Perjalanan Selingkuh - Bab 117 Menutupi Kondisi (2)

Hatiku pernah luluh padanya sekali, tapi yang didapatkan masih saja sebuah kebohongan, kalau aku terus bertahan, akan menjadi orang yang bisa diinjak siapa saja.

“Kamu tenang saja, aku pasti akan mencari keadilan demi kamu.” Sisi menganggukkan kepala.

Setelah mengatakannya, Sisi menyipitkan mata memandang Steven: “Aku pergi urus masalah ini dulu, kamu disini jaga dia sebentar.”

Selesai mengatakannya, Sisi diam-diam meninggalkanku dengan tatapan mata ambigu, lalu berbalik badan memakai heels tap tap tap pergi dari kamar pasien.

“Ganti rugi seperti ini, rumah sakit hanya akan memberimu sedikit uang, atau memecat dokter itu.” kata Steven memandang ku.

Sebenarnya, menurutku ini sudah cukup, tapi melihat tatapan mata Steven, seolah aku terlalu baik dan berhati lembut.

“Kalau itu kamu apa yang akan kamu lakukan?” tanyaku padanya.

“Tanggung jawab, untuk apa aku memikirkan mereka, bagaimanapun harus membuat mereka agar tidak bisa bekerja dibidang ini.” kata Steven sambil tersenyum dingin.

Aku sibuk menggelengkan kepala: “Bagaimana keputusan hakim, harus kuterima.”

Bagi Steven, mungkin aku terlalu baik hati, tapi aku ini hanya orang biasa, yang bisa digunakan untuk melindungi hak hanyalah hukum, dan, cara yang kugunakan juga tidak mempan, bahkan aku bukan tipe orang yang menyiksa lawan hingga mati.

“Sudahlah, yang penting sudah mendapatkan pelajaran, kalau memang benar mau perhitungan, apa yang dilakukan Sunni, bukankah aku harus merobek dagingnya baru bisa meredakan amarahku.” kataku tersenyum pahit.

Aku percaya pada pepatah mengatakan ada yang hutang pasti ada penagih hutang, pada saat yang sama, jadi orang harus bermurah hati, tidak boleh begitu kejam.

“Bagaimanapun, kedepannya aku pasti akan lebih hati-hati, ini juga termasuk memberikan pelajaran dalam hidupku.”

Berbicara tentang ini, hatiku sedikit tertekan, terlebih perasaan ditindas orang sangat tidak nyaman.

“Kudengar kamu mau menikah dengan Sunni?” aku tiba-tiba teringat apa yang dikatakan Jason padaku, tanya ku memandang Steven.

“Tidak.” satu kata bantahan dari Steven.

Mendengar jawaban Steven, hatiku kembali berdebar.

Aku tahu, aku tidak berguna, tapi tetap tidak bisa mengontrol perasaan ini dalam hatiku.

Kadang kala, mencintai seseorang, tidak memerlukan alasan, mungkin kamu juga merasa orang ini tidak begitu baik, tidak layak kamu cintai, tapi hatimu tetap tertarik padanya.

Bahkan kalau tahu, cinta ini, seperti segelas anggur beracun, pada akhirnya kamu juga akan bersedia mencicipinya.

Aku bahkan merasa, bisa bertahan, mungkin ini bukan cinta.

Bahkan saat aku pacaran dengan David, tidak ada perasaan seperti ini.

Bukannya tidak pernah terpikirkan olehku untuk melupakannya, saat Steven mengatakan sudah putus, aku juga menahan diri untuk tidak menganggunya, tapi cinta seperti ini, tidak bisa ditahan, seperti binatang buas yang dikurung, begitu ada kesempatan, langsung bergegas keluar dari hatiku, kemudian lepas kendali.

“Janji yang kamu katakan padaku untuk balas dendam pada Sunni apakah masih berlaku?” aku menengadah memandang Steven, menantikan jawabannya.

“Masih.” kata Steven menganggukkan kepala.

Aku tidak tahan mengerutkan kening menahan senyum.

“Apa yang akan kamu lakukan untuk balas dendam?” tanya Steven mengerutkan kening memandangku.

“Masih belum kupikirkan, yang penting melawannya saja.”

Steven yang mendengar perkataanku, senyum ringan: “Cara yang kamu gunakan benar cara anak-anak.”

Sejujurnya, kadang kala, aku benar ingin menggunakan cara pemeran antagonis yang ada di TV untuk membalas Sunni, tapi aku tidak dapat melakukannya.

Kalau aku melakukan begitu, apa bedanya diriku dengan Sunni?

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu