Perjalanan Selingkuh - Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
"Dari posisi bekas luka operasi, kamu hanya melakukan aborsi biasa saja, tapi nanti kamu menahan urinmu dulu, aku akan memeriksanya lagi untuk konfirmasi lebih lanjut."
Kata-kata dokter hampir mengonfirmasi dugaan hatiku, dan hatiku merasa dingin.
Memikirkan hal ini, aku marah sampai seluruh badan gemetar sehingga hampir tidak bisa berdiri.
Sisi juga tampak pucat dan bertanya padanya: "Apa artinya itu? Linda hanya melakukan aborsi biasa, bukankah itu kehamilan ektopik?"
"Dilihat dari posisi bekas luka operasi seperti itu, tapi lebih baik memeriksanya lagi dengan alat lebihcanggih."
Sisi mengepalkan tangannya dan tampak marah: "Jika mereka benar-benar melakukan ini, mereka melakukan kejahatan. Aku tidak akan mengampuni mereka."
Setelah itu, Sisi menoleh ke arahku: "Linda, apakah catatan medis terakhirmu masih ada?"
"Aku hanya punya catatan medis kunjungan pertama, untuk kunjungan kehamilan ektopik tersebut aku lupa mengambilnya." Pada saat itu ketika aku mendengar berita kehamilan ektopik, aku langsung bingung dan mana bisa memperhatikan catatan medis dan sejenisnya lagi.
Sekarang dipikir-pikir, dokter itu seharusnya dengan sengaja tidak memberikannya kepadaku.
Bahkan jika di kemudian hari aku pergi mencari dokter untuk balas dendam, bisa diperkirakan bahwa pihak dokter tidak akan mengakui, dan hanya akan mengakui aku melakukan aborsi biasa.
Memikirkan hal ini, aku merasakan kemarahan di hatiku.
“Jangan khawatir, kamu minum air dulu, nanti aku akan memeriksanya lagi.” Dokter dengan cepat menghiburku, lalu mengambil segelas air dan menyerahkannya kepadaku.
Untuk dapat memeriksa lebih cepat, aku sekaligus minum tiga gelas air.
Setelah beberapa menit, aku berbaring di tempat tidur lagi, menunggu dokter untuk memeriksa dengan peralatan.
Ketika pemeriksaan selesai, dokter menatapku dan bertanya, "Mengapa kamu memasang cincin kontrasepsi dalam rahim?"
"Cincin kontrasepsi?" Aku terkejut.
"Apakah kamu salah melihatnya?"
"Bagaimana mungkin, aku telah melihatnya beberapa kali, dan kamu benar-benar memasang cincin kontrasepsi dalam rahim."
Kata-kata dokter membuatku terkejut, aku sendiri sudah memiliki kondisi fisik susah untuk hamil. Bagaimana mungkin aku masih memasang cincin kontrasepsi? Lagipula, pada saat itu aku sudah putus dengan Steven dalam status single. Apa gunanya aku memasang cincin kontrasepsi?
Semua ini pastilah ada seseorang yang mengontrol di belakang, pertama-tama menipuku bahwa hamilku adalah kehamilan ektopik, setelah melakukan aborsi, kemudian memasang cincin kontrasepsi dalam rahimku, serangkaian tindakan ini, benar-benar sangat kejam.
“Operasi terakhirku sebenarnya bukan kehamilan ektopik, kan?"
Dokter mengangguk, "Operasi yang kamu lakukan terakhir kali hanyalah aborsi normal."
Aku tidak tahu bagaimana aku keluar dari rumah sakit, dan di pikiranku semua kata-kata dokter.
Sisi juga dalam keadaan diam yang jarang terjadi. Setelah waktu yang lama, dia menoleh ke arahku: "Kita harus kembali ke Shanghai, dan kemudian pergi mencari bukti. Yakinlah, aku akan membawa dokter yang tidak bermoral tersebut ke pengadilan."
Aku menutup mata dan bersandar ke kursi: "Yang paling penting adalah orang di belakangnya."
"Selain keluarga Demina, aku tidak bisa memikirkan orang lain." Aku memikirkan ini, dan hatiku dipenuhi dengan kebencian yang mendalam.
"Aku akan membantumu menyelidikinya."
Aku mengangguk, Sisi adalah seorang pengacara, dan dia mahir dalam aspek ini, aku hanya bisa mengandalkannya sekarang.
Sejujurnya, aku membenci diriku sendiri sekarang. Bagaimana aku bisa percaya dokter tersebut dengan mudah? Jika aku lebih waspada dan pergi ke rumah sakit lain untuk memeriksa beberapa kali lagi, bisakah aku mencegah terjadinya tragedi seperti ini?
Aku menundukkan kepala dan menyentuh perutku yang rata. Aku hanya merasa bahwa aku benar-benar ibu yang paling tidak berguna di dunia. Aku tidak bisa melindungi anakku berkali-kali.
Memikirkan hal ini, hatiku tidak nyaman seperti susah bernapas.
“Sisi, aku ingin kembali ke Shanghai hari ini.” Aku menoleh untuk melihat Sisi.
"Baik, aku akan memesankan tiketmu, mari kita kembali bersama."
Sisi membawaku ke hotel untuk istirahat, tetapi kami bertemu dengan Jason di pintu masuk hotel.
Dia mengenakan kemeja putih dan tampak agak kurus dalam angin musim gugur yang dingin. Ketika dia melihatku, matanya menyala dan berlari ke arahku dengan sedikit terburu-buru memanggilku: "Linda-"
“Bukankah kamu di Shanghai?” Aku menatapnya dengan terkejut.
"Aku baru saja kembali dan dari bandara langsung naik mobil ke sini," Jason sambil berbicara dan menarik tanganku.
Tanganku menyentuh ujung jari Jason yang dingin, dan secara refleks ingin aku tarik kembali, tetapi dipegang dengan kuat oleh Jason.
Aku ingat pengakuan cinta Jason kepadaku, dan aku merasa bersalah, jadi aku membiarkannya untuk menarik tanganku.
Setelah Sisi memarkir mobil, dia berjalan dari belakang, melihat tanganku yang dipegang Jason, dan memperingatinya: "Baik-baik terhadapnya, kalau tidak, aku akan membuatmu hidup tidak nyaman!"
Aku tahu bahwa kata-kata Sisi sebenarnya optimis terhadap aku dan Jason, tetapi dalam hatiku, aku masih belum menerimanya.
Aku sangat berterima kasih kepadanya, tetapi hatiku masih kekurangan perasaan cinta antara pria dan wanita. Bagi Jason, perasaan terbaik yang dapat aku berikan adalah perasaan cinta kakak beradik.
Terkadang aku memikirkannya, aku benar-benar tidak memiliki hati nurani.
Tapi cinta bukan melakukan bisnis, bukan berapa banyak yang kamu berikan kepadaku, aku pasti dapat membayarnya. Dalam hubungan cinta banyak segi ini, Steven berhutang padaku, aku berhutang pada Jason, dan sepertinya tidak akan pernah terbayar selamanya.
“Yakinlah, aku pasti akan baik terhadap Linda.” Jason memegang tanganku dan tersenyum dengan cerah terhadap Sisi.
Sisi melihatnya dengan puas, dan kemudian menoleh padaku dan berkata: "Setelah aku selesai membeli tiket, aku akan menjemputmu. Kamu berkemas dulu."
Setelah itu, Sisi mengucapkan selamat tinggal dan pergi.
Jason memegang tanganku dan menatapku dengan gugup, "Kamu mau ke mana?"
"Aku ingin kembali ke Shanghai. Hal-hal di sini telah berlalu. Aku tidak bisa tinggal di sini sepanjang waktu." Ketika aku mengatakan ini, aku tertawa dengan pahit.
Berkata dengan Jason: "Jason, ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu."
Jason menatapku, dan ada sedikit kegelisahan di alisnya: "Kamu katakan saja."
“Masih kalimat itu, ayo kita bercerai!” Aku menatapnya dengan tenang.
Ini adalah pertanyaan yang sudah lama kupikirkan. Aku tidak bisa memberikan cinta yang diinginkan Jason, dan aku juga tidak bisa memberikannya kehidupan nyaman. Aku tidak bisa memberikan apa-apa, tapi aku masih mengikatnya dengan pernikahan. Tidak peduli bagaimana diperhitungkan pun, tetap tidak adil terhadap Jason, dan aku tidak boleh begitu egois.
Wajah Jason menunjukkan senyum pahit dan terluka. Dia menatap mataku dan berkata perlahan: "Linda—"
Panggilan Lindanya penuh dengan kasih sayang. Ini adalah sesuatu yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Kasih sayang semacam ini membuat hatiku merasa masam dan sakit.
"Pada tahun-tahun sebelumnya, aku tidak pernah melupakanmu. Ketika kamu masih kecil, kamu sudah tinggal dalam hatiku. Kamu telah bertumbuh dalam waktu yang lama, berakar dan bertunas, telah bertumbuh dari biji hingga pohon di langit hari ini. Aku dengan sangat susah memilikimu sekarang, bagaimana aku bisa menyerahkannya dengan mudah? "
Sambil berkata, Jason dengan lembut memelukku, dagunya menempel pada rambutku, suara penuh kesedihan dan kasih sayang yang dalam membuatku gemetar.
Aku benar-benar tidak berpikir bahwa Jason akan menyukai aku selama bertahun-tahun ... Tetapi jika ini benar begitu, mengapa Jason baru kembali sekarang?
Novel Terkait
That Night
Star AngelMy Goddes
Riski saputroDemanding Husband
MarshallAfter Met You
AmardaLelaki Greget
Rudy GoldSomeday Unexpected Love
AlexanderPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya