Perjalanan Selingkuh - Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal

Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal


"Anak?" aku mencemooh dan berkata:"Kamu jelas-jelas tahu kalau aku sulit hamil, mempersiapkan kehamilan hingga 3 tahun baru dapat hamil, juga karena kamu dan kekasihmu itu aku jadi keguguran, kamu sekarang masih memiliki muka untuk membicarakan hamil denganku?"


Setelah mendengar kata-kataku, David sangat malu, lalu dengan nada yang meninggi:"Linda, aku sudah berapa kali mengatakan maaf padamu, kamu masih terus mengungkitnya?"


Aku tidak menduga, kehidupan seorang anak di mata David hanya dengan kata maaf dapat terselesaikan.


"Kalau meminta maaf ada gunanya, apa gunanya ada polisi? Itu adalah kehidupan seseorang, dia adalah anak kita." Aku menatap David dengan penuh kekecewaan.


"Coba kamu katakan bagaimana? Aku sudah memberitahumu, tidak ada salahnya menunggu bayi yang ada di perut Ling Ling lahir, lalu aku akan mengganti kerugianku pada kamu, lagipula merawat anak dari kecil hingga besar, sama seperti merawat anak kandung sendiri, kamu menjadi---"


"Berhenti, hentikan mobilnya---" Aku dibuat bingung dengan pikiran David yang tidak tahu malu.


Dia menginginkan bayi yang dikandung Ling Ling menggantikan posisi anakku? Mana mungkin? Walaupun anakku sudah pergi meninggalkanku, tapi di dalam hatiku anakku tidak tergantikan.


Terlebih lagi Ling Ling adalah musuhku, aku harus membesarkan anak dari musuhku, otakku masih normal.


David tidak menghentikan mobilnya, aku langsung membuka pintu mobil dan loncat turun, David melihatku terlalu gila sehingga mau tidak mau menghentikan mobilnya, mobil masih belum berhenti sepenuhnya aku sudah turun dari mobil, lalu aku berjalan ke arah sebaliknya.


Pada awalnya David masih mengikutiku, dan terus menerus meneleponku, aku melihat panggilan masuk darinya langsung ku tolak. Pada akhirnya dia tidak meneleponku lagi, dan dia pun pergi kembali ke arah pulang.


Aku tidak tahu harus berjalan ke arah mana, mengingat kata-kata yang dikatakan David membuatku sangat sedih, aku tidak menduga, pria yang aku cintai selama 7 tahun menunjukkan sifat aslinya, dan aku benar-benar merasa asing dengannya.


Saat aku sedang terbenam dalam kenangan masa lalu, sebuah mobil berhenti di hadapanku.


"Naik!" terdengar suara yang akrab.


Aku mengangkat kepalaku dan melihat Steven yang berada di dalam mobil. Aku membuka pintu mobil dan duduk di dalamnya, dia memberikanku sehelai tissue:"kenapa setiap bertemu denganmu selalu saat kamu sedang di situasi sulit seperti ini?"


Aku baru menyadari, ternyata tanpa kusadari air mataku menetes memenuhi wajahku.


"Kamu mau pulang?" Steven bertanya.


"Tidak, pergi kemanapun boleh, tapi tidak mau pulang."


Aku menunduk, berkata dengan wajah yang cemberut.


Mendengarku, Steven langsung berputar arah, dengan kondisiku yang sedang sangat sedih ini, akupun tidak peduli Steven akan membawaku kemana.


Ketika Steven membuka pintu mobil, aku baru melihatnya dengan jelas, ini ternyata adalah hotel saat pertama kali aku dengan Steven bertemu.


Aku langsung mengerti, ini adalah undangan tanpa pembicaraan, tapi, akupun tidak menolak, hatiku penuh kesedihan, sepertinya hanya dengan menggila bersama dengan Steven baru bisa mengurangi kesedihan dalam hatiku. Dalam waktu yang bersamaan ini juga adalah sebagai balas dendam diam-diamku terhadap David.


Di dalam hotel, aku sambil menangis, sambil memeluk Steven, dan lalu aku melepaskan jasnya.


Ciumanku yang buruk pada tubuhnya, aku menggigitnya, membuat lipstik merahku membekas pada tubuhnya.


"Jangan terburu-buru---" Steven menekankan suaranya di pada telingaku, akan tetapi hati dan pikiranku sangat ingin melakukan sesuatu hal yang dapat melegakan kesedihanku.


Kelihatannya selama pikiranku berhenti, hari yang penuh kesedihan itu dapat tenggelam.


"Tidak perlu pemanasan, kamu hanya perlu membuatku untuk tidak memikirkan hal-hal buruk itu." Sambil berkata aku melepaskan celananya.


Setelah mendengar kata-kataku, tatapan matanya menggelap, dengan nadanya yang rendah dan terdengar mengerikan:"Linda, kamu jangan menyesal."

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu