Perjalanan Selingkuh - Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
"Pergi, tidakkah aku meminta kamu untuk memanggil Linda kembali? Mengapa dia masih belum kembali? Selama bertahun-tahun, aku belum pernah bertemu dengannya, sejak kamu membawanya pergi, jika aku tidak melihatnya kali ini, aku takut aku tidak akan bisa melihatnya lagi di dalam kehidupan ini." Kata wanita tua itu sambil menangis.
Aku mendengarnya dan hatiku menjadi kacau.
Sepertinya wanita tua ini terus menatap aku, ini juga salah ku, ketika aku masih kecil, ibuku tidak membawaku kembali untuk melihatnya, dan ketika aku sudah besar, mungkin karena hubungan kami menjadi jarang, aku sendiri juga tidak mengusulkan untuk kembali kesini dan mengunjunginya.
Aku tiba-tiba merasa diriku sangat tidak patuh, karena aku tidak memiliki ingatan tentangnya, maka aku tidak pernah memikirkannya selama bertahun-tahun ini.
“Ibu, dia benar-benar Linda, Hanya saja sekarang dia sudah tubuh besar dan menjadi lebih cantik.” Ibuku meraih tangan wanita tua itu dan menghiburnya.
Wanita tua itu masih tidak mempercayainya.
Aku tidak pernah merasa sangat malu seperti ini, seakan-akan aku adalah pembohong dan ingin menipu wanita tua itu.
Sebenarnya, jika ingin membuktikan bahwa aku adalah Linda. Cukup ceritakan saja beberapa hal yang terjadi ketika aku masih kecil, tetapi karena aku demam dan melupakan semua itu, dan bahkan satu hal saja akupun tidak mengingatnya.
Ketika aku masih bingung tidak berdaya disana, ayahku membawa seseorang kemari.
Di belakangnya adalah seorang pria yang terlihat lebih tua darinya, dan wajahnya ada sedikit mirip dengan ayahku.
“Pa..” ketika aku melihat ayahku, aku langsung menyapanya dulu.
Ayahku mendengus dari hidung dan masih mengabaikan aku.
Orang itu yang mengikuti dibelakang ayahku itu, melihat ayahku sejenak, kemudian melihatku lagi dan berkata: “Ternyata kamu adalah Linda!”
Melihat ekspresiku yag bingung ini, dia langsung memperkenalkan dirinya: “aku adalah pamanmu, aku selalu menggendongmu ketika kamu masih kecil, apakah kamu mengingatnya?”
Aku segera menyapanya: “Apan kabar paman?.”
“Dia bukan Linda, bukan.” Wanita tua itu membuat keributan, dan mengambil mangkuk di atas meja dan melemparkannya ke arahku.
Aku tidak menyangka gerakannya bisa begitu mendadak, aku termenung sesaat, tetapi untungnya aku berdiri tidak jauh darinya, dan kekuatan wanita tua itu juga tidak terlalu kuat, mangkuk itu hanya terkena dibetisku, tidak terlalu sakit, mungkin hanya akan memar sedikit.
“Ibu, ini adalah Linda, dia hanya bertumbuh menjadi gadis cantik saja.” Paman menghampirinya dan menghiburnya.
Wanita tua itu menatap lurus ke arah ku, tetapi masih tidak mengenaliku.
“Dia bukan, Linda bukan seperti ini” Wanita tua itu terus mengomel.
“Linda sini, pergi berbicara dan bercerita dengan nenekmu, dulunya nenekmu sangat menyayangimu, dengan susah payah dia membesarkan kamu, merawat kamu hingga orangtuamu mempunyai rumah dan pekerjaan yang tetap baru membawamu kembali kepada ibumu, dan ternyata beberapa tahun akhir ini kamu tidak pulang, nenekmu sangat merindukanmu!” Paman menarikku dan ingin aku pergi kedepan nenek.
Sejujurnya, aku sedikit takut, aku benar-benar asing dengan tempat ini, nenek ini juga membuatku menjadi takut, pandangan dia terhadapku, tidak seperti sedang memandang cucu perempuannya sendiri, tetapi malah seperti sedang memelototi seorang pembohong.
“Kak, Linda dulu pernah jatuh kedalam kolam dan mengalami demam tinggi selama dua hari, otaknya terpengaruh sehingga dia tidak bisa mengingat hal tentang masa kecilnya.” Ayahku berdiri dan menjelaskannya kepada pamanku.
“Apa? Otaknya terpengaruh?" Pamanku menatap aku dengan terkejut.
Mungkin didalam pikiran orang lain, otakku terpengaruh maka akan menjadi bodoh! Namun, aku sudah kehilangan kenangan bertahun-tahun dimasa kecilku, dan sisanya tidak berperngaruh, maka aku tidak begitu peduli dengan masalah ini.
“Pantasan dia tidak mengenaliku! Tetapi anak ini tumbuh menjadi begini cantik, aku juga tidak bisa mengenalinya, benar-benar berubah total.” Setelah paman berkata, dia pergi menghibur wanita tua itu.
Aku tidak tahu berapa lama mereka berbicara, yang penting pada akhirnya wanita tua itu tidak membuat keributan lagi, tetapi tidak terlalu dekat denganku.
Orang tuaku hanya menghela nafas, ayahku menghisap rokok sebatang demi sebatang, seperti sedang banyak pikiran.
Ketika makan malam di malam hari, aku mengeluarkan hadiah yang telah aku siapkan dan memberikan kepada mereka, namun tampaknya mereka tidak begitu senang.
Aku membelikan ayahku teh dan menaruhnya disebelahnya: “Taruh disini saja!”
Setelah itu, dia menatap wajahku yang memburuk ini: “Nenekmu sangat menyayangimu ketika kamu masih kecil, mengapa kamu tidak bisa menyenangkan hati nenekmu?”
Ayahku sangat menyalahkan aku tentang masalah ini dan merasa bahwa aku meninggalkan jejak yang penuh penyesalan kepada orang tua itu di kehidupan terakhirnya.
”Pa, aku tahu, aku pasti akan merawat nenek dengan baik.”
Aku hanya bisa meyakinkan mereka, aku tidak ingin hubungan antara orang tuaku dan aku menjadi semakin jauh, dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan kami, aku akan
melakukan yang terbaik.
Selama waktu ini, aku mengambil alih pekerjaan ibuku, memasak dan memberi makan kepada nenek setiap hari, awalnya dia selalu mengusirku, tetapi perlahan-lahan dia mulai menerimaku.
Terutama ketika aku berpura-pura bahagia dan memakan telur orak-arik pare yang dimasak ibuku, matanya menjadi lebih lembut.
Aku baru sadar bahwa baik itu ayahku, ibuku, ataupun nenekku, yang mereka sayangi, yang mereka simpan diingatan itu adalah Linda yang berusia sepuluh tahun yang lalu.
Selama satu bulan, aku telah merawatnya selama satu bulan, aku sangat sibuk pada pagi hari maupun malam hari, tetapi untungnya, aku akhirnya bisa membuka hati nenek dan bisa memenuhi keinginannya.
Pada malam sebelum nenek meninggal, aku menemaninya, dia semalaman menceritakan tentang kisah ketika dia masih muda, dan pada akhirnya, dia memanggilku "Linda"
Ini adalah pertama kalinya dia memanggil namaku, dan akhirnya dia mengakuiku sebagai cucunya.
Tetapi aku tidak menyangka, ketika aku bangun dikeesokan harinya, dia sudah kehabisan nafas, pertama kali dia menyebut namaku, itu juga terakhir kalinya dia menyebut namaku.
Dalam beberapa hari berikutnya, kami mulai sibuk dengan kegiatan pemakaman nenekku, menangis, menguburkan, dan secara khusus mengundang tim tarian dan lagu untuk tampil.
Pada awalnya, aku merasa sangat aneh tentang metode ini. Tetapi setelah aku tanya aku baru mengerti, bahwa hal-hal kesedihan di desa harus dirayakan lebih meriah daripada hal-hal kesenangan. Sekali melakukannya langsung tiga hari. Jika orang kaya, maka kegiatannya harus lebih besar. Orang tuaku bekerja sebagai guru di kota, kalau di desa bisa dibilang memiliki kemampuan juga, dan sangat tidak bisa kehilangan muka.
Tiga hari kemudian, aku sangat lelah secara mental ataupun fisik, bahkan kesedihan karena cinta pun hampir tidak terasa, namun ada satu kabar baik, sikap ayah dan ibuku kepadaku sudah tidak sedingin seperti sebelumnya.
Aku mengikuti orang tuaku kembali ke kota, dan ayahku mengatakan kepadaku, “Selama kamu mematuhi kami di masa depan, kamu akan tetap menjadi putri kami.”
Di hadapannya, aku hanya bisa diam, aku hanya bisa berusaha, tetapi kadang-kadang aku benar-benar tidak bisa melakukan apa pun yang mereka katakan.
Ayahku melihat aku tidak berbicara, dia sangat marah, dan menunjuk kearahku dan berteriak: “Kamu pergi sekarang, anggap saja aku selama ini tidak pernah mempunyai putri sepertimu.”
Ibuku menarikku: “Kamu cepat jawabnya!”
“Ma, apakah kalian punya sesuatu?” Aku menoleh untuk melihat ibuku dan bertanya padanya.
Pandangan ibuku sedikit mengelak: “Kami ini untuk kebaikan kamu, bukankah kamu sudah cerai? Aku dan ayahmu sudah berdiskusi dan ingin mencarikanmu seorang pasangan di kota Jakarta, maka kamu akan selalu disisi kami dan juga ada yang menjagamu.
“Ibu, aku tidak ingin menikah lagi.” Hatiku sedikit lelah.
Aku hanya menyembunyikan perasaanku untuk Steven, tetapi itu tidak berarti bahwa aku telah benar-benar melupakannya. Terutama setelah melihat pria yang baik seperti Steven, pria seperti apa lagi yang menarik perhatianku?
Novel Terkait
Eternal Love
Regina WangSomeday Unexpected Love
AlexanderMy Tough Bodyguard
Crystal SongUangku Ya Milikku
Raditya DikaThick Wallet
TessaWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya