Perjalanan Selingkuh - Bab 256 Strategi Membujuk
Si Tua Ye mendengus dengan tidak senang : “Aku rasa kalimat terakhir adalah intinya?"
Aku menyentuh hidungku dengan canggung dan menolak mengomentari kalimat ini. Sejujurnya, jika bukan demi Steven, aku tidak akan sembarangan merusak tubuhku.
"Kakek Ye, aku tahu kamu melakukannya demi kebaikanku, jadi! Ada hal baik kali ini, orang yang pertama aku pikirkan adalah kamu.” aku tersenyum manis ke arah Si Tua Ye dan menyanjungnya.
"Hal baik? Kamu bisa memiliki hal baik apa?" Si Tua Ye meliriku sekilas, dan wajahnya tampak ragu.
"Baru-bari ini aku mendapat beberapa buku medis dan. Begitu aku mendapatkannya aku langsung memikirkanmu! Hal-hal ini hanya dapat dikembangkan olehmu."
Aku menatap Si Tua Ye dengan tatapan membanggakan dirinya.
Aku tahu jika aku langsung memintanya untuk membantu Steven dengan akupunktur, takutnya dia pasti akan langsung menolaknya setelah aku membuka mulut. Taktik berputar-putar seperti itu mungkin saja bisa.
"Buku-buku kedokteran, resep kuno?" Si Tua Ye menatapku dengan tatapan mendalam di wajahnya.
Akhirnya dia bertanya kepadaku: "Buku-buku medis yang diserahkan kepada negara, apakah kalian yang melakukannya?"
"itu diserahkan oleh Keluarga Situ dan keluarga Sheng bersama-sama." Aku berkata.
"Aku sudah membaca semua buku medis itu, memang sangat bagus, dan aku masih mempelajarinya."
"Si Tua Ye, selain buku-buku medis, masih ada resep kuno untuk merawat tubuh baru yang paling berharga. Apakah kamu ingin mempelajarinya?" Aku menantikan Si Tua Ye dengan mata terbuka dan wajah penuh harapan.
Dia berbalik untuk menatapku: "kamu gadis kecil, apakah kamu membuat ide?"
"Tidak, tidak, aku benar-benar berpikir seperti itu." Aku dengan cepat menolaknya.
"Apakah kamu membawa resepnya?"
"Aku tidak membawanya. Sejujurnya, resep ini tidak ada di tanganku."
"Jadi apa yang kamu janjikan?" Muncul sentuhan kemarahan yang hangat di wajah Si Tua Ye.
"Resep kuno ini harus dikombinasikan dengan akupunktur baru ada efeknya, jadi aku di sini untuk mengajakmu keluar dari gunung! Untuk hal seperti ini, mencarimu adalah yang paling tepat.
Agar dapat meminta bantuan Si Tua Ye, aku sudah bisa dikatakan menjadi seorang penjilat.
"Kenapa aku merasa jika kamu sedang menjebakku?" Si Tua Ye menatapku curiga.
Akhirnya, sambil menatap ekspresiku dia berkata, "Katakanlah! Sebenarnya kamu memiliki maksud apa?"
Saat ini, aku tidak bisa membohonginya lagi. Untungnya, aku sudah mengatakan begitu banyak di awal, yang dapat membangkitkan minat Si Tua Ye, kemudian aku berkata dnegan lugas "Rumah untuk pemulihan dapat membuat orang membuka titik meridian, tetapi harus dilakukan bersamaan dengan akupunktur. Jadi aku harap kamu bisa memberikan akupunktur kepada Steven."
Setelah aku selesai mengatakannya dalam satu nafas, terlihat wajaht Si Tua Ye yang suram.
"Sebelum kamu datang, apakah ibumu tidak memberitahumu tentang dendamku dengan keluarga Sheng?" Wajah Si Tua Ye yang tadinya masih baik, tiba-tiba menjadi suram dan dingin.
"Tapi itu tidak ada hubungannya dengan Steven! Itu adalah masalah dari beberapa generasi sebelumnya. Kamu tidak bisa marah dengan orang yang tidak bersalah. Aku memandang Si Tua Ye dengan tatapan yang menyedihkan.
"Kamu pergi saja! Aku sudah bilang aku tidak akan mengobati keluarga Sheng." Selesai mengatakan itu, Si Tua Ye berbalik, dan terlihat seperti sedang mengantar tamu.
"Tapi ini bukan mengobati penyakit! Kamu tidak melanggar janjimu! Lagipula, bukankah kamu menginginkan resep itu? Ini adalah harta langka di dunia."
Aku dengan tidak takut berteriak kepada Ye Lao.
Aku tahu bahwa Si Tua Ye ini kecanduan buku-buku kedokteran. Dia tidak mungkin tidak tertarik dengan resep kuno ini.
"Resep kuno ditinggalkan oleh Dokter Hebat Lin Ruohan. Jadi apakahkamu tidak ingin bersaing dengan orang-orang kuno ratusan tahun yang lalu?" Melihat kaki Si Tua Ye telah melewati ambang pintu, aku masih tidak menyerah dan berkata dengan berteriak.
Mendengar kata-kataku, langkah kaki Si Tua Ye terhenti.
Dia melihat ke belakang dan menatapku dengan cara yang rumit: "Gadis kecil, apa yang kamu katakan benar-benar membuatku bersemangat."
Mendengar kata-katanya, aku kira aku sudah memiliki harapan dan berkata dengan gembira, "kalau begitu kamu bisa ikut pergi bersamaku."
Siapa yang menduga, SI Tua Ye justru menggelengkan kepalanya: "tidak ada habisnya untuk belajar, aku masih mempelajari buku-buku medis itu terlebih dahulu."
"Kakek Ye ..."
Aku tidak menyangka bahkan sampai pada titik ini, dia tidak berhasil menghentikan langkah kakinya.
Namun, aku tetap tidak menyerah dan mengejarnya sampai ke ruang tamu.
Dan mendengar Si Tua Ye bekata: "Resep yang kamu katakan, aku juga bisa mengetahuinya tanpa melihatnya, bahan obat tersebut pasti sangat berharga dan langka, dan fungsinya adalah untuk membuka otot dan urat nadi. Obat-obatan ini digunakan untuk orang yang melakukan seni bela diri, dan orang biasa tidak dapat menggunakannya. "
Aku tidak mengerti apa yang dia katakan.
"Aku mengobati orang, menyelamatkan hidup orang dan untuk mengobati lebih banyak orang. Tapi resepmu bukan untuk menyembuhkan atau menyelamatkan orang, dan juga tidak dapat digunakan untuk orang biasa. jadi, mempelajarinya juga tidak berguna." Si Tua Ye menatapku dan berkata.
Aku terbengong, tidak menyangka bahwa akhirnya aku ditolak karena alasan ini.
"Kakek Ye hebat."
Harus kukatakan bahwa aku sangat mengagumi pria tua ini.
Meskipun ia sering melayani orang-orang kalangan atas, namun di dalam hatinya masih memiliki orang-orang biasa. Dalam beberapa tahun terakhir, ia telah menerbitkan banyak buku, yang berisi tentang metode yang mengajari orang untuk merawat tubuh mereka, dan beberapa buku pengajaran pengobatan tradisional Tiongkok yang dapat memberikan ide baru kepada anak-anak yang belajar kedokteran.
Telebih lagi ia membuka klinik gratis selama sebulan sekali, dia benar-benar seorang dokter yang berjasa untuk negara dan rakyat.
"Kamu pergi saja! Kamu hanya perlu bantuan untuk melakukan akupunktur. Ada banyak dokter yang bisa melakukan akupunktur. Kamu bisa pergi ke orang lain."
Kakek Ye mengatakan kalimat tersebut dengan sikap tegas.
"Kakek Ye."
Namun ak masih tidak ingin menyerah, bukan hanya karena dia tidak ingin melepaskan ikatan hati kakek aku, dia tidak ingin melepaskan ikatan hati kakek aku.
"Kurasa Nenek Ye juga tidak ingin melihatmu seperti ini."
Aku berkata dengan lembut, dan justru melihat Si Tua Ye tertegun, dan tidak mendengus lagi.
Aku menggertakkan gigiku dan mengambil liontin dari sakuku.
Setelah melihat batu giok buddha hijau di tanganku, wajah SI Tua Ye tampak linglung, dan tatapannya penuh dengan kenangan.
"Ini... Ini adalah barang adikku."
"Ibuku mengatakan bahwa ini adalah barang yang diberikan oleh nenek Ye waktu itu." Aku menatap kakek Ye dan berkata dengan perlahan.
"Ini adalah barang keluarga Ye. Ini adalah hadiah yang aku berikan kepada nenek Ye ketika dia berusia 18 tahun. Tak ku sangka... tak ku sangka ternyata ia memberikannya kepada ibumu."
Berbicara tentang ini, dia mengangguk sambil menangis, "Ya! Ketika ibumu lahir, dia mengatakan bahwa dia sangat menyukainya, dan berpikir bahwa jika nantinya dia memiliki seorang putra, dia akan menjadikan ibumu sebagai menantu perempuan!"
Aku tidak menyangka ternyata masih ada asal-usul ini.
"Apakah kamu membawanya supaya aku menyutujui hal ini?" Si Tua Ye mengangkat matanya, matanya sepertinya bisa melihat menembus.
Aku menundukkan kepalaku dan merasa sedikit sedih.
"Dengan resepmu, tidak sulit untuk menemukan dokter dengan keterampilan akupunktur yang bagus untuk melakukan akupunktur untuk Steven. Mengapa kamu bersikeras mencariku?" Si Tua Ye menatapku dengan heran.
"Karena aku percaya dengan Kakek Ye, selain itu, aku juga berharap kamu bisa meletakkan dendam dihatimu, orang yang kamu benci waktu itu sudah lama hilang, mengapa masih harus mengingat terus masalah yang dulu."
Aku mentap Si Tua Ye dan berkata bahwa orang yang bersalah pada nenek Ye adalah kakek Steven, dan kakek Steven sudah meninggal bertahun-tahun yang lalu.
Novel Terkait
Doctor Stranger
Kevin WongLoving The Pain
AmardaThick Wallet
TessaUntouchable Love
Devil BuddyHei Gadis jangan Lari
SandrakoMeet By Chance
Lena TanBack To You
CC LennyPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya