Perjalanan Selingkuh - Bab 282 Pengkhianatan

Setelah mengatakannya, dia meletakkan tangan diatas bahuku : “Jangan takut kalah, lakukanlah dengan berani, Keluarga Demina masih sanggup menahan kegagalan sekecil itu.”

Mendengar apa yang dia katakan, hatiku perlahan menjadi jauh lebih tenang.

“Ma, belakangan ini kamu kenapa? Beberapa kali aku melihatmu bekerja sampai larut malam, kenapa begitu tidak memperhatikan kesehatanmu sendiri?”

Aku menatapnya dengan wajah cemas.

Mungkin karena belakangan ini sering bekerja lembur sampai larut malam, membuat wajah Weni terlihat agak buruk.

Membuat orang melihatnya merasa tidak tega.

“Aku tidak apa-apa, tidak perlu mengkhawatirkanku.” Ada ekspresi canggung sekelibat dalam mata Weni, lalu dia menjawab dengan mengalihkan tatapannya.

“Sebaiknya kamu menjaga kesehatanmu terlebih dahulu! Setelah tubuh sehat, menikahlah dengan Steven, berikan seorang cucu padaku secepatnya, itu akan jauh lebih baik.”

Mendengar apa yang Weni katakan, aku baru teringat, sepertinya aku dan Steven sudah beberapa hari tidak bertemu.

Mengingat ini, ada rasa pahit yang membubuhi wajahku.

“Sekarang aku sudah beberapa hari tidak berjumpa dengannya.”

Mendengar apa yang kukatakan, Weni juga sedikit terkejut.

“Akhir-akhir ini sibuk sampai tidak ada waktu senggang, sampai tidak memperhatikan situasi kalian berdua, ada apa dengan kalian? Bertengkar?” Weni menatapku dengan wajah aneh.

Aku hanya tersenyum pahit dalam hati.

Kalau marah masih mudah diselesaikan, paling tidak tahu penyebabnya, namun yang terjadi sekarang, aku merasa tanpa terasa ada masalah diantara hubunganku dan Steven, namun yang paling gawat adalah masalah apa aku juga tidak tahu.

“Kami baik-baik saja.” aku segera menggeleng.

Bagaimanapun, aku tidak ingin meninggalkan kesan yang buruk untuk Steven dihadapan Weni .

Mendengar apa yang kukatakan, ada ekspresi curiga di wajah Weni : “Apakah kalian bertengkar? Sudah beberapa hari tidak melihat Steven. ”

“Tidak.” Aku menggeleng.

Ucapan ini memang benar, tidak ada pertengkaran diantara kamu, kami bahkan waktu untuk bertengkar pun tidak ada.

“Sudahlah, besok akhir pekan, kamu istrahatlah satu hari, ajak Steven jalan-jalan untuk mempererat hubungan kalian, kalau tidak nanti disangka aku terlalu kejam, sampai-sampai tidak memberikan waktu kencan untuk kalian!”

Mendengar apa yang dikatakan Weni, mataku langsung bersinar, aku segera mengangguk.

Jujur saja,beberapa hari ini, meskipun akhir pekan pun Weni terus menarikku untuk bekerja, bahkan membawaku dinas keluar kota.

Namun, belakangan ini aku tidak bertemu dengan kejadian seperti saat itu lagi, entah karena sudah membawa bodyguard sehingga dalang dibalik kejadian itu tidak berani gegabah lagi atau kenapa, intinya kehidupanku kembali tenang seperti sebelumnya lagi sekarang.

Keesokan paginya, aku merapikan diri, berdandan, lalu bertanya pada Steven dan mengetahui dia berada di apartemen yang berada disamping kantor, aku langsung menyuruh supir untuk mengantarku kesana.

Aku berdiri didepan pintu apartemen Steven dan menekan bel dengan hati riang.

Namun sungguh tidak menyangka, orang yang membuka pintu ternyata malah wanita yang berada di sisi Steven saat itu.

Ketika melihatnya, senyum diwajahku seketika lenyap.

“Siapa kamu? Kenapa kamu bisa ada disini?”

Amarah dalam hatiku seketika memuncak, aku langsung mendorong wanita itu kesamping dan berjalan masuk ke dalam kamar.

Dan ketika aku melihat Steven keluar dari dalam kamar mandi dengan hanya mengenakan sehelai handuk saja, hatiku terhenyak.

Melihat ini semua, hatiku bagaikan tersumbat oleh sebuah batu besar dan membuatku merasa begitu sesak.

Aku memaksakan diri untuk tersenyum dan bertanya : “Aku berikan kesempatan untuk menjelaskan.”

Lalu mundur beberapa langkah dan duduk di sofa, aku tidak tahu apakah aku masih punya tenaga untuk berdiri, merasa kakiku terasa begitu lemas.

“Seperti yang kamu lihat.”

Wanita itu tersenyum begitu lebar sambil merangkul lengan Steven.

Lalu berkata sambil melihat kearahku : “Kamu masih belum tahu bukan! Steven sudah kembali ke Keluarga Wen, sekarang sudah menjadi calon penerus yang paling penting dikeluarga Wen, dan aku adalah wanita yang dijodohkan oleh Keluarga Wen, Becca.”

Kembali ke Keluarga Wen?

Bagaimana mungkin? Reaksi pertama yang muncul dalam kepalaku adalah tidak mungkin.

Dan yang terpenting adalah pemegang kendali dikeluarga Wenadalah adik dari kakek Steven, dan hubungan Steven sama sekali tidak sebaik itu dengan Keluarga Wen.

“Putra Verto sudah gagal, dan Verto sudah diturun dari jabatannya dengan berbagai alasan, sekarang kakek Steven kembali memegang kendali di keluarga Wen, dan penerus tunggalnya hanya Steven, jadi sudah seharusnya Steven kembali ke Keluarga Wen, dan aku otomatis menjadi calon istri Steven yang dipilih ole Keluarga Wen.”

Berkata sampai disini, ada senyum bangga yang mengembang di wajah wanita ini.

“Tidak mungkin.”

Aku menatap wanita itu dengan wajah tidak percaya, lalu kembali mengalihkan pandangan kearah Steven.

“Apanya yang tidak mungkin? Pria seperti Steven, hanya wanita sepertiku yang pantas untuknya, dan lebih pantas bersanding dengannya.”

Setelah mengatakannya, wanita itu sengaja mengecup wajah Steven.

Api amarah dalam hatiku semakin memuncak.

Membayangkan ini, aku langsung menyerang wanita itu.

Wanita ini langsung mengulurkan tangan dan membalasku.

Gerakannya begitu sadis, tangannya juga sangat cepat, hanya dengan beberapa serangan saja aku sudah hampir kena serangannya.

Melihat tangannya menuju leherku, Steven baru mengulurkan tangan dan menghadang diantara kami.

“Steven, kamu mau membantunya?”

wanita itu menatap Steven dengan wajah tidak percaya.

“Jangan sentuh dia.”

Steven melontarkan tiga kata dengan dingin.

Hatiku langsung merasa senang, ini membuktikan bahwa Steven masih mencintaiku.

Benar! Meskipun tidak tahu apa yang terjadi, namun aku tahu, Steven tidak mungkin berpindah hati secepat itu.

“Steven. ”

Aku menatap Steven dengan wajah senang, tanganku merangkul lengan Steven tanpa tertahankan. Steven menepis tangku, ada rasa bersalah dalam matanya : “Maaf!”

Mendengar kata maaf ini, hatiku tersentak, aku bertanya sambil memaksakan senyman : “Minta maaf apa!”

“Apakah kamu masih tidak mengerti? Dia mencampakkanmu, makanya mengatakan maaf.” Wanita itu menatapku dengan senang.

“Tutup mulutmu.”

Aku tidak sanggup menahan diri dan membentak wanita itu.

Lalu kembali mengalihkan pandangan kearah Steven dan memaksakan diri untuk tersenyum : “Aku ingin kamu mengatakan padaku, jelaskan padaku.”

Aku tidak percaya, aku tidak percaya Steven berpindah kelain hati begitu saja, aku butuh sebuah alasan.

Steven menatapku dengan wajah bersalah : “Aku memutuskan untuk kembali ke Keluarga Wen, kakek adalah satu-satunya keluargaku yang tersisa, aku tidak bisa mengabaikannya.”

Mendengar apa yang dikatakan Steven, sebuah tamparan melayang ke wajahnya.

“Brengsek kamu.”

“Apakah kamu sudah tidak menginginkan Keluarga Himura ?”

“Jingli membunuh ibuku, dia adalah dalam pembakaran kapal itu, Lulu dari belakang menghasut Nindy, yang membatu dibelakang selain Rufinmasih ada Verto, dan ayahku malah membawa dalang masalah ini pulang kerumah.

Bicara sampai disini, ada senyum dingin yang muncul diwajah Steven.

Lalu berkata : “Apalagi, saham Keluarga Himura sebagian besar sudah berada ditanganku, aku sama sekali tidak berniat melepaskannya, dan harta kekuasaan Keluarga Wen, sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan Keluarga Sheng, pilihanku kali ini adalah pilihan yang paling tepat.”

“Aku tidak percaya, aku tidak percaya, kamu bukan orang seperti itu.”

Aku menatap Steven sambil menggeleng dengan wajah tidak percaya.

Novel Terkait

Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu