My Cute Wife - Bab 118 Aku Merasa Kamu Tidak Membutuhkannya

Edward melihat tatapan Bryan terasa aneh lalu tidak dapat menahan diri untuk bertaya : “Direktur Li? Anda baik-baik saja.”

“Tidak apa-apa.” Bryan berkata dengan pelan.

Edward ingin mengatakan jika anak ini tidak ada hubungannya dengan Lucas, hanya milik dia tetapi Lindsay menyangkalnya, dengan kata lain kedua orang ini belum menyelesaikan permasalahannya dia tidak bisa ikut campur.

Hingga mobilnya berjalan Bryan tetap berdiri disana dan Riley yang tidak jauh dari sana telah mendengat semua ini pada saat ini dengan tidak tega berkata : “Direktur Li, kami kembali dulu ya, mungkin...”

Membalas dia dengan tubuh yang tergoyang.

“Direktur Li!” Riley dengan segera menahan pria ini.

“Jangan mengagetkan oang lain.” Bryan bersandar kepada Riley.

“Lindsay kamu marahkah?” Didalam mobil Lucas merapikan lengan bajunya Lindsay.

“Tidak.” Lindsay menundukkan kepalanya sambil melihat jarinya, “Kenapa kamu mengatakan anak ini milikmu?”

“Mungkin seperti sebuah hukuman untuk dia.” Lucas menjelaskan, “Karena dia bukan ayah yang baik, juga bukan seorang ayah yang baik.”

“Dia adalah.” Lindsay berkata dengan pelan, itu hanya sebuah kesalahan yang di anggap menghilang.

Lucas tercenggang, Edward sendiri menggunakan kaca mobil melihat wajah adiknya itu dengan menghelakan nafas dengan panjang.

Lucas baru kembali dari luar negeri, makanan ini seperti untuk mentraktir dia di atas meja makan ini tatapan Lindsay terlihat tidak berada disana, otaknya terus berputar wajahnya Bryan yang terlihat di luar kontrol hal ini semakin membuat dia merasa tidak tenang.

Maka dari itu keesokan harinya, Lindsay mengundang Li’s Corp untuk kembali membahas kontrak ini.

Berdiri di depan pintu, Lindsay terlihat sedikit grogi lalu menarik nafasnya dengan dalam sambil mendorong pintu.

Bryan tetap berada disana duduk di kursi dan tetap terlihat wajahnya terlihat pucat.

Hati Lindsay seketika ikut berubah.

Bryan dengan lembutnya melihat Lindsay, “Ada masalahkah di surat ini?”

Kenapa bibir itu sepucat ini? Lindsay memikirkannya lalu kembali mendengar Bryan mengatakan ini, karena ini dengan sembarangan dia menunjuk sebuah tempat Bryan yang melihatnya lalu berpikir, “Aku bisa menambahkan 30% lagi.”

Apa 30%? Ketika Lindsay melihatnya lebih jelas lagi dia seketika terkejut.

Mendengar maksudnya Bryan, dia dapat memberikan 30% keuntungan lagi untuk Chus’s Corp, apakah dia mengerti maksudnya ini?

“Bagaimana menurutmu?” Bryan kembali bertanya.

Lindsay menganggukkan kepalanya, “10% saja.”

Bryan mengerutkan dahinya seperti mengingat sesuatu dan pada akhirnya menuruti, “Baik jadi 10%.”

Merubah perjanjian ini dengan cepat, asisten Lindsay ini sangat mengagumi Lindsay, dalam sekejam dia bisa menghasilkan ratusan miliar, bahkan hanya menggunakan bibirnya saja!

Lindsay tidak memperdulika semua ini lalu melihat Bryan dengan seksama tetapi tatapan pria ini tetap terlihat tenang.

Bryan berdiri lalu Lindsay juga ikut berdiri dengan terlihat bodoh masih mengikuti pria ini dari belakang.

“Ada perlu apa?” Bryan berkata.

“Bukankah kemarin kamu berkata akan mentraktir aku makan?” Lindsay bertanya dengan pelan.

“Tidak lagi.” Bryan dengan dalam melihat matanya Lindsay, “Aku merasa kamu tidak membutuhkannya lagi.”

Marah? Lindsay berpikir.

Pada saat ini Bryan telah melangkah jauh ketika melihat punggungnya itu Lindsay dapat merasakan isi hati pria ini, hal ini sungguh membuat seseorang merasa tidak nyaman.

Ketika dia ingin mengejar Bryan, bagian perutnya seperti terasa sakit lalu Lindsay seperti menghelakan nafas dinginnya sambil menahan diri ke dinding.

“Direktur Chu!” Asistennya merasa terkejut.

Awalnya Bryan yang telah berjalan jauh itu memutarkan tubuhnya lalu dengan segera berjalan ke arah Lindsay dengan suara yang telah berubah, “Dimana sakitnya?”

Lindsay mengelengkan kepalanya.

Bryan yang tanpa berkata langsung memeluk Lindsay dan melalu lift VIP langsung menuju kebagian parkiran mobil, Lindsay yang berada di dalam pelukannya akan menuju ke rumah sakit.

“Tidak perlu ke rumah sakit!” Lindsay memanggil.

“Menurutlah.” Bryan memeluk erat Lindsay, hatinya dipenuhi dengan ketakutan dan takut jika Lindsay kenapa-napa.

Lindsay dapat merasakan tangan Bryan yang terus bergetar ini, hatinya juga merasa tidak nyaman lalu memegang tangan pria ini, “Tidak perlu ke rumah sakit.”

Bryan melihat ke arah dia melihat lalu melihat rok wanita ini sedikit berwarna dan aromanya terasa berbeda.

Wajah Bryan seketika berubah, “Itukah?”

Lindsay dengan pelan berkata : “Iya.”

“Kembali ke hotel.” Bryan berkata.

Setibanya di hotel Bryan mengendong Lindsay ke dalam kamar, dengan segera dia mengambil baju bersih juga pembalut dan berkata dengan keras, “Tidak boleh mandi.”

Lindsay berkedip melihat ke arah kamar mandi, dirinya memang ingin mandi...

Setelah Bryan berkata, Lindsay yang berselimutan itu hampir tertidur lalu dengan ada yang membangunkan dia, sambil membuka matanya ternyata Bryan datang membawa sebuah mangkuk.

“Apa?” Lindsay melihat ke dalam mangkuk itu, ada telur gula merah lalu seketika dia membelalakan matanya, “Kamu yang membuatnya?”

“Iya.” Bryan mengangguka dengan tidak natural, “Minumlah.”

“Aku hanya ingin meminum gula merahnya tidak ingin memakan telurnya.”

Bryan berkata, “Aku akan memakannya.”

Maka dari itu Lindsay meminum gula merah itu sedikit demi sedikit dan Bryan mengupas cangkang telurnya, padahal sekarang adalah bulan 7 dimana ini adalah musim panas tetapi Bryan malah memakai baju bulu berwarna abu, terlihat seperti seseorang yang kedinginan, dan ketika Lindsay tidak sengaja memegang tangannya, tangannya terasa sangat dingin.

“Apakah kamu sakit?” Lindsay bertanya, “Atau tidak bisa tidur dengan nyenyak?”

Bryan sedikit tercengang lalu menelan telur terakhirnya, “Tidak, aku baik-baik saja.”

Pertanyaan Lindsay ini terdengar sangat sakit, dia tidak dapat memberitahu Lindsay, jika setiap hari tubuhnya terasa sangat sakit, dia sendiri juga tidak dapat memberitahu Lindsay, semenjak hari dia pergi dirinya tidak bisa terlelap lebih dari 4 jam.

Setelah Lindsay menghabiskan gula merahnya, dirinya merasa bagian perut ini terasa lebih membaik dan merasa tidak senang lagi, maka dari itu dia mulai menyelimuti tubuhnya sambil melihat ke arah Bryan, secara perlahan ke dua tatapan mata ini mulai saling melihat lalu Lindsay menepuk sisi yang kosong di sebelahnya, “Apakah ingin rebahan disini?”

Bagaimana Bryan bisa menolak ini? Tanpa ragu dia rebahan disana dengan aroma yang tidak asing dan mata ini bisa di pejamkan.

Lindsay merasa nafas Bryan terlihat membaik tetapi bagaimanapun pria ini terlelap tetap terlihat kerutan di dahinya, Lindsay sendiri memengang tangannya yang terasa sangat dingin, dia bahkan ingin menghubungi Lucas lalu meminta dia untuk memeriksa Bryan.

Lindsay melihat jari ramping pria yang sempurna ini kenapa dia tidak menanyakan tentang anak ini?

Dengan seperti itu Lindsay seperti tertidur selama 2 jam, lalu dengan pelan dia turun dari kasur dan ingin mengambil sebuah air di ruang tamu.

Sebuah suara keras seperti terhantam dan membuat Lindsay terkejut dan dengan segera menutup pintu kamarnya karena takut membangunkan Bryan.

Pada saat ini pintu seperti terbuka dan di tutup dengan rapat lagi, terasa seperti ada dua orang yang menariknya, karena pintu tidak di tutup dengan rapat membuat suaranya terdengar dari luar.

“Aku bilang, aku ingin ketemu dengan dia!” Suara wanita ini sampai Lindsay matipun dia tidak akan melupakan suaranya Vanny.

Sikap Riley tetap terlihat kekeh, “Direktur Li telah berpesan, apa yang anda butuhkan cukup beritahukan kepadaku, tidak perlu memberitahunya.”

“Kamu ini apa? !” Vanny semakin histeris.

Riley terlihat menghinanya, “Seseorang yang hanya dijadikan sebuah alat untuk menaiki kasur orang lain, masih bisakah kamu menanyai aku ini barang apa?”

Seketika dari luar terdengar mematikan, perkataan Riley cukup menyakitkan dan perkataan ini mampu memperjelas kedudukannya Vanny.

Novel Terkait

You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu