Perjalanan Selingkuh - Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)

"Sejak kapan merawatnya?"

"Umur 10 tahun, yaitu di tahun yang sama dengan menghilangnya Safira Demina."

10 tahun? Aku ingat tanggal yang kulihat di foto itu sepertinya adalah tahun, bulan, bahkan harinya mirip dengan yang tertera di arsipnya.

Hubungan apa yang sebenarnya terdapat di antara ini semua?

Sayang sekali memoriku sebelum 10 tahun semuanya terhapus hilang, kalau tidak, mungkin aku memiliki ingatan terhadap anak perempuan itu.

Aku melihat waktu dari telepon genggamku, akhirnya memutuskan untuk menelepon dan menanyakan Ayah Ibuku.

Setelah menelepon selama beberapa saat, barulah telepon tersambung.

Baru menerima telepon, Ibu langsung memarahiku, "Mengapa hari ini kamu tidak datang ke rumah sakit?"

"Aku sudah pergi, kutinggalkan sebuah surat di rumah."

"Ayahmu masih terbaring di ranjang rumah sakit, lalu kamu pergi tanpa berkabar? Mengapa kamu sangat durhaka?" Ibu mengomeliku.

"Lalu apa yang akan aku lakukan di sana? Sudah ada dua orang suster yang merawat, aku tinggal di sana juga hanya membuat kalian marah, katakan lah, sebenarnya aku harus bagaimana?"

Hatiku juga bukannya tidak marah sama sekali, tetapi didikan Ayah Ibuku sedari aku kecil, paling banyak adalah mengajarkanku taat, tidak mudah bagi mereka merawatku hingga dewasa, bahkan beberapa tahun belakangan ini tidak berani membawaku pulang ke kampung halaman, mereka takut aku diremehkan orang-orang karena aku perempuan.

Kata-kata ini, sehari demi sehari, sudah perlahan menusuk hingga ke tulangku.

Aku seperti membawa beban berat bersamaku di setiap langkah berjalan ke depan.

Tapi aku tahu, kehidupan seperti ini, cepat atau lambat aku akan membangkang, sama seperti kala itu aku menolak pernikahanku dengan David, karakterku sudah mulai berubah sejak meninggalkan Ayah Ibu, hatiku ingin menjadi diriku sendiri.

"Ma, aku meneleponmu bukan untuk bertengkar, aku hanya ingin menanyakanmu, foto yang kulihat hari ini di dalam buku, bagaimana itu terjadi? Siapa anak perempuan dalam foto itu?" Aku langsung menyampaikan tujuanku.

Kalau tidak mengatakannya dengan begitu, mungkin aku akan dibiarkan Ibuku hingga esok pagi, lalu tidak mendapatkan jawaban yang kuinginkan.

"Foto apa? Kamu sedang melantur apa?" Nada bicara Ibuku naik menjadi tinggi.

Tapi aku tahu, ketika ia sedang ciut hati dan menyembunyikan sesuatu, suaranya akan meninggi, seakan-akan menutupi sesuatu.

"Ma, aku sudah tahu, orang itu adalah Yosi Vinna, Yosi Vinna yang menyebabkan kecelakaan, Ma, sebenarnya apa hubungan keluarga kita dengannya?"

Aku mendengar suara Ibuku yang terengah-engah dari balik telepon genggam, setelah beberapa saat, mendengar ia menanyakanku sambil menahan emosi: "Bagaimana kamu tahu kalau itu adalah Yosi Vinna?"

Begitu kalimat ini diucapkan, aku langsung tahu tebakanku benar.

"Sebenarnya apa hubungan keluarga kita dengannya?"

Setelah sekali lagi aku bertanya, Ibuku sudah menutup teleponnya, hanya terdengar suara nada sambung.

Pada akhirnya tetap tidak terjawab, tapi hatiku semakin lama semakin tidak tenang. Aku merasa kehadiran Yosi Vinna dapat membawa perubahan besar bagi kehidupanku.

Malam ini, aku membalik-balikan badanku dan tidak bisa tertidur nyenyak, ketika menutup mata, seluruh otakku dipenuhi Yosi Vinna yang bercengkrama hangat dengan Ayah Ibu di ruang rumah sakit.

Mereka terlihat sangat dekat, lebih dekat daripada aku anak kandungnya, sekali lagi terpikirkan foto itu, hatiku pun sakit seperti tertusuk-tusuk.

Dari kecil hingga dewasa, Ayah Ibuku tidak pernah membawaku untuk pergi foto, bahkan di dalam rumah pun tidak bisa ditemukan fotoku.

Namun mereka justru menyimpan foto Yosi Vinna dengan baik, membuat hatiku tidak rela.

Akhirnya bagaimana aku bisa tertidur pun aku sudah tidak tahu, menunggu hingga saat terbangun, bawah mataku sudah menjadi sangat hitam.

Tapi aku tetap berusaha menyadarkan diri dan merapikan diri, lalu berkumpul dengan Steven dan Adit, memutuskan hari ini akan menghampiri keluarga Sisi, keluarga Sila.

Novel Terkait

Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu