My Cute Wife - Bab 429 Mengabulkan Keinginanmu Saja

Di dalam kamar rawat, Dylan He membuka matanya saat mendengar suara, dia melihat Tasya Liu masuk ke dalam kamar sambil membawa seikat bunga lili, kelihatannya baru saja dipetik, aromanya sangat harum.

“Indah.” Dylan He berkata, lukanya masih belum sembuh sepenuhnya, begitu berbicara samar-samar merasa sakit, jadi suaranya lebih serak dan rendah.

Tasya Liu memandang sekilas Dylan He, tidak berkata apa-apa melainkan berjalan ke pinggir tempat tidur dan menaruh satu per satu tangkai bunga lili ke dalam vas bunga.

“Tasya,hari ini aku tidak ingin makan bubur lagi….” Dylan He kelihatan begitu memelas.

Tasya Liu kembali menatapnya : ”Kalau begitu kamu mau makan apa?”

“Sup ayam, apa boleh?” Dylan He bernegosiasi.

Dulu saat masih kuliah Dylan He tidak bisa makan tanpa daging, Tasya Liu berpikir, ”Aku tanyakan pada dokter.”

Melihat Tasya Liu berbalik pergi, Dylan He tidak tahan untuk bicara : ”Cepat kembali.” Nada bicaranya begitu akrab seakan mereka masih pacaran.

Tasya Liu tiba-tiba gelisah, namun karena dia adalah pasien, akhirnya dia menahannya.

Tasya Liu merasa meskipun dirinya tidak mengatakannya dengan jelas, namun sikapnya sudah sangat jelas, yaitu setelah luka Dylan He sembuh, mereka akan berpisah menjalani jalan masing-masing, dengan gelisah dia pergi ke kantor dokter, setelah mendapat jawaban yang pasti dia tidak kembali ke ruang rawat, melainkan pergi ke restoran di lantai bawah, dengan teliti memilih sup ayam di salah satu restoran, setelah membungkus makanan dia berjalan ke atas.

Sedangkan saat barusan membuka pintu dia mendengar suara orang yang sedang muntah, Tasya Liu terkejut, tapi Dylan He sudah menyadarinya, dia bergegas berbaring di atas kasur, dadanya naik turun, wajahnya pucat, tercium bau amis di udara.

Tasya Liu menatap Dylan He beberapa detik, matanya tiba-tiba memerah.

“Kamu jangan menangis…”Dylan He meronta ingin bangun.

Tasya Liu melangkah dengan cepat maju memapahnya, lalu menekan bel di samping tempat tidur.

“Kapan terjadi?” Tasya Liu bertanya.

“Kadang-kadang.” Nafas Dylan He tidak stabil, dia memandang Tasya Liu, mata coklatnya sangat dalam, pria itu mengulurkan tangannya sedikit, kemudian saat mengangkat tangannya dia segera menariknya kembali, wajahnya berpura-pura seperti tidak ada yang terjadi, sebenarnya dia tahu apa yang Tasya Liu pikirkan : ”Tenang saja, tidak akan ada apa-apa.”

“Kamu tidak punya hak untuk mengatakan apakah ini baik-baik saja atau tidak!” Tasya Liu tidak bisa menahan teriakannya, sekujur tubuhnya merasa dingin, saat nenek masuk rumah sakit dia melihat pasien di seberangnya seperti ini, awalnya hanya muntah, dokter berkata ini karena efek samping operasi, kelihatannya tidak parah, namun muntah terus seperti itu saja, suatu hari orang itu meninggal.

Dokter bergegas datang, Tasya Liu segera menyingkir, setelah sederet pemeriksaan, dokter bertanya dengan suara pelan : ”Tuan He, kenapa Anda tidak mengatakan kondisi Anda ini kepada kami?”

Dylan He memandang keluar jendela, dengan samar berkata :”Kalau begitu bukakan resep.”

Dokter merasa tidak berdaya, dia keluar sambil menggelengkan kepala, namun tidak berkata apa-apa lagi menunjukkan bahwa masalahnya tidak serius.

Namun Tasya Liu meledak.

“Apa maksudmu? Menganggap tubuhmu sebagai lelucon? Dylan He, berapa umurmu?”

Dylan He tersenyum : ”Kalau begini aku bisa lebih cepat keluar dari rumah sakit bukan?”

Tasya Liu tertegun.

Dylan He meneruskan : “Tasya, aku tahu kamu merencanakan untuk segera terlepas dariku, aku hanya ingin…memenuhi keinginanmu saja.”

Ucapan ini herannya membuat jiwa Tasya Liu bergetar, dia merasakan rasa sakit seperti ada sesuatu yang meledak di hatinya, tanpa bisa dikendalikan dia melangkah maju dan duduk di pinggir kasur Dylan He, dengan pelan berkata : ”Jangan seperti ini, pulihkan kesehatan dulu, tidak peduli hal apapun tunggu sampai kamu pulih baru nanti kita bicarakan lagi.”

Mata Dylan He memancarkan harapan, dia bertanya : ”Kalau begitu apakah aku bisa mengajukan syarat apapun padamu?”

“Tentu saja.”

Dylan He menoleh dan tersenyum pada Tasya Liu : ”Mana sup ayamku?” Walaupun dia tidak terlalu tampan, namun kulitnya sangat putih, mata coklatnya dilihat bagaimanapun sangat tampan.

Tasya Liu dibuat tertawa olehnya : ”Aku membawa sup ayam hitam.”

Kemudian Dylan He meminumnya, namun setelah meminumnya dia terus muntah hingga hampir memuntahkan setengahnya, dokter menjelaskan bahwa saat ini dia tidak ada cara lain untuk hal ini, beberapa obat-obatan yang digunakan mungkin merangsang pencernaannya, namun bila tidak menggunakan juga tidak bisa.

Hati Tasya Liu perlahan menjadi muram, dia menemani di sebelah Dylan He dengan diam, dia tidak mengingat-ingat lagi perihal ingin pergi.

Di tengah perjalanan Lindsay Chu dan Brian Li meluangkan waktunya menjenguk, melihat sikap Tasya Liu, Brian Li berkata kepada Lindsay Chu dengan suara rendah : ”Aku bilang apa, Dylan He adalah siluman tua, Tasya Liu pasti akan dikendalikan olehnya.”

Lindsay Chu seperti tersenyum samar : “CEO Li,apakah ini yang dimaksud dengan ‘Aku mengatai diriku sendiri’?”

Brian Li:“……”

“Kamu juga benar-benar betah berbaring.” Memanfaatkan Lindsay Chu menemani Tasya Liu keluar, Brian Li berkata dengan tenang sambil bersandar di jendela,tubuh pria itu langsing dan anggun, gayanya sulit untuk dicapai orang di sebelahnya

Dylan He menikmatinya selama dua detik, bertanya : ”Dimana kamu membuat jas ini?”

“Untuk apa menanyakan ini?” Brian Li fokus menyerangnya : ”Kamu lebih pendek tiga sentimeter dariku, mengenakannya pun tidak akan membuat gaya yang bebas seperti ini.”

Sudut bibir Dylan He berkedut keras : ”Hanya tiga sentimeter.”

“Beda satu sentimeter pun tidak bisa.” Brian Li melanjutkan : ”Cepat sembuh, setelah sembuh kamu kembali ke Kota Ning, kamu masih tidak mengkhawatirkan perubahan di Keluarga He.”

“Kamu tenang saja mengenai hal ini, aku bisa berbaring disini, ini berarti tidak ada masalah.”

Brian Li mendengus pelan.

Setelah beberapa saat, Dylan He berkata : “CEO Li,ayo berdiskusi.”

Brian Li :”Katakan.”

“Aku akan memberi investasi untukmu, kamu berikan bantuan yang terbaik untuk Tasya.”

Wajah Brian Li heran : “Tasya Liu adalah artis di bawah perusahaanku, tentu saja aku tidak akan memperlakukannya dengan buruk.”

“Aku menginginkan yang terbaik.” Dylan He menekankan.

Rezeki yang datang sendiri ini…Brian Li tersenyum : “Berapapun harganya bisa menerima?”

“Asal adil.”

……

Saat Lindsay Chu kembali, dia melihat Brian Li menuangkan teh dengan riang, sedangkan Dylan He memasang wajah masam.

Lindsay Chu tidak tahan : ”Apa kamu mengganggunya?”

“Aku bercanda.” Brian Li menyesap teh : “Tuan He orang seperti apa, dia tidak mungkin sembarangan mengganggu orang bukan?”

Lindsay Chu melihat Tasya Liu sebentar, hatinya berkata kelemahan dia ada pada tanganmu.

Melihat dua pria itu tidak berbicara, Lindsay Chu juga malas untuk bertanya, dia tinggal sebentar lagi lalu pergi dengan Brian Li.

Mereka tidak pulang, lebih tepatnya Brian Li dibawa Lindsay Chu untuk pergi ke First Hospital.

“Kenapa?” Brian Li melongo.

“Aku sudah mengatur untuk melakukan pemeriksaan seluruh tubuh.”

Brian Li sedikit takut : ”Tidak perlu.”

“Bagian ini bukan hakmu untuk memutuskan, aku yang memutuskan.” Lindsay Chu berkata dengan tenang.

Melalui jalan khusus VIP, suara bising terdengar jauh, Lindsay Chu menunggu dengan sabar di depan pintu, kurang lebih empat puluh menit Brian Li keluar dari dalam dengan wajah yang muram, mengetahui pria itu paling membenci hal seperti ini, Lindsay Chu segera mengelusnya, kemudian menyelipkan permen susu yang paling disukai Alexander.

Brian Li menggigit permen susu, menyesapnya, dan dengan tidak jelas berkata : ”Apa kamu menganggapku anak kecil?”

“Bukankah kamu yang setiap hari meributkan untuk berbagi makanan kecil milik Alexander?” Ekspresi Lindsay Chu terlihat tidak bersalah.

Brian Li tidak bisa menahan tawanya.

“Nyonya Li,secara keseluruhan hasilnya lumayan, tapi kami mendapati bahwa CEO Li memiliki gejala tekanan darah rendah, beberapa hari ini seharusnya ada gejala pusing dan mengantuk.” Dokter membolak-balikkan laporan pemeriksaan, dan berkata dengan jujur.

Lindsay Chu melihat ke arah Brian Li, tatapan matanya tajam : ”Apa kamu memiliki gejala itu?”

Brian Li hampir tidak bisa menahan dirinya mengatakan dia memiliki gejala tersebut, tapi bagaimanapun dia adalah CEO Li, dia menggertakan giginya dan berkata : ”Tidak merasakannya.”

Dokter menatap Brian Li dengan penuh arti : ”Lebih baik lebih memperhatikan lagi.”

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu