Perjalanan Selingkuh - Bab 197 Terkurung
“Kenapa ? Ada cerita ? Aku bertanya kepada Fuji.
Akhirnya mendengar Fuji dengan muka canggung berkata : “An Qi dulunya adalah seorang tanpa gender.”
Ketika Aku mendengar kata-kata Fuji, seketika terbengong sambil membuka lebar mulutku !
“Itu ... ...”
“Dikarenakan masalah gender, sejak lahir dia sudah dibuang, dia dibesarkan oleh tentara bayaran, bisa dibilang, sejak kecil dia sudah berkeliaran di area tentara bayaran. Sejak berumur enam tahun sudah terima kasus kecil, dua belas tahun, sudah mulai membunuh orang.”
Fuji berkata dengan santai, tetapi aku malah kepikiran dengan hal – hal yang terlalu kejam terhadap anak kecil, hatiku terasa sangat sakit.
“Jadi, kamu jangan lihat umurnya masih kecil, tetapi dia sudah senior di antara tentara bayaran, banyak pengalaman, kemampuannya juga sangat kuat.”
“Hebat sekali !”
Aku tidak kepikiran, orang ini bisa sehebat itu.
“Postur tubuhnya kurus, bentuk wajahnya juga lebih merujuk ke wanita, lembut dingin, jadi kekuatannya tidak sebanding dengan lelaki, tetapi triknya sangat banyak, gerakannya lincah, jadi tentara bayaran tipe kekuatan juga bukan saingannya.”
“Kamu belajar baik-baik dengan dia, gerakannya juga sangat laju, intinya kamu melatih yang ini saja, juga tidak akan menyakiti tubuhmu.” Sambil berkata, Fuji sambil menepuk bahu, membuat gerakan semangat :”Semangat ! Aku percaya kamu pasti dapat melakukan dengan baik.”
“Orang buta sepertiku kamu pun tidak mau melepaskannya ?” Aku bercanda dengan Fuji.
“Kecuali orang yang benar – benar peduli sama kamu, di depan kepentingan pribadi, siapa yang akan mengasihani karena kamu buta.” Berkata sampai titik ini, Fuji menjadi serius.
“Kamu harus banyak berlatih, jangan berpikir mau malas-malasan.”
Fuji bersiap – siap akan pergi, langsung dihalangi An Qi.
“Fuji, kita bertanding dulu.” Suara An Qi membawa nada perintah yang tidak terima penolakan.
“Tidak mau tanding, kamu ajarin dia saja sudah cukup.”
“Fuji, sepuluh tahun yang lalu aku kalah bertanding denganmu, kali ini aku tidak akan kalah sama kamu lagi.” An Qi menjawab dengan tampang keras kepala.
“Paman kecil, coba sekali saja !”
Aku kepikiran ketika aku capek bagaikan anjing dan di tertawai Fuji, langsung merasa ini cara melampiaskannya.
Akhirnya Fuji melihat aku sekilasnya dengan muka tidak berdaya, tetapi juga menerima tawarannya.
“Boleh, tetapi hanya kali ini.”
Sambil berkata, Fuji langsung melemparkan jaketnya pada badanku :”Bantu aku pegang.”
Suara dan nada bicaranya terkesan menyenangkan,santainya seolah-olah sedang jalan-jalan di rumahnya sendiri.
Kepikiran Fuji akan berkelahi, hatiku sangat menggairahkan.
Tetapi sayangnya, aku ditakdirkan tidak dapat menonton pertandingan yang meriah ini.
Aku hanya bisa mendengar suara balasan gerakan, perkelahian dua orang ini seperti membawa angin, hanya dapat mendengar suara tandingan saja.
Akhirnya, tidak terdengar suara apapun, Fuji berjalan ke hadapanku, mengambil bajunya dan berkata padaku :”Selanjutnya, An Qi adalah pelatih kamu.”
Latihan sejenis ini, kebetulan menginjak pada batasku, tidak akan membuat aku kelelahan, dan tidak akan membuat aku santai.
Latihan ini merujukan pada kekuatan otot aku, tidak akan melelahkan badan, dan pastinya tidak gampang.
Setiap kalinya aku kelelahan pulang ke rumah keluarga Sheng, mesti berpikir berbagai cara untuk merahasiakan pada Steven Himura.
Pada hari ini, aku baru mau keluar rumah, langsung mendengar suara yang tidak asing.
Suara dari An Qi, aku mendengar dia berkata padaku : “Kita tukar tempat, ayo, aku bawa kamu pergi.”
Aku mendengar suara dari An Qi, langsung membuang rasa curiga,lalu mengikutinya naik ke dalam mobil.
Tetapi mobil dibawa ke tempat yang semakin sepi, sepertinya sudah jauh dari Kota.
Hatiku memberat sejenak, langsung merasakan firasat buruk.
“Guru Anqi, aku mau bertanya, kita sekarang akan pergi kemana ya?” Aku membuka mulut.
“Tunggu sampai tempatnya kamu akan tahu.”
Suara ini rasanya tidak asing, tetapi rasanya ada yang aneh.
Benar, ada kesalahan di gaya bicaranya.
Ketika aku sedang sembarang berpikir, mobil sudah berhenti.
Aku langsung ditarik keluar dari mobil, aku tidak tahu ini dimana, mataku tidak bisa melihatnya, telingaku hanya bisa mendengar suara burung bernyanyi, dan daun yang sedang diinjak dibawah kaki.
Ketika turun dari mobil, bahu aku didorong seseorang, seluruh badanku tidak stabil, dan jatuh ke lantai.
“Kamu siapa ?”
Aku merasa semakin aneh, dan akhirnya, aku berhenti bertanya kepada orang disampingku.
“Benar sekali, akhirnya sadar juga, aku buka An Qi.” Orang itu berjongkok, berkata kepadaku.
Justru dikarenakan dia berhadapan dengan aku, aku bisa mencium bau keringat pada tubuhnya, tidak ada bau parfum An Qi.
“Kamu siapa ? Bagaimana cara kamu meniru An Qi?” Aku mundur satu langkah, berkata kepada orang di hadapanku dengan muka waspada.
Sialan, mataku tidak bisa melihatnya, jika tidak, tidak akan berada di posisi pasif seperti ini.
Meskipun demikian, aku juga bertindak di dalam kantong baju, ingin diam – diam menelepon ke Steven Himura.
Tetapi tindakan aku diketahuinya.
“Kamu tenang saja, seluruh signal di tempat ini sudah di blokir, meskipun kamu pegang ponsel juga tidak ada gunanya.” Dia berkata sambil tertawa sindir.
“Siapa yang menyuruhmu kesini ?” Aku tidak dapat menahan untuk bertanya.
“Mengambil uang orang, menyelesaikan masalah orang, salahnya kamu adalah menghalangi kepentingan orang lain.” Orang itu tertawa dingin dan menjawabnya.
Dia berkata seperti ini, aku sudah hampir bisa menebaknya, ini pasti ulah dari Siro Likan dan kawan-kawannya.
“Aku juga punya uang, kalau kamu mau melepasku, aku akan kasih kamu bayaran dua kali lipat.” Tidak dapat melihat apapun, membuatku jadi tidak berdaya, aku hanya bisa negosiasi dengan dia berdasarkan naluriku.
Aku hanya bisa diam-diam berdoa, berharap orang ini akan berubah pikiran.
Tetapi tidak peduli bagaimanapun aku menawarkan, bagaimana memohonnya, aku tetap ditarik dan dikurungnya kedalam suatu kamar.
Aku dapat mengetahui ini adalah sebuah kamar, dikarenakan aku mendengar suara dia menutup pintu dan menguncinya.
“Kamu tetap disini saja.” Selesai berkata, dia menutup pintunya dengan kuat.
Aku mencari, berpegangan pada dinding dan berdiri, aku berjalan sepanjang dinding, mengukur inci menjadi kaki.
Seharusnya tempat ini adalah sejenis gudang kecil, tidak tergolong besar, tetapi dalamnya sangat kosong, selain beberapa mesin yang sudah tua dan tidak terpakai, tidak ada barang lainnya lagi.
Ketika aku memegang celah pada pintu, baru sadar bahwa pintu ini digembok oleh rantai besi yang panjang.
Aku menarik beberapa kali, tidak ada pengaruh sama sekali.
Mengeluarkan ponselnya dari kantong baju, menelepon beberapa kali, tetapi tetap saja tidak dapat sambung keluar, tidak dapat digunakan untuk komunikasi, bagi orang buta sepertiku, tidak dapat juga bermain aplikasi permainannya.
Mencoba beberapa kali, aku merasa tempat yang dapat aku sentuh tidak ada yang dapat melarikan diri.
Jendela seharusnya ada, tetapi mungkin saja sangat tinggi, aku tidak dapat menyentuh, juga tidak dapat melihatnya, tetapi dapat merasakan hembusan angin yang berasal dari atas kepalaku.
Seharusnya tempat ini ada di area sepi, gudang kecil yang ada di dalam pabrik kosong, disekitarnya terkesan sepi dan menakutkan, dikarenakan aku tidak dapat melihat apapun, hatiku semakin sengsara ketakutan.
Tidak perlu dipikir lagi, kali ini pasti ulah orang-orang itu, mereka melakukan hal seperti ini, tujuannya agar aku tidak dapat menghadiri panggilan pengadilan besoknya.
Aku sebagai penggugat kalau tidak menghadiri, pasti tidak dapat memulai sidangnya.
Novel Terkait
Thick Wallet
TessaCinta Yang Terlarang
MinnieMy Cute Wife
DessyThe Revival of the King
ShintaYama's Wife
ClarkGet Back To You
LexyDark Love
Angel VeronicaPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya