnya.
Aku di rumah seakan seperti sudah menggila mencari giok keselamatan itu, tapi ayah ibuku malah dengan dinginnya melihat, juga tidak memberitahuku, giok itu sudah dari awal sudah dijual oleh mereka.
Jujur, jika boleh dibilang, saat ini, aku benar-benar sangat kecewa.
“Apa salahnya mengambil dan menjual satu barangmu, kami juga yang membesarkanmu! Sudah besar seperti ini, anak keluarga lain mana ada yang tidak memberikan barang ke orang tua untuk berbakti, hanya kamu seorang anak perempuan yang egois dan mementingkan diri sendiri ini yang tidak perhatian terhadap aku dan ibumu.”
Ayahku melototiku dengan sangat marah, dengan gaya yang seakan tak bersalah dan penuh percaya diri.
Aku bukannya tidak pernah peduli, awalnya setelah menikah dengan David, aku saat hari raya, juga ada memberi hadiah yang tidak sedikit, mesti setiap kali ayah dan ibu tidak menyelamatiku, tapi yang seharusnya aku berikan ke mereka untuk berbakti tidak kurang sedikitpun.
Tapi aku tidak menyangka mereka sekarang bisa berkata seperti ini, sungguh membuat aku sangat terluka.
“Linda, kamu jangan melawan ayahmu lagi, kamu lihat kalau keluarga Demina mengusut ini, kamu dan kami akan masuk ke penjara, sekarang yang terpenting kamu harus memikirkan cara.” Ibu dengan wajah yang cemas melihatku.
Dari aku mencari kerja, sampai aku pulang kembali ke rumah, aku merasa keluarga Demina sangat menguasai gerak-gerikku, kalau begitu artinya aku mungkin terus berada di bawah pengawasan keluarga Demina.
Terpikir akan point ini, sekujurku emosi sampai gemetar.
Aku sekarang sudah pergi dari Steven, juga tidak lagi menganggu kehidupan Steven dan Sunni, mengapa mereka masih tidak mau melepaskanku dan mengenggamku dengan erat?
Terpikir akan hal ini, hatiku menjadi sakit sekali.
“Aku tidak mau tahu cara apa yang kamu gunakan, kamu harus selesaikan masalah ini, kalau tidak kamu sendiri yang harus bertanggung jawab.” Ayahku melihatku dengan dinginnya berkata.
Ibuku juga menghelakan nafas melihatku.
Tidak peduli benar atau tidak ayah ibuku diam-diam menjual barang milikku, aku tidak boleh membiarkan mereka masuk penjara karena dendam antara diriku dan keluarga Demina.
“Ma, aku kembali ke Shanghai dulu, kalian tenang lah, aku pasti memikirkan cara untuk menyelesaikannya.”
Usai mengatakan, baju pun aku tidak ambil langsung keluar pintu.
Tidak disangka, perjanjian yang paling kuanggap tidak berguna dengan keluarga Steven setidaknya mungkin bisa digunakan.
Aku dalam satu malam langsung kembali ke Shanghai, belum sempat pulang ke rumah, langsung saja pergi ke perusahaan Steven.
“Aku mau bertemu dengan Steven.” Aku berdiri berkata ke resepsionis.
“Kamu kira Presdir Steven itu kamu mau ketemu langsung bisa ketemu? Kalau semua sama seperti kamu ini, Presdir Steven bisa tidak habis-habis kerjaannya!” salah satu petugas resepsionis mengejek melihatku.
Aku masih ingat gadis ini, dulu waktu aku masih bersama dengan Steven, setiap kali saat aku masuk ke kantor, gadis itu sangat menghormatiku.
Tidak disangka sekarang seakan seperti secangkir teh, menjadi dingin ketika orang pergi, sampai-sampai gadis ini saja mulai berkata dengan nada mengejek.
“Kamu bisa menelepon Presdir Steven, bilang Linda datang mencarinya untuk menukar sebuah janji.” Aku dengan dingin melihat gadis itu.
Gadis itu mencibir-cibir mulut tidak puas tapi juga tidak berani membuka mulut lagi, matanya melirik ke atas, pura-pura tidak terdengar.
“Kalau kamu tidak telepon, aku yang telepon.”
Saat itu aku langsung merampas telepon di resepsionis.
“Kamu ini kok seperti ini? Kamu kalau seperti ini aku bisa dihukum.” Petugas resepsionis menghembus nafas melihatku, sambil merambas kembali telepon dari tanganku.
Aku ingin nomor telepon ruang kerja Steven, langsung menelepon ke sana.
Tidak berapa saat, di sisi sana pun menerima telepon: “Resepsionis kenapa langsung ke sini?”
“Aku adalah Linda.” Aku langsung membuka mulut berkata.
Aku terdengar di sisi telepon sebelah sana suara nafas Steven membeku, setelah beberapa saat kemudian bertanya padaku: “Kamu ada apa?”
“Aku datang untuk menukar janji keluargamu kepadaku.” Aku yang gugup mengenggam erat-erat gagang telepon, aku sekarang sudah tidak ada jalan lain, hanya bisa bergantung pada keluarga Steven untuk menyelesaikan masalah ini, tapi dalam hatiku juga tidak yakin.
“Baik kalau begitu, kamu naik!”
Steven dengan nada suara berat berkata.
Aku menutup telepon, dengan dingin melihat sejenak karyawan wanita yang bertugas di resepsionis: “Presdir Steven mau menemuiku.”
Usai mengatakan, aku tidak peduli gadis itu terbengong membentuk huruf O sampai sebutir telur pun bisa dimasukkan, langsung saja berjalan pergi ke arah elevator.
Aku dengan terbiasa dan mudahnya datang ke tempat ruang kerja Steven, setelah orang-orang di sekeliling melihatku, sorotan mata pun satu per satu melihat ke arah sini.
Aku mengetuk pintu masuk ke dalam, di dalam ruang kerja hanya ada Steven seorang, setelah tidak melihat Sunni, hatiku baru lah merasa lega seketika.
Steven menutup pena yang ada di tangannya dengan tutup pena, bertanya kepadaku: “Kamu butuh keluargaku melakukan apa?”
“Bantu aku selesaikan masalah giok keselamatan.”
Aku langsung membuka mulut berkata.
Baru saja berkata, aku melihat alis mata Steven mengerut.
Hal ini sepertinya lebih kacau dibanding yang aku pikirkan.
Steven mengambil handphone keluar, di hadapanku menelepon satu nomor, di sisi sana tidak tahu mengatakan apa dengan pria itu.
Pria itu meletakkan telepon, dengan wajah penuh memohon maaf melihatku: “Hal ini keluargaku tidak bisa menyelesaikannya.”
Aku tidak menyangka bisa berakhir seperti ini, tidak berani percaya melihat pria itu: “Bagaimana mungkin?”
“Sepasang giok keselamatan milik keluarga Demina semua adalah warisan peninggalan leluhur ribuan tahun lalu, selalu dianggap menjadi harta warisan berharga keluarga Demina, dulunya hanya ditinggalkan untuk anggota keluarga Demina, tapi 16 tahun lalu, setelah giok keselamatan yang dibawa oleh Safira hilang, baru lah makna giok ini sebagai tanda status dihilangkan, tapi walaupun seperti ini, makna barang ini terhadap keluarga Demina juga tidak biasa.”
Mendengar perkataan Steven ini, seluruh tubuhku menjadi kacau!
Kalau memang barang yang begitu penting, mengapa tetua keluarga Demina memberikannya padaku?
Kalau tahu dari awal barang ini begitu penting, bisa dibilang seperti bom waktu, aku mati pun tidak mau menerimanya.
Dan sekarang ini, seharusnya ada 100 mulut pun tidak bisa menjelaskannya, siapa yang percaya tetua Demina bisa memberikan barang yang begitu penting ke diriku!
“Barang ini benar-benar diberikan oleh Kakek keluarga Demina ke diriku.” Aku berkata melihat Steven.
Steven melihatku, dengan suara berat berkata: “Sekarang ini Kakek keluarga Demina sudah sakit kritis, sampai saat ini masih terbaring di dalam rumah sakit koma tidak sadarkan diri, tidak ada orang yang bisa membantumu membuktikannya, dan hal ini adalah urusan keluarga Demina, keluargaku tidak bisa ikut campur.”
Novel Terkait
Someday Unexpected Love
AlexanderPria Misteriusku
LylyJalan Kembali Hidupku
Devan HardiThe Sixth Sense
AlexanderKamu Baik Banget
Jeselin VelaniPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya