Perjalanan Selingkuh - Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?

Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?

Perempuan tua ini juga cerdik, mengetahui bahwa kompensasi tidak mudah didapatkan, dia pun tidak mengambil alih masalah rumit ini, untuk ini, dia justru memaksa dengan jasa telah menyelamatkan hidup.

Akhirnya, Moli hanya bisa mengalah.

Pada hari itu, ibu mertua Moli langsung menyuruhnya mengemas barang dan pergi, tidak memberinya sedikit pun waktu.

Aku pun menjadi orang baik yang melakukan kebaikan dengan totalitas, membawa mereka berdua datang ke tempat tinggalku, kemudian membiarkan mereka tinggal di kamar lain.

Untuk ini, aku sengaja menelpon Steven, bagaimanapun ini adalah rumahnya, membiarkan orang tinggal di sini, pastinya harus mendapatkan izin dari dia.

“Bagus juga dengan begitu, sementara waktu ini aku sibuk, tidak ada waktu untuk pergi ke tempatmu, ada yang menemanimu, aku akan lebih tenang.”

“Apa yang kamu sibukkan?” Aku tidak bisa menahan pertanyaanku.

“Sibuk proyek yang bekerja sama dengan PT. Vienna.” Sambil bicara, Steven tersenyum tipis, nada suaranya terdengar amat senang: “Besok akan diadakan konferensi, aku rasa ekspresi Justin pasti akan sangat menarik saat itu.”

Mendengarkan kata-katanya, hatiku juga turut merasakan bahagia.

“Aku akan pergi kerja besok! Aku juga ingin melihatnya, pasti akan banyak belajar.” Jujur saja, aku sudah belasan hari tidak bertemu Steven. Rindu di hati bagai pasang naik air laut, sudah hampir menenggelamkanku. Aku hanya bisa menggunakan alasan ini untuk lebih awal kembali bekerja dan kembali ke sisinya.

“Jika tubuhmu sudah sembuh total, datanglah!”

Mendengar Steven menyetujui permintaanku, hatiku langsung bersorak gembira.

Saat makan malam, suasana hatiku yang baik membuatku ingin bernyanyi-nyanyi.

Ami melihatku dengan penuh penasaran: “Suasana hati tante sangat baik?”

Aku mengangguk, jari tangan mencubit pipi Ami yang mulai berlemak: “Tante akan pergi kerja besok.”

Mendengar perkataanku, raut wajah Ami berubah sedih: “Tante juga tidak mau bermain dengan Ami lagi?”

“Ami, kenapa kamu begitu tidak pengertian, Tante mau pergi kerja, mencari uang.” Moli memarahi Ami.

“Sudah jangan marahi dia.” Sambil bicara, aku duduk di sebelah Ami, memeluknya dan perlahan menjelaskan padanya: “Tante harus pergi bekerja agar bisa mendapatkan uang untuk menghidupi diri sendiri, Ami, Tante bermaksud mendaftarkan Ami untuk kelas belajar di liburan ini, dan juga kelas ekstrakuliker khusus, maukah?”

“Kelas ekstrakuliker khusus?” Mata besar Ami menatapku dengan penasaran.

“Seperti belajar menari, bernyanyi, piano, musik, ataupun siaran dan lain-lainnya, besok tante Sisi tidak ada kerjaan, aku akan menyuruhnya untuk membawamu pergi, pelajari apa yang kamu suka.” Kemudian aku dengan penuh kasih sayang mengetuk dahi Ami.

Moli melihatku dengan canggung: “Aku sekarang masih makan dan minum dibiayai kamu, aku tidak memiliki uang.”

“Tidak masalah, aku saja yang menanggung biaya Ami, dan kamu juga jangan terlalu khawatir. Sisi sudah sedang membantumu mendapatkan KTP, sampai nanti kamu sudah bisa pergi mencari pekerjaan, dan juga tentang kompensasi dari keluarga Joni, kami akan membantumu.”

Mataku terpintas cahaya kedinginan.

Sesuai kemanjaan keluarga Joni padanya, aku percaya mereka pasti akan memikirkan cara untuk mendapatkan uang dari Ling Ling, karena jika kompensasi tidak dibayar, hukuman Joni akan ditambah berat.

Mendengar bahwa masalah KTP bisa diselesaikan, wajah Moli akhirnya menunjukkan sedikit kelegaan.

Juga tidak lagi keberatan dengan masalah membawa Ami ke kelas belajar.

Hari esoknya, aku bangun pagi-pagi, tetapi setelah bangun, aku mendapatkan bahwa Moli sudah mempersiapkan sarapan lebih awal, aku terburu-buru menyantap sarapan dan langsung bergegas ke tempat acara perusahaan

Ini adalah konferensi perusahaan, dulu aku hanya pernah melihatnya melalui televisi, ini merupakan pertama kalinya aku datang langsung ke tempat kejadian.

Dengan kartu tanda pekerjaku, aku berhasil masuk.

Proyek kerja sama antara Steven dan Vienna adalah memproduksi mobil. Proyek ini tentu saja sangat menguntungkan, ini pasti merupakan kue besar. Para wartawan yang datang telah berlapis-lapis mengelilingi panggung, Steven duduk di tengah, menjawab pertanyaan wartawan dengan tak tergesa-gesa, menghadapi dengan tenang.

Tepat saat konferensi mencapai puncak acara, segerombolan orang mendobrak masuk.

Orang yang memimpin adalah seorang pria muda yang sedikit mirip dengan Steven, pria yang berjarak setengah langkah di belakangnya adalah pria muda yang membantuku di supermarket kemarin, dan paling belakang adalah sebaris pengawal yang bertubuh tinggi dan tegap.

Setelah dia melihatku, ekspresinya terlihat jelas terbengong, lalu dia tersenyum padaku.

“Steven, kenapa sebelumnya tidak ada kabar bahwa perusahaan kalian akan bekerja sama dengan Vienna?” Orang itu tampak marah, berinterogasi pada Steven dengan nada dingin.

“Kami baru saja menandatangani perjanjian kerja sama.” Steven memandang orang-orang itu dengan tenang, mata yang jernih dan dingin terkandung senyuman yang tipis.

“Baru saja menandatangani perjanjian? Aku rasa kalian sudah lama bersekongkol dan mepermainkan kita semua! Persaingan, kompetisi sehat, semua ini hanyalah drama kalian.” Sambil berkata, orang itu marah hingga menendang jatuh sebuah kursi di depannya, tatapan yang gelap dan kejam menatap Steven.

“Justin, jika kamu datang untuk membuat rusuh, keluar dari sini.” Bola mata hitam Steven memancarkan sinar dingin, menatap orang itu dengan tegas, nada suara dingin nan bahaya.

Sekumpulan pengawal segera datang untuk mengusir mereka, kemudian berkelahi dengan pengawal bawaan Justin.

Para wartawan takut terlibat dalam pertengkaran, dengan cepat mundur dan mengosongkan sebagian tempat, saat bersamaan, kamera di tangan mereka memotret pemandangan di depan tanpa henti.

Tak perlu di bilang, hanya melihat mata mereka yang berkilauan sudah tahu bahwa mereka semua sedang memikirkan judul untuk berita utama besok.

Pengawal di kedua sisi hampir sama, Justin melangkah maju menuju Steven.

Hatiku langsung tegang dalam waktu sekejap, segera melewati kerumunan yang kacau menuju sisi Steven, lalu menghalang di depan Steven tanpa berpikir, melihat Justin dengan waspada: “Apa yang ingin kamu lakukan?”

Tatapan Justin yang mengejek menerobos dariku: “Steven, ternyata kamu sekarang harus bersembunyi di belakang perempuan?”

Steven langsung menarikku ke belakangnya, aku melihatnya dengan cemas, Adit menarik lenganku, menggelengkan kepala padaku.

Aku tahu bahwa dia sedang memberi tahu aku untuk tidak campur tangan masalah ini.

Namun, aku mencintai Steven, seluruh hatiku ada padanya, bagaimana mungkin aku bisa tidak peduli padanya.

Pria muda yang berada di belakang Justin melangkah agak ke samping, kemudian pandangannya terfokus pada dadaku.

Aku segera menutupi dada, melihat orang itu dengan penuh amarah: “Lihat apa? Dasar preman.”

Awalnya aku merasa bahwa pria muda yang membantuku tidak jahat, tapi sekarang dia berdiri di sisi Justin, aku pun secara naluriah memasukkannya ke daftar musuh, apalagi kelakuan dan tatapan dia tadi membuatku semakin merasa orang ini tidak berniat baik.

Suaraku tidak segera menarik perhatian kedua orang yang masih saling bertatapan.

Justin menoleh ke pria muda, berkata dengan tersenyum: “Kenapa? Tertarik dengan gadis cantik ini?”

Pria muda itu tersenyum tipis, menggelengkan kepala: “Hanya merasa namanya mirip dengan seorang teman lama.”

Selesai berbicara, dia mengangkat kepala dan melihatku: “Linda, aku hanya sekedar melihat nama di kartu tanda pekerjamu.”

Mendengar perkataannya, wajahku memerah, sangat ingin mencari tempat untuk bersembunyi, perkataannya jelas bermaksud bahwa aku yang terlalu banyak berpikir.

Aku memelototinya dengan ganas, pandangan beralih ke bawah, saat aku melihat label nama yang tergantung di saku jasnya, seluruh tubuhku terpaku.

Novel Terkait

My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu