Perjalanan Selingkuh - Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
Steven sudah menunjukkan dengan sangat jelas kalau dia tidak suka aku berhubungan dengan Jason, tetapi tiba-tiba saja aku keluar dari dalam kamar Jason, dia pasti mengira aku hanya berpura-pura patuh kepadanya.
"Kau dan Steven tidak cocok sama sekali, lebih baik kau segera tinggalkan dia!" saat ini Jason berusaha membujukku.
Hatiku sangat sakit, ditambah ucapan Jason, pelaku utama yang membuat Steven salah paham padaku, aku menoleh dan menatapnya dengan dingin : "Jason, aku pernah bilang, kelak anggap saja kita adalah orang asing."
Tatapan mata Jason terhadapku terlihat sedikit terluka, dia tertawa pahit dan berkata : "Baiklah kalau begitu."
Setelah selesai berbicara, dia berbalik dan kembali ke kamarnya.
Aku berdiri di depan pintu, tidak lama kemudian bertemu dengan Steven yang membawa dokumen keluar dari dalam kamar.
Dia bahkan tidak melihatku sedikitpun, langsung ingin pergi, aku segera mengejarnya dan menahan tangannya : "Steven, kau dengarkan aku sebentar."
"Lepas!" Steven melihat tanganku dan membentakku dengan dingin.
Ini pertama kalinya aku tidak menuruti perkataannya, sebaliknya aku memegangnya semakin erat : "Dia yang memaksa dan menarikku untuk masuk ke dalam kamarnya, aku benar-benar tidak ada hubungan apapun dengannya."
"Kau tidak perlu menjelaskan apapun kepadaku."
Steven berkata dengan dingin, lalu langsung pergi begitu saja, dia juga tidak peduli apakah aku masih menarik tangannya.
Aku hampir jatuh karenanya, setelah itu, aku buru-buru berlari mengikutinya.
"Tentu saja aku harus menjelaskannya kepadamu, bagiku kau sangat penting, lebih penting dibandingkan siapapun." aku mengejar langkahnya dan berkata.
Steven tiba-tiba berhenti lalu menoleh ke belakang, memandangku dengan tatapan yang sulit ditebak.
Dia melihatku dengan sangat serius, tatapannya membuat hatiku berdebar-debar.
"Jangan jatuh cinta kepadaku." Dia melihatku dan tiba-tiba berkata seperti itu.
Perkataannya itu seperti sebuah palu yang seketika memukulku jatuh ke dalam jurang yang dalam.
Aku memaksakan sebuah senyuman yang bahkan lebih jelek dibandingkan tangisan : "Aku tahu, aku ingat janjiku, tidak membicarakan cinta, tidak membicarakan uang."
Waktu aku mengucapkan perkataan ini, aku bisa merasakan bahwa hatiku sedang berdarah, bahkan bernafas saja juga sangat sakit sekali.
"Uang, aku bisa memberikannya, tetapi perasaan, aku tidak bisa."
Setelah mendengarnya, tanganku tanpa sadar terlepas dengan sendirinya, Steven dengan langkah yang lebar pergi dari sana.
Setelah aku tertegun sebentar, sedetik kemudian aku mengikutinya lagi dengan berlari-lari kecil.
Sebelum Steven naik ke atas mobil, aku memegang pintu mobil dan berkata : "Direktur Steven, hari ini aku sudah mulai kembali bekerja."
"Naik!"
Steven bergeser ke samping, aku langsung duduk di sampingnya.
Di sepanjang perjalanan, di dalam otakku terus menggemakan perkataan Steven tadi, pikiranku sangat kacau.
Sebenarnya dari awal aku sudah tahu akhirnya bagaimana, hanya saja aku terus membohongi diriku sendiri, ada kalanya wanita itu sangat bodoh, jelas-jelas tahu hasil akhirnya bagaimana, tetapi asalkan prianya belum mengatakan hal itu dengan mulutnya sendiri, maka dia tetap terus membohongi dirinya sendiri.
Sedangkan perkataan Steven sekali lagi menghancurkan imajinasiku dan menunjukkan kenyataan yang kejam.
Setelah aku kembali ke perusahaan, aku sekali lagi bertemu dengan wanita yang sedang berperut besar itu.
Dibandingkan waktu itu, perutnya terlihat semakin besar, kelihatannya sudah 8 bulan, setelah dia melihat Steven, dia segera menempel kepadanya.
Setelah aku melihat mereka masuk ke dalam kantor, aku berbalik dan mencari Adit.
Ada wanita itu di sini, sebaiknya aku bersembunyi sejauh mungkin darinya, aku terus berada di samping Adit, sambil belajar, sambil membantunya merapikan dokumen.
Saat aku keluar untuk ke kamar mandi, kebetulan bertemu lagi dengan wanita itu.
Setelah dia melihatku, wajahnya sekilas terlihat dingin, dia berjalan ke arahku dan bertanya : "Kenapa kau datang lagi? Bukankah aku menyuruhmu keluar dari perusahaan?"
Aku tersenyum mengejek kepadanya : "Kita adalah pengganti orang yang dicintainya, kau dan aku siapa yang lebih tinggi derajatnya?"
Wanita itu mendengar perkataanku, dia tertegun dan menatapku, lalu dia terlihat tenang kembali, melihatku dengan pandangan menghina : “kalau wanita itu mati, karena aku sekarang mengandung anaknya, sudah mendapatkan pengakuan dari keluarganya, aku berhak untuk berdiri di sisinya."
Betul sekali! Apa yang dapat dia andalkan jauh lebih banyak daripada aku, tetapi bagaimana ? Aku tidak ingin melepaskan Steven.
Karena kami berdua adalah pengganti, kalau begitu, biarkan aku yang barang palsu ini bermimpi saja, jika aku tidak berusaha dan menyerah begitu saja, setelah dipikir-pikir aku merasa sangat tidak rela.
"Ayo kita bersaing dengan adil."
Wanita ini kelihatannya sangat sombong, sebenarnya dia sama sekali tidak percaya diri, jika tidak, dia tidak akan terus-menerus memaksaku meninggalkan perusahaan.
"Bersaing secara adil, memangnya kau pantas?" wanita itu tersenyum dingin.
Lalu dia mendekat ke telingaku dan berbisik : "Jika aku ingin membuatmu keluar dari permainan, itu sangat mudah."
Sebelum aku mengerti apa maksud dari perkataannya, tiba-tiba dia sudah menarik tanganku dan menarikku ke arahnya, lalu dia jatuh ke lantai.
"Ahhhh" setelah itu terdengar jeritannya, orang-orang di kantor langsung berlari masuk.
Aku benar-benar tercengang, hatiku dialiri hawa dingin, ternyata dia menggunakan cara ini untuk menjebakku.
Yang ada di perutnya itu adalah anaknya! Dilihat dari besarnya, sepertinya dia sudah mau melahirkan.
Wanita ini masih lebih kejam dibandingkan Ling Ling.
"Oh Tuhan! Dia berdarah, cepat antar dia ke rumah sakit."
Ada orang yang melihat darah yang mengalir keluar dari bawah perut wanita itu, dia sangat kaget sampai segera berteriak.
"Aku pergi menghubungi presdir."
Tiba-tiba orang-orang di sini mulai panik, mereka semua pernah melihat wanita ini berada di samping Steven, tentu saja semua orang tahu kalau mereka memiliki hubungan yang spesial, takutnya jika terjadi masalah kepadanya, maka presdir akan menyalahkan mereka.
"Anakku, anakku."
Wanita berperut besar itu memeluk perutnya dan menangis tersedu-sedu, air matanya terus mengalir keluar, kelihatannya sangat sedih.
"Presdir sudah datang." tidak tahu siapa yang berteriak itu.
Semua orang membuka jalan untuknya, Steven masuk ke dalam, saat dia melihat wanita yang berbaring di sana, dia mengerutkan keningnya lalu segera membungkuk dan mengulurkan tangannya untuk mengangkat wanita itu dari atas lantai.
Setelah itu dia langsung berjalan ke arah lift.
Aku berdiri terdiam di sana, di pikiranku hanya tersisa satu hal, aku sudah tamat.
Mungkinkah ada orang yang akan percaya kepadaku? Mungkinkah?
Bahkan diriku sendiri merasa tidak akan mungkin ada orang yang percaya kepadaku, siapa yang akan menyangka bahwa wanita itu bisa menggunakan anak di dalam perutnya untuk menjebakku, kecuali orang itu sudah gila.
Terlebih lagi, anak itu jelas-jelas adalah pion yang digunakan wanita itu, bagaimana mungkin dia bisa berbuat seperti itu?
Apakah hanya untuk menjebakku? Aku sehebat apa sampai-sampai bisa membuat dia menggunakan nyawa anaknya untuk menjebakku?
Steven pergi ke rumah sakit, sampai sekarang masih tidak ada kabar, dari tadi aku merasa sangat cemas, Adit berulang kali bertanya kepadaku apa yang terjadi.
Aku tidak tahu harus menjawab apa.
Aku hanya bisa menatap dengan pandangan kosong, saat Adit menerima telepon dari Steven, aku baru sedikit bereaksi, aku bertanya kepadanya : "Bagaimana keadaan wanita itu?"
"Anak Kinara terlahir prematur, beratnya 2.1 kg, sekarang sudah dimasukkan ke dalam inkubator." Adit berbicara dan melihatku.
Saat ini aku baru tahu kalau wanita itu bernama Kinara.
"Direktur Steven bilang apa?" aku melihat Adit dan bertanya kepadanya.
"Menyuruhmu untuk pulang dulu dan istirahat beberapa hari." Adit melihatku dengan ekspresi canggung.
Istirahat beberapa hari? Aku tahu, ini sudah merupakan hukuman yang paling ringan, tetapi hatiku masih merasa sangat sakit, sampai-sampai hampir tidak bisa bernapas.
Dampak hari ini sangat besar bagiku, aku tidak mengerti, kenapa bisa tiba-tiba berubah menjadi seperti ini, lebih tidak mengerti, kenapa Kinara bisa berbuat seperti itu.
Novel Terkait
Adore You
ElinaUnlimited Love
Ester GohLelaki Greget
Rudy GoldThe Great Guy
Vivi HuangNikah Tanpa Cinta
Laura WangBaby, You are so cute
Callie WangWaiting For Love
SnowPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya