Perjalanan Selingkuh - Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)

Steven mengajakku kembali ke dalam apartemennya.

Dia mengambil laptop, memasangkan flash disk, lalu tidak lama kemudian muncul sebuah video CCTV yang sedikit buram.

Video CCTV ini adalah milik sebuah toko baju.

Pada video tersebut, aku melihat ayahku yang keluar dari toko baju tiba-tiba terdiam setelah melihat seorang perempuan, langsung Ia memutar badannya mengejar wanita tersebut, tidak terduga saat mengejarnya ayahku tertabrak oleh mobil berwarna audi berwarna hitam.

"Coba kembali lagi ke gambar pertama."

"Stop, ya, di sini."

Aku pause video tersebut, terlihat wajar perempuan yang sedikit buram tidak jelas.

Aku merasa sangat familiar, aku terus berpikir siapa orang itu, lalu aku teringat sepertinya Ia adalah keluarga dari pelakunya.

Bagaimana mungkin dia? Mengapa ayahku ingin mengejarnya?

Semua ini membuatku seperti sedang bermain puzzle.

"Perempuan ini, kamu kenal?" Aku bertanya pada Steven.

Steven mengangguk: "Yosi, cucu dari Vinna."

"Vinna?" Aku sedikit bertanya-tanya.

"Pria tua yang selama berpuluh-puluh tahun bersama dengan Kakek Demina, setelah Kakek Demina meninggal, Vinna pergi meninggalkan keluarga Demina."

"Lagi-lagi ada hubungannya dengan keluarga Demina." Mendengar perkataan ini, kemarahan ku terus meninggi.

"Keluarga Demina turun tangan kepada orang tua ku?"

Aku mengenyitkan dahi kepada Steven: "Bukankah keluarga kamu sudah berjanji untuk membantuku menjaga ayah dan ibuku?"

"Masalah ini bukan dilakukan oleh keluargaku, aku akan menelitinya lebih lanjut."

"Kamu masih melindungi mereka?" aku menatap Steven dengan kekecewaan.

Antara aku dengan tunangannya, Safira Demina, ternyata Ia malah lebih memilih keluarga tunangannya itu.

"Aku hanya tidak ingin kamu kehilangan akal sehatmu, memangnya kamu tidak merasa aneh, kenapa papa mu pergi mengejar Yosi?"

Perkataannya membuatku terdiam sejenak, di dalam video tersebut ayahku mengejar Yosi, terlebih perlakuan mereka kepada Yosi di ruang pasien tadi, benar-benar aneh.

Penglihatanku benar-benar berfokus pada Yosi, dan aku pun men-screenshot gambarnya.

Lalu aku bertanya: "Bisakah kamu mencari foto Yosi yang lebih jelas?"

Steven mengangguk, Ia mencari-cari fotonya di dalam komputer, lalu membuka sebuah folder foto: "Ini adalah folder foto Yosi."

Semuanya adalah foto selfi, walaupun foto tersebut telah di edit dan juga ber make up, tetapi tetap saja aku merasakan perasaan yang familiar.

Semakin di perhatikan, aku merasa semakin mirip dengan anak perempuan yang ada di foto kamar ayah ibuku.

Aku memperbesar fotonya, lalu aku menemukan sebuah tanda di bagian telinganya, tanda yang hampir tidak terperhatikan oleh orang lain.

Itu dia? Apa itu dia?

Hatiku mulai panik, teringat mengenai foto tersebut, aku terus mengira kalau Ia memiliki suatu hubungan dengan ayah ibuku, tapi hubungan apa? Aku tidak tahu.

Aku melihat ke arah Steven, dengan nada yang sedikit khawatir: "Kamu bisa bantu aku mencari foto Yosi sewaktu kecil?"

Steven sedikit bingung: "Kamu mencari itu untuk apa?"

Aku tertawa kecil, aku tidak nyaman: "Aku hanya ingin lihat kok."

Pikiran ku ini sudah sangat kacau, masalah ini, aku tidak ingin mengatakannya kepada Steven, aku hanya ingin tahu perempuan itu sebenarnya Yosi atau bukan.

"Oke, aku bantu kamu cari."

"Lalu, kamu sudah dapat informasi mengenai Sisi?"

Sesaat aku tiba di sini, aku telah menelepon Sisi berkali-kali tetapi tidak di angkat, aku sedikit khawatir.

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu