Perjalanan Selingkuh - Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)

"Sampai jumpa, aku tidak mengantar ke depan pintu yah."

Sambil berbicara, aku langsung mendorong Fuji keluar rumah.

"Hei hei! Ini namanya habis manis sepah dibuang!" Fuji berseru dengan lebai.

"Nanti kalau Sisi sudah sadar, dia akan meminta maaf kepadamu!" aku mendorongnya keluar dari rumah.

Tiba-tiba, pintu kamar Sisi dibuka dari dalam, lalu Sisi berjalan ke arah mereka dengan linglung, begitu aku menghindar, Sisi langsung menabrak dan masuk ke dalam pelukan Fuji.

Setelah itu, Sisi merasa ingin muntah, tidak lama kemudian dia langsung memuntahkan seluruh isi perutnya ke tubuh Fuji.

Aku memejamkan mataku dan segera menarik Sisi mundur beberapa langkah, lalu aku mengumpulkan keberanian untuk berkata terlebih dahulu : "Aku sudah menyuruhmu pergi, tetapi kamu tidak mau pergi, sekarang kamu tidak bisa menyalahkan kami."

"Emmh.... Linda.... kamu sedang bicara dengan siapa?" tidak tahu apakah karena sudah memuntahkan isi perutnya, Sisi sudah terlihat sedikit sadar, dia membuka kedua matanya yang terlihat mabuk, setelah itu dia menoleh dan bertanya kepadaku.

"Sisi, dasar kamu gadis busuk...." Fuji berteriak kepada Sisi dengan wajah tampannya yang terlihat muram.

Sisi terkejut dan bergetar ketakutan, dia membelalakkan matanya lalu menatap Fuji, dia kelihatannya sudah cukup sadar.

"Fu....Fuji" Sisi tergagap dan menunjuk kearah Fuji.

"Bagus sekali kamu." setelah Fuji memelototi Sisi dengan garang, dia langsung membuka pintu kamar mandi dan masuk ke dalamnya.

Sisi memijat kepalanya yang terasa pusing, lalu dia terkekeh dan berkata kepadaku : "Linda, kenapa kamu bisa pulang bersama dengan Fuji?"

Kelihatannya orang ini masih mabuk! Aku menepuk kepala Sisi lalu menyeretnya masuk ke dalam kamar : "Kenapa kamu minum sampai mabuk seperti itu?"

"Hari ini aku bertemu dengan Adit yang sedang melakukan kencan buta, menurutmu lucu atau tidak?" Sisi terkekeh dan menunjuk ke arahku sambil berkata.

Aku tidak menyangka kalau Sisi mengalami hal ini, pantas saja dia mabuk sampai seperti ini, aku juga tidak menyangka kalau hubungan Sisi dengan Adit ternyata bisa sampai ke tahap ini.

"Tidak apa-apa, meskipun tidak ada Adit, masih ada pria yang lebih baik darinya." aku menepuk pundak Sisi untuk menghiburnya.

"Benar, aku kehilangan satu pohon tetapi malah mendapatkan seluruh hutan, seharusnya aku merayakannya, jadi aku pergi ke bar! hehe...." Sisi tertawa dengan bodohnya.

Tidak lama kemudian, Fuji keluar dari dalam kamar mandi, saat ini tubuhnya dibungkus dengan sepotong handuk yang hanya bisa menutupi bagian bawahnya saja.

Saat Sisi melihatnya, dia langsung tertawa dan menghampirinya sambil berkata : "Lihat! Pria ini merupakan barang bagus."

Saat Fuji melihat Sisi, dia refleks mundur selangkah.

Tetapi dia tidak menyangka kalau sudah terlambat untuk mundur, tangan Sisi yang dari awal memang ingin diletakkan di bahu Fuji tiba-tiba saja terjatuh, lalu kebetulan membuat handuk yang dililitkan di pinggang Fuji terlepas.

Aku memejamkan mata, menutup mulutku dan menjerit, aku merasa sangat canggung.

"Sisi--"

Saat memejamkan mata, aku dapat mendengar suara Fuji yang menggertakkan giginya.

Lalu aku mendengar suara ribut-ribut.

"Kenapa? Kenapa kamu berteriak begitu kencang seperti itu?" Sisi berteriak kepada Fuji.

"Apakah kamu sudah melihat dengan jelas siapa aku?"

Saat aku membuka mataku kembali, handuk di tubuh Fuji sudah kembali membungkus tubuhnya.

Aku khawatir kalau handuk Fuji akan jatuh lagi, jadi aku segera pergi ke kamar untuk mencari seperai bersih untuk diberikan kepadanya, lalu aku melemparkan seperai itu kearahnya dan mengancamnya dengan marah : "Bungkus yang benar, jika jatuh lagi, aku akan membuangmu keluar dalam keadaan telanjang."

Sisi malah mendekat ke wajah Fuji lalu menatapnya dengan seksama, akhirnya dia tertawa kencang : "Bukankah ini paman Fuji?"

Paman Fuji, saat aku mendengar dua kata ini, tawaku juga hampir meledak keluar.

Jika dilihat dari segi umur, Fuji berumur awal 30an, dia hanya lebih tua 5 sampai 6 tahun dari Sisi, panggilan paman Fuji ini memang benar-benar membuat orang yang mendengarnya tanpa sadar memiliki keinginan untuk memuntahkan darah.

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu