Perjalanan Selingkuh - Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?

Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?


"Pak Steven."


"Berikan laporan penjualan bulan ini kepada saya."


“Disini, seperti yang bisa bapak lihat, di kuartal tahun ini, penjualannya meningkat sebesar 10%..."


Suamiku sedang mendiskusikan masalah pekerjaan dengan serius dengan pacarku, sedangkan aku istrinya, sedang berada di depannya sendiri melakukan hal seperti ini dengan atasannya.


Yang memalukan adalah, walaupun Steven tidak bergerak sedikitpun, tapi aku dapat merasakan, terlebih aku melakukannya di hadapan David, tidak terduga aku merasakan senang di saat ketakutan.


Steven dengan normalnya menanyakan David beberapa pertanyaan, dan membiarkannya meninggalkan ruangan.


Dengan kepala tertunduk, aku saat mendengar semua laporan pekerjaan David terhadap Steven sangat gembira, ini tidak sulit ditebak, bagaimanapun ambisi David sangat besar, mendapatkan apresiasi yang cukup dari atasannya adalah keinginan dari kerja kerasnya selama ini.


Tapi David memiliki penglihatan yang sangat baik, melihat ada wanita yang sedang bersandar pada Steven, sebagai laki-laki sewajarnya mengetahui apa yang dilakukannya, tapi Ia berpura-pura seakan-akan tidak melihat apa-apa, dapat melaporkan pekerjaannya tanpa mengubah ekspresinya, sangat dapat terlihat kepintarannya.


Hingga David pergi, aku baru mengangkat kepalaku, tidak tahu apakah ini jengkel atau malu.


"Tidak terduga situasi seperti ini kamu dapat merasakannya." Steven seperti tersenyum tapi juga tidak tersnyum melihatku.


Aku menggerakkan tubuhku dan tanpa menunjukkan sedikitpun kelemahanku aku menjawab:"Pak Steven bukannya juga sangat tertarik?"


"jadi kita sama."


sambil berkata, Steven melanjutkan posisi yang  sebelumnya kami lakukan.


Kali ini, kami melakukan permainan ini di dalam kantor hingga siang hari, Pekerja-pekerja lain pun sudah istirahat di waktu ini, perutku pun sudah sangat kelaparan, namun kakiku yang sakit ini membuatku tidak ingin bergerak. Steven langsung menggendongku keluar ruangannya.


Aku tidak tahu apakah karena peduli karena wajahku tertampar atau tidak, aku merasa Steven hari ini sangat menurutiku. Kalau saja aku tidak memiliki alasan itu, akan dengan sangat mudah jatuh kedalam kelembutannya.


Aku selalu sangat mengerti, kami berdua seperti dua buah jalur, terkadang saling bersilangan, tapi setelah melewatinya, semakin berjalan menjadi semakin jauh.


Saat aku ingin pergi makan, demi untuk menghindari David dan Ling Ling, aku meminta Steven agar kami makan di tempat yang agak jauh dari kantor, saat melewati toko obat di perjalanan, Steven menghentikan mobilnya, dan berkata kepadaku:"Kamu tunggu saya sebentar."


Tidak lama kemudian, dia kembali dengan membawa sebotol air mineral di tangannya dan memberikanku sebuah kotak.


"Minum obatnya."


Aku melihat di tangannya terdapat obat kontrasepsi, aku tidak pernah meminum obat semacam ini, walaupun setelah kami melakukannya Steven selalu menyuruhku membelinya, tapi aku berpikir kalau aku memiliki kelainan ovarium. Setelah mempersiapkan kehamilan selama 3 tahun, baru sukses hamil sekali kemarin, jadi aku merasa melakukan iniselama beberapa hari bersama Steven tidak mungkin hamil.


Tapi akupun tahu, Steven sangat memperhatikan hal ini, agar dia tenang, aku mengambilnya dan langsung menyimpannya.


"kenapa? kamu sangat takut aku setelah hamil nanti bergantung denganmu?" aku tersenyum kecil kepadanya.


Sebenarnya, saat aku menanyakan pertanyaan ini, hatiku merasa tidak nyaman. Tidak tahu bagaimana mengatakanya, hanya saja aku merasa sedikit sedih. Walaupun aku tidak menginginkan apapun, tapi sebagai seorang wanita yang sudah menikah, aku sudah mendapatkannya.


"Memiliki anak di luar nikah, adalah tidak tanggung jawab terhadap anak." Steven melihat wajahku dengan serius.


terbesit David di pikiranku, juga teringat dengan Ling Ling dan bayi di kandungannya, dengan senyuman terpaksa:"Kalau saja David dapat melakukan hal yang sama deganmu, mungkin kita tidak dapat berjalan hingga tahap ini."


Aku bahkan berpikir, kalau saja David tidak membiarkan Ling Ling hamil, atau tidak meminjam hutang untuk membelikan Ling Ling rumah, aku masih dapat bersedia untuk kembali, bagaimanapun, perasaan kami selama 7 tahun.


Tapi tidak ada kata jika. Bukankah aku seharusnya senang, senang karena hidupku tidak serendah itu.


"Tapi kalau tidak begini, kamu tidak dapat bertemu saya?" kata Steven, sambil merangkul pinggulku dan mencium keningku.


Yang dilakukannya, membuat hatiku bergetar dan melompat-lompat. Ternyata, laki-laki juga dapat membuat hati wanita bergejolak

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu