Perjalanan Selingkuh - Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
Perempuan tua ini juga cerdik, mengetahui bahwa kompensasi tidak mudah didapatkan, dia pun tidak mengambil alih masalah rumit ini, untuk ini, dia justru memaksa dengan jasa telah menyelamatkan hidup.
Akhirnya, Moli hanya bisa mengalah.
Pada hari itu, ibu mertua Moli langsung menyuruhnya mengemas barang dan pergi, tidak memberinya sedikit pun waktu.
Aku pun menjadi orang baik yang melakukan kebaikan dengan totalitas, membawa mereka berdua datang ke tempat tinggalku, kemudian membiarkan mereka tinggal di kamar lain.
Untuk ini, aku sengaja menelpon Steven, bagaimanapun ini adalah rumahnya, membiarkan orang tinggal di sini, pastinya harus mendapatkan izin dari dia.
“Bagus juga dengan begitu, sementara waktu ini aku sibuk, tidak ada waktu untuk pergi ke tempatmu, ada yang menemanimu, aku akan lebih tenang.”
“Apa yang kamu sibukkan?” Aku tidak bisa menahan pertanyaanku.
“Sibuk proyek yang bekerja sama dengan PT. Vienna.” Sambil bicara, Steven tersenyum tipis, nada suaranya terdengar amat senang: “Besok akan diadakan konferensi, aku rasa ekspresi Justin pasti akan sangat menarik saat itu.”
Mendengarkan kata-katanya, hatiku juga turut merasakan bahagia.
“Aku akan pergi kerja besok! Aku juga ingin melihatnya, pasti akan banyak belajar.” Jujur saja, aku sudah belasan hari tidak bertemu Steven. Rindu di hati bagai pasang naik air laut, sudah hampir menenggelamkanku. Aku hanya bisa menggunakan alasan ini untuk lebih awal kembali bekerja dan kembali ke sisinya.
“Jika tubuhmu sudah sembuh total, datanglah!”
Mendengar Steven menyetujui permintaanku, hatiku langsung bersorak gembira.
Saat makan malam, suasana hatiku yang baik membuatku ingin bernyanyi-nyanyi.
Ami melihatku dengan penuh penasaran: “Suasana hati tante sangat baik?”
Aku mengangguk, jari tangan mencubit pipi Ami yang mulai berlemak: “Tante akan pergi kerja besok.”
Mendengar perkataanku, raut wajah Ami berubah sedih: “Tante juga tidak mau bermain dengan Ami lagi?”
“Ami, kenapa kamu begitu tidak pengertian, Tante mau pergi kerja, mencari uang.” Moli memarahi Ami.
“Sudah jangan marahi dia.” Sambil bicara, aku duduk di sebelah Ami, memeluknya dan perlahan menjelaskan padanya: “Tante harus pergi bekerja agar bisa mendapatkan uang untuk menghidupi diri sendiri, Ami, Tante bermaksud mendaftarkan Ami untuk kelas belajar di liburan ini, dan juga kelas ekstrakuliker khusus, maukah?”
“Kelas ekstrakuliker khusus?” Mata besar Ami menatapku dengan penasaran.
“Seperti belajar menari, bernyanyi, piano, musik, ataupun siaran dan lain-lainnya, besok tante Sisi tidak ada kerjaan, aku akan menyuruhnya untuk membawamu pergi, pelajari apa yang kamu suka.” Kemudian aku dengan penuh kasih sayang mengetuk dahi Ami.
Moli melihatku dengan canggung: “Aku sekarang masih makan dan minum dibiayai kamu, aku tidak memiliki uang.”
“Tidak masalah, aku saja yang menanggung biaya Ami, dan kamu juga jangan terlalu khawatir. Sisi sudah sedang membantumu mendapatkan KTP, sampai nanti kamu sudah bisa pergi mencari pekerjaan, dan juga tentang kompensasi dari keluarga Joni, kami akan membantumu.”
Mataku terpintas cahaya kedinginan.
Sesuai kemanjaan keluarga Joni padanya, aku percaya mereka pasti akan memikirkan cara untuk mendapatkan uang dari Ling Ling, karena jika kompensasi tidak dibayar, hukuman Joni akan ditambah berat.
Mendengar bahwa masalah KTP bisa diselesaikan, wajah Moli akhirnya menunjukkan sedikit kelegaan.
Juga tidak lagi keberatan dengan masalah membawa Ami ke kelas belajar.
Hari esoknya, aku bangun pagi-pagi, tetapi setelah bangun, aku mendapatkan bahwa Moli sudah mempersiapkan sarapan lebih awal, aku terburu-buru menyantap sarapan dan langsung bergegas ke tempat acara perusahaan
Ini adalah konferensi perusahaan, dulu aku hanya pernah melihatnya melalui televisi, ini merupakan pertama kalinya aku datang langsung ke tempat kejadian.
Dengan kartu tanda pekerjaku, aku berhasil masuk.
Proyek kerja sama antara Steven dan Vienna adalah memproduksi mobil. Proyek ini tentu saja sangat menguntungkan, ini pasti merupakan kue besar. Para wartawan yang datang telah berlapis-lapis mengelilingi panggung, Steven duduk di tengah, menjawab pertanyaan wartawan dengan tak tergesa-gesa, menghadapi dengan tenang.
Tepat saat konferensi mencapai puncak acara, segerombolan orang mendobrak masuk.
Orang yang memimpin adalah seorang pria muda yang sedikit mirip dengan Steven, pria yang berjarak setengah langkah di belakangnya adalah pria muda yang membantuku di supermarket kemarin, dan paling belakang adalah sebaris pengawal yang bertubuh tinggi dan tegap.
Setelah dia melihatku, ekspresinya terlihat jelas terbengong, lalu dia tersenyum padaku.
“Steven, kenapa sebelumnya tidak ada kabar bahwa perusahaan kalian akan bekerja sama dengan Vienna?” Orang itu tampak marah, berinterogasi pada Steven dengan nada dingin.
“Kami baru saja menandatangani perjanjian kerja sama.” Steven memandang orang-orang itu dengan tenang, mata yang jernih dan dingin terkandung senyuman yang tipis.
“Baru saja menandatangani perjanjian? Aku rasa kalian sudah lama bersekongkol dan mepermainkan kita semua! Persaingan, kompetisi sehat, semua ini hanyalah drama kalian.” Sambil berkata, orang itu marah hingga menendang jatuh sebuah kursi di depannya, tatapan yang gelap dan kejam menatap Steven.
“Justin, jika kamu datang untuk membuat rusuh, keluar dari sini.” Bola mata hitam Steven memancarkan sinar dingin, menatap orang itu dengan tegas, nada suara dingin nan bahaya.
Sekumpulan pengawal segera datang untuk mengusir mereka, kemudian berkelahi dengan pengawal bawaan Justin.
Para wartawan takut terlibat dalam pertengkaran, dengan cepat mundur dan mengosongkan sebagian tempat, saat bersamaan, kamera di tangan mereka memotret pemandangan di depan tanpa henti.
Tak perlu di bilang, hanya melihat mata mereka yang berkilauan sudah tahu bahwa mereka semua sedang memikirkan judul untuk berita utama besok.
Pengawal di kedua sisi hampir sama, Justin melangkah maju menuju Steven.
Hatiku langsung tegang dalam waktu sekejap, segera melewati kerumunan yang kacau menuju sisi Steven, lalu menghalang di depan Steven tanpa berpikir, melihat Justin dengan waspada: “Apa yang ingin kamu lakukan?”
Tatapan Justin yang mengejek menerobos dariku: “Steven, ternyata kamu sekarang harus bersembunyi di belakang perempuan?”
Steven langsung menarikku ke belakangnya, aku melihatnya dengan cemas, Adit menarik lenganku, menggelengkan kepala padaku.
Aku tahu bahwa dia sedang memberi tahu aku untuk tidak campur tangan masalah ini.
Namun, aku mencintai Steven, seluruh hatiku ada padanya, bagaimana mungkin aku bisa tidak peduli padanya.
Pria muda yang berada di belakang Justin melangkah agak ke samping, kemudian pandangannya terfokus pada dadaku.
Aku segera menutupi dada, melihat orang itu dengan penuh amarah: “Lihat apa? Dasar preman.”
Awalnya aku merasa bahwa pria muda yang membantuku tidak jahat, tapi sekarang dia berdiri di sisi Justin, aku pun secara naluriah memasukkannya ke daftar musuh, apalagi kelakuan dan tatapan dia tadi membuatku semakin merasa orang ini tidak berniat baik.
Suaraku tidak segera menarik perhatian kedua orang yang masih saling bertatapan.
Justin menoleh ke pria muda, berkata dengan tersenyum: “Kenapa? Tertarik dengan gadis cantik ini?”
Pria muda itu tersenyum tipis, menggelengkan kepala: “Hanya merasa namanya mirip dengan seorang teman lama.”
Selesai berbicara, dia mengangkat kepala dan melihatku: “Linda, aku hanya sekedar melihat nama di kartu tanda pekerjamu.”
Mendengar perkataannya, wajahku memerah, sangat ingin mencari tempat untuk bersembunyi, perkataannya jelas bermaksud bahwa aku yang terlalu banyak berpikir.
Aku memelototinya dengan ganas, pandangan beralih ke bawah, saat aku melihat label nama yang tergantung di saku jasnya, seluruh tubuhku terpaku.
Novel Terkait
Awesome Husband
EdisonUnperfect Wedding
Agnes Yu1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaPrecious Moment
Louise LeeUntouchable Love
Devil BuddyLelaki Greget
Rudy GoldAdore You
ElinaGet Back To You
LexyPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya