Perjalanan Selingkuh - Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
“Ada masalah apa di sini?” Aku melihat lemping batu hijau di bawah, bertanya ke Steven.
Steven menjongkok, mengetuk di atas lemping batu hijau itu, lalu baru berjalan, menunjuk ke arah satunya sebentar: “Kita pergi ke sana lihat.”
“Apa kamu menemukan sesuatu?” Aku mengejar Steven bertanya ke pria itu.
“Aku juga tidak pasti, coba cari dan lihat dulu.”
Mengatakan, Steven berjalan ke arah sana.
Tapi terakhir, malah hanya kelihatan sepotong rerumputan sepertinya sudah dibongkar orang.
“Apa mereka pernah cari di sini?” Aku tanya ke Steven.
Steven mengangguk: “Mereka menggali beberapa tempat di sini.”
Kakek ketiga melihat reruntuhan di sini, lalu dari kantong bajunya mengambil keluar selembar kertas dan memperlihatkan: “Kalian lihat mungkin ini bisa membantu kalian.”
Steven mengambil selembar kertas itu, membuka dan melihatnya, tak disangka yang kelihatan adalah selembar denah.
“Ini….” Steven terkejut melihat ke kakek ketiga.
Kakek ketiga mengangguk: “Tidak salah, ini adalah peta aliran Yun Yin, ini berdasarkan catatan keluarga ditambah dengan penyelidikanku beberapa tahun ini lalu menggambarkan keluar peta ini.”
Berkata sampai di sini, kakek ketiga bediri di sana memandang sepotong reruntuhan di depan, menghela nafas berkata: “Beberapa tahun ini, aku setiap hari bisa datang ke sini sekali, lalu berpikir betapa bagusnya kalau suatu hari bisa membangun kembali tempat ini, lalu, aku dari gambaran yang diberikan leluhur, dan juga berdasarkan tempat peninggalan ini, baru mengembalikan mereka seperti asal lagi di selembar kertas.”
Steven melihat gambar, wajahnya menunjukkan senyuman: “Ada semua ini, mau mencari ruang rahasia seharusnya tidak sulit.”
Berpikir sampai di sini, pria itu melihat denah dan meneliti beberapa saat, menunjuk salah satu tempat berkata: “Aku ada melakukan beberapa penelitian terhadap bangunan kuno, kalau ada ruangan rahasia, kemungkinan terbesar di sini.”
Selesai mengatakan, pria itu berjalan maju membawa jalan, terakhir berhenti di salah satu reruntuhan.
“Kakek ketiga, tolong kamu cari beberapa anak muda yang tenaganya kuat kemari, mau membuka batu batu hancur ini.”
Kakek ketiga mengangguk: “Boleh, aku sekarang telpon suruh orang ke sini.”
Baru saja ditelpon tidak lama, kelihatan satu pasukan yang kuat dan bertenaga berjalan kemari.
“Kakek ketiga.”
Yang memimpin pasukan itu menyapa kakek ketiga.
“Orang keluarga Himura sudah datang.” Saat kakek ketiga mengatakan ini melihat ke Steven.
Steven mengangguk, pandangan mata yang datang melihat ke orang yang datang.
Orang yang memimpin kelihatan berusia kurang lebih 40 tahun, sepasang mata yang jeli melihat sekeliling satu putaran, terakhir terjatuh di Steven, tersenyum bertanya: “Ini Steven yah?”
“Kakek sepupu kedua.” Steven menoleh dengan datar menyapa orang yang ikut datang itu.
“Kenapa sudah datang juga tidak ke sana menyapa sebentar? Kalau bukan aku datang ke kampung keluarga Demina, masih tidak tahu kamu sudah kembali!”
“Sedang berencana sore pergi silaturahmi ke sana!”
Steven tidak segera dan tidak lambat menjawab.
“Kamu kali ini pulang ke daerah kekuasaan sendiri, kenapa tidak pergi dulu ke kampung keluarga Himura lihat-lihat?” Orang itu melihat Steven dengan aneh berkata.
Orang yang datang itu jelas sekali hubungannya tidak terlalu baik dengan Steven, aku dengan agak khawatir berdiri di sebelah Steven.
Steven menoleh dan memberikan senyuman yang menenangkan.
“Kali ini yang utama adalah membawa istri ke sini melihat tetua.” Steven dengan datar menjawab.
Mendengar perkataan Steven orang itu menoleh dan melihatku, melihatku dari atas ke bawah beberapa kali: “Ini istrimu? Penerus keluarga Demina?”
Baru saja selesai mengatakan, lalu kelihatan kakek ketiga batuk beberapa kali.
“Tuan Ketiga Himura, ini adalah penerus keluarga Demina.” Paras mukanya tidak enak dilihat, nada suara juga lebih sangat serius.
Jelas saja marah terhadap sikap Tuan Ketiga Himura yang meremehkan aku.
Tuan Ketiga Himura melihatku beberapa kali, terakhir tersenyum kecil berkata: “Penerus, tapi juga tidak pasti terakhir sungguh bisa lancar menjadi kepala keluarga, ditambah lagi, sekarnag ini zaman apa, mana adalagi yang namanya keluarga inti atau kerabat, secara teori, kita semua adalah orang keluarga Himura, seharusnya menikmati perlakuan yang sama dengan Steven, kita juga ada hak untuk bersaing atas kedudukan kepala keluarga ini.”
SelesaiTuan Ketiga Himura mengatakan, orang dibelakang mulai merespon beragam, jelas orang-orang ini semua sudah membuat rencana.
Aku melihat Steven dengan khawatir.
Steven dengan dingin mengabaikan mereka sepintas, jelas sama sekali tidak menganggap orang-orang ini.
“Dulu sewaktu kalian pergi sudah mendapatkan bagian harta dari keluarga Himura, sekarang semua yang dikerjakan keluarga Himura, merupakan apa yang kita jalankan dan teruskan dari satu generasi ke satu generasi, tidak ada hubungannya dengan kalian.” Pria itu dengan mata dingin, datar menyoroti orang-orang itu, di sekeliling tubuhnya mengeluarkan aura seperti mau memakan orang saja.
Steven yang seperti ini tidak bisa dipungkirin memiliki pesona yang tidak dimiliki orang lain.
“Kalau tidak ada modal dasar keluarga Himura itu, bagaimana mungkin kalian bisa semakin kerja semakin besar? Yang kalian peluk itu adalah seekor ayam betina yang bisa bertelur telur emas, dan saat kita pegi setiap orang hanya dibagi sebutir telur ayam saja, nilai saja sendiri mana yang lebih penting, sekali lihat juga bisa tahu.”
Tuan Ketiga Himura ini juga tidak tahu punya hubungan apa dengan Steven, melihat gaya pria itu, jelas datang untuk membuat masalah.
“Ayam betina yang bertelur?” Steven tersenyum, mata agak menyipit melihat mereka.
Melihat pembawaan yang dingin di sekeliling tubuhnya itu dari dalam hati jadi takut.
“Tuan Ketiga Himura , kamu mengambil uang itu mulai berjudi terus, sampai istri dan anak juga pergi meninggalkanmu, orang tua di rumah juga dibuat dongkol dengan orang-orang yang menagih hutang ini, kamu orang seperti ini, meski kasih kamu lebih banyak uang lagi juga bisa kamu jadikan mala petaka lagi.”
Selesai mengatakan, dia berdiri di sebelah orang yang bediri di belakang Tuan Ketiga Himura, dengan suara dingin berkata: “Kamu juga, dari kecil berantem terus, beberapa tahun sebelumnya setelah mabuk melukai orang, tidak perlu bilang mengganti rugi tidak sedikit uang, masih masuk ke tahanan dua tahun, setelah keluar dari penjara, juga tidak berhenti minum minuman keras, setelah mabuk juga suka berkelahi, beberapa tahun ini, orang tuamu juga tidak sedikit bantu kamu menyelesaikan masalah, ganti rugi biaya pengobatan yang keluar juga tidak sedikit.”
Selesai mengatakan, dia langsung melihat ke beberapa orang ini, berkata: “Kalian ini, jelas-jelas ada permulaan yang lebih bagus dari orang lain, tapi apa yang kalian perbuat? Tidak perlu bilang yang lain, pabrik yang dibangun oleh keluarga Himura dan Demina di sini bisa membuat hidup kalian lebih baik, tapi kalian! Apa yang sudah kalian lakukan?”
“Serakah tidak puas seperti ular yang menelan gajah, mendapatkan semua ini masih juga tidak puas.” Berkata sampai di sini, suara Steven tiba-tiba jadi membesar beberapa kali, orang di sekitar kedengaran dengan jelas.
Tapi Tuan Ketiga Himura yang disebut olehnya dan juga pria itu, dengan wajah yang tidak enak dilihat, pandangan mata mereka melihat Steven seperti terkena racun saja, tentu saja membenci Steven yang sudah membuat mereka malu di sana.
Setelah Steven selesai mengatakan, kakek ketiga sangat jengkel sekali melihat mereka, menunjuk mereka berkata: “Hanya kalian lah yang bisa kepikiran cara seperti ini, datang ke sini untuk membuat masalah, satu per satu berbuat yang tidak baik, berpikir untuk memakan keluarga sendiri saja, aku sungguh merasa malu untuk kalian.”
Novel Terkait
Adieu
Shi QiGet Back To You
LexyStep by Step
LeksThat Night
Star AngelMy Only One
Alice SongCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya