Perjalanan Selingkuh - Bab 204 Aku Akan Melindungimu

"Kuno Wu semacam ini, juga bukan semua orang bisa melatihnya, juga butuh kualifikasi, terutama sekarang semuanya adalah tipuan rendahan, sangat banyak orang menyia-nyiakan hidupnya, juga hanya melatih sampai tahap kungfu kelas tiga saja, taekwondo itu juga tidak kuat lebih banyak."

Ini benar juga, kalau benar-benar seperti televisi diaman-mana ada ahli yang bisa terbang atau berjalan di dinding, juga tidak mungkin tidak diketahui oleh masyarakat.

"Baiklah, sekarang kamu sudah sadar, juga bisa melihat, aku bawa kamu kebawah makan dlu."

"Ma, dimana Steven?"

"Dia sekarang sedang bekerja di ruang kerjanya, aku bawa kamu turun."

Setelah aku dan mama turun ke bawah, Steven masih belum keluar, aku ingin memberinya sebuah kejutan, oleh karena itu pelan-pelan berlari ke arah ruang kerjanya.

Sayangnya pada saat membuka pintu, langsung melihat Steven mengangkat kepalanya melihat kemari.

"Badanmu masih belum sembuh, kenapa secepat ini sudah sibuk bekerja?" Aku melihat Steven masih duduk di kursi roda, tidak bisa tidak mengeluh kepadanya.

Steven terkejut melihatku, lalu dengan senang berkata: "Safira, pemglihatanmu sudah pulih?"

Aku tersenyum dan mengangguk, lalu berjalan ke arah Steven.

Steven awalnya ingin berdiri dari kursi roda, tapi baru saja berdiri, wajahnya memucat, seluruh tubuhnya terduduk ke atas kursi roda lagi.

"Kamu hati-hati sedikit, badanmu masih belum sembuh! Jangan memaksakan diri."

Aku terkejut sampai membantu memegangkan lengan Steven, lalu menunduk memeriksa kakinya.

Steven langsung memelukku, lalu mendudukkanku di atas kakinya.

Aku berseru terkejut, ingin langsung berdiri, tulang betis Steven patah, aku duduk seperti ini, takutnya akan melukai kakinya.

"Jangan bergerak, tenang, kamu duduk di kaki kiriku."

Yang terluka adalah kaki kiri Steven, kaki kirinya baik-baik saja, hatiku bisa tenang sedikit.

Steven memelukku, hidungnya tersikut di atas kepalaku: "Lain kali jangan keluar sendiri lagi, kali ini aku mencari beberapa bodguard, lain kali biarkan mereka mengikutimu."

"Bodyguard? Tidak perlu seberlebihan itu!"

Maafkan aku warga kecil pasar ini, masih tidak bisa membayangkan saat keluar membawa bodyguard, dan juga sangat tidak nyaman.

Steven mengetuk kepalaku: "Aku tau apa yang kamu khawatirkan, tenanglah, bodyguard wanita, biasanya juga bisa menjadi asisten dan supir, tidak akan menyebabkan pengaruh apapun kepadamu."

Sampai sini, dia terdiam sebentar, lalu lanjut mengatakan: "Sekarang waktu pengadilan diundur sampai tiga hari kedepan, beberapa hari ini, pergerakan mereka akan semakin sering, perlindungan ini harus ada."

Dia mengelus keningku, tatapannya penuh khawatir dan kemanjaan: "Hal seperti ini, aku tidak akan membiarkannya terjadi lagi."

Jangankan Steven, aku saja kali ini juga terkejut.

"Baik." Asalkan biasa membuat Steven tenang, jangankan membawa dua bodyguard, bahkan 10 aku juga harus menerimanya.

Tapi, menunggu Siro, Sunni dan Lulu dihancurkan sepenuhnya, juga tidak perlu mengkhawatirkan ini lagi."

Aku dan Steven saling mengatakan sangat banyak kalimat cinta, detik ini, atmosfir hangat dan manis pelan-pelan mengalir diantara dua orang ini.

Aku duduk di dalam dekapan Steven, tatapanku jatuh pada dokumen ditangannya.

Melihat foto di atas, aku mebelalakkan mataku: "Ini adalah data Sunni?"

Steven mengangguk, berkata kepadaku: "Aku menyuruh orang menyelidiki masalah Sunni di luar negri, sudah ada beberapa petunjuk."

"Secepat ini?"

Aku tidak menyangka secepat ini.

"Sebelumnya aku sudah menyelidiknya, hanya saja baru mendapatkannya sekarang. Tetapi kali ini juga ada hasil, dia kenal dengan si elang itu."

"Aku juga baru berencana mengatakannya kepadamu!"

Aku berkata sambil tertawa ke arah Steven.

"Dan juga dia menjanjikan si Elang buku kuno seni bela diri." Aku mengatakan kepada Steven apa yang sudah kuceritakan kepada mamaku.

"Aku sudah tau hal ini, dan juga aku tau, buku seni bela diri ini adalah palsu, sekarang Elang sudah ribu dengan Sunni."

Sampai sini, Steven tertawa: "Beberapa hari ini Sunni sudah menggait seorang pria bermarga Liao yang mengatakan dirinya adalah keluarga Wu kuno, buku seni bela dirinya didapatkan darinya, tapi, itu hanya sebuah buku palsu."

Meskipun aku terus tidak terlalu percaya Sunni bisa memiliki buku seni bela diri semacam ini, tapi mendengar Steven berkata seperti itu, baru bisa tenang sepenuhnya.

"Pria bermarga Liao itu adalah penipu?" Aku bertanya kepada Steven dengan kening berkerut.

"Hanya sampah yang dikeluarkan dari keluarga Wu kuno, buku palsu itu juga dia gunakan untuk menipu uang."

"Kalau memang dia adalah orang dari keluarga Wu kuno, apakah dia tidak ada buku aslinya?" Aku melihat dengan curiga ke arah Steven.

"Meskipun ada, dia juga tidak berani mengeluarkannya, kalau dia berani membocorkannya, maka akan menghadapi pengejaran pembunuhan Keluarga Liao yang tidak habis-habisnya."

"Ini aturan rumah atau......"

"Yang dikeluarkan dari keluarga, biasanya sudah melanggar aturan keluarga."

Berbicara sampai sini, Steven berhenti sedetik, lalu berkata: "Waktu itu mamaku juga orang dari keluarga kuno Wu, karena kabur dari perkawinan aliansi keluarga, dikeluarkan, lalu menikahi papau, tapi tidak disangka, akhirnya masih dikhianati papaku." Berbicara sampai sini, wajah Steven muncul senyuman pahit.

"Dia mengkhianati keluarganya demi cinta di hatinya, tapi tidak menyangka pada akhirnya dikhianati oleh suaminya, mamaku demi menikahi papaku, sebelumnya kekuatan dalamnya dihapuskan, jadi tubuhnya selalu tidak begitu baik, setelah melahirkan dua orang anak, semakin melukai tubuhnya, tida menyangka akhirnya kehilangan nyawa saat tenggelam."

Aku benar-benar tidak tau rahasia ini, meskipun hubungan keluargaku sangat baik dengan keluarga Himura, terutama mamaku dan mama Steven bisa dikatakan hubungan teman baik, tapi tidak menyangka mama Steven berasal dari keluarga Wu kuno.

Aku masih ada sedikit kesan terhadap mama Steven, masih mengingat itu adalah seorang wanita lembut, baik dan elegan.

Sampai sekarang aku masih mengingat dengan jelas.

Mendengar Steven mengungkit mamanya, aku bisa merasakan perasaan terluka dan kesepian darinya.

Memikirkan ini, hatiku menjadi sakit, aku dengan pelan melingkari pinggang Steven, dengan pelan menghiburnya: "Bibi di langit juga berharap bisa melihatmu bahagia, jangan sedih lagi."

Steven melihatku, dengan pelan tertawa: "Aku sudah terbiasa beberapa tahun ini, aku bukan anak kecil yang berumur 10an tahun waktu itu lagi."

Sampai mamamu meninggal, kamu juga tidak berhubungan dengan kakek dari mamamu?"

Aku tidak bisa menahan bertanya Steven.

Steven menggeleng: "Waktu itu mama mengikuti keinginannya sendiri menikahi papaku, langsung memutuskan hubungan keluarga dengan rumahnya, lagipula, tidak lama setelah mamaku meninggal, papaku langsung membawa selingkuhannya masuk, membuat kakekku marah sekali, mana mungkin masih berhubungan."

Aku menghela nafas dengan pelan, tidak tau harus mengatakan apa.

Mama Steven adalah orang yang sangat menghargai hubungan, tapi salah menghargai, meninggalkan juga melukai keluarganya sendiri, tidak tau apakah pada akhirnya dia ada menyesal atau tidak.

Tapi ini bukan yang aku pikirkan sekarang, setidaknya bagiku, kalau dia tidak menikahi papanya Steven, maka tidak ada Steven.

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu