My Cute Wife - Bab 61 Kejar Mobil

Gaya dekorasi dari ruangan kantor ini sangat sesuai dengan aura Bryan Li, didominasi oleh warna abu dan hitam, membuat orang secara samar-samar merasakan tekanan.

Lindsay Chu berdiri di depan kabinet anggur dan seorang pria memeluknya dari belakang, “Apakah kamu melihat Riana Qu?”

Badan Lindsay Chu menegang sejenak, lalu kembali semula. Pergerakan tubuh Bryan Li semakin hari semakin mesra, dia masih dalam proses menyesuaikan diri, “Iya, dia membuat pangsit untukmu.”

“Tidak marah?’ Bryan Li membenamkan kepalanya di samping leher wanita itu.

“Tidak.” Lindsay Chu tersenyum dan berkata, “Riley Sun sudah menjelaskan panjang lebar padaku, ditambah lagi aku juga sudah melihat, dia bahkan tidak bisa naik ke atas lantai satu di perusahaan.”

Bryan Li tidak berkata apa-apa, dia benar-benar mencintai hal ini dari Lindsay Chu, tahu akan batas tegang-renggang, terkecuali ada yang melampaui garis dasarnya, jika tidak, dia tidak akan membuat masalah tanpa alasan dengan orang lain, meskipun Bryan Li lumayan ingin melihat adegan itu.

“Botol yang itu apa? Lumayan cantik.” Lindsay Chu menunjuk botol di rak paling tinggi di dalam kabinet anggur, warnanya kemerahmudaan, sangat menarik perhatian mata.

Bryan Li meliriknya sekilas dan paham dengan maksud Lindsay Chu, tetapi teringat akan tampang mabuk dari wanita ini, dia segera mengurungkan niatnya, “Semua yang ada dalam kabinet anggur ini, hanya untuk dilihat.”

“Mengapa?”

“Setelah meminumnya, dijamin kamu tidak akan mengenali orang tua kamu.” jelas CEO Li.

Lindsay Chu melangkah mundur dua langkah, “Lupakan saja kalau begitu.”

Bryan Li masih memiliki beberapa urusan kerja yang belum terselesaikan, maka Lindsay Chu menunggu dengan sabar di sebelahnya. Sejam lebih kemudian, keduanya barulah turun dari perusahaan, tetapi tak disangka, Riana Qu masih belum pergi.

Mobil MPV Riana Qu ada di parkiran bawah tanah, begitu melihat Bryan Li muncul, asisten Riana Qu tak tertahankan untuk menyerbu maju, dan menyodorkan sebuah kotak makan yang indah kepada Bryan Li, sama sekali tidak menghiraukan Lindsay Chu di samping, “CEO Li, ini dipersiapkan oleh Riana untukmu.”

Bryan Li tidak menerimanya, melainkan melihat ke belakang asisten itu. Riana Qu berdiri di samping mobil MPV, jelas dia telah berdandan dengan cermat, juga masih dengan aura yang angkuh. Namun, dalam hati Bryan Li hanya merasa bosan, dia bahkan berpikir, kapankah dia memandang tinggi Riana Qu sehingga memberinya ilusi untuk bertindak berlebihan?

“Beritahu Riana Qu, jika sekali lagi dia bertindak melampaui batas,” Bryan Li menyipitkan mata dengan bahaya, “Aku akan mem-blacklist dia.”

Asisten wanita itu mendongak dengan panik, ia curiga bahwa dirinya salah mendengar.

“Pergi.” Bibir tipis Bryan Li membuka kecil. Aura dingin menusuk ketika dia sedang marah, membuat wajah asisten wanita itu langsung putih memucat.

“Ada lagi, sudahkah kamu melihat istriku?” tanya Bryan Li.

Asisten wanita itu dengan cepat mengerti dengan maksudnya, ia membungkuk dengan kaku kepada Lindsay Chu, “Halo, Nyonya Li.”

Tidak menunggu Lindsay Chu bereaksi, Bryan Li merangkul bahunya, masuk ke dalam mobil dan melaju pergi.

Sebelum pergi, Lindsay Chu melirik sekilas ke luar mobil, tepat bertemu dengan tatapan mata Riana Qu yang kaget dan merasa disalahkan. Mungkin dia belum pernah ditolak oleh orang seperti ini.

Lindsay Chu secara diam-diam telah mencaritahu tentang Riana Qu, tahu bahwa selama bertahun-tahun dia membanting tulang di dalam dunia entertainment, dia sama sekali tidak pernah menerima aturan rahasia, oleh karena itulah dia mendapatkan julukan ‘Snow Queen’.

Dia terhadap Bryan Li, mungkin adalah serius. Memikirkan hal ini, Lindsay Chu diam-diam merasa senang, Bryan Li bisa menolaknya dengan tegas dan keras, benar-benar menghindari banyak masalah yang tidak diperlukan.

Akan tetapi, Lindsay Chu tidak menyangka, masalah yang sebenarnya ada di belakang.

Hari itu tepat hari istirahat Lindsay Chu, dia berencana pergi ke kediaman tua. Setelah memberitahu Bryan Li, dia menyetir mobil dan pergi. Ketika dia menyadari ada yang tidak beres, mobilnya sudah berada di atas jalan tol, jalan satu arah.

Mobil hitam di belakangnya sudah mengikutinya sepanjang jalan.

Lindsay Chu memegangi kemudi dengan satu tangan, sedangkan tangan lainnya merogoh di dalam tasnya. Baru saja dia mengeluarkan ponsel, bagian belakang mobilnya tertabrak keras, tangannya pun tidak stabil, dan ponselnya terjatuh ke bawah pedal rem. Kemudian, pihak lawan menabrak lagi.

Lindsay Chu menggertak gigi sambil menghindari tabrakan mereka, dia menginjak pedal gas!

Pihak lawan segera mendekat lagi. Saat ini, di jalan tol ini hanya ada kendaraan mereka berdua, pihak lawan seketika tidak memiliki kekhawatiran lagi. Mereka menurunkan kaca jendela mereka, beberapa pria yang berpakaian anti-mainstream sedang tertawa kepadanya.

Lindsay Chu mengernyit, dia sama sekali tidak mengenali orang-orang ini.

Pihak mereka sepertinya tidak peduli perubahan apa yang akan terjadi pada mobil, berkali-kali menabrak mobil Lindsay Chu, jelas ingin memaksanya untuk berhenti. Akan tetapi, firasatnya berkata pada Lindsay Chu, jangan berhenti!

Di belokan terakhir, pihak lawan sekali lagi mendekat, tetapi Lindsay Chu justru menabrak mereka. Terdengar bunyi ‘phooom”. Pihak lawan tidak menduganya, mereka tertabrak dan menyerbu ke arah pagar, seketika setengah mobil pun tersangkut di sana. Sementara itu, keadaan Lindsay Chu juga tidak begitu baik. Dia tidak pernah bermain seperti ini, mobilnya berputar di tempat dan mengeluarkan suara gesekan yang menusuk telinga. Dalam perputaran itu, dia tenggelam ke dalam kegelapan.

Lindsay Chu segera sadar kembali, karena dia mendengarkan suara pintu mobil bergoyang, ada orang yang ingin masuk ke dalam!

Setelah membuka mata dengan susah payah, Lindsay Chu tertegun, itu adalah kenalannya.

Jackson Song sedang menggedor kaca jendela mobil dengan cemas, mulutnya membuka dan menutup, seperti sedang menanyakan apakah dia masih baik-baik saja. Tidak menunggu Lindsay Chu memikirkan kenapa Jackson Song bisa muncul di sini, seorang pria yang memegangi tongkat muncul di belakang Jackson Song. Lindsay Chu segera menunjuk ke belakang Jackson Song.

Untungnya, Jackson Song bereaksi dengan cepat. Ketika orang itu mengayunkan tongkatnya, Jackson Song menghindar tepat waktu. Lindsay Chu melihat bahwa kaca jendela pun retak akibat hantamannya.

Jackson Song jelas terlatih, serangannya tepat dan kuat, hanya beberapa pukulan saja sudah menjatuhkan orang itu. Ketika Jackson Song berjalan kemari, Lindsay Chu sudah membuka pintu mobil. Namun, dia masih berada dalam kepusingan, dan badannya tidak bertenaga. Jackson Song membungkuk dan menggendongnya, lalu berjalan cepat menuju mobil warna perak di belakang.

“Jangan takut, sudah tidak ada masalah,” ujar Jackson Song dengan pelan sambil membelai rambut Lindsay Chu, menenangkannya dengan tahu batas.

“Pusing,” jawab Lindsay Chu dengan suara kecil.

“Baik, aku membawamu ke dokter.” Suara Jackson Song seperti terhalang oleh beberapa gunung, merambat kemari dengan pelan.

Ketika Lindsay Chu sadar kembali, dia sedang berada di dalam suatu ruangan yang asing. Dia segera duduk, lalu menekan pelipisnya karena sakit. Ingatan akan kejadian sebelumnya menerjang ke dalam benaknya, seketika Lindsay Chu menjadi waspada. Punggung tangannya ditancap dengan sebuah jarum, cairan transparan merembes sedikit demi sedikit ke dalam kulitnya.

Untuk keamanan, Lindsay Chu menarik jarum itu, lalu membuka selimut dan turun dari kasur. Baru saja dia berjalan dua langkah menuju jendela, pintu terbuka dengan suara ‘krek’, Seketika kulit kepalanya menegang. Orang yang berjalan masuk juga tertegun, lalu berkata dengan girang, “Nona Chu, Anda sudah sadar?”

“Anna Jiang?” Lindsay Chu membelalak.

“Kenapa kamu bangun?” Anna Jiang meletakkan barang di tangannya ke atas meja, dan segera memapah Lindsay Chu kembali duduk di atas kasur.

Barulah Lindsay Chu teringat, “Jackson Song yang membawaku ke sini?”

“Iya.” Anna Jiang mengangguk, “Ini adalah resort Jackson Song di pinggir kota. Dalam perjalanannya kemari, dia kebetulan melihat mobil Nona Chu dikejar oleh orang, maka dia pun membawamu kemari. Dokter sudah melalukan pemeriksaan, katanya hanya gegar otak ringan, perlu istirahat beberapa hari di atas kasur.”

“Baik.” Lindsay Chu menghela napas, “Terima kasih.”

Kemudian, Jackson Song muncul di pintu. DIa mengetuk pintu sambil menatap Lindsay Chu, “Sudah bangun?”

“Iya.”

“Anna, kamu pergi dulu, ada hal yang perlu kukatakan dengan Nona Chu.”

Anna Jiang tertegun sejenak, dan berbalik badan meninggalkan ruangan, serta berbaik hati menutup pintunya. Tidak tahu kenapa, Lindsay Chu merasa aneh.

Anna Jiang terhadap Jackson Song, memiliki ketaatan yang lain daripada umumnya.

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu