Perjalanan Selingkuh - Bab 136 Bertemu Sisi (2)

“Linda, ini terlalu berbahaya, kamu tunggu aku, aku pergi mencarimu.”

Selesai mengatakannya, Sisi pergi dari jendela.

Aku tidak tahu bagaimana cara dia mengatakannya, Sisi keluar lalu bertemu denganku dilantai bawah.

“Kamu ini dikurung keluargamu ya?”tanyaku khawatir memandang Sisi.

Baru beberapa hari dikurung, wajahnya sudah sangat kurus, hingga membuat orang merasa kasihan.

“Mereka takut aku melawan, awalnya mereka ingin mengurungku sampai tanggal tunangan, tapi kamu tenang saja, aku sudah membujuk mereka, terlebih ini untuk mengakhiri hubungan bukan untuk balas dendam, kalau memang aku tidak rela, meskipun sudah menikah dan mengurungku, aku juga tidak akan melepaskannya.”

Berbicara tentang ini, Sisi sedih.

“Bagaimana kamu masuknya?”Sisi memandangku dengan terheran-heran.

Aku menunjuk tembok besar dikejauhan: “Tuh, lompat dari sana.”

Wajah Sisi menghitam, setelah mendengarku berbicara: “Disana ada CCTV, untung saja sekarang dirumah sibuk, mungkin tidak ada yang memperhatikannya, kalau tidak, kamu pasti akan ketahuan.”

Kuceritakan kembali apa yang terjadi disiang hari, lalu memberi saran Sisi atas masalah pernikahan ini.

Begitu Sisi mendengar perkataanku, dia tersenyum pahit: “Apa daya di lingkaran sosial ini, ada banyak tempat dimana kamu tidak bisa bertahan”

Mendengar perkataan Sisi, hatiku sedih.

Tapi dengan cepat, aku mengingat surat yang disuruh Fuji untuk diserahkan padanya, dan sibuk mengeluarkannya dari saku.

Sisi melihatnya, dan wajahnya sedikit aneh, lalu bertanya padaku: “Apa benar Fuji yang menyuruhmu menyerahkan ini padaku?”

Aku mengangguk: “Iya? Kenapa?”

“Tidak apa-apa.” Sisi sibuk menggelengkan kepala.

Tapi aku yang memahaminya, dapat merasakan sedikit ketidaknyamanan: “Apa dia menindasmu?”

“Tidak.” Sisi sibuk menggelengkan kepala.

Tepat saat ini, pelayan berteriak dari kejauhan mencari Sisi, “Nona, tuan mencarimu.”

“Gawat, ayahku mencariku, pasti masalah pernikahan dengan keluarga Mario.” Sisi mengerutkan kening.

“Kalau kamu tidak suka, kita kabur saja! Setelah masalah mulai tenang baru kita kembali lagi.” sekarang aku sedikit gegabah, hanya ingin membantu Sisi memikirkan solusi, dan akhirnya mengatakan saran yang begitu bodoh.

Sisi menggeleng: “Aku tidak bisa begitu egois, kamu tenang saja, masalah ini bukannya tidak ada solusi.”

“Apa solusinya?”

Sisi menyerahkan surat ke tanganku, lalu mengatakan padaku: “Kamu beritahu Fuji, aku setuju atas apa yang dia katakan.”

“Linda, aku diam-diam bukakan pintu untukmu, nanti kamu kabur keluar.”

Selesai mengatakannya, Sisi pergi menghadang Bibi Limun, tidak tahu apa yang dibisikannya.

Tak lama Sisi kembali lagi, lalu membawaku keluar dari rumahnya.

“Linda, kamu harus jaga dirimu baik-baik.”

Saat mau pergi, aku memeluk Sisi dengan erat, hatiku pilu.

Setelah melihat Sisi pergi, aku melihat surat yang ada ditangan, jujur, aku penasaran apa yang ditulis Sisi.

Tapi akhirnya aku berhasil menahan rasa penasaran itu.

“Akhirnya kamu keluar juga.”

Fuji muncul, mengerutkan kening memandangku, kedua tangannya menyilang di dadanya.

“Sisi memintaku memberitahumu, dia setuju apa yang kamu katakan, dia bersedia bekerja sama denganmu, semoga saja kamu tidak mengecewakannya.”

Selesai mengatakannya, surat itu langsung kuserahkan ke telapak tangan Fuji.

Fuji yang mendengar perkataanku, matanya tertegun, tapi dengan cepat, sudut mulutnya menyeringai disertai dengan senyuman.

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu