My Cute Wife - Bab 109 Perpisahan Yang Menyedihkan

“Sebenarnya apa yang telah dia lakukan kepadamu?” Diatas bukit yang sangat dingin, Freddy Gu mengerutkan alis melihat Lindsay Chu, sambil melepaskan kerah jaket yang dikenanakan Lindsay Chu. Sejujurnya, ia sama sekali tidak membenci Lindsay Chu, bahkan ia menyimpan rasa tertarik, tetapi segala hal yang telah ia lakukan, hanya untuk memisahkan Bryan Li dan Lindsay Chu.

“Tuan Gu, Ia telah sampai.”katanya dengan suara yang berat.

Freddy Gu menengadahkan kepalanya, melihat tatapan berharap dari Vanny Qin.

Hatinya merasa muak, namun ia malah mengeluarkan senyum palsu, “selamat datang.”

Vanny Qin sepertinya kurang waras, dengan dua atau tiga langkah ia berlari kehadapan FreddyGu, pada saat ini ia baru menyadari Lindsay Chu yang berbaring di atas tanah, tubuh yang dibalut oleh pakaian berlapis-lapis, seketika raut wajahnya mengeras, pandangan kejam ia lemparkan kepada Lindsay Chu, sebelah kakinya melangkah setengah jalan namun dihentikan oleh kaki satunya.

Senyuman tipis Freddy Gu lenyap, membuatnya terlihat menyeramkan, “Apa yang kamu lakukan?”

“Kamu sedang melindunginya?!”mata Vanny Qin terbelalak, rasa sakit di kakinya mengatakan kepadanya bahwa Freddy Gu jelas telah emosi, tapi ia tidak habis pikir…Segera, Vanny Qin dengan panik membelalakkan matanya, tidak mungkin Freddy Gu dan Lindsay Chu…

“Cerdas.”Freddy Gu mengangkat alisnya, seketika nada bicaranya memberat, “Kalau begitu akan lebih tenang! ”

“Apa kamu sudah gila?!”Vanny Qin tidak dapat menjelaskan apa yang ia rasakan, konyol? Sedih? Atau mungkin…cemburu? Tetapi kenapa?Semua lelaki sempurna menyukai Lindsay Chu?!

“Ia menjadi seperti ini karena kelakukan mu bukan?” Freddy Gu menunjuk Lindsay Chu, “Setelah ini jadi kan ia normal, Kamu mendapat Bryan Li, Aku akan membawa Lindsay Chu bersama, senang bekerja sama denganmu.”

Dia pantas mati! Teriak Vanny Qin dalam hati, namun ia malah dengan enggan mengangguk-anggukkan kepala

Saat Bryan Li tiba di sana, ia hanya melihat Lindsay Chu dan Vanny Qin yang diikat di tepi tebing, Freddy Gu kelihatannya sedang menantikannya, di bawah tebing terdapat karang yang keras dan lautan yang dalam.

Pada saat ini Lindsay Chu telah sadar, ia dengan cepat membaca situasi, tatapannya bertemu dengan tatapan Bryan Li, tatapan yang dipenuhi oleh ketergantungan dan kepercayaan.

“Tidak di sangkakan CEOLi?” Freddy Gu menunjuk Vanny Qin, “Cegatan di tengah jalan, juga termasuk kejutan lain untukmu.”

Pandangan Bryan Li dengan cepat menyapu Vanny Qin, dengan dingin berkata, “Lepaskan mereka.”

“Melepaskan mereka?” Freddy Gu pura-pura tidak mengerti dan melebarkan matanya, “Dua orang ini, CEOLi ingin aku melepaskan siapa?

“Lepaskan keduanya!” kata Bryan Li, Lindsay Chu tidak perlu dikatakan, tapi jika Vanny Qin akan mati juga tidak boleh mati sekarang, tubuhnya terdapat obat penawar racun yang dibutuhkan oleh Lindsay Chu.

“Tidak boleh.” Freddy Gu memberi isyarat, sedetik kemudian muncul seseorang yang mendorong Lindsay Chu dan Vanny Qin ke tepi tebing, Lindsay Chu kelihatan lebih mendingan, hanya wajahnya yang kelihatan pucat, tetapi Vanny Qin malah berteriak sekuat tenaga, “Bryan! Bryan selamatkan aku!”

Bryan Li dengan gugup melirik kearah Vanny Qin, lirikan ini membuat pikiran Lindsay Chu terkejut.

“Kamu hanya bisa memilih satu di antara mereka.” Freddy Gu tersenyum penuh kemenangan, dengan postur melihat drama, “CEO Li menginginkan keduanya, itu bukanlah suatu hal yang baik. Aku beri kamu waktu 1 menit untuk berpikir, jika tidak, aku akan langsung melempar keduanya untuk di beri makan ikan.”

Bryan Li menatap Freddy Gu, tatapan matanya sangat dingin, “Freddy Gu, aku pasti akan membunuhmu!”

Freddy Gu tetap tenang, “Aku menunggumu.”

Bryan Li tahu bahwa orang gila ini dapat berbuat apa saja, jika dia harus memilih, dia pasti akan memilih Lindsay Chu! Tetapi bagaimana dengan obat penawar racunnya?Dokter berkata bahwa kondisi tubuh Lindsay Chu berada dalam proses penurunan, jika tidak memberantas virus X, nyawa Lindsay Chu bahkan anaknya akan terancam!

Angin di bukit sangat dingin dan menusuk tulang, ujung baju Bryan Li melambai-lambai di hembus angin, ia sedikit menundukkan kepalanya, tidak terlihat dengan jelas raut wajahnya.

Tiba-tiba Lindsay Chu merasa dingin hingga menusuk tulang.

Kenapa ia ragu begitu lama? Mungkinkah... ia masih tidak dapat melupakan Vanny Qin?

Hatinya yang hangat seketika kehilangan cahayanya, hal yang ia percaya mulai retak, Lindsay Chu mulai bertanya-tanya, apakah selama ini ia telah salahpaham?

Dulu Bryan Li begitu baik terhadap Vanny Qin, melihat Vanny Qin kembali, apakah hatinya tidak tergerakkan sama sekali? Atau para lelaki yang menyembunyikan perasaan mereka terlalu dalam, ia hanya tidak dapat merasakannya saja, ia adalah orang yang sekarat, namun Vanny Qin malah baik-baik saja, Lindsay Chu tidak ingin membenci dirinya sendiri, tetapi saat pikiran ini menyeruak, malah mencengkram erat hatinya. Bahkan rekaman audio pada hari itu, juga sangat jelas terlintas di kepalanya.

Sebenarnya penyakit apa yang membuat Bryan Li membutuhkan waktu begitu lama untuk menemukan obat penawarnya?

Lindsay Chu dengan pelan bertanya pada diri sendiri, Ia merasakan kaki dan tangannya dingin.

Satu menit sudah hampir habis, Bryan Li sedang bersiap untuk menyebutkan nama Lindsay Chu, ia mengangkat kepalanya dan malah melihat Riley Sun perlahan mendekati posisi Lindsay Chu, disana ada sebuah pohon yang menghalangi bayangan Riley Sun, juga merupakan titik buta untuk Freddy Gu.

Riley Sun menganggukkan kepalanya kepada Bryan Li.

Mata Bryan Li seketika berbinar, ia menoleh kearah Freddy Gu, mengepalkan tangannya, berusaha kelihatan kesulitan, dan dengan tegas berkata: “Vanny Qin.”

Vanny Qin tersenyum penuh kegirangan.

Cahaya di mata Lindsay Chu pada setelah mendengar dua kata tersebut.Yang tersisa di telinganya hanyalah angin dingin yang berhembus.

Rupanya begitu, itulah yang dipikirkan oleh Lindsay Chu, Bryan Li mungkin mencintainya, tapi ia lebih mencintai Vanny Qin, Lindsay Chu-lah yang tidak berguna, masuk kedalam kehidupan mereka berdua.

Kenapa baru sekarang ia melihat semua ini? Lindsay Chu putus asa, tapi ia hanya dapat menatap Bryan Li dengan tenang, pandangannya kosong.

Saat ini Bryan Li tidak berani melirik Lindsay Chu, ia khawatir jika ia tidak dapat menahannya malah akan membahayakan Lindsay Chu, tidak apa-apa! Tunggu hingga ia berhasil mendapatkan obat penawarnya, dan menyelamatkan nyawa Lindsay Chu, pada saat itu semuanya lengkap dan akan menjadi jelas!

Freddy Gu membeku sesaat Bryan Li membuka mulutnya, bahkan ia tidak menyangka itu adalah jawabannya, sedetik kemudian kedua sudut bibir nya terangkat karena mimpinya selama ini telah menjadi kenyataan, ia menangkap Vanny Qin, lalu melemparkannya kepada Bryan Li, “ambillah.”

Bryan Li menangkap Vanny Qin dan segera mendorongnya kesamping, lalu pandangannya beralih ke Riley Sun, Riley Sun mengerti, secepat kilat ia berlari kearah Lindsay Chu!

Respon dari Freddy Gu juga sangat cepat, ia mengulurkan tangan berusaha meraih lengan Lindsay Chu, pada saat yang sama Bryan Li juga mulai beraksi.

Dalam waktu singkat, tubuh Lindsay Chu tidak seimbang, bagaikan gerakan lambat, Bryan Li panik dan bola matanya membesar.

Ia seperti burung yang baru belajar terbang, tatapannya menunjukkan kebingungan dan kekacauan, dalam hatinya ia tahu, orang-orang ini sedang berusaha menyelamatkannya, tetapi mengapa? Mereka menganggapnya sebagai serpihan, karena mereka ingin, maka ia harus tinggal disini dan tidak dapat melawan?

Lindsay Chu tiba-tiba merasa lelah, ia tahu umurnya tidak panjang, tetapi masih berjuang, tetapi semua kerinduan ini menjadi konyol saat Bryan Li menyebut nama Vanny Qin.

Bagaikan lentera cahaya kuda yang berputar, dalam waktu yang singkat, Lindsay Chu terpikirkan banyak peristiwa di masa lalu, meskipun di paruh hidup awalnya ia sangat kesulitan, tetapi setidaknya ia pernah dicintai oleh seseorang, momen yang sangat manis, yang terlintas hanya wajah Bryan Li seorang, tetapi semua itu akan berakhir disini.

Ia mulai membenci.

Bahkan masa depan yang penuh kemungkinan sudah tidak penting lagi baginya, sesungguhnya dapat bersama dengan anaknya saja, dia sudah puas.

“Tidak!!!”suara teriakan siapa yang terdengar begitu sedih, ditemani oleh angin yang berhembus, dipenuhi duka cita dan keputus-asaan.

Ujung baju Lindsay Chu menyelinap dari ujung jari Bryan Li, lalu sekujur tubuhnya dengan cepat jatuh kelautan yang luas.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu