Perjalanan Selingkuh - Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku

Kalimat terakhirnya membuat hatiku tegang.

Secara pribadi memilih satu?

Ternyata aku tersudut sampai dititik ini.

Seberapa pentingnya sebuah pernikahan bagi seorang wanita itu, Weni tidak mungkin tidak tahu, tetapi dia malah memilih menggunakan pernikahan untuk menghalangiku, demi Safira, dia benar-benar rela melakukan segalanya, dan bahkan tuntutan konyol seperti itu pun bisa diajukan.

“Tante, hal-hal tentangku dan dia telah berlalu, dan juga perasaanku terhadap Safira sudah sangat jelas, mengapa masih harus memaksa?” Steven tidak bisa menahan lagi dan berkata kepada Weni.

Weni memandang Steven: "Aku sudah memberinya kesempatan untuk memilih sendiri, dan juga, Steven! Dia sampai di titik ini, juga karena kamu, semakin kamu bersikap lembut padanya, semakin Safira akan merasa tidak aman. "

Kata-kata itu sudah sangat jelas dan tidak membutuhkan penjelasan lagi.

Semakin banyak Steven membantuku, semakin banyak juga keluarga Demina akan menyerangku.

Diantara Safira Demina dan aku, meskipun Steven merasa canggung, tetapi siapa yang akan dipilihnya, itu sudah tidak usah dikatakan lagi.

“Kamu harus berpikir dengan teliti, jika tidak, begitu kamu keluar dari keluarga Demina dan keluarga Himura, tidak hanya kedua orang tua kamu, bahkan kamu juga, pasti akan segera ditangkap, giok keselamatan yang sangat kuat itu bisa membuat kamu tinggal dipenjara selama hidup.”

********(Himura adalah marga keluarga Steven)**********

Weni menatapku dengan tatapan dingin.

“Aku tahu, keluarga Himura masih berutang janji padamu, tetapi kamu tidak usah berharap, keluarga Demina tidak bisa membuat keluarga Himura untuk menggerakkan tangannya.”

Aku tahu, keluarga Himura tidak memiliki hak untuk melakukan apa-apa terhadap keluarga Demina.

Aku memikirkan orang tuaku yang masih di tahan di kantor polisi, memejamkan mata, dan akhirnya aku mengangguk dan berkata: “Baik, aku terima permintaanmu.”

Setelah berkata, aku bangkit, berbalik badan dan pergi.

Setelah keluar dari rumah Demina, aku tidak menaiki mobil Steven lagi, dia menyetir mengikutiku dibelakang, berkata: “Naik mobil! Aku akan mengantarmu!”

Aku menoleh dan menatapnya dengan tenang: “Steven, aku akan segera menikah.”

Pandangan Steven terlintas berkas cahaya kesedihan, dan pada akhirnya dia berkata kepadaku: “Maaf!”

Aku berusaha menampilkan senyuman diwajahku: “Ini adalah hal yang sangat membahagiakan, kamu seharusnya mengucapkan selamat kepadaku.”

Setelah berkata, aku berbalik badan dan pergi.

Aku akan segera menikah, tetapi masih belum tahu siapa pengantinku, Benar-benar konyol ...

Aku berdiri dipinggir jalan menunggu taksi, terus menunggu hingga tertawa, terus tertawa hingga menangis.

Awalnya ada taksi yang melewati sini, tetapi karena melihat penampilanku, mereka terkejut dan pergi, sepertinya mereka menganggapku sebagai orang gila!

Steven menghentikan mobilnya, dengan keras menarikku kedalam mobil: “Aku akan mengantarmu.”

“Steven, semakin kamu membantuku, situasiku akan semakin buruk, tolong menjauhlah dariku untuk kedepannya nanti!”

Aku merasa, kesalahan terbesar dalam kehidupanku ini adalah memiliki hubungan dengan Steven.

Steven canggung, dia menatapku dengan perjuangan dimatanya.

“Steven, jika kamu tidak mencintaiku, maka menjauhlah dariku.” Aku menatapnya dan berkata dengan sepatah dua patah kata.

Kemudian, sebuah mobil berhenti didepanku, menurunkan kaca jendelanya, ternyata itu adalah Jason.

Aku sangat ingin menyingkirkan Steven dan bertanya langsung kepada Jason: “Bisakah kamu mengantarku kebandara?”

“Bisa!”

Jason membuka pintu mobil dan aku segera masuk kedalam mobilnya, dari awal hingga akhir, aku tidak memandang ke arah Steven sama sekali.

“Apakah keluarga Demina menyusahkan kamu?” Jason sambil menyerahkan sekotak tisu kepadaku.

Aku tidak tahu harus berkata apa, permintaan Weni sangat sulit, tujuh hari? Begitu cepat? Siapa yang akan menikah denganku?

Aku tahu Weni membenciku, dia selalu merasa bahwa meninggalnya kakek Demina itu ada kaitannya denganku, maka dari itu, dia pasti sangat tidak sabar untuk secara pribadi memilihkan suami untukku.

“Aku sudah pernah memberitahumu, aku ingin kamu menjauh dari orang-orang ini.”

Aku paham dengan maksud Jason, tetapi pada saat itu, seluruh hatiku diserahkan pada Steven, bahkan jika malaikat ingin mengambilnya pun tidak bisa.

Tetapi aku tidak menyangka bahwa masyarakat ini jauh lebih rumit dari yang aku pikirkan.

Terutama keluarga yang kaya dan berkuasa, mereka juga lebih rumit dari yang aku pikirkan, kali ini juga memberitahuku, betapa seriusnya masalah kelas sosial dimasyarakat ini.

Aku hanya seorang biasa, tetapi aku malah berharap ingin menjadi seorang yang berkedudukkan tinggi, jadi ini adalah hukuman dari keserakahanku, dan ini juga pengorbanan yang harus aku korbankan.

Memikirkan hal ini, memejamkan mataku dan membiarkan air mata mengalir di wajahku.

Jason melihat kondisiku seperti ini, dia juga perlahan-lahan menjadi diam.

“Aku melihat kamu seperti ini, aku sangat khawatir, kalau tidak begini saja, aku juga kebetulan ingin pulang ke Shanghai, biar aku yang mengantarmu pulang bersama saja.”

“Tidak ---- aku ingin kembali ke kota Langfang.”

“Baik, kalau begitu aku akan mengantarmu pergi ke kota Langfang.” Nada bicara Jason membuat orang tidak bisa menolaknya, dan aku sekarang juga tidak berminat untuk memperdebatkan tentang ini.

Untungnya, jarak antara Beijing dan Langfang tidak jauh, melewati jalan raya untuk lalu lintas kendaraan cepat, akan tiba dalam beberapa jam.

Pada sore hari, setelah sampai di kota Langfang, aku meminta Jason untuk mandampingiku masuk ke dalam kantor polisi.

Aku bertanya, dimana orang tuaku.

Orang tuaku melihatku kemari, ekspresinya sangat suram, wajah mereka yang dikurung selama semalaman itu terlihat sangat pucat, melihatku, ayahku langsung bertanya kepadaku: “Bukankah kamu mengatakan bahwa semuanya dapat diselesaikan dengan lancar? Apakah kamu tahu para tetangga melihat ketika kami ditangkap? Bagaimana kami bias punya muka bertemu dengan orang lain lagi dimasa depan?”

"Pa, ma, maaf, aku tidak menyangka akan seperti ini."

Aku segera meminta maaf kepada mereka.

Ayah mendorongku: “Kamu benar-benar pembawa nasib buruk, sejak kami menjemputmu pulang, tidak pernah ada hari yang kami lewati dengan tentram.”

Tubuhku didorongnya sampai terhuyung-huyung, kata pembawa nasib buruk itu, membuat hatiku sakit seperti tertusuk jarum.

“Paman, tante, semua ini bukan salah Linda.” Jason menahanku, dan berkata dengan dingin kepada orang tuaku.

“Kamu siapa?” ayahku menatap Jason dengan tatapan tajam.

“Aku Jason, aku tinggal diseberang rumah kalian ketika dulu masih kecil.” Jason memperkenalkan dirinya kepada ibu dan ayah.

Ayahku memandang wajah Jason dan tiba-tiba mengangguk, “Ternyata kamu adalah putra keluarga Sagara.”

Setelah berkata, ayah bertanya lagi: “Bagaimana kabar orang tuamu sekarang?”

Jason mengangguk kepalanya: “Baik-baik saja.”

Ibu bertanya kepadaku: “Apakah kami sudah bisa keluar sekarang?”

“Sepertinya sudah bisa.”

Aku bergegas pergi mencari ketua polisi, tetapi siapa sangka, ketua polisi melakukan suatu panggilan telepon, setelah mengucapkan beberapa patah kata, dia menyodorkan ponselnya kepadaku: “ini, Nona Weni.”

Aku mengambilnya: “Aku sudah menyetujui syaratmu, Apakah sudah boleh membebaskan kedua orang tuaku?”

Siapa sangka, Weni berkata di ujung telepon: "Kasusnya akan dicabut ketika pas hari pernikahanmu, kamu tenang saja, orang tuamu pasti memiliki kesempatan untuk menghadiri pernikahanmu.”

Aku sangat marah hingga tubuhku gemetar.

Hanya tersisa beberapa hari lagi, bagaimana mungkin aku punya waktu untuk mempersiapkan semua ini.

Terlebih lagi, berpikir bahwa orang tuaku harus tinggal di sini selama beberapa hari lagi, aku merasa sangat tidak tenang, selain itu, aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada kedua orang tuaku.

Aku tidak tahu bagaimana aku bisa kembali kekamar dimana ayah dan ibuku dikurung, melihat tatapan mereka yang sedang menantikanku, aku berkata dengan terbelit-belit: “pa, ma, kalian tunggu dulu-----“

Sebelum aku menyelesaikan perkataanku, ayahku menamparku dengan keras.

Wajahku ditampar olehnya hingga telingaku berdengung.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu