My Cute Wife - Bab 455 Tidak Boleh Mengecewakannya

Dan di rumah sakit, Cindy mengusap bekas merah di wajah Alex, dengan hati-hati bertanya : “Masih sakit tidak?”

“Tidak begitu lemah?” Alex tidak peduli, duduk di samping kasur dan menyelimuti Cindy, dibatasi oleh baju sembari mengelus-elus perut bulat wanita itu, “Tahun itu ketika kamu menolong ku seberapa banyak luka di tubuh ku? Seperti itu juga aku sanggup melaluinya, ini seperti digigit oleh nyamuk dan terasa gatal.”

Alex berbohong pada Cindy, ia mengatakan bahwa ketika keluar dari pintu tidak melihat dengan jelas, pun tertabrak, susah untuk sang dokter menghabiskan sedikit usaha, barulah bekas tamparan itu menjadi samar.

Cindy membiarkan Alex mengelus perutnya, mendengar hal itu lalu dengan serius mengenang kembali: “Iya, aku ingat kala itu bahu kanan kamu terdapat luka pisau yang sangat dalam, mengejutkan ku, aku masih berpikir kamu adalah buronan, malam itu hanya membersihkan luka saja, aku pun harus memasak 2 ember air panas!”

Alex mendengar hal itu, hatinya pun terasa sedih dan susah menahannya.

Ketika ia bangun ia percaya pada perkataan Widya Jiang dan anggota keluarga Su, sama sekali tidak menyuruh Cindy mendekat, oleh karena itu jika bukan karena saat itu dijaga dengan begitu telaten, bagaimana mungkin bisa sejelas itu? Juga karena kebodohannya sendiri, mengingatnya kembali sekarang ini, saat itu cara Widya mengoleskan obat untuknya sangatlah bodoh, jelas-jelas melayani secara paksa.

“Saat itu aku sangat merepotkan bukan?” Tanya Alex sambil tertawa.

“Masih lumayan.” Cindy bersandar di belakang, Alex langsung mengambil bantal yang lembut untuk menopang di belakang pinggulnya, anak orang kaya yang dari dulu tidak pernah menjaga seseorang, sekarang juga dilakukan dengan begitu biasa.

“Cindy....” Nada bicara Alex tiba-tiba mendalam, Cindy melihatnya, mata yang sangat jernih itu sedikit membesar, bertanya tanpa suara.

“Apakah kamu menyalahkanku? Segala hal yang terjadi tahun itu.” Alex menggigit gigi, akhirnya berhasil ia tanyakan.

Dari dulu ia selalu berada di atas, Cindy menatap keatas penuh pengharapan tanpa suara, sekarang posisinya sudah berganti, mengakui kesalahan tahun itu, Alex menyadari sudah tidak sesusah itu, hanya saja hati terasa sakit.

“Tidak termasuk menyalahkan, aku sudah terbiasa.” Cindy memindahkan tatapannya, mengatakan sepatah demi sepatah dengan lambat: “Hanya ketika melihat tatapan mu yang benci dan jijik , sedikit terasa sedih.”

“Maaf.” Alex memeluk Cindy, lalu melayangkan sebuah ciuman di kening wanita tersebut.

Tubuh Cindy sedikit gemetar, meskipun sepanjang waktu ini dia dan Alex sudah berpelukan, sudah bergandengan tangan, namun ciuman masih bisa dihitungan dengan jari, sebelumnya di atas kapal, ia khawatir setengah mati, momen ketika Alex muncul di permukaan air.... dia tidak terlalu yakin, namun juga tidak enak untuk bertanya “Apakah kamu mencium ku?” Terlalu memalukan! Oleh karena itu ia sangat jelas merasakan sebuah rasa membara saat ini, Cindy pun sedikit tidak bisa menahannya.

“Begitu lembek.” Alex mendekati Cindy, bibirnya menggosok di wajah Cindy, seketikan nafas menjadi berat.

Seketika detak jantung Cindy menjadi cepat, ia merasa dirinya mengeras bagaikan sebuah batu, pantas Alex bisa memuji”Lembut”, “Jangan..... bayi....”

“Aku akan sangat perlahan.” Kata Alex dengan suara rendah, “Agar kamu nyaman nyaman saja, tidak akan berlebihan, bolehkah?” Meskipun ia menggunakan kalimat tanya, namun tidak memberikan kesempatan bertanya pada Cindy .

Dan Cindy harus mengakui, memang sangat lah ringan, namun tetap saja susah untuk menahannya……

Hari kedua Lindsay datang ke rumah sakit, Cindy masih tertidur, Lindsay sedikit terkejut, sambil meletakkan kotak makan sambil berbicara pada Alex dengan suara kecil: “Ini sudah hampir mau jam 11!”

“Saat pukul 9:30 aku menggendongnya dan membujuknya hingga menghabiskan setengah mangkok bubur.” Sambung Alex: “Tidak apa-apa.”

Lindsay mendengar hal itu pun mengerutkan alis: “Bryan berkata kamu sudah dewasa, awalnya aku masih tidak percaya.”

“Ini sangat alami, bagaimana mungkin selalu mengecewakannya?” Alex menggunakan tatapan yang mendalam melihat Cindy, setengah wajah wanita tersebut tersembunyi di balik selimut, penampilannya tenang.

“Sudah mengatakannya dengan Cindy? Maksud dari keluarga mu.” Lindsay kembali bertanya.

Mengungkit tentang hal ini Alex pun sedikit sakit kepala, meskipun Cindy kelihatannya seperti orang yang selalu disalahkan, namun untuk hal yang sudah dipastikan susah untuk diubah lagi, dia ingin dengan tenang melahirkan sang anak, hal lain diluar dari yang bisa ia terima akan membuatnya hancur, Alex bukan tidak bisa mengatakannya, tapi tidak berani mengatakannya.

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu