Perjalanan Selingkuh - Bab 174 Anak Haram Siro

Aku melihat Fuji yang sudah meneguhkan hati, akhirnya terpaksa mengalah.

Kesimpulan akhir adalah, aku pindah keluar dari rumah Steven, kemudian perlahan-lahan mulai melakukan pelatihan.

Pada awal pasti melakukan proses pelatihan secara bertahapan, awal melakukan pelatihan seperti orang biasa agar otot bisa beradaptasi, kemudian pelahan-lahan menambah berat.

“Aku percaya, kakek meberikan giok keselamatan kepada aku, bukan berarti ingin aku memegang kekuasaan ini. “ tangan ku mengenggam giok keselamatan dan berkata dengan halus.

Aku melihat ekpresi Fuji yang tertegun, menatap aku dengan bingung.

“Coba kamu mikir! Bahkan Kakek dan Weni Demina saja tidak setuju, apalagi aku, dia memberikan kekuasaan kepadamu, itu pasti sudah memikirkankan dengan matang-matang, pasti karena kamu lebih cocok. ”

Aku berkata perlahan-lahan kepada Fuji.

Fuji tertegun, tidak mengatakan apapun.

Aku lanjut berkata: “Aku mikir, sebelum kakek meninggal, memberikan barang itu pada ku, mungkin ingin mengode identitas aku, ingin aku diperhatikan oleh kalian saja.”

Aku teringat terakhir kali ketemu dengan kakek, ekpresi kakek pada saat itu.

Dia pasti mempunyai banyak hal yang ingin bicarakan kepada ku, tetapi tidak bisa mengatakan lagi.

Aku teringat dia memanggil aku Safira, kemudian air mata mengalir di seluruh wajahnya, pada saat itu di dalam hatinya seharusnya sudah mengerti, tetapi tidak mempunyai tenaga untuk mengatakan lagi.

Hanya dengan memberikan giok keselamatan yang sangat penting bagi keluarga Demina kepada ku, karena ingin mengelayuti kecurigaan dan perhatian mereka, sehingga membongkar identitasnya.

Harus mengatakan, ini semua adalah niat baik dari orang tua ini, tetapi siapa tahu pada akhirnya menjadi sebuah kesalahan.

Fuji mendengar kata-kata ini, tatapan mata diwarnai rasa ketakutan, setelah waktu yang lama, perlahan-lahan menjadi tenang.

“Maaf!” dia berkata dengan halus.

Aku tertawa dan berkata :”Kamu tidak bersalah kepadaku.”

“Seharusnya aku menemukanmu lebih awal, sehingga kamu tidak perlu merasa begitu banyak penderitaan.” Fuji berkata dengan nada rendah.

“Tidak ada hubungan dengan kamu.” Aku mengelengkan kepala.

Aku masih bisa membedakan hal baik dan buruk, mengetahui bahwa hal ini sama sekali tidak ada hubungan dengan Fuji.

Di dunia ini banyak sekali, orang yang seharusnya berminta maaf tetapi tidak minta maaf, sedangkan orang yang tidak harus minta maaf, berebutan untuk minta maaf.

Fuji membawa aku mengunjungi kamp pelatihan di sini.

Pertarungan mereka bukan perkelahihan biasa atau sekedar untuk kontes , tetapi adalah pertarungan nyata, pertarungan yang hebat, sekali meninju saja bisa berdarah-darah, membuat orang merasa ketakutan.

Aku termasuk wanita yang lemah lembut, setelah melihat adegan ini, merasa pertarungan yang di dalam tv adalah permainan anak-anak, tetapi, di dalam hatinya juga merasa amat takut.

Dalam perjalanan pulang, aku masih merasa belum bisa move-on dari adegan-adegan yang aku lihat sebelumnya.

Disaat Fuji sedang menyetir mobil, setelah waktu yang lama, baru bertanya pada Fuji :”Apakah sebelumnya kamu berlatih seperti ini ?”

Fuji terdiam sesaat, kemudian mengangguk kepala, menjawab “Hmm”.

Aku mendengar kata-kata Fuji, tiba-tiba hati merasa sedih.

Baru umur 13 tahun!

Kesan aku terhadap Fuji yang berusia 13 tahun, adalah seorang pemuda yang kalem, berkulit putih dan bersih, berdiri dibawah cahaya matahari, sangat menarik perhatian.

Aku tidak pernah membanyangkan, pemuda yang seperti ini, ditinggalkan di tempat ini, berlatih, berlaga, bahkan bertarung nyawa dengan orang-orang dewasa.

Setelah kembali ke kota, baru saja bertemu dengan steven, tidak bisa menahan diri lagi, melompat ke dalam pelukkan Steven, merasa kehangatan yang berasal dari badannya, hati-nya perlahan-lahan menjadi hangat.

“Kenapa?” Suara Steven sedikit serak, dengan nada yang rendah dan seksi sepertinya dapat membuat telinga orang hamil.

Setiap kali, dia berbicara seperti itu, telinga ku ikut merasa sedikit panas.

“Tidak apa-apa, tiba-tiba kangen banget sama kamu.”

Sambil berkata, lenganku yang memeluk pinggang menjadi lebih erat, kemudian membenamkan wajahku di dadanya, mendengar detakan jantung dia yang kuat di dadanya.

“Aku mempunyai sebuah kabar baik untukmu.” Steven menepuk punggungku pelan dan berkata.

Aku mendongak dari pelukkannya, menatap dia dengan ekpresi yang penuh dengan harapan : “Apa kabar baiknya?”

“aku sudah menyelidiki hal-hal tentang Siro dan Lulu.”

Setelah mendengar kata-kata Steven, aku langsung menjadi semangat.

Kemudian menatap Steven dengan mata yang berkaca-kaca.

Steven berdiri, kemudian membalikkan badan, mengeluarkan sebuah amplop dokumen dari laci, kemudian memberikan pada ku.

Aku membuka amplop, mengeluarkan dokumen-dokumen yang di dalam, membaca perlahan-lahan, semakin aku membaca, semakin aku merasa kaget dan menutup mulut!

“Siro dan Lulu dulunya adalah mahasiswa miskin yang dibiayai oleh keluarga Demina, menurut penyelidikanku, pada saat kuliah, mereka berdua sangat dekat, sepertinya sedang pacaran.” Steven menatap aku dan berkata.

“Apabila begitu, Siro sengaja mendekati ibu ku?” Aku mendongak, melihat Steven dan bertanya.

Steven mengangguk kepala: “Sepertinya ada kemungkinan ini, lagipula Keluarga Demina hanya mempunyai Weni Demina satu anak perempuan, alhi waris tetap, jangankan Siro, banyak orang yang berkelas atas mengincar daging berlemak ini, pada saat itu, para pengejar yang di sekeliling ibumu seperti ikan mas crucian yang menyebrang sungai .”

Setelah mendengarkan deskripsi dari Steven, aku ketawa: “Tetapi berapa banyak dari mereka adalah benar-benar tulus hati, mereka semua tertarik hanya karena kekayaan dan status keluarga Demina.”

Steven mengangguk kepala.

“Siro untuk mengalahkan para-para pengejar tersebut, berusaha keras, sehingga membuat ibumu jatuh cinta sedalam-dalamnya pada dia, dan pada akhirnya bersikeras ingin menikah dengan dia.”

Berkata sampai sini, Steven tertegun: “Tetapi Siro menyebunyikan ambisi dengan sangat baik, sehingga pada akhirnya berhasil menyembunyikan dari kakekmu juga.”

Aku melihat data-data yang diatas, menujuk, tersenyum pahit dan berkata: “Lihat, sebuah kecelakan mobil, Siro menyelamatkan Weni Demina, tidak hanya berhasil mendapatkan wanita cantik, tetap juga membuat keluarga Demina menerima dia menjadi menantu,”

“Menggunakan strategi seperti ini, tidak heran dia bisa berhasil.”

Aku menunjuk isi yang di yang diatas kertas, tersenyum pahit dan berkata.

Tetapi terhadap hal-hal ini, aku tidak berhak untuk berkomentar, karena apabila mereka berdua tidak bersama, mungkin tidak ada aku disini.

Aku tidak ingin mengakui bahwa ayahku sangat licik, tetapi faktanya seperti ini, untuk mendapatkan daging lemak keluarga Demina, untuk mewujudkan keinginannya, ayah kandung-ku, dia benar-benar berusaha keras.

Steven mendengar kata-kataku, menyesap teh dan berkata: “Dibandingkan dengan bisnis keluarga Demina yang begitu besar, itu hanya termasuk patah tulang di kaki kanan saja, dianggap saja setimpal.“

“Dia sangat berhati-hati, begitu banyak tahun menjalinkan hubungan diam-diam dengan Lulu, tidak menyangka tidak ada satupun yang menyadari, selain itu, Lulu juga sangat menakutkan, tidak menyangka dia bisa menerima.” Aku melihat isi yang di dalam, tatapan mata menjadi serius, kemudian mengelengkan kepala dan berkata.

“Tahun 1990, Bulan November, Sunni lahir, lihat, hanya satu bulan lebih kecil dari aku saja.”

Memikirkan ini, aku berpikir ketika ibuku sedang hamil, ayahku membuat orang lain hamil pada waktu yang sama, menijikan sekali.

Yang membuat aku lebih kaget adalah, Tahun 2007, Bulan Januari, Lulu pergi ke Amerika untuk melahirkan, melahirkan putranya Haohao.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu