Perjalanan Selingkuh - Bab 250 Wanita Cantik Luori
“Aku baru saja mendonorkan darah kepada orang lain beberapa hari lalu, cukup perawatan sedikit saja sudah baikan.”
“Kamu melakukan donor darah? Tubuhmu ga begitu sehat tapi kamu melakukan donor darah? Denis membuka matanya lebar-lebar dengan wajah yang tidak setuju.
“Maaf, aku melakukannya karena alasan, tapi aku akan menjaga diri dengan baik ke depannya.” Kataku pada Dennis.
Aku membalikkan badan dan ingin pergi, tiba-tiba terdengar suara Dennis yang mengatakan : “Mungkin aku bisa membantumu.”
Aku menolehkan kepala dan melihat Dennis, didalam hati masih memikirkan apakah ia bisa melakukan pekerjaan tersebut.
Mungkin sudut pandangku terlalu lurus sehingga Dennis terlihat malu, tapi dia masih berkata: ”Guruku mengatakan bahwa keahlianku sekarang sudah bisa keluar untuk menjadi guru.”
Si Tua Ye masih belum ditemukan sampai sekarang, bisa juga jika Dennis mampu untuk melakukan pekerjaan itu.
Setelah berpikir, aku bertanya padanya: “Bisakah kamu dengan akupuntur?”
Dennis mengangguk dengan cepat “Bisa, aku melakukan latihan setiap hari dengan orang tembaga.”
Orang tembaga? Aku mengerutkan kening dan bertanya padanya: “Kamu memang belum pernah melakukannya pada orang umum?”
Dennis menggelengkan kepalanya, namun kemudian bereaksi dengan mengatakan: “Tapi aku sangat akrab dengan poin akupuntur, tidak akan salah.”
Meskipun dia berkata begitu, aku masih ragu, aku tidak boleh mengambil nyawa Steven sebagai taruhan.
Akhirnya aku pun pergi dan mengatakan padanya bahwa akan dipertimbangkan, jika Si Tua Ye bisa kembali akan luar biasa.
Setelah kembali ke rumah, Steven masih sibuk, selain kesibukan pekerjaannya, kesibukan lainnya adalah perubahan yang terjadi di Keluarga Sheng akhir-akhir ini menambah kesibukannya.
Weni juga menginginkanku agar mengambil kelas lebih awal, besok aku akan menjadi asisten untuk belajar cara mengelola perusahaan.
Steven tertekan akibat kesibukannya akhir-akhir ini, aku masuk ke dapur dan membuatkan sup untuknya, satu porsi untuk Weni dan satunya lagi untuk Steven yang ada di ruang belajar.
“Tubuhmu belum sehat, jangan terlalu bekerja keras.”
Sup ini direbus sesuai dengan resep tonik makanan yang diresepkan oleh dokter dan memiliki efek memelihara darah dan memberi nutrisi pada tubuh.
“Aku sudah tahu, setelah selesai mengerjakan ini aku akan segera istrirahat.”
Ucapannya memang begitu, tapi tangannya terus bergerak, dia terlihat sangat serius ketika bekerja, sama seperti mesin berkecepatan tinggi yang cepat dan serius.
Tidak bisa dipungkiri, pria serius adalah pria terganteng, hanya duduk disamping dan melihatnya, aku bisa menghabiskan waktu yang lama.
Setelah Steven menyelesaikan pekerjaannya, dia mengangkat kepalanya lagi. Setelah melihat aku, matanya bersinar karena terkejut dan kemudian sedikit tertekan.
“Hei, Jangan menemani aku begadang lagi.”
“Aku menunggumu tidur bersama,” aku menguap beberapa kali dan duduk di pangkuan Steven, mataku mulai kabur.
Steven tersenyum tak berdaya dan membalik kursi roda bersamaku dan langsung keluar.
………………
Keesokan paginya, aku bangun untuk membersihkan kasur, karena itu adalah hari pertama pergi bekerja, aku mengenakan pakaian profesional yang dipilih Weni untukku.
“Ma, apakah tidak apa-apa untuk memasukkanku langsung ke perusahaan?” Sepanjang jalan, aku memandang Weni dengan sedikit cemas.
"Angkat kepalamu dan lebih percaya diri. Kamu adalah pewaris keluarga Demina . Kamu harus percaya diri." Dia terdiam sejenak dan melanjutkan: "Panggil aku dengan Presdir di perusahaan ini kedepannya dan akan banyak tuntutanku padamu kedepannya dibandingkan karyawan biasa. Kamu harus siap secara psikologis di masa depan. "
Aku tahu bahwa dia ingin melatihku dengan cepat, untungnya, aku bukan lagi seorang wanita muda yang baru saja terjun ke sosial dan aku tidak memiliki banyak rasa takut akan ketatnya atasan.
Aku menganggukkan kepala dan berjanji padanya: “Aku pasti akan melakukan yang terbaik.”
Mendengar jawabanku, Weni terlihat puas sambil menganggukkan kepala.
Mobil berhenti di parkiran basement perusahaan. Aku mengikuti Weni dan memasuki perusahaan dengan gugup.
Beberapa panggilan terdengar ketika aku memasuki pintu, semua sisi melihatku dengan mata, beruntung saja karena sudah berlatih di tempat Steven, aku pun bertindak dengan tenang dari awal hingga akhir.
“Halo, Presdir”
“Halo, Presdir”
Di Sepanjang jalan, semua orang yang melihat Weni mampir untuk menyambutnya dengan hormat, harus dikatakan bahwa perasaan berkuasa ini benar-benar mudah bagi orang untuk berfoya foya.
Setelah memasuki lift, Weni menatapku dan berkata "Bangunan ini dimiliki oleh Demina Enterprise. Di keluarga Demina , kamu adalah satu-satunya pewaris. Mulai sekarang, tempat ini kedepannya akan menjadi kerajaanmu dan kamu akan menjadi raja di sini. "
Aku harus mengatakan bahwa kata-kata Weni membuat orang bersemangat. Tidak seorang pun di dunia ini yang dapat menolak godaan ini.
Namun dibalik godaan yang memikat ini juga harus diperlukan tanggung jawab yang besar.
Tapi aku paham kalau ini adalah kewajiban untuk ditanggung, tidak boleh menolak.
Di kantor, Weni langsung memperkenalkan aku kepada sekretaris di sebelahnya.
"Ini putriku, Safira. Tolong ajari dia dengan baik mengenai pekerjaan di masa depan."
Sekretaris di depanku adalah seorang wanita cantik, berusia sekitar 30 tahun, dengan riasan halus di wajahnya, mengenakan setelan wanita dan rok di bawahnya dan terlihat sangat menarik.
“Baiklah, Presdir, serahkan saja Nona padaku!”
Baik dalam berbicara ataupun melakukan sesuatu, sekretaris tersebut memberikan semangat dan ketegasan, yang merupakan kebalikan dari penampilannya yang menggoda.
"Nona Demina, tolong, akun akan mengajakmu untuk bertemu dengan rekan kerja kamu dulu dan kemudian memperkenalkan kamu pada lingkup pekerjaanmu di masa depan."
Setelah selesai berbicara, dia melakukan suatu gerakan tangan.
"Dia di sini sekarang sebagai asisten kecil, Luori, kamu hanya perlu melakukan bisnis dan aku ingin dia datang ke sini untuk berlatih."
Weni menatap Luori dan berkata dengan wajah serius.
Luori mengangguk dan kemudian membawaku keluar dari kantor Weni.
"Presdir benar-benar sangat mencintaimu. Sebelum kamu datang, dia menjelaskan banyak hal kepadaku. Dia sekarang keras denganmu, sebenarnya dia berharap kamu bisa tumbuh dewasa," Luori berkata kepadaku begitu dia meninggalkan rumah.
Aku menganggukan kepala, “Ya saya tahu.”
Sejujurnya, sikap Weni benar-benar mengejutkaku, tapi aku tahu dia melakukannya untuk kebaikanku. Perlu diketahui, ketika aku di rumah, dia merasa sangat menyayangkan ketika aku megalami sedikit masalah.
"Presdir tidak berani melatihmu secara pribadi. Akun pikir itu karena dia tega turun tangan, jadi dia menyerahkanmu kepadaku," Luori berkata sambil tersenyum kepadaku.
Aku terkejut dan tidak menyangka ada alasan seperti itu.
Tapi melihat karakter Weni, sangat mungkin bahwa seorang ibu hampir tidak tega turun tangan mengajari putrinya langsung dengan keras.
Tidak banyak pekerjaan pada hari pertama, pada dasarnya Luori yang membawaku untuk mengenal perusahaan terlebih dahulu dan tugasku adalah membantunya menangani dokumen bersama.
Akhirnya, dokumen yang diproses disortir dan diorganisir dan beberapa dokumen penting ditempatkan di atas dan dikirim ke Weni untuk ditinjau.
Aku harus mengatakan bahwa kemampuan kerja Luori sangat hebat, tidak kalah dari sekretaris pria pada umumnya.
Dan aku juga mengetahui dari Luori bahwa dia baru saja dipindahkan ke kantornya belum lama ini. Perlu diketahui, sekretaris Weni sebelumnya adalah Lulu dan Lulu telah menduduki posisi sekretaris kepala selama lebih dari sepuluh tahun.
Novel Terkait
Mata Superman
BrickJalan Kembali Hidupku
Devan HardiPerjalanan Selingkuh
LindaYour Ignorance
YayaMy Tough Bodyguard
Crystal SongPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya