Perjalanan Selingkuh - Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
........Dilema
Kata-kata dokter itu, terus bergema di telingaku, seperti bom yang meledak, membuatku kacau.
Jika hidup adalah sandiwara, apakah hidupku ditakdirkan untuk menjadi tragedi?
Mengapa harus memberi aku sebuah harapan dan kemudian membuatku putus harapan?
Minggu ini, aku hidup dengan penuh kegembiraan, aku meninggalkan hal yang tidak membuatku bahagia di belakang, untuk menjaga suasana hati bahagia anak di perutku, aku muntah beberapa kali, tetapi untuk nutrisi anakku, bisa dibilang aku makan lalu muntah, habis muntah lalu makan lagi, banyak macam makanan yang sulit ditelan, tetapi aku tetap memaksakan diri untuk makan.
Aku telah melakukan begitu banyak, tetapi hari ini aku diberi tahu bahwa anakku adalah kehamilan ektopik, seorang anak yang ditakdirkan untuk tidak bisa selamat.
Pada saat ini, aku benar-benar merasa bahwa seluruh dunia telah meninggalkanku.
Tidak peduli bagaimana aku mencoba berjuang melepaskan diri dari nasib buruk ini, sepertinya aku tidak bisa menghindari siklus nasibku ini.
Sisi menelepon aku seharian, tetapi aku tidak menjawab, Sisi panik dan akhirnya bergegas datang melihatku.
Begitu dia masuk, aku tampak seperti mayat hidup dan dia menarik aku keluar dari tempat tidur. "Linda, ada apa denganmu?"
Aku memandangnya dengan pandangan kosong tanpa reaksi.
"Kamu bilang saja! Setidaknya ada aku! Tidak peduli apapun yang terjadi, kita akan menghadapinya bersama." Sisi menatapku, sedikit takut, suaranya yang tadinya nyaring sekarang melunak.
Mendengar kata-kata Sisi, aku menangis keras, pintu air mataku terasa terbuka, mengalir deras keluar.
Sisi memelukku dan menepuk punggungku seperti anak kecil: "Linda, jangan menakuti aku, katakan padaku apa yang terjadi."
Ketika aku masih terisak-isak, aku mengatakan kepadanya sepatah-patah, "Dokter ... Dokter mengatakan ...aku….. kehamilan ektopik."
Sisi menepuk punggung tanganku dan membeku di sana.
Setelah beberapa lama, dia menepuk punggungku dan berkata kepadaku, "Jangan takut, jangan takut, itu bukan masalah besar. Kalau tidak bisa mempertahankan anak ini, ya sudah, kamu kan masih muda, masih ada peluang lain di masa depan. "
Aku menangis sambil menggelengkan kepala. "Sisi, aku merasa seperti Tuhan membuat lelucon padaku. Aku nampaknya tidak akan bisa menjadi seorang ibu."
"Jangan bilang seperti itu. Jangan berpikir begitu. Itu hanya kecelakaan. Kamu masih muda. Kamu masih memiliki jalan yang panjang untuk kamu lalui..."
"Sisi, aku tidak mau dioperasi. Aku tidak tahan berbaring di meja operasi dan melihat bayi itu diambil dari perutku."
"Linda, jangan konyol. Semakin besar kehamilan ektopik, semakin berbahaya. Apakah itu untuk anakmu atau untuk kamu sendiri, kamu harus menjalani operasi."
Setelah itu, Sisi menarikku dan berkata, "Pergilah, aku akan menemanimu ke rumah sakit."
Sisi menarikku, dan aku menjadi keras kepala, masih menangis dan memohon padanya: "Tolong, jangan……. aku tidak ingin pergi ...."
Pada saat ini, aku benar-benar berpikir, biarkan aku mati bersama anakku.
"Linda, aku tidak bisa melihatmu begitu tidak menghargai tubuhmu. Anak memang sangat penting, tetapi dalam hatiku, dibandingkan dengan tubuhmu, itu hanya satu banding sepuluh ribu dari kamu. Selain itu, itu hanya embrio." Sisi menarik lenganku dan menasehatiku dengan wajah serius.
Di mata orang lain, itu hanya embrio, tetapi dalam hatiku, itu anakku, atau harapanku.
Tetapi ketika harapanmu dirampas berulang kali, aku tidak bisa menahan cobaan yang kuat itu.
"Tolong, aku tidak mau pergi - biarkan aku mati bersama anakku saja."
Begitu aku selesai mengatakan itu, Sisi menampar aku.
Tamparan ini mengejutkan aku dan Sisi sendiri juga kaget.
Setelahnya Sisi menanggapi, matanya memerah. "Linda, kamu telah melewati begitu banyak rintangan. Pada saat ini, kamu ingin menyerahkan hidupmu. Apakah kamu pikir itu layak?"
"Tapi hidup ini sangat menyakitkan sehingga aku tidak dapat menemukan alasan lagi untuk mendukung diriku untuk terus bertahan hidup lagi…...." aku bergumam pada diriku sendiri, air mata jatuh di pipiku.
"Setidaknya kamu memiliki aku, kamu baru berusia 26 tahun, masih muda, ada banyak kemungkinan di masa depan, jangan menyerah untuk kesedihan saat ini."
Dia menatapku tanpa bergerak dan melanjutkan, "Linda, jika kamu benar-benar melakukan itu, aku akan membenci kamu. Apakah kamu ingat ketika kamu dijebak oleh Sunni dan hampir dikeluarkan dari sekolah?" Akulah yang membantu kamu mengumpulkan bukti untuk membuat kamu tetap di sekolah. Pada saat itu, Sunni dikeluarkan dari sekolah. kamu mengatakan bahwa kejahatan tidak bisa mengalahkan keadilan. Linda yang waktu itu tidak akan pernah menyusut dan tidak pernah mengatakan mau mati. "
Tidak pernah menyusut atau menyerah, tidak pernah mengatakan mau mati…..
Aku memikirkan kegilaan masa mudaku di perguruan tinggi.
Pada waktu itu, seperti sinar matahari yang paling indah, aku merasa penuh harapan dan vitalitas setiap hari, tetapi sekarang, dalam beberapa tahun, aku merasa diriku telah berubah banyak, dan aku hampir tidak dapat mengenali diriku sendiri.
Sisi layak menjadi pengacara. Akhirnya, aku terbujuk olehnya. Dia membawaku ke rumah sakit untuk melakukan aborsi.
Aku berbaring di meja operasi yang dingin dan akhirnya meneteskan air mata.
Ketika aku hampir tertidur, dokter berkata kepadaku, "Sudah selesai."
Setelah itu, aku didorong keluar dari ruang operasi.
Setelah dirawat satu hari di rumah sakit, aku dipulangkan. Sisi bersikeras agar aku pindah ke rumahnya dan dia akan merawatku dengan baik.
"Bagaimana dengan Adit!"
"Biar dia pulang kerumahnya saja. Baru-baru ini, aku punya sedikit masalah dengannya. Lebih baik kita menenangkan diri dulu."
Sisi terlihat meremehkan, tapi aku bisa merasakan kesedihannya.
Di masa lalu, aku pasti tidak akan mengganggu dunia mereka, tetapi sekarang, kita seperti kucing kecil yang perlu saling menghangatkan, Sisi menemaniku, dan aku menemani Sisi.
Setelah setengah bulan, aku mulai mencari pekerjaan lagi. aku mengirim resumeku secara online. Pada kenyataannya, setiap kali aku melihat iklan pekerjaan, aku langsung pergi wawancara.
Namun hasil akhirnya tidak memuaskan. Kadang-kadang, setelah hari ini bilang mau menerima, tetapi hari berikutnya langsung berubah lagi.
Setelah begitu beberapa kali berturut-turut, aku tahu bahwa ada seseorang yang menjegalku di belakang .
Pada saat aku bingung dan tak tahu harus berbuat apa, Jason memberikan tawaran dan uluran tangan kepadaku.
"Keluarga Demina sudah mengeluarkan ultimatum untuk melawan kamu, tidak ada yang berani menerimamu kecuali aku." Di dalam kafe, Jason menatapku dan berkata.
Aku memang memikirkan hal itu juga, tetapi aku tidak menyangka bisa menjadi begitu serius sehingga keluarga Demina hampir memotong semua jalan belakangku.
"Datanglah padaku! Steven tidak baik padamu. Mengapa kamu harus mempertimbangkan pikirannya?”
"Aku akan mempertimbangkannya dulu"
Aku tidak langsung menolaknya, tetapi juga tidak segera setuju dengan Jason, dalam hatiku, aku masih tidak ingin melawan Steven.
"Sekarang kamu tidak ada hubungannya dengan Steven lagi, walaupun yang datang adalah Jason, dia juga tidak akan memperhatikannya." Justin menatapku dengan senyum ringan.
Kata-katanya menyakiti hatiku.
Tetapi Justin terus menyayat hatiku: "Jika dia benar-benar peduli padamu, dia tidak mungkin tidak tahu situasimu seperti ini."
Ya! Steven sudah lama melupakan aku, tetapi aku masih bersikeras tidak ingin mengkhianatinya.
Novel Terkait
Pernikahan Tak Sempurna
Azalea_1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaStep by Step
LeksCinta Yang Terlarang
MinnieThick Wallet
TessaSi Menantu Dokter
Hendy ZhangPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya