My Cute Wife - Bab 51 Kegilaan Terakhir

Larut malam, Bryan Li menerima sebuah panggilan telepon darurat, ia segera meninggalkan Lindsay Chu seorang diri di dalam hotel, dan pergi dengan mobilnya.

Suasana di dalam kamar sangat sunyi, hanya sesekali terdengar suara ombak menerpa karang.

Tak lama kemudian, muncul suara lirih dari arah pintu, dan seseorang berjalan masuk.

Pisau tajam itu bersinar diterpa cahaya bulan, orang itu perlahan melangkah ke sebelah ranjang, menatap Lindsay Chu yang sedang tertidur lelap, lalu akhirnya mengangkat tangannya tinggi-tinggi dan tanpa ragu menghunjamkan pisau itu.

Tiba-tiba lampu di dalam kamar menyala, orang itu tertegun dan gerakannya menjadi kaku, beberapa orang yang sejak tadi bersembunyi di kamar itu menggunakan kesempatan ini untuk maju menyerang, dan menendang pisau itu ke arah pintu sebelum sempat menusuk Lindsay Chu.

Pintu kamar terbuka, dan tampak sepasang kaki jenjang yang mengenakan sepatu kulit berwarna hitam, saat ia menatap ke atasnya, tampak sepasang alis yang berkerut dengan ekspresi muram.

Lindsay Chu turun dari ranjang dan berlari kecil ke sisi Bryan Li, mereka berdua menatap pria yang mengenakan baju tebal, syal, dan kacamata hitam itu.

“Lepaskan!” kata Bryan Li dengan suara dalam.

“Ah!” terdengar jeritan melengking seorang wanita.

Begitu kacamata dan syalnya dilucuti, Bryan Li dan Lindsay Chu terkejut melihat orang yang berada di dalamnya.

Sepasang mata itu menatap mereka dengan penuh kebencian.

Carina Shen yang terkapar tengkurap di lantai mendengus, “Rupanya perhitungan kalian sangat baik, aku sungguh ceroboh.”

Lindsay Chu tak mengatakan apapun, Bryan Li melangkah maju menghampirinya dan bertanya dengan heran, “Kenapa?”

“Kenapa?!” Carina Shen menatap tajam Bryan Li dengan mata berkaca-kaca dan dengan nada menyalahkan berkata, “Tidakkah seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu? Kenapa kau begitu kejam padaku?”

Ekspresi Bryan Li berubah, dan ia tampak lebih tenang, “Carina, kukira kau bisa memahami apa salahmu.”

“Apa salahku?” Carina Shen mendorong dirinya menjauh dari kedua orang itu dan berkata dengan suara parau, “Salahkah aku mencintaimu? Salahkah aku mengejarmu? Salahkah aku berubah jadi seperti ini karenamu? Awalnya kukira kita bisa bersatu, Bryan Li, aku telah mencintaimu selama 16 tahun! Aku telah menyerahkan seluruh hatiku padamu, tapi kenapa kau membalasku seperti ini?”

Bryan Li berjongkok dan berkata, “Aku selalu menganggapmu seperti adik karena pesan terakhir ibu.”

“Benar, kau menggunakan kata ‘adik’ ini untuk menyingkirkanku, bagaimana dengannya?” Carina Shen menunjuk Lindsay Chu, “Apa bagusnya dia? Seorang yatim piatu yang tak memiliki latar belakang, takkan bisa memberimu posisi dan kekuasaan, bahkan ia menggunakan cara yang licik untuk menikah denganmu, kenapa kau bersikap begitu baik padanya?”

Bryan Li berdiri dan menunduk menatap Carina Shen, matanya tak lagi menunjukkan belas kasihan, “Ia tak sama denganmu.”

Dan ia menambahkan, “Carina, aku tak ingin melihatmu lagi.”

Bryan Li menghubungi Keluarga Shen, Ayah Shen dan Ibu Shen segera datang naik pesawat malam, Carina Shen tampak panik dan duduk di sudut tanpa mengatakan apapun, semua orang tahu kejiwaannya terganggu.

Kali ini, tak peduli bagaimanapun Ibu Shen mengancam, Bryan Li tetap bersikeras, jika Carina Shen sekali lagi berani mencoba melukai orang, ia akan segera menelepon polisi.

Kini Keluarga Shen tak bisa lagi menekan Bryan Li seperti dulu, melihat Bryan Li bersikeras, mereka dengan marah membawa Carina Shen pergi.

Bryan Li berdiri seorang diri di balkon untuk waktu yang lama, hingga dini hari, Lindsay Chu memeluknya dari belakang dan berkata lirih, “Sudahlah, tak apa.”

Tangan Bryan Li menggenggam punggung tangan Lindsay Chu dan tersenyum kaku, “Jelas-jelas kaulah yang diserang, kenapa malah kau yang menghiburku?”

“Kali ini aku tak apa.” Lindsay Chu memainkan jarinya di telapak tangan Bryan Li, ia mengatakan yang sesungguhnya, kali ini Bryan Li tidak membela Carina Shen, ia telah memahami dengan jelas siapa yang salah.

Setelah beberapa saat, Bryan Li berkata dengan lirih, “Sejak kecil Carina selalu bersamaku, karena pesan terakhir dari ibu, aku selalu memperlakukannya dengan baik, aku mengira, jika ibu tahu aku berbuat seperti ini, ia akan gembira, tapi tak kusangka, sikapku ini bisa membuatnya menjadi gila,” Bryan Li terdiam sejenak, “Ini salahku.”

Lindsay Chu tak mengatakan apapun, hanya memeluknya, ia setuju akan hal ini, Carina Shen bisa melakukan hal yang keterlaluan ini karena ia yakin Bryan Li tak akan menghukumnya.

Mereka berdua berlibur dan bersenang-senang seharian, dan setelah menginap semalam di Pulau Gallant, mereka berencana kembali ke Kota Nan.

Sebelum pergi, tiba-tiba Bryan Li mengeluarkan sebuah gelang yang terbuat dari kerang-kerang kecil yang dirangkai dengan sebuah senar, tampak biasa saja, tapi Lindsay Chu sangat menyukainya dan mengenakannya.

Dan seperti biasa, saat Lindsay Chu tiba di kafenya, kafe itu sedang dipenuhi pengunjung.

“Kak Lindsay, kau sudah pulang?” sapa seorang gadis sambil tersenyum.

Gadis itu bernama Anette Xu, wajahnya sangat baby face, meskipun penampilannya tak begitu menawan, tapi ia bisa membuat orang merasa nyaman dengannya, yang satunya lagi bernama Inneke Fan, ia tinggi semampai dan sangat menawan.

Lindsay Chu menatap ke sekeliling, “Dimana Inneke Fan?”

Anette Xu tampak agak panik, “Ia pergi, katanya ada urusan.”

Sambil memeriksa komputer, Lindsay Chu bertanya, “Apakah setiap hari ia pergi?”

Anette Xu bergumam lirih, “hmm”, ia tak ingin membicarakan orang di belakang.

Setelah Lindsay Chu dan Anette Xu selesai melayani dua meja, barulah Inneke Fan datang sambil berlari kecil, ia masih bisa tersenyum dan saat melihat Lindsay Chu, ia dengan terkejut menyapa, “Kak Lindsay, kau sudah pulang?”

“Iya.” Lalu tanpa sungkan Lindsay Chu berkata, “Ini belum jam pulang kerja, bisanya kau membiarkan Anette Xu seorang diri mengurus kafe ini?”

Anette Xu segera menimpali, “Tak masalah, Kak Lindsay, aku juga tidak kelelahan.”

Ini bukan masalah lelah atau tidak, tapi Lindsay Chu tak suka sikap Inneke Fan dalam bekerja, sejak sebelum pulang ia telah memikirkan tentang ini, jika kedua orang ini bekerja dengan baik, ia akan tetap mempekerjakan mereka, jika tidak, ia akan memecatnya. Dan ia melihat tak ada masalah dengan Anette Xu.

Langsung diomeli oleh Lindsay Chu begitu datang, ekspresi Inneke Fan tampak jengkel, tapi ia segera menyembunyikannya,ia dengan lembut meraih tangan Lindsay Chu dan meremasnya, lalu berkata, “Kak Lindsay, di malam saat kau pergi itu, seorang pria datang ke kafe, lalu setelahnya ia datang beberapa kali lagi, ia sangat suka mengobrol.”

Lindsay Chu merenung sejenak, kemudian ia menyadari pria yang dibicarakannya adalah Jackson Song.

“Kenapa?” Lindsay Chu merasa ada yang aneh dengan Inneke Fan.

Inneke Fan agak tersipu, dan melihat ekspresinya, Lindsay Chu segera memahaminya, Inneke Fan menyukai Jackson Song...

Melihatnya hanya terdiam, akhirnya Lindsay Chu tak mengatakan apapun lagi.

Setelah menghitung pendapatan, Lindsay Chu segera membagikan gaji pada mereka berdua, lalu mengatakan pada Inneke Fan bahwa ia tak perlu datang bekerja lagi besok, mendengarnya, Inneke Fan menjadi panik, ia segera meraih tangan Lindsay Chu dan memohon belas kasihan, dan ia cukup berhasil, ia bilang orangtuanya telah meninggal, hanya tersisa neneknya, dan pekerjaan di kafe Lindsay Chu ini cukup ringan dan bayarannya cukup bagus, ia harus menghidupi dan merawat neneknya. Lindsay Chu sangat sensitif dalam aspek keluarga, dan ia tak tahan melihat Inneke Fan menangis, maka akhirnya ia tetap mempekerjakan mereka berdua.

Dengan adanya bantuan Anette Xu dan Inneke Fan, Lindsay Chu bisa jauh lebih santai. Sedangkan mengenai maksud lain Inneke Fan itu, Lindsay Chu tak terlalu mempedulikannya.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu