Perjalanan Selingkuh - Bab 172 Masa Lalu Fuji

Hari berikutnya Steven pergi sibuk menangani pekerjaan perusahaan, aku berpikir ingin pergi mencari Fuji, tetapi tidak menyangka dia yang datang duluan.

Setelah menyapa ayahnya Steven di ruang tamu, dia langsung datang mencariku.

Setelah melihatku, dia berkata, “Aku akan menjemputmu kembali.”

Aku tidak mengerti perkataannya, dan menatapnya dengan bingung.

Fuji mengulurkan tangannya dan memukul pelan di dahiku: “Kamu masih belum menikah dengan Steven! Apakah kamu ingin selalu tinggal di rumah keluarga Himura?”

Kata-kata Fuji tiba-tiba membuatku merasa malu.

“Dulu tidak mengetahui identitasmu, namun sekarang aku tidak mungkin membiarkanmu terus tinggal di rumah keluarga Himura, nanti dikirain, aku Fuji tidak dapat menafkahi keponakanku sendiri.”

Aku menjulurkan lidahku pada Fuji: “Ini karena masih belum bisa mengumumkan hubunganku denganmu! Lagipula, kalau aku benar pindah ke sana, aku tidak tahu gosip seperti apa yang akan disebarkan nanti!”

“Mungkin saja akan menjadi, kedua sahabat bertarung demi seorang pria, ataupun Linda meninggalkan Steven, menikahi pasangan baru, dan juga merebut tunangan sahabatnya.”

Selesai berkata, aku memandangnya dengan kesal: “Percaya atau tidak, hari berikutnya aku akan menjadi wanita murahan di mata semua orang.”

“Apakah kamu menyangka para media berani sembarang menggosip keluarga orang kaya? Lagipula, apa yang kamu takutkan? Kamu adalah Safira yang sebenarnya, untuk apa takut dengan yang palsu?” Fuji menatapku dengan ekspresi kesal.

“Aku tidak ingin bertindak gegabah dan mengejutkan mereka!” Aku bergumam.

“Tidak masalah, kalau ada sesuatu paman akan membantumu.” Fuji berekspresi sombong.

Sejujurnya, hatiku sedikit terguncang, karena aku belum menikah dengan Steven, tidak terlalu cocok kalau selalu tinggal di keluarga Himura, lagipula ini juga bukan apartemen pribadi Steven.

Tetapi kalau mengikuti Fuji, hatiku juga sedikit khawatir.

“Jangan merasa ragu, Sisi juga sangat bosan sekarang, kebetulan kamu bisa menemaninya, daripada dia selalu berpikir ingin kembali ke Shanghai.” Fuji menatapku dengan sedikit ketidaksabaran di wajahnya.

Mendengar kata-kata Fuji, aku memelototinya, ternyata dia memintaku pindah ke rumahnya, bukan untuk mengungkapkan kasih sayang dari seorang paman! Namun sebaliknya, untuk menemani Sisi.

Untungnya, Sisi adalah sahabatku, perasaan belas kasihan padanya tidak kurang dari Fuji.

“Aku akan berdiskusi dengan Steven.”

Meskipun aku tahu agak malu kalau selaly tinggal di rumah keluarga Himura, namun selama aku bisa bersama Steven, aku tidak peduli pada perkataan buruk apapun!”

Melihat ekspresi Fuji yang kesal, aku segera mengalihkan topik pembicaraan: “Kebetulan aku ingin membicarakan sesuatu padamu hari ini.”

Aku memandang Fuji dengan serius dan berkata.

Fuji melihatku seperti ini, ekspresinya juga perlahan-lahan menjadi serius.

Aku melepaskan liontin giok keselamatan di leherku dan menyerahkannya pada Fuji: “Kamu seharusnya tahu apa maksud dari ini, kan?”

Aku melihat wajah Fuji tertegun dan mengangguk.

“Kalau begitu mengapa kamu masih menyerahkannya padaku?” Aku melihat Fuji dengan terkejut.

Ini mewakili suatu kekuatan yang lebih menggoda daripada uang.

“Ini memang milikmu.” Fuji menatapku dan berkata dengan nada rendah.

“Kamu sekarang menanganinya dengan baik, sebaiknya kamu terus menanganinya saja.”

Sejujurnya, aku pikir aku tidak bisa melakukannya sebaik Fuji, diriku yang hanya mendapatkan pendidikan sipil beberapa tahun ini, semua itu terlalu berat bagiku.

“Linda, ayolah! Aku akan membawamu ke suatu tempat.” Fuji menghela nafas dan berkata padaku.

Aku tidak mengerti, namun kebetulan aku memiliki banyak hal yang ingin dibicarakan dengan Fuji, jadi aku pergi bersamanya.

“Ayolah, masuk ke mobil!”

Fuji membukakan pintu mobil untukku dan menutup pintu setelah aku masuk ke dalam mobil.

Mobil itu keluar dari keluarga Himura dan melaju ke arah pinggiran kota.

“Kemana kamu ingin membawaku pergi?” Aku melihat Fuji dengan bingung.

Fuji tidak berbicara, dia menginjak gas mobil, dan mobil itu bagaikan anak panah, melaju ke suatu arah.

Semakin berjalan, aku semakin merasa ada yang salah.

Bukan hal lain, tetapi karena sebelumnya, aku dan Sisi juga pernah ke sini.

Waktu itu kami pergi ke kampung halaman Sisi, dia dibesarkan di sana, tetapi mengapa Fuji membawaku ke sana?

Setelah memikirkannya, aku juga tidak tahu apa hubungan Fuji dengan tempat ini.

Tetapi akhirnya, Fuji berbelok sebelum tiba di desa.

“Ke mana kamu pergi?”

“Tempat-tempat ini telah dibeli oleh kakekmu sebelumnya.”

Sambil berkata, Fuji sambil mengemudi.

Dia mengendarai mobil melalui Panshan Highway, di sini adalah dasar lembah, dibandingkan dengan dunia luar, tempat ini bagaikan surga.

“Indah sekali!” Aku tak tertahan dan memujinya, kemudian memutar kepala menatap Fuji: “Mengapa kamu membawaku ke sini?”

Fuji menyetir sambil berkata padaku, “Kamu akan mengetahuinya kalau tiba di sana.”

Akhirnya mobil berhenti, kemudian aku melihat Fuji berhenti di pintu dan menerima salam hormat dari dua penjaga keamanan.

Setelah aku keluar dari mobil, pandangan kedua penjaga keamanan mengarah padaku.

Pandangan itu membuatku takut dan aku mengambil langkah mundur, ada perasaan yang tak terkatakan di hatiku, ini pasti bukan penjaga keamanan biasa, kalau tidak, mereka tidak akan memiliki aura kekuatan seperti ini.

Mereka pasti pernah melihat darah, atau dengan kata lain, pernah ikut bertempur dalam medan perang, sehingga memiliki aura seperti ini.

“Aku membawanya datang untuk melihat.”

Aku melihat Fuji berbicara dengan penjaga keamanan dan mereka akhirnya mengizinkannya.

Karena sekuriti di luar pintu, membuat hatiku sangat tegang, ini pasti bukan tempat biasa.

Sambil berjalan, sambil mendengar Fuji berkata, “Setelah pergi dari sini, aku ditinggalkan di sini oleh Paman untuk berlatih.”

“Kamu sudah melihat dua penjaga keamanan di luar pintu. Bagaimana perasaanmu?” Fuji memutar kepala menatapku dan bertanya.

“Mereka seperti prajurit, sangat mengesankan, dan sangat ganas.” Aku berpikir, dan berkata pada Fuji.

Fuji mengangguk: “Bagus, perasaanmu cukup tajam.”

Kemudian dia berkata, “Kedua penjaga keamanan itu sebelumnya adalah prajurit dan pernah berpartisipasi dalam pasukan penjaga perdamaian, sehingga mereka benar-benar pernah ikut serta dalam medan perang.”

Kata-katanya membuatku semakin tegang, kedua penjaga keamanan itu begitu hebat, jadi bagaimana dengan orang yang di dalam?

Tanpa sadar ini membangkitkan rasa keingintahuanku.

Bangunan di dalam tidak terlalu indah, selain pemandangan alamnya, bangunan lain sangat sederhana.

Aku mengikuti Fuji, membiarkannya membawaku menuju ke kedalaman, aku lumayan mempercayai Fuji, tidak peduli dulu atau sekarang.

Ketika berjalan semakin mendalam, aku mulai bertemu dengan orang-orang yang mengenakan seragam militer.

Seragam militer yang mereka kenakan bukanlah seragam militer yang terkini, malah lebih mirip dengan seragam yang digunakan militer internasional, kemudian ada lencana di dada kiri.

Lencana itu bukan dari negara mana pun yang aku tahu.

Novel Terkait

Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu