Perjalanan Selingkuh - Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
Aku tidak begitu optimis seperti Sisi, ketika aku sedang mengalami kesulitan mencari pekerjaan, kemudian orang tuaku barusan menjual Giok Keselamatan, Keluarga Demina belakangan langsung memanggil polisi untuk datang ke rumahku. Sangat jelas, keluarga Demina mengirim orang untuk mengikuti dan menyelidikiku. Gerak-gerikku semua ada di bawah mata mereka.
Memikirkan hal ini, hatiku merasa dingin.
Ketika aku berpikir tentang sertifikat medis di acara pernikahan, aku merasa merinding, aku tidak menyangka bahkan pada kehamilan ketiga Weni pun tahu, aku tidak tahu apakah dia tahu sebelumnya, atau setelah penyelidikan baru-baru ini?
Jika dulu, aku pikir Sunni tidak akan diam saja membiarkan aku hamil anak Steven. Jika dia ingin melakukan sesuatu terhadapku, apa yang akan dia lakukan?
Mungkin itu konspirasi pikiranku, semakin aku berpikir, semakin aku curiga.
Karena aku juga melakukan pemeriksaan pertama kalinya untuk hamil, pada saat itu dokter tidak mengatakan bahwa itu adalah kehamilan ektopik, tetapi ketika diperiksa kembali minggu depannya, dikatakan sebagai kehamilan ektopik ...
Aku tidak tahu apakah itu karena efek psikologisku, aku memikirkan mata dokter yang rumit dan merasa bersalah hari itu, dan aku berkeringat.
Jika tebakanku benar, maka perlakuan Keluarga Demina terlalu mengerikan.
Tidak - jika itu memang kebenarannya, aku tidak akan pernah memaafkan mereka.
Batas kesabaranku adalah anak. Jika mereka benar-benar berani melakukan apapun terhadap anakku, aku akan bekerja keras untuk mendapatkan keadilan kembali untuk aku dan anakku.
“LInda, ada apa denganmu? Mengapa mukamu sangat jelek?” Sisi menatap mukaku pucat dan bertanya dengan wajah khawatir.
Aku melihat ke Sisi: "Sisi, aku ingin melakukan pemeriksaan rahasia. Bisakah Kamu membantu aku menemukan rumah sakit dan dokter yang dapat dipercayai? Selain itu, hasilnya juga harus dirahasiakan."
Sisi terkejut dengan sikap seriusku. Dia menarik tanganku dan bertanya dengan gugup: "Linda, kamu tidak memiliki penyakit terminal apapun, bukan?"
Ketika mendengarkan kata Sisi, aku terdiam beberapa saat.
"Bukan -"
Aku tidak tahu bagaimana memberitahu Sisi tebakanku. Mungkin hal ini terlalu aneh, atau luar biasa, Sisi belum tentu percaya padaku.
Aku tidak ingin memikirkannya ke arah ini, tetapi begitu aku menemukan ide itu, aku tidak bisa menghentikannya.
“Bisakah hal ini disembunyikan dari keluarga Demina?” Aku menatap Sisi dan bertanya.
Sisi mengangguk dan meyakinkan aku: "Kamu jangan khawatir, keluargaku memiliki saham di sebuah rumah sakit, ada seorang dokter didalamnya merupakan teman sekelas SMA kakakku, dia merupakan dokter ginekologi, dia dapat membantumu memeriksa dan pasti akan dirahasiakan. ”
"Kalau gitu bagus."
“Linda, ada apa, dan perlu waspada terhadap Keluarga Demina, Apakah ini penting?” Sisi menatapku dengan khawatir.
"Aku hanya ingin tahu hasilnya. Jika aku tidak memeriksanya, aku tidak akan tidur nyenyak."
"Kalau gitu bagus, hal ini akan aku melakukannya dengan benar. Yakinlah, meskipun Keluarga Demina kuat, tetapi juga ada banyak orang kaya dan berkuasa di Kota Jakarta. Keluarga Demina tidak bisa menutupi semuanya di sini." Sisi berkata dengan lembut untuk menghiburku.
Bir yang awalnya dibawa untuk perayaan sudah semua diminum oleh kami berdua, sayang sekali, suasana minumnya tidak terlalu bahagia, hanya bisa dianggap sebagai mabuk-mabukan.
Setelah Sisi mabuk, dia bahkan menangis dan berteriak memanggil Adit. Dia juga sambil berteriak: “Dunia ini, siapa yang tidak bisa hidup jika berpisah dengan yang lain? Mengapa kita harus menggantung di pohon yang sama?”
Lalu dia marah dengan tidak jelas, dan memaki Adit adalah bajingan.
Dan aku memikirkan Steven, dan ketidakpedulian Steven kepadaku, aku juga ingin sekali belajar cara Sisi marah, tampaknya hanya dengan cara ini, dapat melampiaskan ketidakenakkan dalam hati.
Dalam kesan terakhirku, aku dan Sisi hampir bergiliran bergegas ke toilet muntah.
Sampai semua isi perutku dimuntahkan, dan kemudian aku berbaring di lantai dan tidur.
Setelah bangun, matahari di luar terik, aku mengucek pelipis yang sakit setelah mabuk, dan kemudian aku melihat Sisi, yang meletakkan kakinya di pahaku dan tertidur.
Dia memegang botol bir di tangan kanannya dan cakar ayam di tangan kirinya, aku tersenyum meilhat adegan ini.
Kemudian aku mengulurkan tangan dan membangunkannya: "Sisi, ayo bangun."
Ketika Sisi bangun dengan tersandung, baru saja mengulurkan tangan dan melihat kaki ayam berminyak di tangannya, dia melemparnya ke tempat sampah dengan tampilan wajah kekecewaan, dan kemudian melihat sekeliling kamar dengan rambut seperti sarang ayam.
“Aku mabuk tadi malam. Apa yang terakhir aku lakukan? Mengapa aku tidak mempunyai ingatan sama sekali?” Sisi menggaruk kepalanya dan tampak bingung.
Aku tidak minum sebanyak Sisi, dan masih ada beberapa ingatan terakhir, aku ingat bahwa aku dan Sisi sama-sama mengabaikan penampilan, dan otakku melewati garis-garis hitam.
"Jangan mempedulikan hal ini lagi, bantu aku berkemas, dan urusan rumah sakit ingat untuk menghubunginya."
Sambil mengatakan, aku berdiri di antara sampah-sampah, dan kemudian mulai membersihkannya.
Sisi memberi isyarat ok: "Tidak masalah."
Kemudian dia mencium bau pakaian di tubuhnya dan tampak jijik. Dia berdiri dan berjalan menuju kamar mandi: "Tidak, aku harus mandi dan ganti baju, kalau tidak aku akan mati akibat bau menyengat."
Setelah Sisi keluar dari kamar mandi, aku sudah membersihkan kamar, Sisi membungkus tubuhnya dengan handuk mandi, dan menemukan satu set pakaian di lemariku dan memakainya.
"Melihatmu begitu mendesak, aku pulang dulu. Masalah ini tidak membutuhkan bantuan orang tuaku. Kakakku sudah dapat membantu." Dia berkata kepadaku sambil membawa pakaian yang telah dia ganti.
“Sisi, terima kasih!” Aku memeluk Sisi.
“Hubungan apa antara kita berdua? Kamu adalah teman sejati dalam hidupku. Sudah, aku akan membantumu menyelesaikan masalah ini.” Sisi menghiburku dengan menepuk pada pundakku.
Setelah Sisi pergi, sorenya langsung dapat kabar dan mengatakan bahwa dia telah menghubunginya. Dia meminta aku menunggu di hotel. Dia akan menjemputku nanti.
Sepanjang jalan, Sisi penasaran dengan pemeriksaan yang ingin aku lakukan.
"Kamu tidak hamil, pemeriksaan apa yang kamu mau lakukan?"
"Aku curiga bahwa hamil yang terakhir kali bukanlah kehamilan ektopik," aku memberitahukan Sisi keraguanku.
“Apa?” Sisi tiba-tiba menghentikan mobil dan menatapku dengan tidak percaya.
Setelah waktu yang lama, Sisi tergagap dan berkata: "Linda, hal ini sangat serius."
"Aku hanya curiga, jadi aku ingin mencari dokter dan memeriksanya lagi untuk melihat apakah bisa dilihat dari bekas luka aku melakukan operasi terakhir."
Ini hanya sebuah tebakan, dan hasil hanya bisa ditunggu setelah pemeriksaan.
Sisi menyetir mobil dengan sangat cepat. Tidak lama kemudian, kami tiba ke rumah sakit. Karena sudah memberitahunya di awal, aku langsung dibawa ke kantor dokter oleh Sisi.
Dokter itu masih sangat muda dan berusia lebih kurang 30 tahun. Dia terlihat cantik dan murah hati. Setelah aku memberitahu alasannya, dia berkata kepada aku, "Kamu berbaring di ranjang dulu, aku akan melihat di mana kamu melakukan operasi."
Aku berbaring di ranjang rumah sakit sesuai dengan instruksinya.
Dia memeriksa di daerah bekas luka operasi, selama proses itu, dia mengerutkan kening, tampak serius dan suasananya pun agak tertekan.
“Bagaimana?” Aku bertanya dengan gugup.
Novel Terkait
Dark Love
Angel VeronicaMeet By Chance
Lena TanBack To You
CC LennyAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaBehind The Lie
Fiona LeeSang Pendosa
DoniHarmless Lie
BaigeCantik Terlihat Jelek
SherinPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya