Perjalanan Selingkuh - Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?

Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?


"Menyesal? Menyesal apa? Aku Linda, tidak ada kata menyesal dalam kamusku."


Dengan kasarnya Steven mendorongku pada dinding, lalu dengan kasar melepaskan rokku, lalu membuat tubuhku membentuk 90 derajat.


Gerakannya sangat sederhana, aku langsung merasakan sakit, tubuhku terhubung dengannya.


Rasa sakit itu, membuatku mengeluarkan air mata, diikuti dengan gerakannya yang penuh badai, aku seperti kano yang bergoyang di laut, dengan angin dan ombak yang penuh badai.


Dan kesedihan hatiku, dalam gerakannya yang hebat perlahan-lahan pecah, dalam kepala hanya tersisa sebuah cahaya terang.


Aku berpikir, saat orang sedang sedih, hanya keinginan fisik yang dapat menjadi obat luka yang manjur, dia seperti kecanduan narkoba, dapat membuat orang melupakan segala masalah dalam hidupnya.


Aku tidak tahu berapa lama aku melakukannya dengan Steven, tapi pada akhirnya aku sangat kelaparan, Steven mengajakku makan malam sebelum aku kembali pulang.


Setelah aku pulang David terlihat sedang menungguku, menatapku dengan wajahnya yang suram.

"Kamu di kantor mengancam Ling Ling?" David menatapku dengan wajah yang gelap.


"Dia yang terlebih dahulu mengancamku." Aku melihatnya dan menjawabnya.


"Linda, begitu banyak perusahaan yang dapat kamu pilih, tapi kamu memilih perusahaan Sheng Shi?" David mengatakannya dengan wajah marah.


Aku merasa, Ling Ling pasti sudah mengatakan sesuatu yang mengada-ada kepada David, dan yang dikatakan Ling Ling pun membuat David takut. Aku dan Ling Ling bagaikan dua buah tong obat, yang diletakkan bersama, bisa setiap saat meledak, dan saat meledak korban ledakannya tidak lain adalah David.


"Aku memilih Sheng Shi kenapa? Aku merasa pekerjaanku sekarang sangat baik." Aku menjawabnya dengan hangat.


"Kamu juga tahu, hubungan kita ber 3, kalau diketahui orang lain, aku dan Ling Ling akan sangat malu." sambil mengatakannya, sambil kesal menjambak rambutnya.


"Kalian kalau memang khawatir, kalian mengundurkan diri  saja, kenapa harus aku yang mengundurkan diri?" aku dengan marah menatap David.


"Aku di perusahaan sebagai deputi manager, Ling Ling sebagai kepala bagian, sedangkan kamu hanya sebagai pegawai baru yang masih dalam waktu uji coba, hanya kamu yang paling cocok untuk mengundurkan diri." David menjelaskannya.


Hanya karena aku pegawai baru, aku yang harus berkorban.


Jangan bilang kalau aku tetap di perusahaan ini aku harus bertanggung jawab dengan mereka, walaupun aku harus menantang Steven, aku tetap tidak akan meninggalkan perusahaan ini.


"Apakah kamu takut orang lain mengetahui aku adalah istrimu? Kamu tenang saja, aku memiliki suami seperti kamu itu sangat memalukan untukku, kamu memperingatiku seperti ini, lebih baik kamu memberitahu Ling Ling untuk membiarkanku sendiri, hati-hati aku membongkar hubungan kalian yang semua orang tidak tahu itu."


Begitu mendengar perkataanku, wajah David berubah menjadi pucat, lalu dengan kebencian menendang sebuah kursi, dengan nada yang sangat marah:"Linda, kalau kamu sampai berani mengatakan hal yang tidak-tidak di kantor, jangan salahkan aku jika aku tidak mengingat lagi perasaan-perasaanku padamu."


Melihat David yang marah, aku malah tersenyum, ternyata David juga memiliki ketakutan, takut imagenya yang selama ini baik di kantor terbongkar dan terlihat orang lain.


Tetapi apakah David berpikir kalau kertas dapat melindungi api?


Kali ini, aku kembali bertengkar dengan David, aku bahkan tidak tahu kapan Ia keluar rumah di malam hari.


Karena besok adalah hari Sabtu, aku dapat tidur hingga hari terang. Aku pernah berpikir, mengira David tidak ada di samping menemaniku tidur, aku tidak akan bisa tertidur, tapi kenyataannya membuktikan, kalau sudah terbiasa tidak ada masalah. Selama ini dia tidak ada disampingku, aku tetap saja bisa tertidur pulas.


Keesokan pagi harinya, ibu mertuaku menatapku layaknya sebuah pisau, tatapannya sangat tajam, dengan nada yang mengerikan:"kemarin malam, kamu lagi-lagi membuat David marah hingga tidak pulang?"


"Dia sendiri yang ingin pergi, apa hubungannya denganku?"


Mendengar kata-kataku yang masa bodoh dengan David, ibu mertuaku membanting panci:"Apa gunanya istri yang tidak dapat menjaga suaminya, bertengkar seperti ini hingga 3 hari tidak tidur bersama, cucuku kapan bisa terlihat?"


Lagi-lagi mengatakan cucu, cucu? Aku merasa semenjak aku keguguran, setiap orang tidak ada henti-hentinya mengungkit masalah ini, berkali-kali lukaku ditaburi dengan garam, hingga suasana hatiku yang baik menghilang.


Tidak memperdulikan kata-kata ibu mertuaku, aku langsung bersiap-siap untuk pergi keluar, sehingga tidak terlihat lagi.


Untungnya cuaca hari ini sangat baik. Cukup mendung dan sejuk, aku membawa tas layaknya seorang hantu yang sedang mondar-mandir di sekitar. Selama aku tidak pulang ke rumah, pergi kemanapun baik untukku.


Akhirnya aku berhenti pada toko kue, dan melihat kue di dalam toko yang terlihat sangat enak.


"Mau makan?"


Aku mendengar suara yang sangat familiar di telingaku, lalu aku mengangkat melihatnya.


Setelah aku menjawabnya, dan melihatnya, aku baru menyadari Steven sedang berdiri di belakangku.

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu